Bab 10. Terasa Sangat Rumit

Rasa cinta yang sempat terkubur dalam kini kembali membuncah di dada Aina. Pendiriannya untuk menolak Gavin perlahan luruh, karena pada kenyataannya dia tidak bisa menolak semua perhatian pemuda itu.

Apalagi di tengah keadaannya yang terus-menerus mendapatkan siksaan dari Erzan. Tidak ada satu pun titik kebahagiaan yang dia dapatkan dalam pernikahannya bersama pria paruh baya itu.

Dan Gavin datang dengan segala penawar untuk rasa sakit yang Aina terima. Untuk itu Aina tidak bisa menahan diri dari bujuk rayu cinta pertamanya, yakni anak tirinya sendiri.

Gavin yang tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, terus-menerus mencium bibir Aina dengan lembut. Dia sangat senang, sangat akhirnya Aina mulai membalas.

Meski terasa kaku, tapi semua itu sudah cukup membuktikan bahwa Aina sudah kembali membuka hati untuknya.

Dengan begitu Gavin berharap bahwa hubungan mereka akan kembali seperti semula. Meksipun ia sangat sadar, lawannya adalah sang ayah.

Gavin baru melepaskan bibir Aina saat gadis itu nampak terengah-engah. Mereka kembali saling tatap, dan Aina yang tak sengaja mencengkram dada Gavin, langsung menurunkan tangannya.

Namun, dengan cepat Gavin menahan pergelangan tangan gadis cantik itu. "Apa itu artinya kamu bersedia menerimaku kembali?" Tanya Gavin ingin sebuah kepastian.

"Aku tidak tahu harus menjawab apa, Gav. Hubungan kita terasa sangat rumit, dan aku takut kalau sampai Tuan Erzan tahu," balas Aina apa adanya. Dia tidak bisa bohong, ada ketakutan tersendiri yang selalu menghantuinya.

"Kalau begitu jangan sampai Daddy tahu. Untuk saat ini kita harus sembunyi-sembunyi di belakangnya. Dan bila waktunya tiba, aku pasti akan mengatakan yang sesungguhnya, bahwa kita berdua adalah sepasang kekasih."

Gavin membuka telapak tangan Aina, lalu menggenggamnya dengan erat, berusaha untuk meyakinkan gadis ini bahwa apa yang dia ucapkan bukanlah omong kosong.

Sesaat Aina terdiam, tetapi tak berapa lama kemudian dia menganggukkan kepala sambil tersenyum kecil. Meski ada rasa khawatir yang menyerang hatinya, Aina tetap berusaha untuk percaya.

Melihat Aina tersenyum, membuat Gavin ikut tersenyum pula. Satu tangan pemuda itu mengelus pipi Aina dengan lembut sambil berkata. "Ayo berjuang bersamaku. Karena jika hubungan diibaratkan seperti seekor burung, maka dia tidak akan bisa terbang hanya dengan satu sayap. Butuh dua kepakan untuk sampai di tujuan. Dan aku membutuhkanmu, Aina."

Dari sorot mata Gavin, Aina menemukan sebuah kesungguhan. Meskipun dia sadar bahwa jalan yang mereka pilih tidaklah mudah, tapi dengan bersama Aina yakin semaunya bisa dilewati.

"Aku akan menjadi salah satu sayapnya," balas Aina, yang membuat senyum di bibir Gavin semakin terlihat lebar.

Pemuda itu kembali memangkas jarak dan menyatukan kening mereka berdua. Akhirnya usaha kerasnya untuk merebut Aina kembali, kini mulai membuahkan hasil.

Cup!

"Bagaimana? Apakah masih terasa sakit?" tanya Gavin setelah mengecup sudut bibir Aina yang sempat terluka.

Gadis itu langsung menggelengkan kepala. Karena dia memang tidak merasakan sakit. Dia malah suka.

Dan jawaban itu membuat Gavin kembali mengambil kesempatan. Dia menarik tengkuk Aina dan melabuhkan sebuah ciuman.

Sementara Aina tidak menolak apapun yang Gavin lakukan. Sebuah sentuhan cinta yang membuat ia terbuai oleh hasrat terlarang. Karena mau seperti apapun, status Gavin masih tetap menjadi anak tirinya.

Tanpa melepas ciuman, Gavin menggiring tubuh Aina hingga berbaring di atas ranjang. Sementara tangannya mulai bergerilya, untuk menyentuh apapun yang ia suka.

Namun, baru saja mereka menikmati jalan menuju nirwana. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu, disusul suara Naumi yang memanggil nama Aina.

