Pertarungan alun alun

Pertarungan masih berlanjut kesampingkan Arif yang berlari menuju tempat aman kini dua pendamping nya fokus ke lawan masing masing sambil memikirkan tuan mereka dan cara agar cepat mengalahkan musuh yang mereka hadapi sekarang.

Zaenal masih berpikir dan menyerang musuhnya yang iya hadapi, yang sekarang dia hadapi adalah iblis pangeran yang cukup tampan namun muka nya pucat berbaju ala kaisar china dia mempunyai senjata kipas yang iya gunakan sebagai senjata.

Mereka saling serang dan mengeluarkan jurus masing masing.

"Hey pendamping, sepertinya aku pernah melihatmu.! "

Tak menggubris apa yang di katakan musuhnya zaenal terus menyerang lawannya itu.

Musuhnyapun sama masih menyerang dan berbicara tentang zaenal.

"Kau itu jin asli kan.? 'bukan tercipta dari aura tuanmu'.? " sedangkan temanmu yang di bawah asli pendamping yang lahir dari aura tuanmu ,benar kan? "

"Kau banyak bicara! " ucap Zaenal sambil menebas tombaknya ke segala arah dan menusukan nya ke musuhnya.

'JURUS TOMBAK : AYUNAN TOMBAK NAGA!'

Musuhpun tak kalah gesit dia menepis jurus tersebut dengan perisai api yang iya munculkan dari kipasnya.

'JURUS KIPAS API : PERISAI API'

Hantaman api tersebut memukul mundur serangan Zaenal dan musuhpun mundur juga.

"Kau terlalu banyak tau, dan karena kau tahu tentangku, sudah kupastikan ini hari terakhir kau hidup " ucap zaenal.

"Cih! ,sombong sekali, kau jin buangan, kau yang akan mati kali ini !" ucap iblis itu.

"Aku tak pernah sombong, karena aku bisa memprediksi, jadi ku pastikan kata kataku nyata. "

"Omong kosong! "

Iblis yang jadi lawan zaenal melesat ke arah zaenal, sementara zaenal mengangkat tangannya mengeluarkan setangkai bunga dari dalam sakunya bungan bertangkai emas dan kelopaknya berwarna merah.

Mawar merah bertangkai emas itu iya

acungkan ke musuh kelopak bunganya bertebaran melesat ke arah musuh.

"Cih jurus murahan! "

Musuh itu mengibaskan kipasnya ke arah kelopak bunga, ledakan terjadi di sekitar musuh.

"Kau ingat ,ayahmu mati di tanganku saat itu, kau pasti merindukannya kan akan ku pertemukan dia denganmu dan ini, sebagai pembukaan" ucap zaenal mengintimidasi.

Musuh zaenal iblis kipas tertegun sesaat dan tersenyum.

"Aku berterimakasih malah kau membunuh orang tua itu, aku bisa naik tahta kan." ucap iblis kipas dengan sinis nya.

"Kalian memang iblis tak tahu diri" ucap zaenal.

Mengacungkan tangannya ke atas zaenal menghentakan kekuatannya aura berwarna emas pekat mengelilingi tubuhnya.

"Rasakan lah kekuatan ayahmu. " ucap Zaenal.

Beralih ke Nurul dia masih menghadapi musuh yang membawa tongkat dan berkulit hijau itu.

'JURUS TONGKAT IBLIS : RACUN ULAR!'

Serangan mematikan itu di hindari dengan mudah oleh Nurul.

Dan dia menyerang balik menebas ke arah musuhnya serangan itu di tepis dengan mudah oleh musuhnya,.,

"Cih! serangan macam apa itu,., "

Melesat ke arah musuh menghantam kan pedangnya ke musuh, musuhpun menepisnya dengan mudah tongkat dan pedang musuh beradu terus.

'JURUS PEDANG : TARIAN PEDANG.'

Melesat ke arah musuh dengan hujaman beruntun nurul menyerang secara lurus ke musuhnya ,musuhnya menepis dengan kekuatan penuh.

Namun tongkat yang di pakai untuk menahan serangan nurul patah dan musuh pun tertebas, reflek iblis hijau menyilangkan tangannya ke tubuh untuk menahan serangan nurul,

"Aseem! "

AAAAAARRRGGGH

Iblis hijau berteriak menggeram,

tubuhnya memancarkan energi hijau.

Jurus tarian pedang nurul terus menghujami iblis hijau.

Setelah mengeluarkan jurusnya dia menghilang dari hadapan nurul, nurul yang masih melancarkan tarian pedangnya kaget seketika.

Dalam kekagetannya musuhnya muncul di belakangnya.

Rasakan seranganku!

AURA HIJAU : PUKULAN PENGHANCUR!

Menghantamkan pukulannya ke arah Nurul ,Nurul yang belum siap berbalik dan menahan sekenanya dengan pedangnya tapi tak sempat, dan...

'DUAAK'

Terkena serangan ,nurul tersungkur ke bawah, dia bangun dan musuhnyapun turun ke tanah dan melesat ke arah nurul

PUKULAN AURA HIJAU

Nurul yang setengah pulih menghantamkan pedang nya ke tanah.

JURUS PEDANG : AYUNAN PENARI PEDANG BULAN.

Pukulan aura hijau , musuh dengan ayunan pedangpun beradu dan menimbulkan debu yang sangat lebat.

Iblis hijau itu tertawa "Ingin lari yah dengan debu ini kau kabur mencari tuanmu, tapi dengan kekuatan auraku aku bisa melihat, dengan mudah mataku bisa melihat dengan hebat".

Dalam kepulan asap nurul melemparkan pisau pisau Dengan begitu cepat, tapi pisau pisau itu bisa iya hindari

"Cih! serangan yang tak berarti kubunuh kau" ucap iblis hijau itu.

"HAAAAAAARGH" jeritan iblis itu meningkatkan kekuatannya, mengepalkan tangannya dan melesat ke arah debu yang masih bertebangan tersebut.

'JURUS PEDANG : KILAT PEDANG BULAN '!

Sebelum musuh melesat ke arah nurul, ternyata nurul sudah melesat duluan dan menusukan pedang ke arah musuh, musuh yang belum siap pun terkena serangannya

"A-apa cepat sekali" ucap iblis hijau lirih dan ambruk seketika.

musuh pun dapat di kalahkan oleh Nurul.

"Alhamdulillah" ucap Nurul.

Setelah itu terdengar ledakan energi yang sangat dahsyat di atas langit Nurul kemudian melihat ke atas.

Di atas ada Zaenal yang sedang bersiap menyerang pangeran iblis yang sedari tadi di hadapannya.

Bunga mawar yang di pegang Zaenal kini berubah wujud menjadi senjata berupa cambuk ,

Cambuk berwarna emas itu kini menjadi senjatanya dan iya kemudian melesat menerjang musuh yang ada di depannya.

Nurul hanya menyaksikan pertarungan Zaenal dan musuhnya dengan tatapan yang membingung kan.

Beralih ke Arif yang terus berlari menghindari siluman ular dan ke 3 dayang nya.

Siluman ular itu dengan dengan dayang dayang nya mengejar dengan sangat cepat

Siluman ular itu meliuk-liuk mengejar dengan cepat dan dengan dayangnya yang memakai gaun dan terusan berwarna biru mengejar dengan cepat.

Arif pun sama dia berlari begitu sangat kencang