Part 10

Rumah Sakit Zibrano

Ada El yang kini tengah merokok di balkon sembari menunggu Lea terlelap.

Tadinya ia ingin melancarkan aksinya untuk memberi hukuman pada Lea, tapi sepertinya Lea sedang tidak baik- baik saja.

Alhasil El lebih memilih untuk membiarkan wanitanya meluangkan waktunya dengan papanya lebih dulu.

Jangan kalian kira El akan membirkan Lea begitu saja tanpa memberinya hukuman, tentu hukuman yang ia buat sendiri itu dengan keuntungan yang besar harus tetap dilakukan meski tertunda waktunya.

Baginya hukuman tetaplah hukuman, apalagi wanitanya secantik Lea, El tak akan memberikan kelonggaran untuk hukumannya.

El mematikan putung rokoknya lalu menghembuskan napas panjang.

"Mungkin ia sudah tertidur," gumamnya kala melihat jam tangannya sudah menunjukkan pukul 2 dini hari.

El masuk ke dalam untuk melihat Lea.

Dan benar saja seperti dugaannya, Lea terlelap di samping brankar papanya dengan posisi duduk.

El tersenyum tipis dan menghampirinya.

"Bagaimana bisa ada wanita secantik dia," gumamnya kala melihat Lea terlelap begitu pulas.

"Om sangat jago dalam membuatnya dulu," pujinya sembari menatap Cornelio yang belum sadarkan diri sejak kemarin.

El tersenyum sendiri dengan ucapannya barusan.

Perlahan ia mengangkat tubuh Lea untuk dipindahkan ke brankar yang disediakan untuk keluarga pasien ketika sedang menginap.

Namun El hanya berdiri di samping brankar tanpa berniat membaringkan Lea di sana.

"Kenapa harus dibrankar jika bisa di sofa," gumamnya kala segala rencana mesumnya telah ia atur sedemikian rupa.

El lalu berpindah ke sofa untuk membaringkan Lea di sana saja.

Perlahan ia membaringkan Lea di sofa dan bersamaan dengan itu ia menggeliatkan tubuhnya.

Mata cantik itu terbuka dan bertemu dengan mata elang El.

Lea melebarkan kedua matanya membuat El langsung membungkam bibir manis itu dengan bibir seksinya.

Dan bodohnya Lea yang masih setengah sadar bukannya menolak malah mengalungkan tangannya pada leher El.

El yang mendapatkan respon baik dari Lea seketika langsung mode on.

Ia langsung menindih tubuh kecil itu dengan tubuh kekarnya.

Merasa ada yang salah dengan dirinya, Lea langsung mendorong dada bidang El.

"Kenapa sayang, bukankah kau juga menginginkannya?" tanya El menggoda Lea kala Lea tampak sadar dengan apa yang terjadi.

"Kau!" tekannya sembari menatap sinis El.

El tertawa kecil sembari mendekatkan wajahnya pada Lea.

"Kau lupa hukumanmu?" tanya El mengingatkan Lea.

Lea menelan salivanya sembari menahan dada bidang El.

"Minggir, aku ingin tidur," ketusnya sembari berusaha mendorong tubuh El namun begitu kuat sekali.

"Maka tidurlah di sini," ucap El dengan begitu gamblangnya.

Lea mendelik kesal dan mencubit dada bidang kekar El.

"Mana bisa aku tidur dengan orang mesum sepertimu," ucapnya dengan kesal dan menggebu-gebu.

El hanya tertawa kecil dan memegang tangan Lea agar ia bisa lebih dekat dengan wajahnya.

"Kau sudah selesai bukan datang bulannya?" tebak El dengan tepat sasaran.

Lea hanya diam tak menjawab membuat senyum smirk El tampak terbit di bibirnya.

"Tidurlah di sini sebelum aku menghujammu sampai kesulitan berjalan esok pagi," ancamnya pada Lea diiringi dengan senyum devilnya.

"Andai aku punya pintu kemana saja milik Doraemon aku akan pergi jauh darimu," ketus Lea yang mana hal itu membuat El tertawa cekikikan.

"Kalau begitu aku akan order mesin penghenti waktu milik Doraemon untuk menghentikan aksimu," balasnya sembari cekikikan membuat Lea mendengus sebal.

"Argh dasar bangsat," umpat Lea yang lupa dengan peraturan El.

El menaikkan sebelah alisnya dengan senyum yang mengembang.

Lea yang tersadar dengan ucapannya barusan sontak langsung mendorong dada bidang El dan membelakanginya.

El yang sudah tergeletak di lantai kini hanya bisa tertawa cekikikan.

Dengan cepat ia kembali naik ke sofa dan memeluk Lea dari belakang.

"Kau tidak lupa kan dengan hukuman atas kesalahan kamu barusan?" tanya El tepat di belakang tengkuk Lea.

Lea yang mendengar hal itu kini hanya berpura-pura tidur sembari waspada.

