,
Ketakutan, kehancuran ,kelemahan kadang rasa yang selalu muncul di hati manusia dan ada baik nya juga ketika rasa itu datang jika hati itu tak kuat sebaik nya kita resapi saja rasa itu jadikan rasa itu menjadi rasa yang ingin menyerah.
Setelah kejadian latihan kemarin, Arif sakit seminggu dia tak bisa apa apa rasa sakit yang mengganggu pikiran nya menjadikan dia sakit demam tinggi setelah seminggu berlalu barulah dia sembuh.
Setelah dia sembuh dia di hadapkan dengan UTS (Ujian Tengah Semester) di sekolah nya yang senin depan akan di adakan itulah yang membuat nya harus segera sembuh.
Senin pun tiba UTS sebentar lagi di mulai arif sedang menyiapkan alat tulis nya sedang beres beres dia tak sengaja mengambil buku catatan nya dan coretan nya yang tak jelas.
Catatan kecil tentang latihan nya dan beberapa jurus yang iya karang sendiri secara rinci niat nya dia akan menciptakan nya kalau dia sudah lancar dengan latihan nya.
Tapi itu hanyalah mimpi seminggu setelah latihan kemarin setelah agak sembuh Arif mencoba latihan lagi tapi setelah dia keluar dari tubuh nya rasa trauma nya menyerang lagi.
Tangan kiri nya yang dulu terpotong memang tumbuh lagi tapi bergetar sangat hebat ,seperti terkena trauma berlebih yang sangat hebat sehingga dia menggagalkan latihan nya dan kembali istirahat.
Seminggu Arif tak melakukan latihan nya dia sekarang lebih fokus ke uts nya.
Ketika melamun cukup lama bel sekolah pun berbunyi tanda sekolah masuk dan itu pelajaran pertama, di mulai mata pelajaran nya uts yang di ujikan adalah 6 pelajaran utama bahasa indonesia, bahasa inggris, matematika, Ipa, ips, dan agama islam dan pelajaran pertama matematika yang mungkin akan menguras energi hidupmu.
,
✳SKIP ~ TIME✳
,
Pelajaran pun selesai mata pelajaran matematika dan bahasa Indonesia dan semua sudah di selesaikan.
Dan jam pulang pun tiba
Terlihat Huda, Supri dan Arif sedang berkumpul di gerbang sekolah mereka membicarakan mata pelajaran yang baru mereka kerjakan.
"Eh gila gue tadi salah jawab harus nya jawaban nya C eh malah gue nulis nya B setelah di hitung lagi bener jawaban nya B arrrgh pasti salah deh gue " ucap Supri.
"Gue mah nyerah dah :v jawab asal aja sambil ngitung kancing. " ucap Huda.
"Aaah elu mah aneh gk ada otak sih jadi gk mikir " ledek Supri.
"Bodo amat yang penting kelar semua " ucap Huda.
"Elu ,sendiri gimana Rif jawabnya" tanya Supri.
"Aku juga sama ,seperti denganmu Pri banyak yang salah, dan aku juga menyerah matematika sangat rumit. " ucap Arif.
"Eh, tuh angkotnya datang yuk pulang, " ajak supri.
"Tumben ngajak pulang ,gk nongkrong nih :v" ucap Huda.
"Gk deh, Gila aja gue mau belajar biar uts nya pinter. " ucap Supri.
"Ya, ayo kita pulang " ajak Arif.
Supri, Huda, dan Arif masuk angkot bersama.
Angkot pun melaju setelah penuh dengan beberapa anak sekolah dan setelah satu per satu mereka turun dan arif pun pulang ke rumah nya juga.
,
,
Sore menjelang petang jam menunjukkan 16.45 Arif sekarang duduk melamun di depan teras rumah nya dia memikirkan hal yang tak tentu.
