Part 11

Siang harinya El dan Lea baru saja bangun dan kini tengah makan siang bersama.

Ziko yang mengantarkan makanan pesanan El, kini tampak menekuk wajahnya kala melihat dua orang di depannya tampak makan dengan lahap tanpa menawari dirinya.

"Hei nak, saat besar nanti jangan seperti papamu. Ia lupa segalanya saat mengenal perempuan," ucapnya pelan memberitahu baby Enzo.

"Jangan menggerutu, aku bisa mendengarmu," ucap El sembari memberikan potongan dagingnya pada Lea dan beranjak dari sofa untuk mencuci tangan.

Ziko langsung diam dan berpura-pura menimang baby Enzo.

"Maaf merepotkanmu," ucap Lea kala melihat Ziko tampak menimang baby Enzo.

Ziko dengan senyuman yang manis selebar 10 cm tampak mengangguk dengan mantap.

El yang melihat hal itu sontak langsung berdecak.

"Ckk, bukankah ia terlalu tua untuk jatuh cinta," oloknya dengan kesal sembari berjalan menghampiri Lea kembali untuk membukakan minumannya.

"Pukul 1 siang nanti kita meeting untuk proyek baru anda tuan," ucap Ziko mengingatkan agar El berhenti bucin.

El hanya diam tak menggubris dan sibuk membereskan bekas makanan Lea.

Ziko menggerutu dalam hatinya kala El diam tak menjawab.

"Jangan bilang jika ia akan melakukan pumping manual," dumelnya sembari menatap baby Enzo yang anteng di pangkuannya.

Uhuk Uhuk

Lea tersedak kala mendengar ucapan Ziko.

El dengan sigap langsung mengusap punggungnya sembari memelototi Ziko.

"Lihatlah papamu nak, ia memelototi paman layaknya anak kecil. Kenapa makin kesini sikap papamu makin ke sana," gumamnya lirih pada baby Enzo.

El tampak berjalan menghampiri Ziko.

"Sini putraku," pintanya membuat Ziko langsung memberikannya pada El.

"Udah tunggu di luar!" Usirnya pada Ziko.

Ziko sedikit melebarkan matanya kala El mengusirnya.

"Kenapa?" El menghela nafas gusar.

"Lalu apa kau akan di sini dan melihat Lea menyusui putraku?" tekan El dengan kesal.

"Lalu anda sendiri bagaimana? Apa anda akan melakukan pumping manual disaat ada alat pumping?" skak Ziko membuat El menatapnya dengan garang.

"Sepertinya kau sudah bosan bekerja denganku. Aku tidak memiliki jaminan sosial untukmu. Kau ingin menggadaikan organmu sebagai jaminannya?" Ziko menelan ludahnya dengan berat.

Ia langsung membawa tas peralatan baby Enzo dan segera beranjak dari sofa.

"Kenapa dulu aku bisa bekerja dengan psikopat sepertinya," gumamnya heran dengan dirinya sendiri.

El yang mendengar hal itu hanya bisa tersenyum.

Ia lalu mengunci pintunya dan tak lupa menutup gordennya.

Ziko yang berdiri di depan pintu kini menganga tak percaya.

"Ia bahkan mengunci dan menutup gordennya," gumam Ziko tak percaya dengan hal itu.

Ziko lalu dengan malas duduk di ruang tunggu.

"Bagaimana jika aku menekan tombol kebakaran? Apa ia akan berhenti melakukan pumping manualnya?" gumam Ziko membayangkan melakukan hal konyol yang mungkin akan mengantarkan dirinya lebih cepat pada Tuhan.

Ziko langsung menggelengkan kepalanya.

"Tidak. Itu adalah cara paling cepat untuk mengantarkanku bertemu dengan Tuhan," gumamnya yang mengurungkan niat jahilnya.

Sedangkan di dalam ruangan Lea sudah mulai curiga dengan El yang mengunci pintunya.

"Kenapa dikunci?" tanya Lea sembari menerima baby Enzo ke dalam bopongannya.

"Lalu apa kamu akan membiarkan Ziko melihatnya?" Lea memicingkan matanya dengan galak pada El.

El terkekeh lalu duduk di atas meja tepat di depan Lea.

"Kau sendiri, apa yang kau lakukan di sini? Tunggu di luar sana," usirnya pada El.

El tersenyum tipis sembari memajukan tubuhnya.

"Lalu bagaimana caramu menyusui putraku? Ziko tidak membawa alat pumpingnya," bohongnya pada Lea.

Lea terlihat gelisah dan pipinya sudah merona merah membuat El tersenyum tipis.

"Bisa tolong minta Ziko untuk membelikannya? Alat pumping banyak dijual di minimarket," pintanya pada El.

Tak lama baby Enzo menangis membuat Lea langsung menimangnya.

"Kurasa ia sangat lapar," gumam El yang mencoba mendramatisir.

"Apalagi, cepat suruh Ziko membeli alat pumpingnya," suruh Lea pada El.

