Hubungan Terlarang

"Memangnya kamu udah ngapain aja sama dia sampai kamu masih cinta sama dia walaupun dia udah nyakitin kamu?"

Pertanyaan Dava membuat Sera lagi-lagi bingung harus menjawabnya seperti apa. Tanpa Sera jawab, sebenarnya Dava sudah tahu kalau Sera sudah tidur dengan Riki.

"Sejak kapan kecolongan? Pas sama Riki atau sebelumnya memang udah pernah?"

Sera semakin bingung. Apa ia harus jawab pertanyaan kakak iparnya atau memilih untuk diam, dia malu jika harus jujur.

Dava terdengar menghela napas.

"Kamu gak usah takut untuk jujur sama aku, aku juga tahu gimana rasanya berada di posisi di seusia kamu, Sera. Pasti bagi kamu, hal seperti itu hal yang wajar untuk di lakukan di setiap hubungan bukan? Selama kita cinta, kenapa kita tidak melakukannya dengan pasangan kita?"

Sera mengangguk. "Iya, kak. Lagian tidak ada unsur pemaksaan juga. Aku sendiri juga mau melakukan itu lakuin hal itu sama pacar aku dengan sukarela. Jadi aku gak mau menyalahkan pacar aku jika di antara kita nantinya bakal putus. Toh aku juga ngerasain enaknya juga."

Dava menyunggingkan sebelah sudut bibirnya seraya menatap wajah adik iparnya dari samping, lantaran mereka duduk bersebelahan.

"Jadi itu juga yang jadi alasan kenapa kamu gak marah soal kejadian semalam?"

Sera segera memalingkan wajahnya ke arah lain. Dia tidak tahu harus dengan cara apa mengakuinya. Karena baginya, ciuman atau melakukan hal lain yang serupa menjadi sesuatu yang menyenangkan.

"Pantas saja waktu aku lihat itu kamu di pegang di remmas sama Riki kamu sama sekali gak marah sama dia. Ternyata alasan nya karena kamu ngerasain enaknya."

Iris mata Sera refleks melebar, ia menatap kakak iparnya dengan perasaan terkejut. Kenapa kakak iparnya bisa tahu banyak soal dirinya dengan Riki.

Ting ..

Hp Sera mengeluarkan suara chat masuk dan mengalihkan perhatian keduanya. Sera langsung meraih hp dan membaca isi chat tersebut.

Nevvi:

Ra, mau ikut keluar gak. Kalau mau ikut, gue jemput lo sekarang. Siap-siap langsung, sepuluh menit lagi gue sampe di rumah lo.

Sera pun mengetikkan balasan pada Nevvi jika dia minat untuk ikut jalan keluar.

"Siapa?" tanya Dava penasaran.

"Nevvi, temen aku. Dia ngajakin aku keluar."

"Berdua?"

"Iya, tapi gak tahu juga. Mungkin ada teman yang lain juga ikut."

"Oh."

"Kalau begitu aku mau siap-siap, kak. Aku mau ganti baju dulu, Nevvi lagi otw ke sini."

"Oh ya udah."

Sera pikir kakak iparnya akan pergi keluar kamar, akan tetapi dia malah tetap di sana. Padahal itu adalah caranya supaya kakak ipar nya keluar dari kamar. Mau bilang lagi takutnya di sangka dia ngusir.

Akhirnya Sera mengganti pakaiannya tanpa meminta kakak iparnya untuk keluar dari kamarnya lagi. Tanpa ragu, ia mulai membuka bajunya di depan Dava namun posisi berdiri membelakangi, dan tersisa tanktop warna hitam serta celana yang masih dia kenakan. Sera berjalan menuju lemari pakaian dan mulai memilih pakaian mana yang akan ia kenakan.

Penampilan Sera saat ini mengundang perhatian Dava. Pria itu sama sekali tidak melepaskan pandangannya dari tubuh mungil adik iparnya yang putih bersih.

Dava berdiri dari duduknya dan berjalan menghampiri Sera tanpa melepaskan pandangannya.

Saat tengah memilih pakaian, Sera di kejutkan oleh dua tangan dari belakang yang tiba-tiba memegang buah dadanya.

"Aahhh .." Sera sampai spontan mengeluarkan suara dessahhannya.

Begitu ia menoleh, pelakunya tidak lain dan tidak bukan adalah kakak iparnya. Sebab tidak ada orang lain lagi di kamarnya selain pria tersebut.

Ketika Sera hendak mengatakan sesuatu, Dava tidak memberi kesempatan. Dia langsung melahap bibir Sera tanpa ragu. Sementara tangannya sibuk merremmas buah dada Sera.

Sera mulai merasakan sesuatu mengeras dan hidup serta mengganjal di bagian belakangnya. Yang sengaja Dava gesekkan di bagian panttatt nya.

Dava semakin merapatkan tubuhnya dengan tubuh Sera, agar Sera bisa merasakan benda yang ia gesekkan tersebut.

Sayangnya, hal itu tidak berlangsung lama. Dava segera melepaskan tautan bibirnya ketika mendengar suara salam dari luar.

"Assalamu'alaikum .."

Suara itu berasal dari suara Namira. Wajah Dava maupun Sera sama-sama tegang.

_Bersambung_

Terpopuler

Comments

Muhamad Bardi

Muhamad Bardi

sekarang dapat deh gunung kembarnya besok" dapat hutan rimbanya😂😂😂

2023-05-23

3

Eka Bundanedinar

Eka Bundanedinar

wo ngumpet pasti si dava smlm bibir skarang dobel dada nnti lainya lg

2023-05-12

2

R-Nie

R-Nie

ooww km ketauan......

2023-05-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!