15
Seharian itu, Blaze hanya tidur saja karena pengaruh dari obatnya. Setidaknya itu membuat tubuhnya akan cepat pulih dan penyembuhan lukanya bisa lebih cepat.
Dan Glow memanfaatkan waktu kosongnya untuk mandi dan langsung tidur dengan nyenyak di kamar yang sudah disiapkan untuknya.
"Aaaahh ... Segarnya," ucap Glow ketika ia terbangun setelah tertidur cukup lama.
Glow mematikan alarm ponselnya ketika tadi berbunyi untuk membangunkannya. Glow merapikan rambut dan pakaiannya lalu berjalan ke luar dari kamarnya. Ia menuju ke kamar Blaze yang terletak pas di sebelah kamarnya.
Glow tak melihat Blaze di ranjangnya dan ia kemudian berjalan cepat ke arah kamar mandi lalu membuka pintunya.
CEKLEK
Glow melihat Blaze sedang menyikat giginya dan tak memakai pakaian sama sekali. Dan selang infusnya sudah tak terpasang lagi di tangannya.
"Oh shiiitt!!" umpat Glow spontan dan berbalik agar tak melihat pemandangan vulgar yang membuat dadanya berdebar.
"Apa yang kau lakukan?" bentak Glow tanpa melihat ke arah Blaze.
"Kau bisa melihatnya. Kau punya mata," jawab Blaze setelah berkumur.
"Kau melepas selang di tanganmu dan kau berjalan sendirian ke kamar mandi, Blaze!" kesal Glow.
"Aku sudah terbiasa dengan situasi seperti ini. Lalu kau ingin membantuku di kamar mandi? Begitukah?" tanya Blaze dan mengambil handuknya lalu melilitkannya di pinggang.
"Hei, bantu aku," ucap Blaze pada Glow yang masih tak melihat ke arah Blaze.
"Aku sudah memakai handuk," ucap Blaze ketika Glow belum juga menoleh ke arahnya.
Tak lama kemudian Glow berbalik dan melihat Blaze sudah memakai handuknya.
"Kau bisa ke kamar mandi ini sendiri, itu artinya kau bisa kembali ke ranjangmu sendiri," ucap Glow.
"Pelayan yang membantuku kemari tadi," jawab Blaze jujur.
Lalu Glow akhirnya mendekati Blaze dan memegang lengannya untuk membantunya keluar dari kamar mandi.
Glow melihat Blaze bisa berjalan dengan normal tanpa ada mimikk kesakitan di wajahnya.
"Kau bisa berjalan sendiri dan mengapa masih membuatku repot?" tanya Glow.
"Kau dibayar untuk menjagaku. Jangan makan gaji buta hanya untuk tidur saja di sini," sahut Blaze dengan ucapan sinisnya seperti biasa.
"Apakah kau memang menyebalkan seperti ini, Blaze?" tanya Glow.
Blaze tak menjawab apa pun dan kemudian mereka duduk di tepi ranjang.
"Aku akan mengambil bajumu," ucap Glow dan beranjak dari duduknya.
Glow berjalan menuju walk in closet dan mengambil baju kemeja milik Blaze.
"Oooh God ... Aku seorang dokter dan bukan pengasuh orang sakit. Apa-apaan ini?" gerutu Glow pasrah sambil mengambil baju itu.
Glow bahkan mengambil pakaian dalam Blaze dan itu sempat membuat otaknya yang bersih menjadi tercemar dengan pemandangan vulgar yang ia lihat tadi di kamar mandi.
Lalu Glow segera menuju kamar lagi dan melihat Aron sudah ada di sebelah Blaze. Aron melihat Glow yang tampak memegang baju serta pakaian dalam Blaze.
Aron tertawa melihat hal itu dan Glow melemparkannya ke wajah Blaze agar pria itu memasangnya sendiri.
"Tak ada yang lucu," ucap Glow kesal dan mengambil sebuah kotak yang isinya obat-obatan untuk Blaze.
Karena Blaze sudah melepas selang infusnya, itu artinya Glow akan menyuntik obatnya langsung di lengannya.
"Apakah aku harus tertembak juga agar kau merawatku, Dokter?" tanya Aron.
"Aku akan menyuntikmu dengan suntik formalin," jawab Glow.
Aron tertawa mendengar itu dan Blaze hanya tersenyum tipis saja sembari mengancingkan bajunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Mami Radifa
Semakin menghayutkan ceritanya 👍👍👍🥰🥰
Syuka sekali
2024-08-29
3
Deasy Dahlan
Sk bgt ceritanya.... Awal awal agak regang... Selanjutnya lucu...karena perdebatan antara blazer dan glow
2024-01-24
8
fitriani
blaze aja glow yg d suntik formalin biar awet😂😂😂😂😂😂
2024-01-12
0