Bab 17

Makan malam pun terhidang dan Blaze duduk di kursi rodanya. Aron mendorong kursi roda itu, sedangkan Glow berjalan di samping Blaze.

Mereka bertiga makan malam di area outdoor karena Blaze lebih suka makan di sana. Dan Glow baru tahu bahwa Blaze makan bersama para pelayannya juga di sana.

Sebuah pemandangan yang cukup langka bagi Glow karena ia tak pernah melihat hal seperti ini sebelumnya.

Semua pelayan Blaze makan bersama di beberapa meja yang memang sudah tersedia di sana. Tak ada pelayan satu pun yang terlewat kecuali penjaga gerbang.

Para pelayan itu tersenyum pada Blaze dan mereka duduk setelah Blaze menundukkan kepalanya sebagai tanda bahwa makan malam dimulai.

Blaze satu meja dengan Aron dan Glow. Ada beberapa kursi kosong di meja mereka karena biasanya kursi itu diisi oleh teman Blaze yang terkadang ikut makan malam di sana.

“Semarak sekali makan malamnya,” ucap Glow yang melihat para pelayan tampak mengobrol santai dengan yang lainnya tanpa harus canggung pada Blaze.

Meskipun terlihat garang di luar dan perusahaan, tapi sifat asli Blaze akan keluar ketika ia berada di dalam mansionnya.

Pelayan Blaze rata-rata sudah berusia 50an tahun ke atas. Dan Blaze sudah menganggap mereka seperti keluarga jadi Blaze belum pernah memecat satu pun pelayannya sejak mereka bekerja dengannya.

Dan perlu diketahui bahwa pelayan- pelayan itu adalah pelayan yang sudah ada di mansion Blaze ketika neneknya masih ada dan Blaze masih kecil.

“Makanlah,” ucap Blaze pada Glow.

“Hmm,” jawab Glow yang mulai menampakkan senyumnya.

Glow melihat bahwa Blaze sepertinya suka dengan suasana yang ramai dan banyak orang. Itulah mengapa Blaze memiliki banyak teman dan juga pelayan karena ia tak mau kesepian di mansionnya yang besar ini.

Glow mengamati Blaze yang tak terlalu banyak berinteraksi dengan para pelayannya karena pria itu hanya tampak tenang saja jika banyak orang yang mengelilinginya.

Seperti ingin memastikan bahwa ia tak sendirian dan banyak orang yang menemaninya.

Blaze tampak ingin mengambil buah di depannya tapi ia seperti menahan perutnya yang sakit.

Glow yang melihat hal itu langsung mengambilkan buah yang diinginkan Blaze dan menaruh piring buah itu di depan Blaze dengan jarak yang lebih dekat.

Blaze melihat Glow yang hanya menatapnya sekilas. Glow kembali fokus dengan makan malamnya sembari melihat ke arah pelayan-pelayan yang tampak menikmati makan malam mereka dengan menu yang sama.

“Apakah setiap malam seperti ini?” tanya Glow.

“Ya, ada atau tidak ada Blaze mereka akan selalu makan malam di sini,” jawab Aron mengambil alih.

Blaze tampak masih mengunyah makanannya sembari melihat Glow yang terlihat tersenyum melihat para pelayannya.

“Aku selalu makan malam sendirian tiap malam. Keluargaku tak di sini. Kau beruntung, Blaze,” ucap Glow.

“Kemarilah jika kau ingin makan malam ramai-ramai seperti ini,” sahut Blaze.

“Waktuku banyak kuhabiskan di rumah sakit, jadi aku sering makan malam di sana atau restoran di dekat rumah sakit,” jawab Glow.

“Tapi terima kasih atas tawarannya,” lanjut Glow yang suasana hatinya mulai membaik.

Mereka melanjutkan makan malamnya hingga akhirnya makan malam itu berakhir dengan tanpa perdebatan sama sekali di antara Blaze dan Glow.

Setelah makan malam, Aron pamit pulang. Glow pun mengantar Blaze ke kamarnya lagi karena pria itu sudah terlalu lama duduk.

Terpopuler

Comments

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

Mulai adem.... Nih... Blaze glow

2024-01-24

1

💥💚 Sany ❤💕

💥💚 Sany ❤💕

Setidaknya sudah mulai ada perkembangan

2023-10-31

1

zi

zi

calon istri yg perhatiaannn... eh....🤭✌️✌️

2023-07-17

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!