Rumah Hantu

Setelah pusing naik komedi putar. Regan mengajak Queen naik bianglala sambil beristirahat. Sebenarnya bukan tanpa alasan dia mengajak Queen naik komedi putar dan bianglala. Dia berharap gadis di sampingnya itu adalah Queen yang ia cari selama ini.

Dulu dia sering ke taman hiburan dengan Queen gadis kecil kesayangannya itu. Setiap ke taman hiburan mereka pasti naik bianglala dan komedi putar. Makanya Regan mengajak detektif Queen naik kedua permainan itu, dengan harapan detektif Queen memiliki memori dengan kedua permainan tersebut.

Tapi nyatanya tidak. Detektif Queen biasa saja. Gadis itu malah asyik menikmati pemandangan malam kota dari puncak bianglala. Sadar jika Regan memperhatikan dirinya sejak tadi, Queen menoleh dan bertanya kepada Regan.

"Kau dokter, apa tidak seharusnya selalu di rumah sakit untuk berjaga-jaga jika ada keadaan darurat?" tanya Queen.

"Itu ada jadwalnya. Jadwalku piket malam bukan hari ini." jawab Regan sambil tersenyum manis.

Queen memalingkan wajahnya kembali menatap indahnya pemandangan kota di malam hari. Jika melihat ke bawah mata akan disuguhi lampu-lampu dari gedung, lampu jalan, dan lampu kendaraan. Dan jika mendongak mereka akan dimanjakan dengan bintang yang bertaburan di langit.

"Apa kau ingin mencari detektif Louis?" tanya Regan tiba-tiba.

Mendengar pertanyaan itu, Queen langsung menoleh ke arah Regan dengan tatapan serius. "Dia ada di luar negeri." sahut Queen.

"Dia kembali kesini hari ini. Besok pagi tiba." ucap Regan sambil menunjukkan riwayat chatnya dengan Aiden beberapa menit yang lalu.

"Dimana alamat rumahnya?" tanya Queen.

"Aku akan mengantarmu." cetus Regan.

"Kau tidak beker--"

"Aku akan mengantarmu setelah jam kerjaku habis. Kau tidak akan bisa menemukan rumahnya karena dia tinggal di tempat terpencil." ucap Regan menyela pertanyaan Queen.

"Kau meremehkanku?!"

Regan hanya tersenyum. Dia tidak menjawab pertanyaan Queen. Sesekali ia melirik gadis disampingnya yang menatap ke arah lain karena kesal kepadanya. Tapi Regan sudah cukup senang karena berhasil membuat Queen sedikit terhibur dengan bermain bersama.

Bisa dilihat dari wajah gadis itu bahwa ekspresi lelah di wajahnya sudah tidak terlihat setelah naik komedi putar dan juga bianglala. Ya, walaupun begitu ekspresi wajah Queen tetaplah datar dan tanpa senyuman sama sekali. Karena gadis itu hanya memperlihatkan senyumnya kepada orang yang dekat dengannya.

Setelah turun dari bianglala. Regan berniat mengajak gadis itu untuk pulang karena sudah mendekati pukul sembilan malam. Tapi tidak disangka gadis yang usianya 8 tahun lebih muda darinya itu malah mengajak untuk masuk ke rumah hantu.

"Rumah hantu?! Malam-malam begini?!" tanya Regan agak terkejut.

Queen hanya mengangguk.

"Kau tidak takut?" tanya Regan lagi.

Queen menghela napasnya. "Kalau kau takut tidak usah kesana." ucap Queen dengan wajah datarnya.

"Tidak! Siapa bilang aku takut?! Ayo ke rumah hantu!" seru Regan sambil menarik tangan Queen masuk ke rumah hantu.

Pada awalnya Regan bersikap sok pemberani. Tapi lama kelamaan rasa takutnya mulai mengalahkan rasa gengsinya. Laki-laki itu memegang tangan Queen dengan alasan agar tidak terpisah. Padahal karena takut.

