Another Word adalah game dengan konsep mmorpg tapi dalam Virtual Reality, sehingga para player akan merasakan sebuah sensasi berada di dunia baru yang sangat menantang, dan sesuai dengan namanya, ia akan mengambil Format dunia yang sangat berbeda dengan apa yang ada dalam bumi.
Jika para pemain game lama sebenarnya sudah tidak terlalu asing dengan konsep dunia yang disuguhkan oleh permainan ini, karena perusahaan tempat mengembangkan permainan ini sebenarnya membeli konsep dunia tersebut dari sebuah perusahan Game pc yang dulunya juga berbasis rpg.
Game itu dulu sempat terkenal karena alur ceritanya yang terlihat sangat bagus, namun karena terlalu bagus membuatnya terlalu sulit untuk dimainkan, tentu sebagai game Rpg menuju mmorpg membutuhkan beberapa penyesuaian.
Tapi karena konsep dasarnya sama saja para pemain lama dalam game tersebut memiliki keuntungan sendiri karena memiliki pengetahuan dari berbagai lokasi untuk mengembangkan karakter mereka di awal permainan.
Dan Aji adalah salah satu dari sedikit orang yang berhasil menamatkannya bahkan ia sering memainkanya sehingga ia hafal dengan sangat baik berbagai tempat dan dungeon yang bisa memberikannya keuntungan.
“Dulu beberapa kali aku akan mengeluh dan berharap Game ini akan menjadi Game Mmorpg, namun saat game ini benar menjadi Game yang aku inginkan aku malah ketinggalan beberapa bulan!” gumam Aji setelah mempelajari apa yang ada di Another Word.
Baginya ini adalah Game yang sama, hanya saja sepertinya Game ini sudah memiliki Map yang lebih luas dan beberapa tampahan ras Moster untuk dimainkan.
Saat aji mendapatkan peralatan untuk memasuki permainan, ia segera menyiapkan segalanya, peralatan itu terlihat seperti sebuah Helm yang akan tersambung dengan sebuah komputer, yang nantinya akan menyambungkan mereka.
Nama: Enma
Ras: Manusia
Level: 1
Job: -
Kekuatan : 5
Kelincahan: 3
Sihir : 2
Fisik: 5
Setelah memasuki permainan ia segera di persilahkan mengatur stat yang dia miliki, saat memulai stat pemain semuanya akan nol sehingga pemain bisa mengatur sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
Tentu itu mengacu kepada Job apa yang akan mereka incar kedepannya, “Untuk sekarang mari berburu artefak!” gumam nya menetapkan tujuan setelah memasuki permainan.
Item-item yang ada dalam game ini dibagi menjadi dua, yang pertama adalah Artefak, biasanya tidak bisa di ciptakan, ini lahir dari sihir dunia yang terbentuk menjadi sebuah benda yang biasanya di dalamnya terdapat skil-skil khusus.
Sedangkan item biasa, adalah item-item yang sering kali dibuat oleh para pemain atau para npc yang memiliki job penempa, yang sebenarnya sering kali kekuatan antara item Biasa dan Artefak tidak ada bedanya.
“Sial, aku tidak menduga kalau kondisinya akan separah ini!” lanjutnya setelah mengecek keadaan sekitar yang cukup parah.
Ia saat itu respon di salah satu desa yang ternyata masuk dalam area perang melawan para Monster, sehingga kalau Ia tidak cepat Ia akan berakhir dengan mati konyol sebelum ia berkembang dengan baik.
Sebenarnya saat penetapan lokasi respon itu pertama kalinya, system di permainan sudah memberitahukan masalah ini, tapi Enma tetap bersikukuh bahwa lokasi ini adalah lokasi terbaik untuknya mengembangkan karakternya menjadi lebih kuat.
“Area aman dalam Waktu 3 hari kedepan akan Hancur, Jadi disarankan kepada para pemaian segera pergi untuk mencari lokasi terbaik untuk berkembang!”
Sebuah pemberitahuan yang menjelaskan area aman bagi para pemula akan segera hancur, walaupun sudah mendapatkan pengumuman seperti itu eNma sendiri terlihat masih bisa tersenyum, sambil saat ini masih berusaha membiasakan diri ke tubuh barunya.
Sebagai orang yang baru pertama kali mencoba teknologi virtual reality, tentu akan membuat Enma harus berusaha beradaptasi terhadap tubuh barunya sebelum ia menyelesaikan misi-misi yang ada dalam game.
“Ini benar-benar seperti mendapatkan tubuh baru,” Ujarnya memuji teknologi Virtual reality miliknya.
