Depan Minimarket
Ada mobil grandmax yang kini berisi para pria sales pumping ASI.
Tidak-tidak, bercanda.
Mereka adalah Ziko dan ketiga sahabatnya El.
Dan jangan lupakan baby Enzo.
"Yaaa, ini minimarket yang terakhir kan?" tanya Sarvel dengan lesu di mana mereka sudah benar-benar lelah sekali setelah seharian ini berputar kota Tronto hanya untuk menarik kembali pumping ASI dari semua minimarket yang ada.
"Ya, ini yang terakhir," jawab Ziko dengan lemas sembari menutup google mapsnya.
"Awas aja sampai ada yang terlewat satu, masalah dihukum El nanti, kau yang harus menanggung hukuman kami bertiga," ucap Glen tak mau mengambil resiko.
"Meski aku selalu terlihat buta saat teman kalian melakukan pumping manual, tapi aku tidak buta soal membaca maps," ketiganya mengangguk memberikan pujian untuk Ziko.
"Pakai masker kalian," intruksi Alvino membuat mereka semua langsung memakai maskernya.
"Orang-orang mungkin berpikir kita pria keren yang tengah menjalankan misi, siapa yang tahu jika kita sedang cosplay jadi sales pumping ASI," dumel Glen yang merasa tak ada harga dirinya sama sekali menjadi seorang mafia.
"Karena itu pakailah masker sebaik mungkin agar mereka tidak bisa mengenali kita," ucap Sarvel memberitahu.
"Kalian hanya membereskan barangnya masih takut dikenali, lalu apa kabar denganku yang sejak tadi selalu diintrogasi oleh karyawannya karena membeli banyak pumping. Apa yang mereka pikirkan tentangku," gumam Ziko yang merasa tertekan karena membopong baby Enzo dan masuk ke beberapa minimarket tadi.
Ketiganya menghela napas berat sembari menatap Ziko.
"Jalani saja, itu sudah takdirmu," ucap ketiganya membuat Ziko berdecak kesal dan langsung turun dari mobil.
"Apa ia marah?" tanya Glen polos.
"Biarkan saja, kini jiwa keibuannya mulai keluar, mungkin dia sudah mulai datang bulan," jawab Sarvel sekenanya sembari merapatkan maskernya.
"Aku takut ia lupa gender dan beralih profesi, bagaimana jika nanti ia juga bisa menyusui baby Enzo?" tanya Glen yang entah bagaimana bisa berpikiran seperti itu.
"Tak apa, itu artinya ia multitalenta," jawab Sarvel sekenanya.
Alvino yang mendengar hal itu hanya bisa menggelengkan kepalanya pasrah.
"Aku bisa gila jika terus bersama mereka," gumamnya lirih sembari turun dari mobil.
Keempatnya langsung masuk ke dalam minimarket untuk melakukan misi tersebut.
Mereka langsung mencari rak di mana pumping ASI diletakkan dengan menyusuri satu persatu lorong minimarket.
Hingga mereka telah menemukan rak pumping ASI tersebut.
"Apa lagi, cepat ambil semuanya," intruksi Sarvel yang langsung diangguki oleh Glen dan Alvino.
Belum sempat mereka mengambil pumping ASI nya, salah satu karyawan tampak menghampiri keempat pria itu.
"Ada yang bisa saya bantu tuan?" Keempatnya menoleh dengan wajah yang terkejut di balik maskernya.
Keempatnya tidak berbicara dan hanya menggelengkan kepalanya dengan serempak untuk menjaga identitas mereka.
Mereka berempat sontak langsung mengambil semua pumping ASI itu tanpa memedulikan karyawan tersebut.
"Wah anda mengambil semua pumping ASI nya. Sejauh ini belum ada pelanggan yang membeli sebanyak tuan- tuan ini, apa istri anda lebih dari satu?" tanya karyawan itu menggoda mereka berempat.
Uhuk Uhuk
Ziko seketika langsung terbatuk membuat Glen dengan spontan memukul tengkuknya.
"Jangan mengeluarkan suara sedikitpun yang bisa dikenali mereka. Tahan batukmu," bisik lirih Glen sembari mencubit pinggang Ziko.
"Aku akan kentut saat menahan batuk," jawab Ziko lirih.
"Itu lebih baik untuk mengusir pegawai itu dibanding batuk," ketus Glen kesal.
"Lalu untuk siapa tuan membeli semua ini? Apa kalian tahu cara kerjanya dari pumping ASI ini?" Alvino yang memiliki kesabaran setipis tisu kini mulai terdengar helaan napas berat darinya.
