Chapter 3

Ujian akhir semester akan segera dilaksanakan sebentar lagi. Sebelum Lova dan Noval benar-benar sibuk untuk belajar biarlah hari minggu ini mereka isi dengan full kegiatan hiburan. Taman yang baru saja di buka untuk umum ini ternyata di hari pertamanya sudah mengundang cukup banyak pengunjung. Lova dan Noval tak menyangka akan seramai ini.

Mereka berdua memang berencana berpiknik untuk memanjakan diri mereka. Makanan yang di bawa oleh Lova dalam keranjang piknik yang berada di genggamannya adalah makanan ringan buatannya sendiri, pasti Noval akan suka jika di beri perhatian manis oleh saudaranya yang secara batin sudah tak diragukan lagi ikatannya.

Setelah acara pembukaan dan tepuk tangan yang riuh terdengar akhirnya para pengunjung dipersilahkan untuk masuk ke dalam kawasan taman. Karena begitu banyaknya orang yang datang, Noval bergegas mencari tempat duduk yang nyaman untuk mereka berdua dengan tikar yang sudah ia bawa akhirnya tempat yang Noval dapatkan berada di dekat Danau dan berada di bawah pohon flamboyan.

"Silahkan duduk tuan putri" ucap Noval setelah menggelar tikarnya dan membersihkan bagian atas tikar yang akan diduduki oleh Lova.

"Terima kasih dan kau?"

"Aku akan duduk jika kau sudah duduk terlebih dahulu"

Lova pun akhirnya duduk tanpa memperpanjang obrolan yang hanya berupa basa-basi semata diikuti Noval yang duduk di depannya.

"Kau bawa apa saja kelihatannya keranjang yang kau bawa sangat berat?" tanya Noval.

"Aku membawa berbagai jenis kue, yoghurt serta beberapa potongan buah" ucap Lova sambil mengeluarkan seluruh makanan yang ia bawa dan Noval ikut membantu menatanya.

"Kau bisa mengambil apapun yang kau mau" ucap Lova.

"Jika aku mau semuanya"

"Silahkan saja ini memang untukmu aku yang membuatnya sendiri"

"Kau sangat baik tapi tak mungkin aku memakannya sendiri akan terlihat rakus di depan banyak orang"

Mendengar perkataan dari Noval membuat Lova tertawa dan lagi pula siapa juga yang serius akan membiarkan Noval memakan semuanya sendirian Lova juga ingin mencicipi kue buatannya juga.

"Aku tak menyangka bakal ramai orang yang berkunjung" ucap Noval.

"Karena taman ini luas, cantik dan dekat dengan Danau pasti mereka semua juga ingin menikmatinya tak heran jika banyak yang berkunjung"

"Andai saja setiap akhir pekan kita bisa jalan-jalan bersama, meluangkan waktu untuk bermain layaknya saudara pada umumnya pasti sangat menyenangkan.

"Lain kali kita akan bermain lagi dan berkunjung ke tempat yang menyenangkan"

"Tapi giliran kau yang akan memilihkan tempat berkunjung kita selanjutnya"

"Aku sih oke aja"

Mereka menikmati pemandangan dan suasana di sekitar mereka sambil memakan makanan yang sudah tersaji di depan mereka, sesekali Noval akan memuji betapa enaknya kue buatan Lova.

"Setelah dari sini kau akan kemana?" tanya Lova sambil memakan yoghurt.

"Mungkin langsung pulang" jawab Noval. Lova hanya mengangguk-anggukkan kepala saat mendengar jawaban dari Noval, terdengar biasa saja.

Saat semua orang sedang menikmati kegiatan mereka masing-masing tepat di tengah taman ada seorang pria dan wanita mengalihkan perhatian semua orang yang berada di taman.

"Ada apaan tuh Va" ucap Noval yang terlihat penasaran sambil celingukan.

"Nggak tau juga lagian ngapain sih ngurusin orang lain kata mau menghabiskan waktu bersama saudara" ucap Lova dengan nada mengejek.

"Iya sih tapi kayaknya yang di sana itu seru deh" ucap Noval sambil menunjuk ke arah muda-mudi yang terlihat jelas kalau mereka sedang bertengkar bahkan tanpa orang yang melihat pun akan tau dengan mendengarkannya saja.

"Seru gundulmu, kau pikir ini pertunjukan" ucap Lova heran.

Terlihat ada beberapa orang yang melerai mereka. Tak di duga Noval pun ikut menghampiri membuat Lova berteriak memanggil Noval dan menyuruhnya untuk kembali tapi malah diabaikan oleh Noval.

"Dasar anak mama" mau tak mau Lova pun juga ikut menyusul.

