13
"Aku harus mengambil keperluanku juga karena harus tinggal di sini," kata Glow.
"Aku akan menyediakannya," jawab Blaze tanpa mau dibantah.
"Baiklah," jawab Glow tanpa berdebat lagi karena ia terlalu lelah untuk berdebat.
Glow berbalik pergi.
"Kau mau ke mana?" tanya Blaze.
"Tentu saja tidur," jawab Glow menoleh.
"Kau tidur di sini, di kamarku," ucap Blaze.
"What??? Kau gila?" sahut Glow.
"Kau adalah Dokter pribadiku dan keadaanku belum stabil karena baru operasi semalam," sahut Blaze.
"Ooohh ... Stop! Jangan bicara lagi," ucap Glow dan berjalan ke ranjang Blaze dan tidur di sebelahnya karena matanya sudah amat sangat berat untuk dibuka.
Blaze menoleh ke sampingnya dan melihat Glow yang langsung tidur nyenyak hanya dalam beberapa detik saja. Rambutnya tampak acak-acakkan karena tadi Glow langsung merebahkan tubuhnya dalam posisi telungkup. Wajah cantiknya menghadap ke arah Blaze dan tampaknya Blaze suka dengan pemandangan baru di ranjangnya itu.
Tak lama kemudian, beberapa teman Blaze masuk ke dalam kamar Blaze dan melihat Glow yang sudah tak sadarkan diri dalam mimpi indahnya.
"Dia tidur di sini?" tanya Aron.
"Hmm, itu kesepakatan kami," jawab Blaze sembari bersandar di sandaran ranjang king size nya.
"Ck ck ck ... Kau tak perlu lukisan untuk mempercantik kamarmu, Blaze. Cukup melihat dia saja," celetuk Brady.
"Kalian pulang saja. Bukankah semalaman kalian di rumah sakit?" ucap Blaze.
"Hei, kau mengusir kami karena sudah mendapat penjaga baru yang cantik?" ucap Adam.
"Ya," jawab Blaze singkat.
"Dia lumayan juga. Kau ingin mendekatinya?" tanya Brady.
"Tidak. Dia bukan wanita yang mudah dipermainkan sepertinya. Aku tak mau mencari masalah dengannya," ucap Blaze.
Karena terlalu nyenyak, Glow sama sekali tak mendengar obrolan para pria tampan itu. Bahkan Glow sama sekali tak bergerak dari posisi tidurnya tadi, seperti orang mati.
"Oh my ... Kau masih mengelaknya. Aku sangat mengenalmu, Blaze. Dan matamu tak bisa berbohong. Kau menyukainya," kata Aron yang memang merupakan teman Blaze bahkan sejak umur sepuluh tahun karena mereka berasal dari keluarga kerajaan Spanyol meskipun berbeda silsilah karena kekerabatan mereka sedikit jauh.
Blaze kemudian menoleh pada Glow dan menatap lekat wajah baby face yang tampak seperti putri tidur itu.
"Ini hanya ketertarikan sementara karena tak ada hal seperti itu yang bertahan selamanya. Jadi, aku tak mau membuang waktuku untuk hal-hal seperti itu," sahut Blaze pelan.
"Cobalah jika kau berani. Ini sebuah tantangan untukmu, Blaze. Kurasa meskipun kau terobsesi padanya, Dokter cantik itu tak akan tertarik padamu karena kesan pertama kalian cukup buruk dan sepertinya dokter ini tak seperti wanita pada umumnya yang biasanya terobsesi padamu," pancing Aron yang memang sengaja melakukan hal itu.
Blaze menoleh pada Aron dan tersenyum smirk.
"Kita taruhan?" sahut Blaze.
PLAK!!
Tangan Glow memukul lengan Blaze yang ada di sampingnya. Karena obrolan para pria itu berisik, membuat Glow terbangun dan hanya tertidur dalam waktu tak sampai setengah jam.
"Oouucchh!!" Blaze menoleh ke arah Glow yang mendongakkan kepalanya pada Blaze.
"Aku bukan ajang taruhan. Dan aku tak akan tertarik pada pria menyebalkan sepertimu. Never ever!!" ucap Glow kesal dan beranjak duduk.
Lalu wanita itu berdiri dan berjalan ke luar dari kamar mewah itu.
"Hei, kau mau ke mana?" tanya Blaze.
"Aku akan ke kamar mandi. Kau mau ikut juga?" sahut Glow sembari masih berjalan.
"Tunggu aku sembuh, nanti aku akan ikut!!" ucap Blaze yang membuat Glow menoleh pada pria tampan dengan leher bertato itu.
Glow tak menyangka bahwa pria sinis dan cool itu kini menjadi se-berani itu padanya sekarang.
"Perutmu yang tertembak, tapi mengapa otakmu yang bergeser?" sahut Glow menyindir dan disambut tawa oleh teman-teman Blaze.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Nana Niez
aq selalu suka karya kak zarin,,, lanjut thoooorrr
2024-12-02
0
◌ᷟ⑅⃝ͩ●Maldini●⑅⃝ᷟ
😂😂
2024-08-16
1
phoebe
/Sneer//Sneer/
2024-07-15
0