Chapter 16

Andai ia yang ikut tinggal bersama papanya pasti hidupnya akan enak seperti yang dirasakan oleh Lova itu yang dipikirkan Noval sekarang sambil duduk di sofa dan melihat Lova sedang memasak di dapur. Pikiran aneh tersebut langsung ia tepis tak mungkin ia cemburu dengan Lova apalagi Lova sangat baik padanya.

Lova datang dengan dua piring spaghetti buatannya. "Makan dulu" ucap Lova sambil memberikan satu piring spaghetti kepada Noval.

"Enak Va" puji Noval ketika menghabiskan satu suapan di mulutnya.

"Pastilah" Lova berkata dengan bangga.

"Percaya diri ya kau" ucap Noval yang dibalas tawaan oleh Lova.

"Val kalau kau di rawat sama papa mau gak?" ucapan Lova membuat Noval terbatuk seketika.

"Gak usah kaget gitu kali" ucap Lova sambil memberikan Noval segelas air dan Noval langsung meminumnya dengan terburu-buru.

"Pelan-pelan" ucap Lova yang takut kalau Noval akan tersedak melihat Noval yang minum dengan grasak-grusuk.

"Habisnya kau membuatku terkejut" protes Noval.

"Gimana kau mau enggak?" tanya Lova lagi ingin mendapat jawaban yang pasti toh kalau Noval tinggal bersama Lova tak akan kesepian di rumah.

"Mau sih tapi nanti mama gimana" ucap Noval lesu.

Lova menghembuskan nafas kasar. "Mama sangat bahagia dengan keluarganya sekarang tapi jika melihat mama yang sering mengabaikan mu membuatku tidak terima karena yang dilakukannya adalah salah, kau adalah anak kandungnya seharusnya kau lebih diperhatikan dan dijaga memang ia melakukan itu karena ketiga saudaramu yang lain adalah anak dari suaminya yang sangat beliau cintai tapi tak seharusnya mama membedakan mu dengan saudaramu yang lainnya" Ucap Lova dengan lembut ada suara kesedihan yang terdengar ketika Lova mengucapkannya.

"Aku takut papa tak bisa menerimaku" ucap Noval tak menutupi keresahannya. Papanya dari tampilannya memang terlihat garang tapi ia tak tahu kalau hatinya sangat lembut seperti dirinya.

"Kau anaknya pasti papa akan menerimamu dengan bahagia aku akan bicara dengan beliau dan kau jangan menolak" Lova berucap dengan satu telunjuk mengarah pada Noval tanda tak mau di bantah.

Noval hanya bisa diam dan jujur ia ingin sekali tinggal bersama papanya setelah bertemu dengan Lova. Noval melihat kehidupan Lova yang bahagia dan penuh kasih sayang membuatnya ingin merasakannya juga. Dan melihat Lova menginginkannya tinggal bersama membuatnya sangat bahagia. Lova memang sangat menyayanginya dengan tulus.

..._...

Keesokan harinya Noval berangkat terlebih dahulu ke sekolah untuk Lova berangkat lebih lambat dari sekolah pada umumnya karena jam masuk SMA Santeresa adalah jam sembilan.

"Kalau gitu aku berangkat dulu ya" Pamit Noval.

"Iya" Lova masuk kembali ke apartemen setelah mengantar Noval sampai ke parkiran. Hendak Lova akan pergi mandi namun ditahan karena ponselnya berdering. Lova melihat Andromeda menelponnya di pagi yang sedikit mendung membuatnya malas untuk mengangkat tapi kalau dibiarkan saja pasti Andromeda tak akan berhenti untuk terus menghubunginya.

"Halo" ucap Lova.

"Udah berangkat sekolah?" tanya Andro sambil menyesap secangkir kopi.

"Belum ini aku lagi mau mandi" jawab Lova sambil duduk di atas sofa.

"Saya ganggu kamu ya" tanya Andro memastikan.

"Sedikit" ucap Lova namun batinnya berucap 'kau masih tanya'

"Sebenarnya saya ingin ngobrol banyak sama kamu, saya ingin mengajak kamu bertemu nanti sore bisa?"

Lova sejenak berpikir, selama ini ia keluar hanya dengan papanya, Noval dan teman-teman atau bahkan jika ingin pergi nongkrong juga sering keluar sendiri tapi kalo Andromeda kan orang asing yang baru ia kenal bagaimana jika papa mencarinya.