,
>Arief^Pov<
"Melelahkan" itu yang selalu ku ucapkan entah sudah berulang kali aku mengucapkan itu aku terlalu lelah, lelah untuk menghadapi kenyataan bahwa aku lemah. ku kira aku kuat dengan latihan giat saja aku bisa kuat tapi ,nyatanya aku belum ada apa-apanya.
"Nang, jangan lamun kesambet loh! " aku sedikit kaget ada orang yang mengintrupsi lamunan ku ternyata dia adalah bapa'i, kakek ku, ya ku panggil dia begitu, entah kenapa sejak kecil aku memanggil nya seperti itu beliau adalah orang tua ibu ku beliau sangat menyayangi ku melebihi apapun sekolahpun ,waktu SD ,sampai kelas 6 aku selalu di antar olehnya ,aku menyayanginya walaupun tak terucap.
Sekarang beliau sudah berumur 60 tahun lebih tapi untuk semangat bekerja dia masih ada dia selalu membantu ketika orang tuaku di kota tak bisa membantu masalah ke uangan ku kakek ku selalu membantu.
"Melamunin apa,? jangan kebanyakan diem remaja tuh harus aktif kalau melamun terus gk baik" ucap kakek ku lagi.
"Iya bapa'i Arif lagi mikirin pelajaran sekolah aja soal nya lagi uts, " ucap ku,
"Jangan di pikirin tapi kerjakan apa yang nang bisa" ,kalau di lamun kan aja gk bakal ketemu," ucap kakek ku menasehati ku.
"Iya pa, makasih, " ucapku.
Kakekku tak melanjutkan ceramahnya dia merogoh saku celananya dan mengambil uang 50 ribuan di kantong nya dan menyerahkannya padaku.
"Nih, biar gak ngelamun, beliin bapa'i rokok, kembaliannya buat kamu." ucap kakekku.
Hah, ku kira mau apa setelah ceramah malah nyuruh dasar kakekku, mau tak mau aku melakukannya aku menerima uang itu dan melangkahkan kakiku ke warung di depan ujung gang rumahku.
Setelah selesai membeli rokok yang di pesankan kakekku aku melangkahkan kakiku ke arah rumah untuk pulang.
"Arif? " Aku kaget karena ada orang yang memanggil namaku aku menoleh ke sumber suara yang ada di samping dan ternyata dia adalah Lyla.
"Rumah kamu di sekitar sini? " tanya Lyla
"Aah iya, rumah ku ada di ujung sana." ucapku menunjuk rumahku sendiri.
"Deket dong iya, Rumahku di sebrang desa ini tepat nya masuk desa gereja." , Lyla melirik ke tanganku dan dia bertanya.
"Kamu ,ngeroko rif? "
"Gk lah, ini untuk kakekku , "ucapku.
"Kau ,sendiri sedang apa di sini "?
"Aku habis belajar kelompok di rumah rani, gk nyangka ya ternyata kamu 1 blok rumah nya sama rani." ucap Lyla.
"Aah, iya aku juga gk nyangka, ternyata desa mu dan desa ku dekat, dan aku kaget, kamu masuk di desa gereja tapi kamu orang islam, "
DOENG.
"Iih apaan sih ya aku islam lah keluarga ku semua nya islam kami tinggal di situ karena tanah kakek ku di situ ya di bangunlah rumah buat aku dan orang tua ku " ucap Llya .
"Aaah hahaha maaf aku kira begitu, ya sudah sudah sore bukan nya kau harus pulang, ucap ku.
"Eeh iya aku pulang iya, lain kali coba belajar bareng yuk mampir rumah rani walau beda kelas, mata pelajaran kita kan sama." ucap lyla
"Aaah iya mungkin, lain kali " ucap ku.
"Ya sudah dah rif sampai ketemu besok," ucap Lyla dia menyalakan motor nya dan segera pergi tapi belum berapa jauh dia menoleh ke belakang ku dan menatap ku dan mengecup kan bibir nya dari jauh seolah ingin mencium ku, aku malah kaget di seperti itu kan, kemudian dia senyum tertawa dan pergi dengan motor nya ke arah jalan raya.