Sarvel yang berada di dekatnya kini mulai berbisik.
"Jaga emosimu sebelum kau malu!" bisiknya pelan membuat Alvino mengumpat dalam hati.
Tiba-tiba karyawan itu merebut pumping ASI dari tangan Ziko.
"Saya akan mengajari kalian untuk pumping," ucapnya dengan senyuman yang lebar dan wajah yang polos.
Sontak keempatnya menggelengkan kepala dengan sangat keras kala karyawan itu hendak praktek di sana.
"Tak apa, saya akan mengajari kalian agar paham saat nanti menjelaskan pada ibu dari bayi ini," ucap karyawan itu yang memaksa untuk mengajari mereka.
"Anda hanya perlu memasukkan pumpingnya ke dalam baju lalu...,"
"KEBAKARAN!" teriak mereka berempat yang mana mereka langsung berlari dengan membawa karung besar yang berisi pumping ASI.
Sontak seisi minimarket berlari pontang-panting kala mendengar teriakan kebakaran.
BRAK
Kini mereka berempat sudah berada di dalam mobil.
"Bagaimana bisa karyawan itu malah praktek di depan kita?" gumam Glen dengan napas yang terengah-engah.
"Bahkan ia sangat profesional untuk mengajari kita," timpali Sarvel yang kini berusaha mengatur napasnya setelah berlari tadi.
Kini keributan telah terjadi di mana seisi minimarket berlari tunggang langgang keluar dari minimarket.
"Yaaa, cepat pergi sebelum kita mendapatkan masalah baru," intruksi Alvino pada Sarvel yang mengambil alih kemudi.
Sarvel bergegas untuk pergi dari sana sebelum mereka semua menyadari jika tidak ada api di manapun.
"Bagaimana bisa kita tadi sepemikiran dan berteriak kebakaran?" tanya Ziko saat mobil mulai membelah jalanan.
"Mungkin kita sebatin dan sehati," jawab Glen sekenanya.
Alvino yang mendengar hal itu berdecih pelan seakan tak terima jika dirinya disamakan dengan mereka.
"Andai perusahaan pumping ASI tahu kita begitu bekerja keras untuk membantu mereka dalam menarik kembali produknya, mungkin mereka akan bangga," gumam Glen sembari melihat keluar jendela.
"Mungkin kita juga akan digaji," timpali Sarvel yang diangguki oleh Glen.
Ziko yang tertarik dengan obrolan itu sontak ikut nimbrung.
"Kalian tidak memiliki niatan untuk melamar menjadi karyawan pumping ASI? Dengan begitu kita bisa bebas dari perintah El Zibrano," ucap Ziko dengan tiba- tiba membuat mereka bertiga sontak langsung menatap Ziko dengan wajah datar.
Ziko yang ditatap horor oleh mereka sontak kini merasa merinding.
"Kenapa, kalian takut dengannya?" tanya Ziko seakan ia begitu berani melawan El.
Citt
Sarvel menepikan mobilnya di bahu jalan.
Alvino dan Glen langsung turun dari mobil.
"Kenapa turun?" tanya Ziko saat Alvino dan Glen menariknya keluar.
Keduanya menghela napas berat sembari menatap Ziko.
"Bukankah kau ingin melamar jadi karyawan pumping ASI? Pergilah tanpa mengajak kami, kami tak ingin mati hanya karena melamar jadi karyawan pumping ASI," jelas Glen yang diangguki oleh Alvino.
Glen dan Alvino lalu masuk ke dalam mobil dan meninggalkan Ziko di tepi jalan.
Ziko yang ditinggal begitu saja kini masih belum sadar di mana ia malah menggaruk tengkuk belakangnya dengan pikiran yang bingung.
"Kenapa mereka takut mati? Kan cuma melamar jadi karyawan pumping ASI," gumamnya sembari berjalan menyusuri jalanan.
Sedangkan di dalam mobil mereka bertiga tampak menghela napas lega kala beban mereka kini telah disingkirkan.
"Akhirnya beban mobil telah dikeluarkan," gumam Sarvel yang diangguki oleh Glen dan Alvino.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Femmy Femmy
kasihan Ziko dan babby nya El🤭😀
2024-03-22
0
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
wkwkwk geli aku sana karyawan nya😄😄😄😄😄😄 gimnaaa gituuuu bawaannya 🤦🤦🤦
2023-07-17
1
nadira ST
ini gimana karakternya gak ada yang beres thor bikin tensi aja
2023-07-15
0