Dari SEDAYU ~ JOGJAKARTA, yanktie mengucapkan selamat membaca cerita sederhana ini.
"Kenapa kamu sekarang selalu sibuk sayangku?" akhir-akhir ini Mukti kesulitan bicara dengan istrinya.
Baik siang mau pun malam Vio sangat sibuk.
"Aku sibuk dengan misiku. Dan ada sedikit trouble," jawab Vio. Sudah enam bulan dia bertunangan dengan Sonny atau empat bulan menikah dengan Mukti.
Sekarang Vio sedang diujung tanduk. Sonny sepertinya mulai mencium misinya.
Vio sedang sibuk berbenah agar semua rapi tak terendus Sonny. Itu sebabnya dia sulit menerima telepon suaminya.
"Trouble apa? Mau aku bantu? Besok aku ke Jakarta ya?" Mukti bersiap untuk menemui Vio.
"Jangan dulu, aku super sibuk. Nanti kalau sudah agak longgar biar aku ke Bali ya. Sekali-sekali aku boleh kan ke Bali? Enggak di Surabaya aja." Vio berkelit agar Mukti tak datang. Sekarang bahkan mobil kantor sudah ditarik Sonny. Dia dapat antar jemput dan tak bisa keluar kantor sama sekali.
"Boleh dong. Enggak sekali-sekali. Bahkan kamu menetap di Bali juga boleh koq. Aku kangen kamu sayangku," ucap Mukti.
"Aku juga kangen kamu sayang. Nanti begitu aku bisa ketemuan aku khabarin ya. Love you," tanpa menunggu balasan Vio menutup pembicaraan.
Sebenarnya dia malas bicara dengan Mukti. Mukti hanya batu loncatan agar misinya tidak gagal. Kalau Mukti tidak dibungkam dengan pernikahan, bisa-bisa Mukti berulah dan bikin kacau semuanya.
\*\*\*
Mukti merasa mamanya agak berubah sejak pulang dari lamaran mas Sonny. Walau tetap lembut dan perhatian, namun tetap saja dia merasakan ada yang tak biasa.
"Mulai besok tolong menginap di villa. Ada keluarga om Ariel akan menginap. Tunjukan sopan santunmu dan selalu standby di rumah agar terlihat Mama bisa didik kamu," begitu barusan sang mama bicara.
Mukti merasa seperti bukan mamanya. Mama tak pernah bicara datar padanya seperti tadi.
\*\*\*
“Mereka kan sudah dijemput mobil dari villa Pa. Mengapa kita tetap harus menjemput sih?” protes Mukti. Dia malas berbasa basi dengan tamu yang belum tentu satu aliran dengan dia untuk ngobrol.
“Ini teman baik Papa dan mama. Bahkan kakakmu ternyata bekerja sama dengan dia untuk merenovasi rumah sakit yang dia miliki,” jawab Abu santai. Dia hafal karakter anak keduanya yang paling malas bercengkerama dengan orang pada umumnya. Dia mau bicara hanya pada orang yang suka seni seperti dirinya.
“Nah itu mereka datang,”Abu melihat Sjahrir, Vonny, Adelia dan Sonny.
“Lho, ternyata mereka satu penerbangan,” lanjut Abu.
Mukti melihat tamu orang tuanya yang mendapat perlakuan istimewa dari sang ayah.
“Hallo, bagaimana penerbangan kalian?”tanya Abu sambil cipika cipiki dengan Vonny dan Sjahrir.
‘*Dia* …,’ Mukti terkejut melihat sosok dibelakang Vonny.
Mukti melihat sosok super sempurna versi dirinya. Mukti pernah sekilas melihat gadis itu saat dia belum bertemu kembali dengan Vio istrinya.
“Del, ini adikku,” Sonny memperkenalkan Adelia dengan Mukti.
“Hai,”hanya itu yang Adelia sampaikan tanpa mau berjabat tangan. Sebaliknya dia memeluk erat Abu dan melakukan cipika cipiki.
‘*Dia dekat dengan mamas? Apa aku harus bersaing dengan most wanted eksmud itu? Aku pasti kalah karena tak punya power bila berhadapan dengannya*,' Mukti sudah kalah nyali duluan melihat bagaimana Sonny melakukan Adelia.
Sjahrir, Vonny dan Abu asyik ngobrol.