Aku melamun sesaat melihat tingkah nya yang kadang buat ku aneh.
Mengajak belajar bersama? ,di rumah rani? halah memang bisa ,walaupun aku dan rani saudara jauh, kakek nya dan kakek ku dari pihak ayah kakak adik, tapi untuk dekat dengan nya seperti nya tidak waktu masuk smp bareng kami bertemu waktu mengikuti MOS aku sudah senyum ke arah nya Eeh malah dia cuek dan sejak saat itu aku sudah tak mau menyapa nya saudara macam apa itu.
Sedang memikir kan nya lama ,nurul dan Zaenal muncul tiba tiba di samping ku.
"Deg-deg gan , GKangsung tuh jantung " ucap Nurul.
"Semangat tuan Dia sudah ngasih kode" ucap Zaenal.
"Kalian, apa sih, dia itu cuma iseng dan dia hanya teman ku tak lebih." ucap ku.
,
,
,
SKIP TIME.
Melihat langit membuat ku tenang walau hanya beberapa saat aku menggunakan energi roh ku untuk melamun, tidak kali ini aku tak berlatih aku keluar untuk melamun.
"Tuan kenapa kau melamun terus? , tak baik kan kata kakek mu juga gitu " , Nurul datang menghibur ku.
"Aah tidak apa apa ko, aku hanya sedang beradaptasi dengan tangan ku ini yang terus bergetar" aku mengangkat tangan kiri ku.
Tangan kiri roh ku walaupun sudah tumbuh, tapi dia terus bergetar setiap ku tatap seperti kena trauma berkepanjangan, ini jauh lebih baik ketimbang pas pertama kali aku baru sembuh untuk keluar saja aku masih ketakutan.
"Apa sebaik nya kau tak belajar tuan besok kan uts. " ucap zaenal.
"Aku sudah belajar zaenal kalian tidur saja duluan, aku akan tidur sebentar lagi."
"Ya ampun apa apaan ini aku harus nya senang melihat tuan kita menyerah dan tak berlatih lagi, tapi kenapa malah aku sakit " ucap Nurul.
"Ya kau benar, tapi... mau bagaimana lagi, tugas kita mendampingi dan melakukan yang terbaik. " ucap zaenal.
"Ya benar, ayo kita tidur perhatikan dia dari jauh, "
Aku mendengar samar samar pendamping ku berbicara tapi aku tak tahu mereka bicara apa karena mereka berbisik, aku tak mempedulikan nya ya karena mau bagaimana pun fokus ku tertuju kepada diri ku sendiri yang lemah.
Aku masih menatap langit yang sama malam ini tak ada bulan tapi masih terang karena banyak bintang menatap nya lama membuat ku tenang walau hanya sesaat keadaan ini semoga selama nya.
,
,
SKIP TIME
Jam 07.30
Aku bangun di atas tempat tidur ku malam tadi aku melamun di atas genting sambil memejamkan mata dan terbangun lagi sudah pagi aku melirik ke jam beker di kamar ku dan aku melihat jam sudah menunjukkan jam 07.30
3detik kemudian aku baru sadar bahwa aku kesiangan sekolah.
,
,
,
"Astagfirullah!"
Sekolah memang mulai jam 8 pagi karena uts tapi aku yang kesiangan waktu hanya 30 menit lagi bisa apa.
Sial, sial ,sial ,sial, umpat ku dalam hati aku bergegas menuju kamar mandi ku lirik nenek ku yang biasa nya meneriaki ku ketika aku belum bangun juga, masih tertidur oh iya aku baru sadar bahwa nenek ku sekarang sedang sakit jadi mencuci pakaian adalah paman ku.
