Bab 8. Kepercayaan Yang Terkoyak

Sebelumnya Erzan adalah pria lembut dan setia. Dia sangat mencintai dan menyayangi istrinya, bahkan dia meratukan wanita itu. Namun, setelah kepercayaannya terhadap cinta telah terkoyak.

Erzan berubah menjadi pria nakal. Dendam mulai membara di dada Erzan saat mengetahui perselingkuhan istrinya.

Dan karena hal itu, keluarga kecil yang sudah mereka bangun bertahun-tahun langsung hancur seketika.

Danesh dan Gavin bahkan meninggalkan dia seorang diri di rumah utama. Namun, sebagai figur seorang ayah. Erzan tidak ingin terlihat lemah, dia bangkit dari keterpurukan, tetapi bukan menjadi Erzan yang dulu.

Dia telah membebaskan diri, membawa wanita keluar masuk sesuka hati. Hingga beberapa hari yang lalu, tepatnya sebelum dia menikahi Aina, dia mendengar sang mantan istri sudah bahagia dengan selingkuhannya.

Bahkan mereka dikaruniai seorang anak.

Bertepatan dengan itu, dia berurusan dengan Bagaskara, hingga akhirnya dia berpikir untuk menjadikan Aina sebagai bahan pelampiasan.

Setiap melihat gadis itu, entah kenapa perasaan kesalnya muncul. Dia selalu merasa ingin menyiksa Aina dan membuat gadis itu menderita. Padahal Aina tidak memiliki salah apa-apa padanya.

Karena sebenarnya dia kecewa terhadap dirinya sendiri yang tak mampu mempertahankan keutuhan rumah tangganya.

Dia masih sangat mencintai Margin, mantan istrinya. Namun, takdir seperti tak suka hubungan mereka bertahan lama.

Bahkan karena rasa cintanya, Erzan tidak mengizinkan siapa pun untuk tidur di kamar utama, dan tetap memajang foto Margin di ruangan itu.

"Cukup, Jess," ucap Erzan dengan nafas yang terengah-engah. Dia kembali mendapatkan pelepasan untuk yang kedua kalinya.

Sementara Jessika yang mendengar instruksi itu langsung menghentikan gerakan pinggulnya. Kini posisi Jessika memang ada di atas tubuh Erzan.

"Kita baru bermain sebentar, Er," rengek Jessika dengan manja. Namun, hasrat Erzan untuk bercinta sudah berkurang. Jadi dia memikirkan alasan untuk membuat wanita satu ini pulang.

"Aku masih banyak pekerjaan. Lain kali saja kita menghabiskan waktu yang lebih banyak," balas pria paruh baya itu seraya mengecup bibir Jessika sekilas. "Uang jajanmu juga nanti aku transfer."

Raut wajah Jessika yang semula cemberut langsung berubah seketika, dia turun dari tubuh Erzan lalu membenahi pakaiannya.

"Dua digit ya," rayu Jessika sambil memasang wajah semanis mungkin agar Erzan menuruti keinginannya.

Tak ingin ambil pusing Erzan langsung menganggukkan kepala. Akhirnya wanita itu pun benar-benar pulang, sementara Erzan kembali memanggil Aina.

"Bereskan semua itu!" titah Erzan sambil menunjuk sisa pengaman yang telah dia pakai. "Dan jangan lupa susun dokumen yang ada di sebelah sana, berurutan dari tahun ke tahun!" Dia tidak peduli sama sekali terhadap Aina, meski dia tahu kalau gadis itu habis menangis.

Ya, Erzan melihat mata Aina yang memerah dan berkaca-kaca.

Tanpa bicara Aina langsung mengikuti semua perintah Erzan. Meskipun terasa menjijikkan, tetapi Aina bisa apa?

"Berhenti menjadi gadis cengeng, aku benci melihatnya!" ketus Erzan sekali lagi sebelum akhirnya dia pergi dari ruangan itu.

Aina menarik nafas dalam-dalam, sementara bibirnya terus bergetar. Sekuat apapun ia menahan air mata itu, akhirnya jatuh juga. "Tidak! Kamu tidak boleh menangis, Aina. Untuk apa kamu menangisi orang itu? Benar kata Gavin, dia tidak pantas mendapatkan air mata ini."

