Rahasia Masa Lalu

"Jelaskan padaku, apa artinya ini!" bentak Seno. Ia kesal karena Yanti malah menangis.

"Tolong jangan marah dulu, Mas. Kita tunggu bagaimana penjelasan Tiara nanti. Ini juga nggak mudah untuknya." Di sela-sela isakannya, Yanti berusaha membujuk Seno.

"Penjelasan apa lagi yang harus aku dengar, Yanti? Jika Tiara hamil, sudah pasti itu anak Shaka. Dan artinya, keponakanmu itu tidak bisa menjaga kehormatan. Dia gampangan dan mau mau saja ditiduri lelaki yang belum menikahinya!" Meski bukan bentakan, tetapi suara Seno tetap terdengar tegas.

Yanti tak bisa menjawab. Dia hanya menunduk dan menyesali kebodohan Tiara.

"Sejak kapan kamu tahu hal ini?" tanya Seno sesaat kemudian.

"Baru saja, Mas. Sebelumnya aku juga tidak tahu kalau Tiara hamil," jawab Yanti, sangat pelan. Dia tak kuasa menahan kesedihan, membayangkan bagaimana nasib Tiara nantinya.

Seno membuang napas kasar, "Setelah dia sadar, aku tidak mau lagi menerimanya sebagai anak. Suruh pergi keponakanmu itu, biarkan menanggung hidupnya sendiri!"

Yanti tersentak dan mendongak seketika.

"Tapi, Mas___"

"Kamu boleh membelanya jika sudah bosan menjadi istriku," pungkas Seno.

"Mas!"

"Bukan hal mudah merawat dia sampai sebesar ini, Yanti! Kamu pikir sudah berapa banyak tenaga dan uang yang kukeluarkan untuk dia. Aku sebenarnya tidak mengharap balasan apa pun, hanya saja ... jangan mencoreng harga diriku. Tapi, dia sama sekali tidak bisa melakukan itu. Aku kecewa, Yanti." Seno menjawab dengan napas yang naik turun tak beraturan, saking kesalnya atas tingkah Tiara.

Tanpa menunggu jawaban Yanti, Seno pergi begitu saja dari hadapan sang istri. Meninggalkannya dalam tangis yang tak kunjung reda.

__________

Dua hari sudah Tiara tersadar dari pingsannya. Namun, dokter masih memintanya tinggal di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, karena saat ini kondisi janinnya cukup lemah.

Selama itu, Yanti lebih banyak diam. Dia hanya membantu makan atau minum obat, tanpa bertanya yang macam-macam. Dia masih bergelut dengan bebannya sendiri—bagaimana jika Seno tidak bisa dibujuk lagi dan benar-benar mengusir Tiara.

Sementara Tiara, dia juga tak banyak bicara. Dia sadar bahwa Yanti sudah mengetahui semuanya, dan kini sudah tak ada alasan untuk menutupinya lagi. Yang bisa ia lakukan hanya berdoa, semoga paman dan bibi masih bisa memaafkannya.

"Nanti pamanmu akan ke sini," ucap Yanti usai menaruh gelas, bekas minum Tiara.

Jantung Tiara berdetak cepat. Ketenangan selama dua hari berakhir sudah ketika mendengar kabar kedatangan pamannya, yang mungkin akan menjadi masalah besar baginya.

"Maafkan aku, Bi," ujar Tiara sambil menggenggam tangan Yanti. Ia meminta maaf dengan tulus karena sudah mencorengkan aib besar.

"Kenapa, Tiara?" Suara Yanti gemetaran. Apa lagi kalau bukan karena air mata yang kembali mendesak keluar.

"Aku salah, Bi. Aku bodoh. Maafkan aku, maafkan aku, Bi." Hanya kata maaf yang terus keluar dari bibir Tiara.

Sudah tak ada lagi yang bisa ia ucapkan. Pembelaan apa memangnya? Dia sendiri yang dengan rela hati mengiakan ajakan lekaki itu. Bukan sekali dua kali, melainkan berulang kali dia melakukannya. Bahkan, dalam percintaan yang terakhir, ia bersedia menanggalkan alat pengaman.

"Aku bisa memaafkanmu, Tiara. Tapi, entah dengan pamanmu. Kamu tahu sendiri bagaimana tegasnya dia. Dan aku ... tidak bisa berbuat banyak."

"Aku paham, Bi. Ini memang salahku. Jika Paman marah, cukup aku yang menanggung. Bibi jangan terlalu membela. Maafkan aku yang telah menjadi beban untuk Bibi." Tiara makin terisak. Ucapan Yanti seperti petunjuk bahwa akan ada hal buruk yang terjadi nanti.

Tiara tak bicara lagi. Ia membiarkan keheningan mengalun begitu saja, dan Yanti juga melakukan hal yang sama. Alhasil, dalam waktu yang cukup lama, hanya deru napas masing-masing yang menyelimuti keduanya.

Sampai kemudian, Seno datang dan menghampiri Tiara yang masih duduk di atas ranjang. Tatapannya tajam dan menghakimi, membuat Tiara menunduk dan tak berani mendongak lagi.

"Maafkan aku, Paman." Dengan susah payah, Tiara mengeluarkan suara, meminta maaf atas kesalahan besar yang telah ia perbuat.

"Setelah ini tidak usah pulang, kecuali untuk mengambil baju dan barang-barangmu!" jawab Seno dengan nada dingin dan datar.

Yanti menggigit bibir kuat-kuat demi menahan tangis, sementara Tiara langsung tersentak dan mendongak seketika. Dia tahu Seno akan marah, tapi tak menyangka jika pria itu tega mengusirnya.

"Paman___" bisik Tiara.

"Dulu orang tuamu mengambil alih semua warisan dari kakek nenekmu. Sedikit pun mereka tidak memikirkan perasaan Yanti yang juga hidup dalam kekurangan. Aku yang berjuang keras memberikan kehidupan layak untuknya. Dan ketika orang tuamu mati, kami masih bersedia merawatmu dan melupakan keserakahan orang tuamu. Tapi sekarang, hanya aib yang kudapatkan. Seharusnya dari awal aku memang tidak merawatmu."

Mendengar penjelasan Seno, Tiara makin terperangah. Dia tak tahu jika ada rahasia sebesar itu di masa lalu. Yang ia pahami hanya satu, bibinya itu sangat menurut pada suami.

"Bi," panggil Tiara sembari menoleh ke arah Yanti.

"Aku sudah menerima semua itu. Tapi untuk keputusan pamanmu sekarang, aku tak bisa menentangnya," ujar Yanti.

Tiara mencengkeram selimut yang menutupi kakinya. Jawaban Yanti sudah cukup menjelaskan bahwa ucapan Seno barusan memang benar.

Kenapa baru sekarang dia tahu semua itu, di saat semuanya sudah sangat terlambat.

"Apa yang telah kulakukan? Aku udah mengecewakan Paman dan Bibi. Sedangkan dulu, mungkin butuh usaha keras bagi mereka untuk menerimaku," batin Tiara.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

ria

ria

semangat tiara😘

2023-07-18

1

🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜

🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜

Kemalangan yang bertubi-tubi untuk Tiara. Kehilangan calon suami sekaligus ayah biologis dari janin yang dikandungnya... dan sekarang harus menerima kemarahan Seno, ayah angkatnya yang mengetahui kesalahan fatalnya bersama Shaka.

2023-06-16

0

Rhina sri

Rhina sri

sabar yaa tiara... yanti jd serba salah gk bisa membela tiara

2023-06-05

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!