"Bisa tidak kalau tidak bisa saya aja yang main ke rumahmu"

"Jangan kak, gimana kalau ketemuannya deket cafe rumahku namanya Cafe Kenangan" ucapnya dengan terburu dan tidak bisa dibiarkan Andro menghampiri rumahnya ia sudah membayangkan berbagai reaksi yang diberikan oleh papanya.

"Baiklah nanti sore jam empat?" ucap Andro dengan nada bertanya.

"Oke" ucap Lova menyetujuinya.

Di sebrang Andro berjingkrak senang sementara Lova ia bisa bernafas dengan lega kalau ketemuannya di cafe Kenangan kan papanya tidak akan bertanya terlalu banyak karena cafe tersebut adalah cafe langganan.

Berangkat sekolah seperti biasa Lova akan diantar oleh Pak Darto dan mungkin sampai ia lulus nanti. Di dalam mobil ia mendapat pesan dari Indy. Pesannya berisi tetang ajakan untuk menemani indy daftar ke tempat kursus memasak. Dengan senang hati Lova menerima ajakan Indy. Selesai Membalas pesan dari Indy ia beralih melihat grup kelas ternyata ada beberapa siswa yang sudah ia kenal karena berasal dari SMP yang sama. Grup kelas sama sekali tidak ada yang menarik. Lova pun beralih untuk melihat story teman-temannya namun satu satu story yang membuatnya terperangah yaitu story dari Andromeda. Terlihat Andromeda berada di club bersama teman-temannya dan membuatnya tak senang karena banyak wanita berpakaian seksi mengelilingi mereka. Akhirnya Lova memutuskan untuk mematikan ponselnya.

"Kenapa aku harus kesal" pikir Lova.

Lova sampai di sekolah sekitar 15 menit sebelum kelas dimulai. Wajahnya yang di tekuk membuat Indy menghampirinya.

"Kenapa kau Va?" tanya Indy .

"Lagi kesel aja" jawab Lova seadanya.

"Kesel kenapa?" tanya Indy penasaran.

"Ada yang bikin kesel pokoknya" Lova berucap tanpa mau berterus terang.

"Siapa?" Indy semakin gencar mengorek informasi lebih dalam.

"Ada pokoknya" Lova yang berusaha mati-matian agar tak keceplosan tentang kedekatannya dengan Andro bisa heboh nanti.

"Main rahasia-rahasiaan nih" ledek Indy.

"Siapa yang main rahasia-rahasiaan?" tanya Aldo ikut nimbrung.

"Lova tuh" Indy menunjuk Lova dengan dagunya.

"Cerita aja kak biasanya juga gak ada yang disembunyikan" ucap Aldo.

"Nanti deh" ucap Lova yang membuat Aldo dan Indy gemas lantaran penasaran.

"Terserah kau aja tapi nanti kau bisa anterin aku ke tepat kursus masak kan"

"Bisa habis sekolah kan?" tanya Lova memastikan.

"Iya" ucap Indy diam sejenak sebelum ia melanjutkan bicara "Va aku boleh

tanya gak?"

"Boleh tanya aja"

"Makanan kesukaan Noval tuh apa ya?"

"Noval paling suka kue, semua jenis kue dia suka"

"Kau suka ya sama Noval?" tanya Aldo tiba-tiba dengan nada menggoda.

Indy hanya membalas senyum malu-malu. Pertanyaan Aldo membuatnya salah tingkah.

"Gakpapa In setuju aku ya kan kak" ucap Aldo meminta persetujuan.

"Iya" ucap Lova mengangguk mantap.

"Kapan-kapan kita main bareng ajak Noval juga biar Indy bisa PDKT" usul Aldo.

"Setuju tuh, kan dulu aku pernah nawarin buat main ke rumahku waktu itukan batal karena rumah pohon ku belum digarap gimana kalau nanti minggu main ke rumahku karena nanti sore rumah pohonku udah jadi" tawar Lova.

"Aku sih yes, kau gimana?" tanya Aldo kepada Indy.

"Iya masak sih aku tolak" ucap Indy dengan suara melengking karena saking senangnya. membuat Lova dan Aldo tertawa sampai terbahak. Saat ketemu nanti Indy berencana akan membawakan sesuatu untuk Noval.

Memikirkannya saja sudah membuat Indy salah tingkah tapi ia harus tetap tenang kalau tak mau mempermalukan diri sendiri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!