Dan untuk sarapan jangan tanya tentu tak di siapkan paman ku bisa apa, peduli sama aku aja gk kayak nya waktu aku kecil saja aku jatuh sampai berdarah dia tak peduli, apalagi sekarang. aku keuangan atau ada nuklir nyasar ke rumah ku juga pasti dia lari selamatkan diri sendiri mana peduli dengan ku.
Aargh memikir kan itu membuat ku lebih emosi dan tergesa dan di pastikan aku kesiangan.
Aku memakai sepatu dan baju tergesa mandi pun tergesa sampai aku tak melihat kakek ku yang sedang mengelap sepeda antik nya.
"Eeh jangan lari lari jatuh" Kata kakek ku.
"Arif kesiangan bapa'i pergi dulu buru Buru"
Memang tak sopan karena aku lupa cium tangan tapi bagaimana lagi kalau mengulur waktu banyak bisa kesiangan telak aku karena kakek ku pasti ceramah.
,
,
SKIP TIME.
Aku berlari sekuat tenaga yang aku bisa berlari sekencang nya menuju gerbang sekolah ku dan benar saja gerbang tertutup karena jam sudah menunjukan jam 08.20 uts pun sudah di mulai tapi kan lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali kan.
Kulihat dari jauh ada 5 orang anak juga yang kesiangan 2 di antara nya ku kenal mereka adalah Supri dan Huda.
"Lah Rif gue kira lu udah di ,dalam gk tau nya sama kesiangan" ucap supri.
"Seorang Arif kesiangan" Tawa Huda terbahak-bahak.
"Jam beker di rumahku mati dan beginilah jadinya ucapku.
"Gue habis main game ,ampe jam 2 pagi alhasil tepar deh kesiangan" ucap supri.
"Gue nonton film dvd ampe shubuh dan alhasil kesiangan juga.!"
"Hah!" kami bertiga menghela napas sejadinya karena kami kesiangan.
"Ayo yang kesiangan sini masuk di hukum dulu." ucap seorang guru
Guru BK menangani kami pun bersuara karena pasti hukumannya cukup berat, karena beliau terkenal killer ,dengan murid yang tidak taati peraturan.
"Sudah di hukum ,ngerjain uts, belum sarapan habis lah aku " keluhku.
"Mau bagaimana lagi inilah hidup harus kita jalani kalau menyerah ya jangan hidup" ucap Huda.
Supri dan aku terkejut dengan kata kata huda barusan.
"Tumben kee, otak lu lagi bener makan pete semangkok lu ya? " tanya Supri.
"Gue bener salah, gue gk bener salah lu berdua jahat amat ya sama gue. :v " ucap huda.
"Ya sudahlah ada bagusnya juga kata-kata Huda inilah hidup kita sebagai pelajar ,kalau tak mau kena hukuman ya disiplin." ucapku.
"Ya ,karena mengeluh tak ada gunanya yang kita harus lakukan adalah maju sampai ke depan. " ucap supri yang tiba tiba jadi benar lagi otaknya.
"Ok pelajaran kali ini bahasa inggris sama agama islam, usaha keras dulu kalo gk bisa nyontek jadi solusi hahahaha :v "
"Iya, mari kita lalui semua nya" ucapku.
Kami bertiga bergandengan tangan dan masuk ke gerbang untuk menjalani hukuman dan menghadapi uts yang sedang menanti walau terlambat kami pasti bisa melakukannya.
,
,
Hidup terkadang sulit sangat sulit sampai kadang membuat kita menyerah dan ingin jatuh saja, tapi kalau kita pasrah dan terpuruk terus itu tak akan ada solusi, yang kita bisa lakukan adalah maju menerjang semua masalah yang menghadang agar tetap tenang menjalani hidup ini.
,
,
,
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Arief Nikma Tullah
terpuruk sudah
2024-11-06
0
Arafha Strife Namikaze
laah Arif jadi lemah
2024-10-26
0