Grep! Tubuh Regan seketika mematung ketika merasakan kakinya dipegang sesuatu.

"Ada apa? Kenapa berhenti?" tanya Queen.

"Queen.... please. Lihat apa yang memegang kakiku." ucap Regan sambil memejamkan matanya karena takut.

Queen melihat tangan yang memegang kaki Regan. Gadis itu berjongkok dan melihat hantu palsu yang memegangi kaki Regan. Tatapannya tajam menusuk. "Lepaskan." perintah Queen dengan nada dingin.

"Hihihi...."

"Gak usah ketawa! Bau basreng!" semprot Queen yang kelewat kesal.

Setelah di semprot Queen, hantu palsu itu segera melepaskan kaki Regan dan pergi menjauh dari mereka berdua.

"Apa sudah pergi?" tanya Regan dengan mata yang masih tertutup rapat.

"Harusnya kalau takut nggak usah sok berani!" ucap Queen. Gadis itu menggandeng tangan Regan dan mengajaknya keluar dari rumah hantu melalui jalur evakuasi agar tidak bertemu hantu palsu. "Tangannya sangat dingin." batin Queen.

Di depan rumah hantu.

"Dasar penakut." ledek Queen dengan wajahnya yang masih datar.

"Hey! Semua orang punya ketakutannya sendiri!" sahut Regan kesal.

"Lagian tidak mungkin kau tidak tahu semua hantu di dalam sana palsu. Umur 30 tahun tidak mungkin sebodoh itu kan?" tanya Queen.

"Apa kau satu spesies dengan Aiden?" tanya Regan balik setelah mendapatkan ledekan dengan wajah datar dari Queen. Yap. Menurut Regan, Queen dan sahabatnya Aiden mempunyai kesamaan. Sama-sama datar, dingin, kaku, dan irit bicara. Tapi sekalinya bicara omongannya pedes banget.

"Tidak." jawab Queen singkat.

"Yasudah ayo aku antar pulang. Sudah malam." ucap Regan.

"Kau berani pulang sendiri?" tanya Queen.

"Jangan terus meledekku!"

Queen memalingkan wajahnya karena tersenyum tipis melihat Regan yang kesal karena ia ledek terus menerus. "Baiklah. Besok aku akan datang ke rumah sakit. Antarkan aku ke rumah detektif Louis." ucap Queen.

Regan mengangguk. Kemudian mendekat ke arah Queen dan menggandeng tangan gadis itu. Jujur saja, masih tersisa rasa takutnya terbayang-bayang dengan hantu yang dia lihat di rumah hantu tadi.

"Tidak usah meledekku! Punya rasa takut itu normal!" celetuk Regan ketika melihat Queen hendak meledeknya lagi.

Queen menggelengkan kepalanya. "Dasar bayi tua." cetus Queen .

Mereka berjalan bersama ke tempat parkir. Di balkon rumah hantu. Terdapat seseorang berpakaian serba hitam yang mengawasi mereka berdua. Dia adalah orang yang sama dengan orang yang menguping pembicaraan Queen dan Regan di rumah sakit tadi siang.

Sratt!! Tiba-tiba sebuah pisau melayang ke arahnya. Beruntung dia gesit menghindar sehingga pisau itu tidak jadi menembus kepalanya.

"Jangan ganggu dia lagi. Cukup kau membunuh ibunya!" ucap orang lain yang juga mengenakan pakaian serba hitam.

"Kenapa? Melihat penderitaan seseorang sesaat sebelum mati itu sangatlah menyenangkan." jawabnya.

"Dasar gila!"

...***...

...Bersambung......

Terpopuler

Comments

✒ Viee ✒

✒ Viee ✒

bau basreng 😆🤣

2023-05-18

1

❥︎𝐦𝐢𝐧🐱ѕυϲнιє αℓєѕγα❀シ︎

❥︎𝐦𝐢𝐧🐱ѕυϲнιє αℓєѕγα❀シ︎

pen nebak tapi gk jadi ah 😌

2023-05-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!