El yang tidak lagi mendengar suara Lea hanya tersenyum dan memeluk erat tubuh wanitanya di mana wajahnya saat ini berada di tengkuk belakang Lea.

Tapi sayang sekali bagi El jika tidak menyentuh tubuh Lea, seakan seperti kerugian besar baginya.

Perlahan tangan kekar itu sudah menyelusup ke dalam kaos Lea dan berhasil meraba perut ratanya.

"Berhenti di sana atau aku akan memotong tanganmu di ruang operasi," ancam Lea tanpa menoleh ke belakang.

El yang mendengar ancaman itu bukannya takut malah tertawa pelan sembari mengecupi tengkuk belakang Lea.

Lea yang tak lagi tahan sontak bergegas berbalik untuk saling berhadapan dengan El.

El yang melihat hal itu kini tak bisa menahan senyumnya di mana jarak wajah mereka tak hanya dekat namun hampir menempel.

"Kenapa hmm?" tanyanya sembari menahan senyumnya kala melihat wajah merah padam Lea.

Lea mendengus sebal dan sedikit menunduk untuk segera tidur sebelum El menghujamnya di sana.

El yang melihat hal itu tampak tersenyum dan memeluk erat Lea.

Cup

El mencium lama puncak kepala Lea.

"Kapan aku bisa menghajarmu di atas ranjang," gumam El sembari ikut memejamkan matanya dengan Lea di pelukannya.

Lea yang mendengar hal itu sontak langsung menggigit dada bidang El.

"Arghh," teriak El yang langsung diiringi dengan tawa.

Bukannya merasa sakit El malah merasa geli dengan gigitan Lea.

"Gigitanmu saja terasa menggelikan bagaimana dengan...arghh," teriak El kala Lea memukul punggungnya.

El lagi-lagi tertawa kala Lea seakan tahu dengan apa yang hendak ia ucapkan.

"Selama 23 tahun aku hidup, belum pernah mama dan papa memukuliku. Tapi belum genap satu Minggu denganmu, tubuhku sudah babak belur. Bagaimana saat kita sudah menikah nanti," gumam El sembari menciumi aroma rambut Lea yang membuatnya begitu candu.

"Maka dari itu jangan menikah denganku atau kau bisa kehilangan wajah yang kau anggap tampan itu," seru Lea membuat El merasa geram dan gemas secara bersamaan dengan ucapan Lea barusan.

"Enak aja kalau bilang. Susah tahu dapetinnya, tiap hari harus terima pukulan darimu," ucap El sembari memeluk erat Lea.

Lea yang mendengar hal itu entah kenapa pipinya terasa begitu panas.

Dengan cepat Lea menepis pikiran itu dan berusaha menormalkan detak jantungnya.

Lea mencoba mengabaikan ucapan El dan memilih untuk tidur.

El yang juga sudah lelah kini ikut memejamkan matanya di mana ia dengan setianya memeluk Lea.

Padahal selama menikah dulu dengan Fera, jangankan memeluk, dipeluk Fera aja El merasa risih.

Tapi kenapa ia begitu lengket dengan Lea.

Mungkin karena ia sudah lama menduda dan menemukan wanita yang sesuai dengan idealnya.

•••

Pukul 7 pagi Ziko dengan baby Enzo di gendongannya tiba di rumah sakit.

Karena Ziko tidak bisa menemukan kantong ASI yang kemarin Lea simpan, dengan terpaksa Ziko mengantarkan baby Enzo ke rumah sakit agar Lea menyusuinya.

Kini Ziko telah sampai di depan ruangan tempat papanya Lea dirawat.

"Kenapa pintu dan jendelanya tertutup rapat oleh gorden?" gumam Ziko heran.

Ziko membuka perlahan pintunya.

Pemandangan yang sangat-sangat tidak ingin Ziko lihat.

Ziko melihat kanan kiri lalu kembali melihat mereka berdua.

"Dari sekian banyak orang di rumah sakit, apa harus aku yang melihat pemandangan ini?" gumamnya yang sedikit kesal kala ia hanya bisa melihat kebucinan tuannya.

Ziko menatap baby Enzo dengan helaan nafas gusarnya.

"Sepertinya kau harus minum kopi saja nak dengan paman, papamu sedang mencarikan mama baru untukmu," ucapnya sembari menutup kembali pintunya.

Terpopuler

Comments

🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️

🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️

Nikahin aja lah lea nya dan bantu merebut semua harta Lea yang sekarang di kuasai Tere 👍👍👍

2023-07-17

1

Tiwik Firdaus

Tiwik Firdaus

kenapa ngak cepwt2 dinikahi aja lea el kalau kamu mencintainya dan menginginkan bercinta belum nikaj masak kamu rusak dulu

2023-07-02

0

Anna Rima

Anna Rima

baby enzo d besarkan dengan lingkungan para cowok yg absurd somplak😂😂😂

2023-07-01

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136. Hadiah Terindah
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136. Hadiah Terindah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!