Gadis itu terus meyakinkan diri, bahwa dia bisa melewati semua ujian hidupnya. Meskipun dia tidak tahu, sampai kapan dia terpenjara dalam pernikahannya bersama Erzan.

Pekerjaan Aina seolah tak habis-habis, bahkan dia sampai melewatkan makan malam. Kini waktu menunjukkan pukul 22, Aina bernafas lega karena akhirnya semua pekerjaan yang diberikan oleh Erzan telah selesai.

Dengan gontai Aina kembali ke kamar. Namun, lagi-lagi sosok yang membuat jantungnya berdegup kencang hadir di hadapannya.

Kini Gavin membawa sepiring nasi beserta lauk pauk dan juga segelas susu hangat. Sedari tadi dia menunggu di depan kamar Aina.

"Kamu belum makan malam, Aina," ucap Gavin seraya menyerahkan apa yang ada di tangannya.

Otak Aina memberi perintah untuk menolak semua kebaikan Gavin. Namun, hati dan perutnya tak bisa bohong. Dia lapar.

Seolah tak sadar dengan tindakannya, Aina langsung meraih piring dan gelas itu.

"Habiskan dengan cepat dan lekas istirahat," ucap Gavin dengan penuh perhatian, dan Aina hanya bisa menganggukkan kepala.

Melihat itu, Gavin langsung tersenyum. Sebelum meninggalkan Aina, dia lebih dulu mengusap bahu gadis cantik itu, memberi isyarat bahwa dia akan selalu ada di samping Aina. Apapun keadaannya.

