3 - Tubuh Baru

Xiao Xingchen bangun dengan rasa sakit di punggungnya. Dia mengaduh saat hendak bangun dari tempat tidur. Duduk dengan tidak berdaya. Mengelus daerah yang sakit dengan pelan. Matanya masih kabur dan tidak dapat melihat dengan jelas.

Seorang pelayan berlari masuk, sembari menangis dia berlutut di lantai, "Huhu....Tuan muda, kupikir setelah tuan menghukum mu kau akan mati. Demam mu tidak turun selama tiga hari dan aku khawatir sepanjang waktu."

Xiao Xingchen menatap lama pada pelayan itu, sebuah figur yang asing dan tidak membekas di ingatan. Mendadak sebuah layar berisikan biodata muncul.

[Nama : Tian Li.

Umur : 18 tahun.

Pekerjaan : Berkerja sebagai pelayan dari kediaman Yun dan melayani Tuan Muda terakhir kediaman, Yun Zhao.]

Xiao Xingchen menatap Tian Li. Menghela nafas. Jika dia adalah orang yang melayani Yun Zhao, maka dirinya sekarang yang adalah Tuan Muda Yun Zhao.

Tunggu--apa? Tuan Muda Yun Zhao?

Xiao Xingchen berdiri dengan panik, berjalan ke arah kaca besar dan melihat tampilan dirinya. Rambut panjang berwarna biru yang tergerai, mata safir yang indah dan sebuah kipas lipat yang tergantung di pinggangnya. Dari visualisasi ini, Xiao Xingchen dapat meyakinkan dirinya bahwa dia benar-benar Yun Zhao. Tuan Muda ke tujuh dari kediaman Yun yang manja dan tidak tau aturan, namun pintar dan berbakat dalam sastra.

Tian Li yang melihat Tuan Mudanya lari tergopoh-gopoh menuju kaca panik, "Astaga! Tuan muda, kamu masih terluka. Jangan terlalu banyak bergerak!" Meraih tangan Yun Zhao dan menuntunnya untuk segera berbaring, Tian Li menatap takut pada luka di punggung tuannya yang sudah sembuh namun menyisakan darah kering di bajunya.

"Kamu sudah tidak sadar selama tiga hari. Tuan Muda, kamu ingin makan atau sesuatu yang lain?" Tian Li dengan telaten merapikan penampilan Yun Zhao, tangannya sedikit menyisir rambut biru yang sudah mulai gimbal dengan lembut.

Yun Zhao yang menerima perlakuan spesial seperti itu tidak memberontak. Hidup dengan dilayani seperti ini memang luar biasa! Dia hanya rebahan dan seseorang menyisir rambutnya. Jika dia adalah Xiao Xingchen, dia bahkan mungkin tidak ingat untuk menyisir rambut.

Yun Zhao, "Aku lapar sekali. Setelah tidak sadar selama berhari-hari aku jadi ingin makan yang banyak!"

Tian Li yang mendengar ucapan Tuan Muda nya tertawa, dia mengangguk mengerti dan memberikan jempol. "Baiklah, aku akan ke dapur dan memasak makanan yang enak untukmu! Aku pamit undur diri dulu." Setelah itu, Tian Li pergi dan meninggalkan Yun Zhao sendirian di kamarnya.

Memastikan bahwa Tian Li telah pergi, Xiao Xingchen hanya bisa merenung. Helaan nafasnya terdengar kasar dan Xiao Xingchen menutup matanya dengan lengan. Ah... Ini sangat buruk.

Xiao Xingchen sudah membaca novel ini dan dia ingat jelas alurnya. Bagaimanapun dia membaca novel ini sehari yang lalu, dia tidak mungkin lupa secepat itu.

Di novel aslinya, Xiao Ying awalnya adalah seorang pemuda yang hidup di tahun 2019. Sebelum tidur dia membaca novel dan ketika bangun dia sudah berada di dunia lain. Awalnya ketika Ai menawarkan sebuah kehidupan baru di dalam novel, Xiao Xingchen pikir dia akan hidup di dalam tubuh Xiao Ying. Namun siapa yang menduga bahwa dia akan menjadi pemeran sampingan yang tidak berguna yang berakhir dibunuh. Yaa... Meskipun menjadi Xiao Ying kemungkinan akan di bunuh juga. Bukankah tugasnya kemari untuk mengubah alur cerita?

Sedikit pengenalan soal karakter, Yun Zhao ini memiliki karakteristik pecinta kebebasan. Dia melakukan segalanya sesuai keinginannya dan tidak peduli apa kata orang. Namun karena tingkahnya yang sembarang, banyak orang yang tersinggung. Bahkan sang Ratu juga disinggung olehnya secara tidak sengaja.

Yun Zhao merupakan anak ke tujuh di kediaman Yun, bungsu yang disayangi. Dia memiliki 6 orang kakak, dua laki-laki dan empat perempuan. Setiap kakaknya tidak pernah berselisih dengannya, Yun Zhao benar-benar seseorang yang begitu disayang.

Hanya saja sepertinya tingkah Yun Zhao yang luar biasa nakal menyinggung Ratu dan membuat keluarganya dalam masalah. Xiao Xingchen ingat pada bab pertengahan, keluarga Yun di bantai habis akibat Sha Hualing merasa tersinggung.

Padahal mereka adalah keluarga besar berpengaruh. Tapi Sha Hualing menutup mata dan melakukan semua hal dengan seenaknya.