Saking Takjubnya ia dalam beradaptasi dalam tubuh barunya ia sama sekali tidak memperdulikan pemberitahuan tersebut, baginya semakin ia melihat sekitarnya semakin ia penasaran ia ingin mencoba seberapa sulit permainan ini.
Desa tempat ia respon saat ini bernama Takkalala, sebuah desa berada di benua bagian timur dari map dunia ini, dari apa yang ia tahu dari Game dulu yang ia mainkan desa ini terdapat sebuah dungeon khusus untuk para pemula untuk berkembang.
“Sangat melegakan Sepertinya tempatnya masih berada di tempat yang sama!” ucapannya saat ia sampai di depan dungeon yang ia cari.
Desa ini sebenarnya cukup kecil sehingga sangat mudah untuk menemukan lokasi yang ia cari, Tapi sepanjang perjalan menuju lokasi Dungeon yang ia tuju, dapat ia rasakan bagaimana interaksi para Npc yang ada di sekitarnya sangat sempurna, itu sudah seperti ia memiliki kepintarannya sendiri.
Tempat itu terlihat seperti sebuah bagunan besar yang terbengkalai, bahkan beberapa npc berusaha melarangnya karena menurut mereka tempat itu sangat berbahaya.
“sial, ini malah mengingatkanku kepada para preman sialan itu!” gumamnya sambil tersenyum.
[selamat ada orang pertama yang memasuki dungeon latihan para pahlawan! Saat anda menyelesaikan akan ada bonus dua kali lipat dari yang biasa orang lain dapatkan!]
Sebuah pemberitahuan segera muncul saat ia memasuki tempat tersebut, “Sepertinya orang-orang benar-benar melewatkan sebuah harta karun!” gumamnya setelah tahu ia adalah orang pertama yang datang ketempat ini.
“Walaupun sebenarnya mereka datang ketempat ini belum tentu mereka akan mendapatkan apa-apa,” lanjutnya.
Karena ini berada di desa pemula tentu mereka tidak akan melawan Monster di tempat ini, dan sesuai dengan nama dungeon ini adalah sebuah bangunan yang digunakan untuk latihan.
{stage 1 dimulai.}
Quest : keluarlah dari labirin sebelum 10 menit dan berusaha untuk bertahan hidup dari serangan-serangan yang tidak terduga!.
“Benar-benar tidak ada yang berubah,” ucap Enma semakin bersemangat.
Di stage pertama ini Enma berada dalam sebuah labirin, inti dari Quest ini sangat simple yaitu ia harus keluar dari labirin tersebut dalam waktu tertentu, dan untuk membuatnya lebih sulit akan ada beberapa jebakan yang akan membuat sang penantan akan gagal.
[mulai]
Saat semuanya Dimulai Enma sendiri terlihat santai, ia sendiri mengambil sebuah Kayu yang ia telah ia persiapkan.
“Mari lakukan percobaan!” gumamnya sambil melempar kayu ke satu bagian dinding! Hasilnya saat kayu tersebut menyentuh dinding, tiba-tiba muncul sebuah kapak raksasa yang langsung memotong apapun yang ada disana!
Yang tadi enma lakukan adalah mengecek apakah pemicu dari setiap jebakan masih sama dengan apa yang ada dalam ingatannya. Setelah memastikan jebakan itu masih sama dengan apa yang ada di ingatannya membuatnya semakin percaya diri.
Sehingga dengan cepat ia berlari untuk menyelesaikan labirin ini secepat mungkin! Karena ia sudah menghafal setiap jebakan dan jalan yang harus ia lalui membuatnya dengan mudah menyelesaikan labirin tersebut,
[selamat anda menyelesaikan stage 1]
[Melakukan analisis pencapaian dalam stage, semua analis akan disatukan dengan stage yang nanti akan anda selesaikan!]
“Dulu aku membutuhkan puluhan kali mati untuk bisa menyelesaikan ini! Aku akhirnya mengerti rasanya bermain di akun kancil!” gumamnya.
Bagi enma ini terlalu mudah, sehingga ia bahkan merasa bersalah, karena seolah-olah ia sedang bermain curang. Jebakan-jebakan yang ada disana, sangat banyak, sehingga akan sangat sulit bagi kebanyakan orang untuk bertahan untuk menyelesaikan quest dalam stage ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Two Mile
pingsan sambil main game... /Shy/
2024-02-05
0
Gu Changge
iya kagak nyambung wkwwk
2023-11-01
0
Edi Porwanto
alurnya dipercepat y..,perasaan bab sebelumnya sama bab ini nggak sinkron
2023-06-22
1