"Udah kak jangan berantem di sini gak enak dilihat banyak orang" ucap Noval yang ketika datang langsung berada di tengah pria dan wanita tersebut.

Bisa Lova tebak jika orang dewasa yang sedang bertengkar ini adalah sepasang kekasih. Lova heran dengan mereka yang tak malu bertengkar di depan umum memikirkannya saja membuatnya jijik. Ekspresi tak biasa yang ditunjukkan Lova membuat sang perempuan mengangkat suaranya.

"Kenapa dengan wajahmu itu?"

Merasa diajak bicara Lova pun menjawab. "Gakpapa, kenapa dengan wajahku?" tanya Lova yang membuat wanita di depannya merasa kesal.

Noval menepuk jidatnya karena ia tahu jika saudaranya ini memang sering kali menunjukkan isi hati dan pikirannya melalui ekspresi di wajahnya dan orang yang mengamatinya pasti tau maksud pesan yang akan di sampaikan oleh Lova, memang bagus tapi dalam situasi dan kondisi tertentu malah akan memperburuk keadaan.

"Kalian berdua, anak kecil yang gak seharusnya ikut campur ke dalam masalah orang dewasa"

"Gak gitu kak tapi kalau bisa kalian jangan bertengkar di depan umum aku hanya ingin mengingatkan saja" ucap Noval.

"Halah kau anak kecil tau apa" ucap perempuan itu sambil mendorong tubuh Noval.

"Biasa aja dong kak gak usah pake dorong-dorong anak orang segala" ucap Lova sambil menepis tangan yang digunakan perempuan itu untuk mendorong tubuh Noval.

"Kau juga jangan nambahin masalah orang" ucap perempuan itu dengan emosi sambil menyodorkan jari telunjuk ke arah wajah Lova.

"Singkirkan tangan kotor mu itu" ucap Lova sekali lagi menepis tangan perempuan yang sekarang sudah membuatnya marah. Lalu kalian juga akan tahu apa yang selanjutnya terjadi. Lova dengan perempuan yang tak dikenalnya malah adu mulut satu sama lain. Lova sendiri adalah tipe orang yang tak mau kalah. Setiap kali ia bertengkar pasti ia akan mendominasi dalam pertengkaran tersebut tak peduli dengan siapapun lawannya.

Noval saat ini sedang dalam situasi yang sulit, melerai dua perempuan yang sedang bertengkar memang tidak mudah. Tanpa mereka sadari sang pemuda saat ini sedang menatap Lova dengan mata tajamnya dan ekspresi dinginnya entah apa yang sedang ia pikirkan sampai tak berkedip melihat seorang remaja yang sedang beradu argumen dengan kekasihnya.

"Asal kau tau ya, aku disini sedang hamil anaknya dia dan aku ingin dia mempertanggung jawabkan semua perbuatannya" ucap perempuan itu.

"Tapi kakak juga harus tau tempat dong gak malu apa bertengkar di tempat umum yang mengundang banyak perhatian orang dan lagi kau malah koar-koar tentang aib mu" si perempuan pun diam mendengar perkataan Lova.

"Dan kau juga" ucap Lova tiba-tiba menyerang si pria.

"Aku heran kenapa jaman sekarang laki-laki pada banyak yang mokondo, nikahin tuh kak pacarnya biar anaknya dapat 'bin' bapaknya sebelum terlambat berani berbuat berani bertanggung jawab juga"

"Udah Va pulang aja yuk" ucap Noval. Melihat orang yang menyaksikan pertunjukkan gratis bertambah karena aksi dari Lova membuatnya ingin cepat-cepat pergi dari tempatnya.

"Satu lagi kak kalau mau menyelesaikan masalah lebih baik dengan kepala dingin, aku kasih saran kalian pergi ke tempat yang lebih nyaman dan lebih bagus kalau tempatnya jauh dari keramaian, bicara baik-baik lalu cari jalan keluarnya dan semoga dapat yang terbaik buat kalian berdua" ucap Lova lalu pergi meninggalkan tempatnya bersama dengan Noval tentunya.

"Kicep juga kan tuh perempuan, lagian siapa suruh ngundang kemarahanku" ucap Lova yang mengomel di setiap langkahnya.

"Udah Va, semuanya udah selesai" ucap Noval yang berusaha menenangkan.

"Nanti kalau udah gede kau jangan jadi laki-laki kayak dia" ucap Lova sambil menunjuk ke arah wajah Noval.

"Enggak akan" ucap Noval sambil mengangkat kedua tangannya.

Dari tempatnya berdiri sang pria melihat kepergian Lova dengan seringai yang tercetak jelas di wajahnya. "Who is she?"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!