11 - Keberangkatan

Sebenarnya, ketika Sha Hualing mengatakan bahwa dia mengajak Yun Zhao untuk pergi menuju istana kekaisaran. Dia itu seperti sedang membujuk seorang istri yang ngambek untuk pulang kerumah. Karena, Sha Hualing telah mengajak beberapa kali di beberapa waktu dan dia di tolak. Yun Zhao tidak mau. Dan untuk sebuah keberuntungan sekali dalam hidupnya. Yun Zhao akhirnya menyetujui.

Sebuah notifikasi masuk, dia berhasil dan mendapatkan 300 point! 300!

Yun Zhao menjelajah lebih untuk menemukan bahwa dia telah mengumpulkan setidaknya 350 point dalam dua misi. Dan itu lumayan, setidaknya terkumpul lebih cepat menuju angka 1000. Dia perlu membeli buku itu.

Tapi--tunggu dulu! Bukankah seingatnya dia berhasil maka dia hanya mendapat 150 point. Lalu, kenapa meningkat begitu pesat?

Yun Zhao, "Hei, iblis kecil." Dia memanggil, dan dalam hitungan detik, iblis kecil keluar. Dia menatap heran, dan Yun Zhao bertanya,"Mengapa aku mendapatkan point ganda?"

Iblis kecil tampak bingung. Dia tetap diam dan kemudian mengotak-atik sesuatu dari tab miliknya.

Iblis kecil, "Tidak tau, tapi tidak ada yang salah." Dia berkata singkat. Tanpa penjelasan ataupun alasan mengapa. Melanjutkan, "Kau melakukan misi. Berhasil, mendapatkan point, gagal, berkurang. Lalu, mendapatkan point ganda. Aku tidak mengerti, tapi tidak ada yang salah dan point ganda. Tidak dijelaskan alasannya mengapa bisa terjadi."

Dia mencampak tab miliknya dan benda itu menghilang menjadi gumpalan asap.

Iblis kecil, "Sudahlah. Kau mengganggu, aku akan tidur. Jika aku sempat mencari tau, atau, aku tau apa alasan point ganda itu terjadi. Aku akan memberi tahumu."

Yun Zhao menatap dengan kosong pada kehilangan iblis kecil dibalik gumpalan asap. Buku-buku jarinya memutih, "DASAR IBLIS TIDAK BERGUNA!"

"Hei, kau berteriak untuk apa?" Suara ini. Lembut dan tegas, milik Sha Hualing!

Yun Zhao menatap pada pintu kamarnya dan mendapati Sha Hualing bersandar di pintu, tangan terlipat, sombong. Dia menatap dengan mata yang bingung pada Yun Zhao yang sedang mengobrak-abrik laci, seperti mencari sesuatu.

Sha Hualing, "Mencari apa?"

Yun Zhao menggeleng, "Tidak, aku hanya mencari kantung uangku."

Sha Hualing tampak lebih bingung lagi, "Bukankah kau tidak perlu uang? Aku bisa memberikannya untukmu. Ayo, kita kembali ke istana."

Yun Zhao menatap datar pada Sha Hualing yang pamer harta, dia menggeleng tidak mau. "Aku ingin kantong itu! Benda itu seragam dengan pakaian milikku!"

Tentu saja, dia sudah menunggu selama tiga Minggu untuk mendapatkan satu setelan baju barunya. Sekarang, jika dia kehilangan salah satu setnya, dia tidak terima.

Sha Hualing menghela nafas, dia mengangkat tangannya, menunjukkan satu kantong merah dengan lambang khas kerajaan. Itu penuh, bahkan uang kertas mencuat keluar. "Apa kau tidak ingin ini?"

Yun Zhao menatap dengan air liur yang turun. Kemudian dia terkekeh kecil, malu-malu, "Tentu tidak menolak!"

Yun Zhao melambai kepada ibu dan ayahnya sebelum dia menaiki kuda bersama Sha Hualing. Mengadakan perpisahan singkat sebelum dia pergi dan tidak akan kembali lagi -- mungkin -- dan setelah perpisahan singkat itu. Mereka akhirnya berangkat menuju istana.

Yun Zhao melirik ke arah para pedagang yang berjualan berderet selama mereka berada di perjalanan. Para pedagang itu akan membungkuk ketika melihat mereka, dan pejalan kaki melakukan hal yang sama. Sebuah penghormatan kepada kaisar.