Satu hal lagi, ada sebuah fakta kecil yang terungkap di pertengahan bab sebelum pembantaian. Bahwa Yun Zhao ini merupakan tunangan Sha Hualing, mereka memiliki perjanjian pernikahan akibat leluhur mereka.

Benar adanya bahwa mereka seharusnya adalah tunangan dan akan menikah. Hanya saja karena Sha Hualing tidak menyukai Yun Zhao dan begitu pula sebaliknya. Mereka memilih untuk tidak pernah membahas tentang hubungan itu dan akhirnya Sha Hualing malah menikahi Xiao Ying yang notabennya adalah sahabat sekaligus cinta pertama Sha Hualing.

Yun Zhao menghela nafas, dia duduk dan melihat ke arah pintu.

BRAKK!

Pintu di dobrak dan menampilkan seorang wanita cantik berambut biru tua. Dia terlihat sangat anggun bahkan ketika berantakan. Wajahnya tersirat kekhawatiran yang mendalam.

Yun Zhao memperhatikan visualisasi orang yang menggebrak pintu kamarnya. Setelah diteliti dia akhirnya menyadari bahwa dia adalah anak ketiga—atau kakak ketiga—keluarga Yun, Yun Sha.

Yun Sha merupakan salah satu dari ke enam kakak yang paling memanjakan Yun Zhao. Dikatakan di dalam novel bahwa Yun Sha bahkan rela menerima hukuman jika Yun Zhao salah agar dia bebas.

Yun Sha berjalan dengan tidak sabaran, dia menahan bahu adiknya dan memapahnya agar dia kembali tidur di kasur. Namun sayangnya badan Yun Zhao sangat kaku dan tidak bisa di tekuk, dia menolak untuk kembali tiduran.

Yun Sha, "Adik ke tujuh, lukamu baru sembuh. Kenapa malah duduk? Tidurlah lagi."

Xiao Xingchen memperhatikan wajah kakak ke tiga ini, merasa terpana oleh kecantikannya. Ah--jika saja dia bukan Yun Zhao mungkin dia akan jatuh cinta.

"Kakak ketiga.. Aku sudah tidur selama tiga hari dan badanku mulai menjadi kaku. Aku ingin duduk, ya ya ya, boleh ya." Yun Zhao merengek dan memeluk kakaknya. Tidak ingin tidur lagi. Selain merengek seperti apa yang biasa dilakukan oleh Yun Zhao asli, maka kemungkinan besar Xiao Xingchen tidak dapat meluluhkan hatinya.

Dan benar saja.

Melihat wajah yang memelas dan suara yang merengek. Yun Sha luluh dan akhirnya membiarkan adiknya untuk duduk.

Yun Sha mengangguk, mengelus pucuk kepala adiknya. "Baiklah, aku akan membiarkanmu duduk." Tangannya tidak berhenti mengelus rambut biru Yun Zhao, tak lama, tanpa banyak bertanya, Yun Sha mengambil sisir dan mulai menyisir rambut adiknya. "Astaga, rambutmu menjadi kusut. Ini semua salah kakak karena tidak bisa menjagamu, kau jadi terbaring di kasur selama tiga hari."

Yun Zhao menggeleng. Bukan salahnya. Karena dalam novel, dijelaskan bahwa luka yang di berada di tubuhnya sekarang akibat ulahnya sendiri. Yun Zhao menceritai Sha Hualing dengan buruk, dan entah bagaimana angin terlalu cepat membawa suaranya ke kuping empunya. Membuat Sha Hualing marah dan tidak terima. Dia memberikan dua kesepakatan kepada keluarga Yun, pertama: menghukum Yun Zhao atau kedua, membiarkan Yun Zhao tinggal di dalam istana kerajaan.

Sebagai anak yang di sayang serta memiliki jiwa bebas. Keluarga besar Yun berunding dan akhirnya memilih kesepakatan pertama. Yun Zhao diberikan hukuman pukul sebanyak lima belas kali, itupun setelah tawar menawar kepada Ratu. Jika tidak seharusnya dia mendapatkan lima puluh pukulan di punggungnya.

Yun Zhao membiarkan dirinya dilayani, rambutnya disisir dengan lembut.

"Oh iya kakak, apakah ayah ada di kediaman?" Yun Zhao bertanya. Seingatnya setelah hukuman pukul nya, pada hari ketiga alias sekarang, Tuan Besar Yun pergi ke istana untuk meminta maaf atas tingkah laku anak bungsunya dan mengatakan bahwa mereka telah menghukum Yun Zhao seperti yang diperintahkan.

Yun Sha menggeleng,"Tidak, ayah telah pergi menghadap ratu untuk meminta maaf mewakili mu."

Ada helaan nafas, Yun Zhao ini benar-benar seorang pembuat onar.

Yun Sha menekan bahu adiknya, berkata dengan lembut. "Tidak apa, kamu jangan khawatir. Ayah pasti akan kembali sebentar lagi dan melihatmu."

Yun Zhao mengangguk paham, "Hm, ya."

Tian Li akhirnya datang kembali dengan nampan berisi penuh dengan makanan. Dia berkata dengan semangat, "Ayo! Tuan Muda makan sudah siap, segera isi perut anda!"

Terpopuler

Comments

Dyah

Dyah

emm apa mau di ubah berbeda dari yang lain

2023-04-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!