Hari silih berganti dengan cepat tak terasa ajaran baru sekolah sudah dimulai. Setiap sekolah pasti akan mengadakan MOS sebelum kegiatan mengajar dilakukan. Kegiatan MOS tak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, ditengah acara MOS juga diadakan acara untuk peminatan ekstrakurikuler terhadap siswa baru lewat pementasan dari masing-masing ekstrakurikuler. Acara di akhiri dengan kegiatan api unggun, di acara tersebut para siswa lama ataupun baru bisa unjuk bakat yang mereka miliki. Dari SMA Santeresa dan SMA Negeri Paripurna ll memiliki kegiatan MOS yang hampir sama hanya berbeda suasana pelaksanaannya saja.
Tepat di hari senin semua sekolah serempak memulai acara kegiatan pembelajaran. Di SMA Santeresa Lova, Indy dan Aldo berada di kelas yang sama, mereka bertiga mengambil kelas bisnis sementara di SMA Paripurna ll Dilan dan Noval barada di satu kelas yang sama dengan jurusan IPS lalu Kiano berada di kelas berbeda dan untungnya ada siswa yang ia kenal karena berasal dari SMP yang sama mengambil jurusan IPA.
"Seru banget kelasnya tadi" ucap Aldo saat berada di kantin bersama Lova dan Indy. Mereka saat ini sedang beristirahat, duduk santai setelah menghabiskan makan siang mereka.
"Iyalah gak nyesel pokoknya sekolah di sini, gurunya asik cara mengajar yang seru dan modern dan satu lagi yang aku suka, kita gak perlu sekolah sampai sore seperti sekolah lainnya" Indy berucap dengan penuh kesenangan, jelas karena sekolah mereka mempunyai ajaran dan kurikulum sendiri.
"Bener banget yang dikatakan Indy tadi waktu guru mengajar di kelas cara mengajarnya sangat mudah untuk dipahami" Lova menyetujui apa yang diucapkan oleh Indy.
"Pemilik SMA Santeresa adalah sahabat kakekku dan dulu waktu kecil aku pernah bertemu dengannya, beliau pernah berkata belajar yang menyenangkan itu akan membantu para murid untuk lebih mudah menangkap pembelajaran dan sekolah yang baik menurut beliau adalah sekolah yang tidak membebani para siswa untuk mengejar nilai tertinggi karena setiap anak memiliki keunikan dan kecerdasan masing-masing" Indy berucap sambil mengingat pertemuannya dulu dengan pemilik sekolah.
"Bener yang kau bilang dan btw sepulang sekolah nanti aku mau daftar les piano" ucap Aldo terlihat antusias, memang sejak dari dulu ia ingin sekali bisa bermain alat musik yaitu piano.
"Wih keren" ucap Lova sambil mengacungkan jempol tanda jika Lova mendukungnya.
"Tapi setau aku kau bukannya suka main gitar ya?" tanya Indy.
"Aku memang suka main gitar tapi disisi lain aku juga pengen bisa main piano. jawab Aldo.
"Aku juga harus ada kegiatan berfaedah nih buat ngisi waktu di sore hari" mendengar ucapan Aldo membuat Indy juga ingin mempunyai kegiatan sepulang sekolah agar hari-harinya tidak terlalu monoton.
"Aku sih ada rencana buat jadi beauty vlogger" Lova berucap dengan penuh percaya diri.
"Pas banget tuh kan kau cantik, kalau aku mau coba ambil kelas masak aja deh" ucap Indy semangat kan kalau dia bisa masak rencananya mau bikin sesuatu masakan yang enak untuk Noval, memikirkannya saja sudah membuat jantungnya berdebar.
"Cocok biar kau jago masak" ucap Aldo menyetujui.
"Oke deh kalau gitu" ucap Indy yang terdengar excited.
..._...
Sekolah di SMA Negeri Paripurna ll berakhir di jam tiga sore seperti sekolah negeri pada umumnya. Terlihat Noval dan Kiano berada di parkiran untuk mengambil motor masing-masing. Noval melihat ada Dilan yang menghampiri Kiano dan mendengar kalau Dilan ingin diantar pulang karena sopir rumahnya tak bisa menjemput jika biasanya Noval akan menawarkan diri kali ini tak lagi ia lakukan, sudah berakhir kebodohan yang biasa ia lakukan sekarang Noval harus menjadi sosok baru yang lebih mencintai diri sendiri.
