..."Gara-gara aku nggak sengaja open B.O kemaren, Kakak langsung bilang aku pacar Kakak?! Lelucon apa itu?! Ini bukan sinetron!" - Sasha Rodrigoez...
...💨...
..."Kau harus mencintaiku! Apapun alasannya, kau harus!" - Austin Xaquille Mendes...
...💨💨💨...
"Mau lari ke mana?!" bentak Austin lantang.
Tangan kanannya menahan tangan kiri Sasha dengan erat dan kuat. Di saat yang sama juga Sasha menatap Austin dengan perasaan takut.
"Sudah ku katakan, selangkah saja meninggalkan tempat ini, kamu nggak akan ku biarkan tenang!" ucap Austin penuh penekanan.
"Mau Kak Austin apa sih?!" Sasha berusaha melepaskan tangannya sambil menatap ke arah Austin.
"Bertahun-tahun kita di dalam pagar rumah yang sama, tapi kita nggak pernah sekalipun terlibat pembicaraan. Yang aku ingat, Kak Austin selalu menatap aku dengan tatapan yang mengejek dan jijik dari balik jendela rumah mewah Kak Austin!"
Nafas Sasha menderu karena amarah. Matanya mulai melotot.
"Terus, gara-gara aku nggak sengaja open B.O kemaren, Kakak langsung bilang aku pacar Kakak?! Lelucon apa itu?! Ini bukan sinetron! Dan aku bukan cewe yang segampang itu Kak Austin lumpuhkan dengan uang!" sembur Sasha tak tahan.
"Ck! Nggak sengaja open B.O? Nggak bisa dilumpuhkan dengan uang?!" Austin mengulang kalimat Sasha dengan kesal.
Dengan amarah yang meledak-ledak, Austin mendorong tubuh Sasha ke dinding. Kedua tangannya ia tekankan ke dinding sehingga tak ada celah untuk Sasha kabur.
"Okay, anggap aja kamu nggak sengaja dan nggak bisa dilumpuhkan dengan uang," ucap Austin sambil menyeringai. "Tapi kamu bisa ku lumpuhkan dengan caraku sendiri."
Tanpa jeda, Austin langsung mendaratkan bibirnya ke bibir Sasha. Ia melu.mat bibir gadis itu dengan sangat rakus sampai-sampai Sasha tak bisa bernafas.
Berulang kali Sasha mendorong dan berusaha melepaskan dirinya, Austin malah memegang kepala gadis itu agar tak dapat bergerak dan tak dapat menolak ciuman darinya.
Selang beberapa menit ciuman panas tersebut berlalu, Austin melepaskan bibirnya diikuti deruan nafas ia dan Sasha. Keduanya berusaha menghirup oksigen dan mengatur nafas yang terengah-engah.
"Brengsek!" umpat Sasha dengan mata yang berkaca-kaca. "Puas?! Puas Kak Austin ngambil ciuman pertama aku sejak kemaren?!"
"Impianku sejak dulu adalah mengenang dengan baik ciuman pertamaku dengan cowo yang aku cintai," imbuhnya kesal.
"Yaudah, kamu tinggal mencintai saja 'kan? Apa susahnya?" ucap Austin tanpa sedikitpun berfikir sebelum berkata-kata.
"Kakak pikir cinta itu barang yang bisa Kakak beli kalo Kakak mau?!" Sasha benar-benar geram dengan apa yang dikatakan oleh Austin. "Lagipula aku nggak sudi berpacaran dengan anak geng motor!"
"Okay! Aku akan keluar dari geng motor kalau itu maumu!" ucap Austin dengan lantang.
Sasha terdiam. Ia tak salah dengar 'kan? Tapi tetap saja, meskipun pria itu rela keluar dari geng motor, ia tak akan menaruh sedikitpun perasaannya pada Austin.
"Nggak! Pokoknya aku nggak cinta sama Kak Austin!" tukas Sasha dengan lantang.
"Jadi sekarang tolong lepaskan aku dan biarkan aku pergi!" sambungnya.
Austin menghela nafasnya dengan kasar. Ia tetap tak ingin melepaskan gadis itu. Walaupun selama ini ia tak pernah peduli dengan Sasha, tapi gara-gara peristiwa Open B.O semuanya berubah seketika.
"Kau harus mencintaiku! Apapun alasannya, kau harus!" tegas Austin penuh penekanan.
"Dasar gila! Aku nggak akan- ... hmphh!!!" Sasha kembali bungkam akibat luma.tan bibir Austin melahap habis bibirnya.
Tanpa sengaja, akibat nafsu yang mulai liar dan tak tertahankan, naluri lelaki Austin membawa tangannya menyentuh benda sintal dan kenyal milik Sasha. Ia mere.mas kedua gunung padat gadis itu dengan sangat perlahan.
Sasha langsung terbelalak. Bajingan itu benar-benar di luar kendali! Bahkan untuk kabur pun ia benar-benar kesulitan.
Saat Sasha berfikir ingin menggigit lidah dan bibir Austin, pria itu langsung memindahkan bibirnya ke tengkuk jenjang milik Sasha. Austin menjelajahi setiap inci dari leher jenjang gadis itu menggunakan bibirnya yang hangat. Deruan nafasnya yang hangat benar-benar membuat sekujur tubuh Sasha menggelinjang.
Sasha langsung tersadar meski sempat hanyut sesaat. Lalu, tanpa sadar ia menangis pilu. "Hikss ... hikss ..."
"Kak Austin benar-benar bajingan. Hikss ... hiksss .... Semua hal baik yang Ibu selalu ceritakan tentang Kak Austin dulu itu bohong," imbuhnya tak berdaya.
Austin terdiam saat Sasha menyebut Ibunya. Ia langsung menghentikan tindakan liarnya dan terdiam membisu.
...💨💨💨...
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
nesaric
sesimpel itu lu ngomong austiiiin ampun dach
2023-05-08
1
nesaric
jail bet woy
2023-05-08
1