Tok Tok Tok ...

"Aina."

Mendengar itu, Aina yang langsung terlihat gugup mendorong dada Gavin dengan keras. Hingga pemuda itu nyaris terjungkal ke belakang.

Secepat mungkin Aina ingin membuka pintu, tetapi Gavin segera menahannya. "Kamu tidak melupakanku 'kan? Rileks, jangan tunjukkan kegugupanmu di depannya. Karena hal itu akan membuat orang-orang curiga."

"Maaf, Gav. Aku takut ketahuan."

"Justru sikapmu yang seperti ini yang membuat orang jadi tahu kalau kamu menyembunyikan sesuatu. Ayo, biar aku yang buka dan menjelaskannya!" ajak Gavin dengan wajah yang terlihat santai.

Akhirnya mereka menemui Naumi secara bersama. Wanita paruh baya itu nampak mengerutkan dahi saat melihat Gavin ada di kamar Aina. Namun, rasa curiga yang hampir singgah, terkalahkan oleh kotak p3k yang ada di tangan Gavin.

"Ada apa, Bi?" tanya Gavin lebih dulu.

"Eum begini Den Gavin, saya disuruh Tuan Erzan untuk mengecek dan mengobati Nona Aina. Karena Tuan bilang bibir Nona Aina berdarah," jawab Naumi apa adanya. "Tapi sepertinya Den Gavin sudah menggantikan tugas saya."

Kali ini Gavin yang mengerutkan dahi, karena tidak biasanya Erzan menunjukkan perhatian pada Aina.

"Betul, aku sudah mengobati lukanya. Bilang saja pada Daddy, lain kali suruh anak buahnya bertindak lebih cepat." Gavin menyerahkan kotak di tangannya pada Naumi. "Aku ke kampus."

Seolah tak terjadi apa-apa, Gavin melenggang ke kamarnya untuk mengambil tas terlebih dahulu. Sementara Aina hanya bisa bergeming, tak tahu harus bicara apa dengan Naumi.

***

Ceilah perhatianmu Ra Ono gunane, Pak🙄🤭

Terpopuler

Comments

IbuNaGara

IbuNaGara

pecat jd ayah dan suami

2024-04-03

0

Pia Palinrungi

Pia Palinrungi

secepatnya gavin kamu ngomong sm ayahmu sebelom ayahmu ada rasa sm aina

2024-01-11

1

𝐀⃝🥀Adriya ᴿᵉᵉⁿ Hofi ᴹᵒʳᵉⁿᵒ

𝐀⃝🥀Adriya ᴿᵉᵉⁿ Hofi ᴹᵒʳᵉⁿᵒ

psyco kamu pak erza.. habis ngasih luka mau ngobatin tapi pake tangan orang lain. jangan bilang kalo pak erza ada rasa sama Aina.. gak rela banget rasanya.