El setengah berdiri, lalu menutup kedua mata baby Enzo dan segera ******* bibir manis Lea.

Lea hendak mendorong dada bidang El namun El dengan cepat menangkap tangannya.

El mendorong perlahan Lea untuk bersandar di sofa tanpa melepas lumatannya.

Bukan El Zibrano Alemannus namanya jika tidak ahli dibidang hal dewasa.

Ia membuka kancing baju Lea dengan tangan kirinya selagi tangan kanannya menutup kedua mata putranya.

"Akhhh hmpph," desah Lea yang langsung melepas ******* El kala merasakan squisy diremas begitu kuat.

El seakan tak membiarkan bibir Lea lepas begitu saja dan kembali memangutnya selagi tangannya asik memberikan rangsangan.

Lea meremas kuat kemeja El kala squisynya diremas dan dipilin dengan sentuhan yang begitu sensual.

"Akhhh hentika ahhh," desah Lea tak tertahan kala El menghisap kuat squisynya.

Lea meremas kuat rambut belakang El membuat diri El seakan mendapatkan dorongan untuk melakukan hal itu.

"Enghh hmph akhh hentikan," ucap Lea sembari mendongakkan kepalanya tak kuasa menahan rasa geli dan nikmat tersebut.

"Cepat minumkan," ucap El membuat kesadaran Lea seketika langsung kembali.

Dengan cepat Lea langsung menyusui baby Enzo membuat El yang melihat hal itu hanya bisa menahan tawanya.

Lea melirik galak El kala ia tak kunjung pergi.

"Kenapa masih di sini? Cepat pergi," usirnya dengan begitu garang.

El malah kembali duduk di atas meja sembari menatap putranya yang menyusu pada Lea.

"Aku ingin melihat sumber kekuatan putraku," jawab El dengan begitu gamblangnya membuat Lea tak lagi bisa menahan emosinya.

Bugh

"Yaaa! Apa kau sungguh seorang pedofil, kau sungguh mesum sekali," olok Lea dengan kesal membuat El malah tertawa.

"Mesum sama calon istri sendiri kan enggak papa," jawabnya dengan santai tapi tidak dengan eskpresi Lea.

"Siapa yang kau maksud calon istri. Sekalipun dicetakkan uang olehmu, aku tak akan sudi," tolaknya terus terang yang mana hal itu malah mengundang gelak tawa dari El.

Lea yang melihat El malah tertawa kini ingin sekali rasanya memanggang hidup-hidup pria mesum di depannya tersebut.

Sayang sekali ia sedang menyusui baby Enzo.

El melihat jam tangannya di mana ia harus pergi ke kantor.

"Aku harus ke kantor. Maaf merepotkanmu, sepertinya aku harus meninggalkan baby Enzo padamu lagi," ucapnya sembari meraih jas dan kunci mobilnya.

Lea hanya diam tak menjawab dan asyik menatap baby Enzo.

"Lea," panggilnya sembari beranjak dari atas meja.

Lea mendongak dan bersamaan dengan itu kecupan manis ia dapatkan secara tiba-tiba dari El.

Cup

"Aku pergi dulu," pamitnya melenggang pergi begitu saja setelah melakukan hal yang berdosa bagi Lea.

Lea langsung mengusap kasar bibirnya bekas kecupan El.

"Kenapa aku bisa bertemu pria mesum sepertinya. Ini sungguh mimpi buruk bagiku," gumamnya menggerutu.

El keluar dari ruangan dan melihat Ziko tampak duduk dengan malas di ruang tunggu.

"Apa sudah kenyang?" tanya Ziko.

"Siapa?" tanya El bingung sembari mengancingkan jasnya.

"Tentu baby Enzo siapa lagi. Apa kau juga ikut menyusu? Dasar pria aneh," jawab Ziko dengan sekenanya sembari menyampirkan tas selempang yang berisi peralatan baby Enzo dan beranjak dari kursi besi itu.

El hanya tersenyum tipis kala mendengar ucapan Ziko.

"Ayo cepat pergi, kita harus melakukan rapat besar," ajaknya pada Ziko membuat Ziko menaikkan sebelah alisnya.

Rapat besar? Rapat apa?

Terpopuler

Comments

Anna Rima

Anna Rima

ternyata zika absurd jg😂😂Lea lebih baik mengalah lah ma El setidaknya hanya El yg bisa membantu mu keluar dr kesulitan dan bisa mulai balas dendam dengan merebut aset ortu LG dr paman mu....tanpa kekuasaan dan uang km ga ada apa" ny

2023-07-01

1

Carlina Carlina

Carlina Carlina

🤦🤦🤦😂😂😂😂🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-05-16

0

Mel_San12

Mel_San12

rapat planing untuk persiapan melamar Lea untuk menjadi mamah baru nya baby Enzo lah uncle, ah masa gitu aja gak paham sih🙄😀🤣

2023-05-11

2

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136. Hadiah Terindah
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136. Hadiah Terindah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!