Blaze mengarahkan mobilnya ke sebuah klinik kecil dan ia justru tak menerima bantuan dari Glow.
Blaze keluar dari mobil.
“Pergilah!” ucap Blaze pada Glow dan berbalik pergi ke arah pintu masuk klinik.
“Oh my … Sombong sekali pria itu,” kesal Glow yang tangannya masih memegang gunting setelah memotong baju Blaze.
Lalu Glow meletakkan kotak obatnya kembali di bangku belakang dan duduk di belakang kemudi setirnya.
“Semoga aku tak bertemu dengannya lagi,” ucap Glow kesal dan menginjak gas mobilnya.
*
*
Ponsel Blaze berbunyi di saat para perawat menjait luka di tangannya. Blaze mengangkat ponselnya.
“Blaze, kau di mana? Kami menenemukan sepeda motormu di pinggir jalan,” ucap Adam — salah satu teman Blaze.
“Aku bersama pamanku. Tadi dia menghadangku di jalan lalu aku pergi dengannya,” jawab Blaze berbohong.
“Kau baik-baik saja? Motormu rusak karena terjatuh cukup keras,” tanya Adam lagi.
“Ya, aku baik-baik saja,” jawab Blaze.
“Baiklah kalau begitu. Kami akan membawa motormu ke bengkel kita,” ucap Adam.
“Ya, aku tak pulang malam ini, jadi jaga lah mansionku,” ucap Blaze.
“Ya, baiklah,” jawab Adam dan menutup panggilan teleponnya.
*
*
Satu minggu berlalu, luka di lengan Blaze sudah sembuh dan ia kembali bekerja di perusahaan warisan kakeknya dari pihak ibunya. Sosok Blaze yang dingin membuatnya sangat ditakuti oleh para pegawainya termasuk beberapa pamannya yang bekerja di perusahaan itu.
Niat para pamannya yang ingin melengserkannya dari kedudukan tertinggi di perusahaan tak pernah tercapai meskipun Blaze sangat jarang datang ke perusahaan. Itu semua berkat sang ayah yang ingin mempertahankan posisi sang putra meskipun mereka tak berhubungan baik.
Blaze hanya datang ke perusahaan seminggu sekali saja. Bahkan terkadang hanya sebulan sekali karena ia lebih sering menghabiskan waktunya bersama para teman gengnya di markas besarnya yang tak lain adalah mansionnya sendiri.
Hari ini ada rapat pemegang saham yang mau tak mau membuat Blaze harus hadir. Para pamannya mulai mencari celah keburukannya lagi yang dianggap tak becus memimpin perusahaan. Dan Blaze sama sekali tak takut dengan ancaman dua pamannya yang merupakan adik kandung dari sang ibu.
Rapat pemegang saham itu berlangsung ricuh karena Blaze dengan beraninya memasang headset di telinganya karena ia lebih memilih mendengarkan lagu dari headsetnya itu dibanding harus mendengarkan ocehan para pejabat perusahaan dari pihak pamannya.
"Lihatlah, kelakuannya benar- benar seperti berandalan," celetuk salah satu pamannya di sebelahnya.
Blaze mendengar itu dan tak menggubrisnya dengan masih mendengarkan musik di telinganya.
"Kami akan mengambil suara dari jumlah pemegang saham yang hadir di sini bahwa kau tak layak menjadi pimpinan di perusahaan ini, Blaze," ucap Dawson -- paman Blaze.
"Tuan Ruiz tetap menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan ini dan kalian tak bisa melengserkannya," ucap Tommy -- asisten Blaze -- membela sang bos.
"Pria bodoh sepertinya seharusnya tak masuk ke dalam perusahaan ini jika tak ingin perusahaan ini mejadi bangkrut akibat ulahnya," ucap Dawson pedas.
Lalu seorang pria muda bernama Delon -- yang merupakan anak Dawson tampak menghampiri Blaze untuk melepas headphone di telinga Blaze karena ia menganggap pria itu tak sopan pada ayahnya.
Delon belum mengenal karakter Blaze karena ia baru saja bekerja di perusahaan itu sebulan terakhir setelah lulus dari kuliah masternya di Amerika.
Dengan beraninya Delon melepas alat itu dari telinga Blaze hingga membuat Blaze marah. Pria itu kemudian berdiri dan menarik tangan Delon lalu membantingkan kepala Delon ke arah meja di depannya.
BRAK!!
"BLAZE!!" teriak Dawson dan segera menahan tangan Blaze.
Darah mengucur dari kepala Delon karena terkena pinggiran laptop yang ada di atas meja juga.
"Kau hanya pelayan di sini, Brengsekk!! Aku bisa mengusirmu dan ayahmu itu jika aku mau," ucap Blaze geram dan meninggalkan ruangan meeting itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Uba Muhammad Al-varo
waduh kelakuannya Blaze, kesenggol sedikit main bacok
2024-11-20
0
anonim
w a d uuuuuuhhhh
2024-09-29
0
phoebe
hmmmmm......
2024-07-15
0