SEMANGAT Thor 🤗

2023-07-03

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Menjadi Tumbal
2 Bab 2. Rumah Utama
3 Bab 3. Mendapati Kenyataan
4 Bab 4. Gavin Robinson
5 Bab 5. Penolakan
6 Bab 6. Alasan
7 Bab 7. Tidak Pantas
8 Bab 8. Kepercayaan Yang Terkoyak
9 Bab 9. Runtuh
10 Bab 10. Terasa Sangat Rumit
11 Bab 11. Canggung
12 Bab 12. Tidur Bersama
13 Bab 13. Ruang Kerja Erzan
14 Bab 14. Couple
15 Bab 15. Kambuh
16 Bab 16. Baru Sadar
17 Bab 17. Perubahan
18 Bab 18. Tidak Adil
19 Bab 19. Jadikan Aku Milikmu
20 Bab 20. Surat Perjanjian
21 Bab 21. Tidak Akan Mengalah
22 Bab 22. Beri Aku Waktu
23 Bab 23. Curiga
24 Bab 24. Hubungan Terlarang
25 Bab 25. Kejanggalan
26 Bab 26. Ujian Baru
27 Bab 27. Penyebab Utama
28 Bab 28. Menjenguk Gavin
29 Bab 29. Nomor Tak Dikenal
30 Bab 30. Negoisasi
31 Bab 31. Bekerja Sama
32 Bab 32. Terlalu Meremehkan
33 Bab 33. Menerima Tawaran
34 Bab 34. Merindukanmu
35 Bab 35. Keadaan Berbalik
36 Bab 36. Berusaha Kabur
37 Bab 37. Kebenaran Pasti Akan Terungkap
38 Bab 38. Fakta Baru
39 Bab 39. Selesaikan Hubungan Ini
40 Bab 40. Tunggu Aku
41 Bab 41. Pindah
42 Bab 42. Aku Adalah Yang Pertama
43 Bab 43. Aku Mohon
44 Bab 44. Masih Tentang Aina
45 Bab 45. Mengaku Salah
46 Bab 46. Restu
47 Bab 47. Menjenguk Danesh
48 Bab 48. Pernikahan
49 Bab 49. Bahagianya Ada Padamu
50 Bab 50. Touch Me Slowly
51 Bab 51. Semakin Berani
52 Bab 52. Di Luar
53 Bab 53. Berjanjilah Padaku
54 Bab 54. Sidang
55 Bab 55. Kembali Ke Rumah Utama
56 Bab 56. Memimpin Perusahaan
57 Bab 57. Guzelim Davira Robinson
58 Bab 58. Agenda Tiap Minggu
59 Bab 59. Aku Akan Buktikan
60 Bab 60. Membahas Adik
61 Bab 61. Menepati Ucapan
62 Bab 62. Permintaan Guzel
63 Bab 63. Bagaimana Menurutmu?
64 Bab 64. Siapa Pria Itu?
65 Bab 65. Pertengkaran Anak dan Ibu
66 Bab 66. Menyesal
67 Bab 67. Menahan Emosi
68 Bab 68. Keputusan
69 Bab 69. Makan Malam Keluarga
70 Bab 70. Takdir
71 New Novel
72 New Novel
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1. Menjadi Tumbal
2
Bab 2. Rumah Utama
3
Bab 3. Mendapati Kenyataan
4
Bab 4. Gavin Robinson
5
Bab 5. Penolakan
6
Bab 6. Alasan
7
Bab 7. Tidak Pantas
8
Bab 8. Kepercayaan Yang Terkoyak
9
Bab 9. Runtuh
10
Bab 10. Terasa Sangat Rumit
11
Bab 11. Canggung
12
Bab 12. Tidur Bersama
13
Bab 13. Ruang Kerja Erzan
14
Bab 14. Couple
15
Bab 15. Kambuh
16
Bab 16. Baru Sadar
17
Bab 17. Perubahan
18
Bab 18. Tidak Adil
19
Bab 19. Jadikan Aku Milikmu
20
Bab 20. Surat Perjanjian
21
Bab 21. Tidak Akan Mengalah
22
Bab 22. Beri Aku Waktu
23
Bab 23. Curiga
24
Bab 24. Hubungan Terlarang
25
Bab 25. Kejanggalan
26
Bab 26. Ujian Baru
27
Bab 27. Penyebab Utama
28
Bab 28. Menjenguk Gavin
29
Bab 29. Nomor Tak Dikenal
30
Bab 30. Negoisasi
31
Bab 31. Bekerja Sama
32
Bab 32. Terlalu Meremehkan
33
Bab 33. Menerima Tawaran
34
Bab 34. Merindukanmu
35
Bab 35. Keadaan Berbalik
36
Bab 36. Berusaha Kabur
37
Bab 37. Kebenaran Pasti Akan Terungkap
38
Bab 38. Fakta Baru
39
Bab 39. Selesaikan Hubungan Ini
40
Bab 40. Tunggu Aku
41
Bab 41. Pindah
42
Bab 42. Aku Adalah Yang Pertama
43
Bab 43. Aku Mohon
44
Bab 44. Masih Tentang Aina
45
Bab 45. Mengaku Salah
46
Bab 46. Restu
47
Bab 47. Menjenguk Danesh
48
Bab 48. Pernikahan
49
Bab 49. Bahagianya Ada Padamu
50
Bab 50. Touch Me Slowly
51
Bab 51. Semakin Berani
52
Bab 52. Di Luar
53
Bab 53. Berjanjilah Padaku
54
Bab 54. Sidang
55
Bab 55. Kembali Ke Rumah Utama
56
Bab 56. Memimpin Perusahaan
57
Bab 57. Guzelim Davira Robinson
58
Bab 58. Agenda Tiap Minggu
59
Bab 59. Aku Akan Buktikan
60
Bab 60. Membahas Adik
61
Bab 61. Menepati Ucapan
62
Bab 62. Permintaan Guzel
63
Bab 63. Bagaimana Menurutmu?
64
Bab 64. Siapa Pria Itu?
65
Bab 65. Pertengkaran Anak dan Ibu
66
Bab 66. Menyesal
67
Bab 67. Menahan Emosi
68
Bab 68. Keputusan
69
Bab 69. Makan Malam Keluarga
70
Bab 70. Takdir
71
New Novel
72
New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!