Dari SEDAYU ~ JOGJAKARTA, yanktie mengucapkan selamat membaca cerita sederhana ini.
Mukti sekali lagi menyesap kopinya yang telah menjadi dingin.
"Esoknya aku mendapat pukulan mematikan! Ternyata aku bukan anak kandung keluarga Lukito!"
"Mama, sosok lembut yang sering dimaki-maki papa karena papa membelaku sudah tau aku bukan anak kandung papa sejak aku berumur tiga tahun."
"Walau dimarahi berkali-kali, dia tetap sayang padaku dan tak pernah membedakan aku dan mas Sonny. Dia perempuan terhebat."
"Aku baru tahu aku adalah anak sepupu papa yang tergila-gila pada papa dan menjebaknya dengan kehamilan dari orang lain. Bukan karena papa."
"Sejak aku lahir papa merasa bersalah karena memisahkanku dengan ibu kandungku sehingga papa sering lebih menyayangiku dari mas Sonny."
"Ternyata ….,"
"Aku sangat salah karena menusuk orang yang telah membuatku hidup layak penuh kasih sayang dengan membela musuh mereka."
"Aku tak tahu lagi harus bagaimana. Aku tak tahu lagi harus bagaimana," Mukti terisak.
Made melihat bahu sahabatnya terguncang.
"Walau kau anak kandung Lukito, tindakanmu mencarikan pengacara untuk seseorang yang menusuk papamu adalah kesalahan fatal!"
"Kau tahu ada ribuan mulut yang papamu nafkahi dari perusahaannya itu. Mengapa hanya karena cinta seorang perempuan kau bisa mengkhianati darahmu sendiri?"
"Terlebih sekarang. Kau terbukti bukan anak Lukito. Dosamu lebih besar. Karena kau *membuang kotoran diair sumur yang kau gunakan juga untuk minum*."
"Semua orang akan mengatakan kau anak tak tahu diri dan tak berterima kasih. Dibawa dari bidan karena kasihan tapi malah menikam keluarga yang menolongmu."
"Seharusnya sebelum kau menolong istrimu, kau berpikir dulu bagaimana sakit hati papa dan mama kandungmu karena saat itu kau belum tahu mereka bukan kandung"
"Kau lebih membela perempuan yang baru kau temui saat SMA daripada kedua orang tuamu yang mengasuhmu penuh cinta sejak kamu lahir. Apa pantas? Apa pasti perempuan itu akan membuatmu bahagia lahir batin?"
"Setelah kau dibuang karena mengkhianati orang tua kandungmu apa perempuan itu bisa membahagiakanmu sedang dia ada dalam penjara?"
"Mengapa kau tak berpikir panjang?"
"Aku sekarang harus bagaimana?" Mukti terlihat putus asa.
"Minta maaf pada papa dan mama mu. Ikuti semua perintahnya. Karena walau kamu bukan dari darah mereka. Cinta dan harta mereka yang membuatmu bisa hidup hingga saat ini."
"Bagaimana bila aku diusir?" Tanya Mukti ragu.
"Hadapi. Itu konsekuensi kelakuanmu. Konsekuensi kesalahan yang kau buat. Aku yakin semua harta juga akan mereka minta agar kau tak bisa menolong Vio."
"Saranku, walau kamu ada harta sekali pun, jangan kau tolong perempuan yang tak jujur seperti Vio."
"Jelas dia mencurangi perusahaannya. Jelas dia mencurangi tunangannya dan menikah denganmu. Dan kamu tahu, kecurangan yang paling parah adalah dia terus melakukan hal buruk pada perusahaan papamu!"
"Pikir itu! Sejak bertemu di Kediri, Vio tahu kamu adik Sonny. Artinya dia tahu kamu anak pak Abu. Tapi dia tak berhenti korupsi atau menjauhimu!"
"Vio sengaja membuatmu sebagai tameng dirinya saat dia jadi istrimu! Pikir itu!"
"Apa perempuan seperti itu akan terus kau bela?"
"Kalau dia cinta kamu pilihannya dua. Pertama meninggalkanmu dan terus korupsi. Atau kedua dia berhenti korupsi dan bersatu denganmu."
"Sedang yang Vio lakukan adalah terus korupsi dan bersatu denganmu."
Made berupaya menyadarkan Mukti bagaimana liciknya Vio!
Mendengar pencerahan yang Made berikan Mukti makin menyesal. Karena cintanya pada Vio dia sampai tak menyadari hal itu. Mukti makin sàdar akan kesalahannya.
"Benar. Saat bertemu denganku di Kediri, Vio tahu aku adik mamas dan anak pak Abu. Mengapa dia terus ingin melanjutkan misinya tapi juga ingin menikah denganku?" Cetus Mukti dengan keras.
"Bahkan rencana menikah siri itu ide darinya dengan alasan agar aku yakin kalau dirinya tak akan berpaling dariku!"
"Jadi dia memang licik dan ingin menjebakku. Aku yakin dia akan lempar kesalahan padaku. Dia akan bilang ide korupsi itu ide dari aku karena aku ingin semua harta papa!"
"Please help me De, aku ingin kau temani aku. Agar bila aku ditendang, ada yang membawa bangkaiku keluar dari rumah itu," sampai sini Mukti baru sadar dia berada di pusaran yang dibuat Vio. Perempuan yang dia anggap sangat lugu.
"Itu masalah internal bro. Hadapilah! Aku tak bisa ikut campur. Aku akan mengantarmu dan menjemputmu lagi. Bukan tak mau membantumu. Hanya tak bisa ikut campur."
"Sehabis kau selesai dengan keluargamu, aku baru akan kembali ke Jogja. Malam ini aku sudah tidur di rumah ajik. Karena Pricilla sudah diusir ajik dari rumah itu," Made memberitahu Mukti untuk gentle menghadapi keluarganya.
\*\*\*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 516 Episodes
Comments
Muhammad Ah'dan
teryata harus runut bacanya
2023-07-06
0