Kepala Yun Zhao mendongak, melihat Sha Hualing yang sibuk menatap lurus ke arah jalanan. Dagunya tajam dan matanya menyorot lurus. Wanita ini keluar dengan identitas kerajaan. Tidak peduli apakah dia akan mendapat masalah seperti di jambret atau apa, dia hanya berjalan dengan identitas ratu.

Tapi meskipun begitu dia kan kejam, jadi untuk apa mengkhawatirkan seseorang seperti dia?

Sha Hualing, "Ada apa? Berhenti menatapku."

Yun Zhao, "Aku tidak menatapmu?"

Sha Hualing, "..."

Yun Zhao, "Oh ya, omong-omong apakah istana jauh?"

Sha Hualing menatap rambut biru dibawahnya. Dia menopang dagu, dan salah satu tangannya yang terlepas dari kokang kuda memeluknya.

Sha Hualing, "Ah iya, kau belum pernah ke istana?"

Yun Zhao tidak bisa mendongak. Dia tidak menggeleng ataupun mengangguk. Ingatannya buruk. Yang dia ingat hanyalah bahwa banyak hal yang mengerikan di dalam istana. Lagipula, Yun Zhao asli ini tidak ingin berbagi ingatan. Lalu, apa yang bisa dia ingat? Di dalam novel dikatakan bahwa Yun Zhao tidak akan pernah menyentuh istana dengan alasan bahwa dia akan mati muda jika dia menapakkan kaki. Oleh karena itu dia hanya melakukan tindakan onar dengan menghina Sha Hualing di luar kerajaan. Namun, pada akhirnya dia hanyalah manusia bodoh yang terbunuh akibat bersinggungan dengan orang penting.

Dan juga, novel ini adalah milik Sha Hualing dengan Xiao Ying. Dia jelas bukanlah orang penting melainkan figuran. Itulah mengapa dia kurang mengetahui apa yang akan terjadi pada dirinya sendiri. Kecuali gambaran besar bahwa dia akan mati.

Sha Hualing, "Baik, aku tau kau tidak pernah ke istana akibat selalu menolak." ucapannya seperti dia enggan dan tidak. Seperti menolak fakta bahwa memang itu yang Yun Zhao lakukan sebelum dia setuju. "Kali ini kau akan di istana. Semua orang bekerja padaku. Lalu, menurutmu, apakah kau akan bisa berbuat onar?"

Yun Zhao mendongak dan membuat benturan keras pada dagu Sha Hualing. Tapi dia tidak sempat untuk memikirkan hal itu, sebaliknya dia marah. "Apakah menurutmu jika aku masuk ke istana aku tidak akan bisa berbuat onar?"

Sha Hualing menatapnya, wanita itu mengangkat bahu. Kemudian dia mengeratkan pelukannya, "Aku tidak tau ~ tapi anak bungsu keluarga Yun benar-benar sesuatu." Tangannya bermain-main di perut Yun Zhao, "Aku tidak akan mempermasalahkan apapun yang kau lakukan selama itu yang kau inginkan."

Yun Zhao mendorong dagu Sha Hualing menjauh, "Jangan terlalu dekat!"

Sha Hualing terkekeh, "Memangnya kenapa? Kita adalah tunangan dan itu bukanlah hal yang kurang ajar."

Yun Zhao menghela nafas, dia akhirnya menyerah dan membiarkan Sha Hualing sesuka hatinya.

Yun Zhao, "Kau akan memberikan aku tempat tinggal di mana?" ucapnya hati-hati. Xiao Ying dulu di letakkan di kediaman tenggara. Tempat dimana dia mendapatkan banyak masalah akibat tuduhan perselingkuhan. Kemudian, jika Yun Zhao diletakkan disana. Kemungkinan dia akan mengalami hal serupa -- meskipun dia tidak tau apakah dia akan berakhir seperti itu.

Sha Hualing berdehem, "Di kediamanku."

Yun Zhao, "Ha?"

Sha Hualing, "...apa? Kau tidak salah dengar. Kau memang akan tinggal di kediamanku."

Yun Zhao, "Kenapa harus kediaman mu? Tidak bisakah aku tinggal di tempat lain?"

Sha Hualing menggeleng, "Tidak."

Yun Zhao, "Aku..."

Sha Hualing, "Pegangan. Kita akan menaiki bukit."

Dan tepat setelah itu, kuda itu bergerak lebih cepat. Berlari menaiki bukit.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!