***

Jangan lupa dukungannya gaes 🥳🥳🥳

Terpopuler

Comments

IbuNaGara

IbuNaGara

sabarrr y

2024-04-03

0

Pia Palinrungi

Pia Palinrungi

kenapa sihhh gak ngomong sm ayah kamu kalai aina adalah pacarmu

2024-01-11

1

Sulaiman bayo Kwasa

Sulaiman bayo Kwasa

terharu

2023-10-30

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Menjadi Tumbal
2 Bab 2. Rumah Utama
3 Bab 3. Mendapati Kenyataan
4 Bab 4. Gavin Robinson
5 Bab 5. Penolakan
6 Bab 6. Alasan
7 Bab 7. Tidak Pantas
8 Bab 8. Kepercayaan Yang Terkoyak
9 Bab 9. Runtuh
10 Bab 10. Terasa Sangat Rumit
11 Bab 11. Canggung
12 Bab 12. Tidur Bersama
13 Bab 13. Ruang Kerja Erzan
14 Bab 14. Couple
15 Bab 15. Kambuh
16 Bab 16. Baru Sadar
17 Bab 17. Perubahan
18 Bab 18. Tidak Adil
19 Bab 19. Jadikan Aku Milikmu
20 Bab 20. Surat Perjanjian
21 Bab 21. Tidak Akan Mengalah
22 Bab 22. Beri Aku Waktu
23 Bab 23. Curiga
24 Bab 24. Hubungan Terlarang
25 Bab 25. Kejanggalan
26 Bab 26. Ujian Baru
27 Bab 27. Penyebab Utama
28 Bab 28. Menjenguk Gavin
29 Bab 29. Nomor Tak Dikenal
30 Bab 30. Negoisasi
31 Bab 31. Bekerja Sama
32 Bab 32. Terlalu Meremehkan
33 Bab 33. Menerima Tawaran
34 Bab 34. Merindukanmu
35 Bab 35. Keadaan Berbalik
36 Bab 36. Berusaha Kabur
37 Bab 37. Kebenaran Pasti Akan Terungkap
38 Bab 38. Fakta Baru
39 Bab 39. Selesaikan Hubungan Ini
40 Bab 40. Tunggu Aku
41 Bab 41. Pindah
42 Bab 42. Aku Adalah Yang Pertama
43 Bab 43. Aku Mohon
44 Bab 44. Masih Tentang Aina
45 Bab 45. Mengaku Salah
46 Bab 46. Restu
47 Bab 47. Menjenguk Danesh
48 Bab 48. Pernikahan
49 Bab 49. Bahagianya Ada Padamu
50 Bab 50. Touch Me Slowly
51 Bab 51. Semakin Berani
52 Bab 52. Di Luar
53 Bab 53. Berjanjilah Padaku
54 Bab 54. Sidang
55 Bab 55. Kembali Ke Rumah Utama
56 Bab 56. Memimpin Perusahaan
57 Bab 57. Guzelim Davira Robinson
58 Bab 58. Agenda Tiap Minggu
59 Bab 59. Aku Akan Buktikan
60 Bab 60. Membahas Adik
61 Bab 61. Menepati Ucapan
62 Bab 62. Permintaan Guzel
63 Bab 63. Bagaimana Menurutmu?
64 Bab 64. Siapa Pria Itu?
65 Bab 65. Pertengkaran Anak dan Ibu
66 Bab 66. Menyesal
67 Bab 67. Menahan Emosi
68 Bab 68. Keputusan
69 Bab 69. Makan Malam Keluarga
70 Bab 70. Takdir
71 New Novel
72 New Novel
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1. Menjadi Tumbal
2
Bab 2. Rumah Utama
3
Bab 3. Mendapati Kenyataan
4
Bab 4. Gavin Robinson
5
Bab 5. Penolakan
6
Bab 6. Alasan
7
Bab 7. Tidak Pantas
8
Bab 8. Kepercayaan Yang Terkoyak
9
Bab 9. Runtuh
10
Bab 10. Terasa Sangat Rumit
11
Bab 11. Canggung
12
Bab 12. Tidur Bersama
13
Bab 13. Ruang Kerja Erzan
14
Bab 14. Couple
15
Bab 15. Kambuh
16
Bab 16. Baru Sadar
17
Bab 17. Perubahan
18
Bab 18. Tidak Adil
19
Bab 19. Jadikan Aku Milikmu
20
Bab 20. Surat Perjanjian
21
Bab 21. Tidak Akan Mengalah
22
Bab 22. Beri Aku Waktu
23
Bab 23. Curiga
24
Bab 24. Hubungan Terlarang
25
Bab 25. Kejanggalan
26
Bab 26. Ujian Baru
27
Bab 27. Penyebab Utama
28
Bab 28. Menjenguk Gavin
29
Bab 29. Nomor Tak Dikenal
30
Bab 30. Negoisasi
31
Bab 31. Bekerja Sama
32
Bab 32. Terlalu Meremehkan
33
Bab 33. Menerima Tawaran
34
Bab 34. Merindukanmu
35
Bab 35. Keadaan Berbalik
36
Bab 36. Berusaha Kabur
37
Bab 37. Kebenaran Pasti Akan Terungkap
38
Bab 38. Fakta Baru
39
Bab 39. Selesaikan Hubungan Ini
40
Bab 40. Tunggu Aku
41
Bab 41. Pindah
42
Bab 42. Aku Adalah Yang Pertama
43
Bab 43. Aku Mohon
44
Bab 44. Masih Tentang Aina
45
Bab 45. Mengaku Salah
46
Bab 46. Restu
47
Bab 47. Menjenguk Danesh
48
Bab 48. Pernikahan
49
Bab 49. Bahagianya Ada Padamu
50
Bab 50. Touch Me Slowly
51
Bab 51. Semakin Berani
52
Bab 52. Di Luar
53
Bab 53. Berjanjilah Padaku
54
Bab 54. Sidang
55
Bab 55. Kembali Ke Rumah Utama
56
Bab 56. Memimpin Perusahaan
57
Bab 57. Guzelim Davira Robinson
58
Bab 58. Agenda Tiap Minggu
59
Bab 59. Aku Akan Buktikan
60
Bab 60. Membahas Adik
61
Bab 61. Menepati Ucapan
62
Bab 62. Permintaan Guzel
63
Bab 63. Bagaimana Menurutmu?
64
Bab 64. Siapa Pria Itu?
65
Bab 65. Pertengkaran Anak dan Ibu
66
Bab 66. Menyesal
67
Bab 67. Menahan Emosi
68
Bab 68. Keputusan
69
Bab 69. Makan Malam Keluarga
70
Bab 70. Takdir
71
New Novel
72
New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!