Demi Sera

Di tempat lain, sudah hampir sepuluh menit sejak selesai kerja, Sera belum melihat tanda-tanda kedatangan kakak iparnya yang katanya mau jemput dirinya. Mana dia tidak punya nomer telepon pria itu untuk dia hubungi jadi jemput atau tidak.

Lima menit berikutnya, sosok yang dia tunggu-tunggu pun datang. Dava menghentikan motornya tempat di depan Sera berdiri saat ini di depan kafe.

"Maaf ya telat, soalnya aku bingung harus cari alasan buat jemput kamu."

"Iya, kak. Gak apa-apa, makasih udah nepatin janji buat jemput aku."

"Iya."

"Oh iya, kak. Jadi ibu di rawat inap?" tanya Sera sebelum naik ke atas motor Dava.

"Iya, ibu di rawat inap. Kakak kamu udah kasih tahu kalau ibu masuk UGD?"

"Sudah tadi, kak Namira minta aku buat kesana juga. Tapi aku bilang kalau aku lagi sakit perut dan gak bisa kesana. Untung kak Namira percaya. Terus kak Namira juga bilang kalau ibu di rawat inap."

"Kamu istirahat aja di rumah, besok kamu harus sekolah kan?"

"Iya, besok senin. Aku harus berangkat lebih awal dari hari biasanya."

"Makanya kamu gak usah ke rumah sakit, di rumah aja istirahat. Kamu pasti capek karena ini hari pertama kamu kerja."

"Capek banget sumpah, aku gak tahu bakal betah atau enggak, kak."

"Gak apa-apa, kamu bertahan sampai kamu dapat uang buat spp aja. Kalau mau keluar nanti keluar aja."

"Emang gak apa-apa kalau aku keluar?"

"Buat apa kerja kalau kamu udah enggak nyaman? Kamu kerja cuma buat dapat uang spp yang mantan kamu ambil. Habis itu terserah kamu mau lanjut atau cabut."

Sera berpikir sejenak. Apapun masalahnya jika sudah ia ceritakan pada kakak iparnya, ia pasti akan merasa lebih tenang karena selalu di beri solusi.

"Iya deh, kak. Nanti aku cabut aja kalau udah dapat uang buat bayar spp sekolah."

"Anak pintarrr."

Sera terkekeh mendapat pujian tersebut, ia lekas naik ke atas motor dan tanpa ada aba-aba tangannya langsung melingkar ke pinggang Dava. Tidak hanya itu, ia juga duduk lebih rapat dari sebelumnya, sehingga dadanya terhimpit ke punggung pria itu.

"Ayo, kak. Jalan!" pinta Sera.

Sementara Dava merasakan dulu betapa empuknya dada Sera ketika menyentuh punggungnya. Senyumnya terbit mengingat ketika ia dengan leluasa menyentuh gunung kembar milik adik ipar nya itu.

***

Se belum magrib Dava dan Sera sudah sampai di rumah. Mereka masuk dan duduk berdua di sofa ruang tengah seraya melepas penat setelah perjalanan yang lumayan lama, di tambah lagi kemacetan yang membuat keduanya tidak sabar untuk segera sampai di rumah.

"Melelahkan sekali .." keluh Sera dengan mata yang terpejam serta punggung yang sengaja di sandarkan di sandaran sofa.

Cup!

Tiba-tiba saja Sera merasakan sesuatu yang lembar menyentuh bibirnya. Ia membuka mata dan mendapati kakak iparnya yang duduk di sebelahnya tengah melempar senyum manis padanya.

"Sudah hilang capeknya?" tanya pria itu kemudian dengan senyum mengembang.

Sera pun ikut mengembangkan senyumnya. Kakak iparnya selalu saja bisa menghibur dirinya dalam kondisi apapun.

"Oh iya, kakak kamu tadi titip pesan. Katanya nanti tolong kamu mbilkan baju ganti buat ibu di kamarnya, aku nanti mau ke rumah sakit buat antar ganti bajunya."

Sera mengangkat punggungnya dan menegakan badan seraya menatap pria yang saat ini di hadapannya.

"Kak Dava mau nginap juga di sana?"

Dava pun mengangguk. "Iya, ibu kan harus rawat inap. Jadi aku harus nemenin kakak kamu di sana buat jagain ibu."

Sera berdecak sebal. "Di sana kan ada banyak suster sama perawat yang bantu jaga juga, kak. Terus kalian tega ninggalin aku di rumah sendirian? Aku gak berani ah sendirian di rumah, aku takut."

Sera mengerucutkan bibirnya. Ia pikir kakak iparnya tidak ikut nginap di rumah sakit, paling tidak menemani dia di rumah.

Dava menghela napas sembari berusaha membujuk gadis itu.

"Bagaimana kalau kamu ikut nginap juga di sana? Kamu ikut nanti, ya."

"Enggak mau ah. Aku mau di rumah aja, lagian ngapain juga malah ikut nginap. Aku kira kak Dava bakal stay di rumah nemenin aku, besok kan kak Dava juga harus berangkat kerja pagi-pagi."

Dava terdiam sejenak. Ia mulai bingung harus nginap di rumah sakit atau stay di rumah buat jagain Sera. Kalau dia izin buat stay di rumah, ia khawatir Namira berpikir yang macam-macam tentangnya.

"Sekarang aku mau ke rumah sakit dulu buat antar baju ganti ibu sama kakak kamu, nanti aku balik lagi ke sini."

Sera pun kembali menatap wajah Dava dengan binar di wajahnya.

"Beneran? Kak Dava gak mau nginap di rumah sakit kan?"

Dava masih terlihat bingung. Akan tetapi ia berusaha meyakinkan Sera.

"Iya, akan aku usahakan."

Sera sontak memeluk tubuh pria itu dengan perasaan senang. Dava selalu bisa memahami dan menuruti keinginannya.

"Makasih ya, kak. Kakak baik banget sama aku. Makasih kakak ipar yang pengertian."

Dava tidak sungkan untuk membalas pelukan Sera. Ia juga membelai lembut rambut Sera layaknya kekasih.

Setelah puas berpelukan. Sera melepaskan pun pelukannya.

"Kalau begitu aku mau ambil baju ganti buat ibu dulu. Aku mau ikut ke sana, tapi aku gak mau ikut masuk. Aku tunggu kak Dava di parkiran, dan kak Dava harus janji. Kak Dava jangan lama-lama di dalam. Ok?"

Meski sedikit berat, Dava berusaha untuk mengiyakan agar Sera senang. Gadis itu pun beranjak pergi untuk mengambilkan baju ganti untuk ibunya dengan semangat penuh.

_Bersambung_

Terpopuler

Comments

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Sama suami kakaknya sendiri aja Sera berani merebut,dasar Adik gak punya ahlak,,,,

2024-11-01

0

Tina Nine

Tina Nine

Uda nampak egoisnya sejak dini ni si Sera...

2023-05-16

1

Eka Bundanedinar

Eka Bundanedinar

g habis pikir sama sera padhl ibu sendiri lg sakit g perhatian sama sekali mlh g mau nungguin
nyuruh fava pulang
blm jg apa " udah minda diprioritaskan
sebel jdnya
gmn klo namira dan ibunya tau prselingkuhan mreka
blm ibu dava yg akn kecewa

2023-05-15

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!