“Besok katanya kamu mau masak dengan mama? Sabtu pagi kita main jetski ya? Kan liburan kemarin kamu batalin," Mukti mendengar Sonny mengajak gadis yang baru dikenalnya untuk main jetsky.
‘*Jadi mereka pernah liburan bersama sebelum ini*,’Mukti makin merasa kecil untuk maju bersaing dengan Sonny.
'*Ah, aku juga tak butuh bersaing dengan Mamas. Kan aku sudah punya Vio. Sebentar lagi aku dan Vio bisa go publik jika Vio sudah resmi putus dengan Mamas*.' Mukti berupaya menghibur dirinya sendiri.
\*\*\*
“Wah Tante sukaaaaaaaaa,” sudah lama enggak ada yang kirim minyak kayu putih lagi dari Ambon. Karena Om sudah jarang kesana,” Ambar menerima bingkisan dari Aselia ketika mereka sudah istirahat di villa. Bahkan eyangnya dari Surabaya juga datang ke Bali karena keluarga kawan papanya datang. Artinya keluarga ini memang sangat dekat dengan papa dan mamanya.
“Wah tahu aja kemarin eyang nanyain minyak kayu putih ke aku,” Mukti yang sejak tadi disana mencoba ikut dalam pembicaraan hangat dengan kedua perempuan tamu orang tuanya itu.
“Ha ha ha felling Adelia memang tepat. Dia yang usulkan bawa itu buat mamamu dan eyang,” sahut Vonny.
Berbeda dengan Adelia, Vonny sudah beberapa kali bertemu dengan Mukti. Itu sebabnya dia pernah bilang kalau Sonny adalah pemahat.
Dalam kesehariannya Mukti lebih suka menggunakan t shirt berpadu dengan sarung Bali. Dia lebih nyaman menggunakan itu saat di galerinya.
“Kak Adel,”Aksa menghampiri kakak perempuan yang sejak kecil dia sukai. Semua kakaknya lelaki, sehingga sejak kecil dia sayang pada Adelia.
Adelia memeluk dan mencium pipi lelaki ABG itu tanpa ragu. Mukti dan Sonny yang tak sengaja melihat itu kaget. Bagaimana kedua mahluk itu sangat akrab dan terlihat saling menyayangi?
“Papa bilang waktu itu Kakak datang ke Bali. Kenapa enggak nemuin aku?” protes Aksa.
“Maaf sayang, Kakak lupa. Sebagai permintaan maaf, malam ini sehabis makan malam kita keluar berdua seperti biasa ya?”bujuk Adelia.
‘*Ha ha ha, ternyata aku bahkan kalah dengan Aksa*,’ batin Mukti.
\*\*\*
“Habis ini aku dan Aksa akan pacaran. Jangan ada yang ganggu,” Adelia memberitahu habis ini dia akan keluar. Dia tahu kesukaan Aksa yaitu es krim coklat. Atau makan sate udang atau udang bakar dengan sambal pedas.
“Wah anak bungsu Papa nikung kakak-kakaknya nih,” goda Abu pada Aksa.
“Dari dulu kan kak Adel milikku,” sahut Aksa tak peduli. Dia mengenal Adel sejak umur lima tahun. Dia menganggap Adel adalah kakak perempuan miliknya.
“Eyang tahu itu. Sejak dulu memang Adelia milikmu,” Airlangga mendukung cucunya.
“Jadi cuma Mamas yang baru tahu kalau Adel ini anak om Sjahrir dan tante Vonny?” tanya Sonny.
“Sejak dulu kalian mana mau kalau suruh bertemu dengan teman Papa? Aksa karena masih kecil selalu dibawa mama. Jadi wajar dia kenal Adel sejak lulus TK,” balas Ambar.
“Iya, pertama kali kenal, kak Adel yang ajakin cari keong di laut Ambon yang jernih itu,” sahut Aksa mengenang cerita indahnya dengan Adel.
“Dan sejak itu kamu akan selalu nempel Adel tiap ketemu,” sindir sang eyang.
“Dia kakak cantikku,”sahut Aksa.
“Kakak akan selalu ada untukmu.” sahut Adel dengan senyum manisnya.
Mereka makan dengan suasana sangat hangat. Memang itu selalu yang terjadi dalam keluarga Lukito dan keluarga Talabessy, sama-sama keluarga yang hangat dan penuh cinta.
\*\*\*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 516 Episodes
Comments
Ersa
mama mukti mulai mencium hub mukti Vio kah?
2023-11-27
0