"Hai Noval" sapa Anjeli yang sedang mendekat ke arah Noval.
"Hai baru keluar" balas Noval.
"Iya, btw aku boleh nebeng gak"
"Papamu gak bisa jemput ya"
"Iya nih"
"Ayo, jangan lupa pakai helm dulu" ucap Noval sambil membantu Anjeli memasang helm.
"Makasih"
Melihat interaksi Noval dengan Anjeli membuat Dilan iri ingin rasanya nyinyir tapi tak mungkin ia melakukan hal buruk di depan Kiano.
"Boleh ya Ki aku pulang bareng kamu" ucap Dilan sambil memegang lengan Kiano.
"Maaf ya lan aku ada tanding futsal sama temen-temen udah ditungguin" ucap Kiano sambil melepaskan tangan Dilan.
"Ayolah Ki bentar doang" ucap Dilan yang masih berusaha"
Kiano sama sekali tak menggubris apapun yang dilakukan Dilan, ia sibuk memakai helm dan segera mengendarai motornya agar bisa menjauh dari Dilan yang menempelinya seperti ulat bulu.
"Kiano nyebelin banget sih" Dilan menggerutu dengan sebal. Terpaksa ia harus memesan taksi online untuk mengantarnya pulang.
..._...
Rumah yang cukup mewah berdiri di antara rumah-rumah mini membuatnya terasa mencolok. Rumah Anjeli di dirikan di tanah warisan kakeknya untuk papanya yang terletak di Gg. Kenanga. Anjeli merasa senang tinggal di kawasan ramai yang membuatnya tak bosan setiap harinya bisa mendengarkan suara Adzan dari Masjid gang sebelah, teriakan ibu penjual sayur di pagi hari, anak-anak yang bermain beraneka permainan, ibu-ibu yang sedang ngerumpi yang paling penting waktu ada tetangga yang sedang berantem wih pasti ramai sekali.
"Makasih ya" ucap Anjeli sambil memberikan helm yang ia pakai kepada Noval.
"Sama-sama"
"Mampir dulu" tawar Anjeli.
"Lain kali ya udah sore" ucap Noval sambil menunjuk ke arah langit.
"Oke deh" Anjeli mengerti dan membiarkan Noval untuk pulang.
"Pulang dulu ya"
"Hati-hati"
Noval melajukan motornya meninggalkan kawasan rumah Anjeli. Saat berada di perjalanan tiba-tiba ia teringat dengan Lova sudah beberapa hari mereka tak bertemu dan membuatnya kangen. Saat sampai di rumah nanti ia akan langsung menghubungi Lova.
Tiba di rumah Noval merasa heran karena rumah terkunci rapat dan sepi, melihat secarik kertas yang berada di atas meja yang di tumpuk dengan vas bunga hias, Noval pun langsung mengambilnya dan isinya adalah pesan dan kunci rumah. Keluarganya hari ini ternyata sedang berlibur ke Kuala Lumpur tanpa memberi kabar padanya dan itu tak cuma terjadi sekali ini saja, terkadang Noval lelah dengan sikap keluarganya yang tak pernah melihat keberadaannya tapi tetap bagaimanapun ia harus berterima kasih karena mereka sudah mau menerimanya untuk tinggal bersama dan memenuhi semua kebutuhannya.
Noval menaiki tangga dan masuk ke dalam kamarnya yang terletak di loteng. Ia merebahkan tubuhnya di kasur sambil mencari kontak Lova di ponselnya.
"Halo Lova"
"Halo Val baru pulang kau?"
"Iya"
"Ada apa nih nelpon?"
"Rumah sepi Va"
"Loh yang lain kemana?"
"Pergi liburan ke KL"
Hening untuk beberapa saat. "Mau nginep di apartemen papa?"
"Gak berani aku"
"Kenapa? nanti aku yang temenin"
"Boleh deh dari pada sendirian tapi papa jangan sampai tau ya"
"Iya gampang kalau gitu siap-siap jangan lupa bawa baju ganti sama seragam"
"Iya"
Untung saja ia mempunyai saudara yang sangat sayang padanya jadi ia merasa tak sendirian disaat sedang butuh seorang teman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments