,
,
,
Pagi hari di sebuah kota ,di mana di saat manusia di sana memulai aktivitasnya, tak terkecuali Arif yang baru bangun dari tidurnya.
Sudah seminggu ini Arif berkutat dengan kegiatan barunya setelah pulang sekolah dia berlatih jurus bersama pendampingnya.
Di samping itu, dia berlatih fisik bersama pendampingnya pelatihan energi dan jurus dia cukup bisa, hanya saja pelatihan fisik dia belum mahir dan gampang lelah kalau di forsir terus terusan padahal pelatihan fisik, penting untuk menambah energi dalamnya, tapi untung nya Arif menutupi nya dengan kekuatan alam bawah sadar yang meningkat walau hanya sedikit.
Seperti sekarang Arif berlatih bersama pendampingnya gerakan pukulan tendangan di latih oleh Zaenal ,mulai dari kuda kuda, dan mengalirkan energi ke kepalan tangan dia bisa memusatkan ke tinjunya dan bisa melepasnya dengan mudah, ke arah lawan, walaupun tidak cukup kuat dan mudah di tepis oleh Zaenal.
Arif sadar bahwa serangan fisiknya sangat lemah karena pertarungan tangan kosong ,di karenakan fisiknya di dunia nyata lemah.
Perlu di ketahui kekuatan fisik energi alam bawah sadar , kekuatan fisik energi roh , terpengaruh dengan kekuatan fisik di dunia nyata jadi ketika orang tersebut di dunia nyata nya lemah, kekuatan fisiknya ,maka ketika dia mengeluarkan energi berbentuk roh, dan bertarung menggunakan kekuatan fisiknya, kekuatannya sama dengan energi fisiknya di dunia nyata walaupun dia memakai energi alam bawah sadar tenaga fisiknya lah yang memberikan kekuatan lebih.
Untungnya energi alam bawah sadar Arif kuat jadi dia mudah menutupinya apalagi jika dengan alat bantu seperti pedang kemarin.
Arif dan Zaenal sedang beradu kekuatan fisik dia menghantamkan tangannya ke arah Zaenal dan Zaenal menepis dengan mudah dia berputar ke arah belakang, Arif dan mencoba memukul punggung Arif dan Arif terpukul mundur.
Dan di depannya sudah ada Nurul mengahajarnya lagi, 2 lawan 1 ,arif sedang di keroyok oleh pendampingnya dia terus menepis serangan Nurul dan Zaenal bergantian menyerang.
Detik terakhir saat Arif menyerang balik dia meloncat ke belakang dan mundur menyudahi pelatihannya.
"Cukup teman-teman, ini tak ada gunanya " ucap Arif.
"kenapa tuan, kau menyerah? " tanya Zaenal.
"Ini tak ada guna nya zaenal, kau tau seminggu aku berlatih kekuatan fisik dan seminggu aku bertarung tanpa senjata tetap saja tak ada perubahan, pertarungan tangan kosong bukan bakat ku ","setidak nya berikan aku senjata, " ucap arif.
"Kemarin kau sudah mencoba menggunakan pedangnya Nurul cuma , kata kau berat seperti pedang asli, makanya kami melatih kekuatan fisikmu, dan akhirnya juga sama kan ,kau tak bisa, juga" ucap Zaenal.
"Itu berarti aku harus fokus pada sesuatu yang ku bisa bukan malah memperbarui kekuatan baru " ucap Arif.
"Hmm, itu benar Zaenal, apa salahnya membuat tuan Arif jadi ahli kekuatan alam bahwa sadar dia bisa jadi master di keahlian ini." ucap Nurul.
"Ya cuma masalahnya kan senjata tuan Arif sudah kau patahkan cari pedang itu aja susah mau cari di mana lagi" ucap Zaenal.
"Jadi tinggal cari aja kan senjatanya? ,
"Hmm ,kalau begitu cari sendiri nanti kita lanjutkan latihannya aku mau tidur " ucap Arif dia pergi ke kamarnya meninggalkan Zaenal dan Nurul.
"Bagaimana kekuatan fisiknya? " ucap Nurul.
"Fisik dia masih lemah hanya kekuatan alam bawah sadarnya aja yang kuat, kalau di latih terus mungkin dia bakalan kuat dan, bisa seimbang denganku dan bahkan melampauiku " ucap Zaenal.
"Hah! yang benar saja ,tuan arif? melampaui mu?!." ucap Nurul.
"Kenapa kau terlihat kaget ? ,tuan kita manusia, dan kita hanya jin pendamping kalau tuan kita melampaui kekuatan kita, ya masuk akal kan? , bukannya pernah ada di dunia gaib manusia yang menjadi, kuat di dunia kita? , ucap Zaenal.
" Itu kan legenda ratusan tahun yang lalu orangnya juga paling sudah gk ada dia udah ada di dunia akhirat paling, " ucap Nurul.
"Ratusan tahun yang lalu, itu waktu di dunia gaib nurul, kau tau kan waktu di dunia gaib, dan dunia manusia beda, kalau di dunia ini 1 bulan, di dunia ghaib paling sudah 1 tahun bahkan setengah abad, karena pararel time di dunia manusia, dan dunia ghaib jauh dengan waktu di dunia manusia, apalagi ada manusia yang berkunjung lama dengan kekuatannya waktu di dunia ghaib dan dunia manusia bisa sama." ucap Zaenal.
"Terus, manfaat kau menjelaskan itu apa? otak ku ngebul ini, dan faedah dari pembahasan kita apa toh? Nurulpun bingung.
"Intinya tuan kita bisa jadi kuat melampaui kita, dan ,kau membahas manusia yang pernah kuat di dunia gaib, aku pikir dia masih hidup? kenapa ,karena paralel time di dunia ghaib dan dunia manusia, beda apalagi sekarang dunia gaib sudah tak ada manusia jadi, kemungkinan waktu di dunia ghaib bisa sangat jauh dengan dunia manusia.
"Lalu ,bagaimana tindakan kita? , tuan kita pasti melakukan sesuatu untuk peningkatan kekuatan" ucap Nurul.
"Untuk sementara kita dukung dia dulu kita turunkan mental secara perlahan, dan jangan ceritakan, apapun tentang dunia gaib, cukup dia tahu tentang kita saja tidak dengan dunia kita. " ucap Zaenal.
****
,
,
Pagi hari pun tiba sudah 2 hari ini Arif istirahat untuk berlatih, dia mencari senjata yang cocok untuknya.
Di rumahnya sekarang ,di sebrang desa, ada hajatan perayaan, dan Arif sekarang di situ.
"Untuk apa kau kemari tuan? , mau nonton sandiwara ucap Nurul.
"Aku mencari sesuatu " ucap Arif.
"Wah rame juga ya hajatan di desa mu tuan? " ucap nurul, "dan ,cewe cewe nya juga cantik, cantik 😁
"Kau itu kebiasaan iya . " ucap arif kesal.
"Ya elah naluri laki laki tuan, ya wajar aku suka cewe, aku malah curiga kau itu normal atau tidak " ucap Arif.
"Bodolah " ucap Arif.
Arif tak terlalu peduli dengan Nurul, dia lebih melihat sekelilingnya hajatan di situ sangat ramai, tak selain sandiwara ada juga yang berjualan aksesoris dan jajanan untuk anak-anak lumayan ramai untuk sebuah hajatan khitanan anak laki laki.
Tak selang berapa lama Arif menemukan, sesuatu yang di cari,
Penjual mainan, ya di situ ada penjual mainan mobil mobilan tembakan dan yang lain semua lengkap.
"Ini yang aku cari" Arif melihat pedang pedangan kecil sepanjang 20 cm pedang pendek tersebut cukup bagus berbilah emas dan bergagang emas.
"Nah ini yang aku cari, bang berapa harga nya? " tanya Arif ke kepada penjual di situ,
"30 ribu dek " ucap pedagang mainan itu.
"Ya elah bang mahal banget, 13 ribu aja iya? pedang kecil ini kalau gede mah beda." ucap Arif menawar.
"tambah dek 15 ribu iya dek.. "
"kalo gk 13 ribu gk jadi saya cari pedang plastik aja " ucap Arif hendak pergi.
Tapi selang beberapa lama, pedagang tersebut akhirnya menyerah dan menyerahkan dagangannya.
"Masih suka main perang perangan tah dek, ko beli pedang pedangan. " tanya pedagang.
"Gk, bang ini buat main drama" , di sekolah ada pentas drama dan cerita nya saya jadi pendekar biar perangnya menjiwai saya pakai pedang nih deh" ucap Arif.
"wuiih mantab deh sukses dek dramanya "!
"Iya bang makasih iya." setelah mengucapkan itu Arif pergi.
"Wah kau jago nawar juga tuan, " ucap Nurul.
"Haruslah harga asli nya ini tuh paling 9 ribuan harus di tawar separuhnya " ucap Arif.
"Lalu akan kau apakan pedang itu tuan" ucap Zaenal.
"Sudah jelaskan ,ajari aku cara mengambil energi di pedang ini, biar bisa ku bawa ke dunia gaib. " ucap Arif.
"Kau mau langsung latihan tuan? gk nyari cewe dulu 😁 , liat tuh cewenya mulus mulus sinden nya juga yang di sandiwara, juga mantap mayan lah buat cuci mata, " ucap Nurul.
"Kau nonton sendiri saja di sini, aku pulang bye. " ucap Arif
Arif meninggalkan hajatan sandiwara di kampung sebrangnya , bunyi musik tarling terdengar menggema mengiring kepergian Arif dari situ.
****
Arif sudah berada di dalam kamar nya dengan keadaan dia sudah keluar dari raga nya.
"Bagaimana cara mengambil energi ini Zaenal, Nurul? " tanya Arif.
"Kau tinggal pusatkan saja kekuatanmu dan, alirkan energimu ke pedang itu dan bayangkan pedang itu sudah kau genggam tuan"ucap Zaenal.
"Perlu kau ketahui tuan jika pedang yang kau bawa ke dunia gaib rusak maka raganya perlahan juga akan musnah entah itu karena berkarat atau apa yang pasti pedang itu jika rusak maka ikut rusak." tambah Nurul.
"Baik akan ku coba " ucap Arif.
Arif memusatkan energinya ke tangan, tangan kiri iya pakai untuk memegang pedang lnya dan tangan kanan iya angkat ke atas.
5 menit pun berlalu Zaenal yang tadinya tak bergerak teheran karena Arif berpose seperti itu, dan selang beberapa lama dia kaget karena dalam waktu sekejap pedang, yang di pegangnya kini muncul di tangan kanannya dengan wujud yang lebih kuat.
"Aku berhasil, ayo sekarang lanjutkan latihan" ucap Arif tersenyum puas.
Arif pergi meninggalkan Nurul dan Zaenal dalam keadaan terpaku.
****
,
Kembali masih dalam tempat yang sama Arif dan pendampingnya, sedang berhadapan dan mempelajari gerakan selanjutnya.
"Baiklah tuan ,sekarang ini adalah gerakan tahap akhir, jadi lakukan dengan benar" ucap Zaenal.
"Ya baik"
Arif dan Zaenal mulai melakukan latihan nya Zaenal dan Nurul mengajarkan gerakan selanjutnya, Arif menebaskan pedangnya ke segala arah dia melakukan gerakan apa yang di isntruksikan, dan dia berhasil.
"Bagus tuan, sekarang kita ke jurus pertama" ucap Nurul.
"Jurus pertama? ,wah bagus aku semangat " ucap Arif bahagia.
"Baiklah jurus ini adalah jurus pertamaku yang kudapatkan ketika aku baru lahir" ucap Nurul.
"Wah jurus pertama" iya baiklah.
"Nama jurusnya, tebasan cahaya" ucap Nurul.
"Tebasan cahaya, memusatkan energi ke pusat ke pinggir pedang bentuk energinya berbentuk tebasan yang cukup kuat, memecahkan batu, jadi pusatkan energimu, ke dalam pedang dan ketika sudah terpusat kau tebaskan langsung ke targetmu." tambah Nurul.
"Baiklah akan ku coba" ucap Arif.
Arif mengambil pedangnya dari sarungnya dan pedangnya sedikit bercahaya dan kelihatan seperti pedang asli.
"Tunggu sebentar tuan? pedangmu?" Nurul menggantungkan pertanyaannya sambil melihat ke arah pedang Arif.
"Apa nurul, pedangku apa ada masalah? "
ucap Arif heran.
"Hmm, ini aneh tuan seharusnya tampilan pedangnya, seperti mainan, kau belum menguatkan pedangmu dengan energimu kan tuan? .
"Entahlah, aku belum, tapi kurasa aku memusatkan energiku saat mengambil pedangnya, " ucap Arif.
"Hmm kurasa ini salah satu kekuatan khususmu? " ucap Zaenal sambil memegang ujung pedangnya tuannya.
"Ya sudahlah, tak usah di pikirkan sekarang kita lanjut ke latihan.
"Baiklah mari! "
Arif mulai, memusatkan, kekuatannya ke dalam pedang barunya dia mengikuti instruksi yang di perintahkan nurul,
Arif mengambil kekuatannya dari ujung dan kemudian dia menebaskan pedangnya kesana kemari dia berlatih menggunakan gerakan yang iya pelajari dari Zaenal dan Nurul.
Gerakan Arif sudah mulai lancar iya menguasai beberapa teknik dasar berpedang.
Seperti mengayunkan pedang ke atas dan bawah untuk menyerang titik vital musuh, memutar pedang agar musuh mundur, berputar untuk menangkis serangan ,dan melempar pedang dan, kembali dengan kekuatannya dan gerakan terakhir dengan jurus.
'JURUS PEDANG : TEBASAN CAHAYA.'
Percikan energi Arif terbentuk dan meluncur lurus ke arah target , dan serangannya cukup kuat untuk menghabisi musuh.
"Seranganmu masih lemah tuan coba sekali lagi, " ucap Zaenal.
"Iya baik" Arif memulai gerakan yang tadi kali ini lebih santai dan luwes gerakan Arif, walau terkadang terbalik gerakannya tapi dia berusaha memperbaikinya.
Pada gerakan akhir Arif kembali menebas pedangnya dan memusatkan kekuatannya ke pedang dan menebas kan lagi, kekuatan Arif sekarang sedikit kuat hanya saja terlihat lamban.
"Baiklah tuan mari kita coba seberapa kuat nya seranganmu" Zaenal turun ke arena dia mengajak Arif langsung adu kekuatan.
Latihanpun di lanjut,baik Arif maupun Zaenal, saling menyerang dan bertahan Arif menebas ke arah Zaenal bertubi-tubi, tapi Zaenal tidak membiarkannya dia menutupi kelemahannya agar tak tertembus oleh Arif.
,
,
Arif dengan Nurul kembali berlatih kali ini dengan jurus tebasan cahaya semula dia kesusahan untuk menyesuaikan kekuatan, ke pedangnya namun lambat laun sambil di tekan oleh ke dua pendampingnya perlahan dia bisa walau serangannya masih lambat dan kurang kuat, pelatihan masih berlanjut dan Arif lebih mengesapingkan bertahan , dan menyerang jika ada kesempatan.
Serangan demi serangan , mereka lalui dan Arif coba menyerang tebasan cahaya dengan beruntun, dan itu sepertinya serangan terakhir lnya, karena energinya sudah habis.
"Haah! cukup, tuan kau sudah kehabisan energi kita lanjutkan, besok ucap Nurul.
"Waduh, cuaca juga sudah sore, baiklah ayo kita istirahat, " ucap Arif.
"Besok kita lanjutkan saja "
pelatihanpun akan di lanjutkan besok.
,
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments