6 - Bermain

Senangnya dalam hati, kini Yun Zhao sudah sehat lagi! Yeay!

Tadi pagi, saat dia sedang asik makan kue di kasurnya. Ibunya, Yun Muling datang dan mengecek keadaannya. Saat memastikan bahwa tubuh Yun Zhao sudah sembuh. Yun Muling memberikan kecupan manis dan sekantong uang untuknya! Katanya, "Kamu sudah sakit dan terkurung selama seminggu lebih. Ambil uang ini dan bersenang-senang lah." Saat itu, Yun Zhao tidak dapat berkata-kata. Dia pikir ibunya ini hanya bercanda. Saat dia terdiam tidak bereaksi, Yun Muling malah mengira uangnya kurang dan dia menambahkan satu kantong penuh uang lagi.

Ahh... Ibu yang sangat perhatian!

Yun Zhao meregangkan badannya di bawah sinar matahari. Menghirup udara luar dengan rakus.

Tian Li ikut meregangkan badan seperti Yun Zhao, "Tuan Muda! Ini sangat menyenangkan. Anda sudah tidur selama seminggu dan akhirnya bebas kembali!"

Yun Zhao setuju, "Kamu benar, kamu benar. Aku sudah bosan berada di kamar dan rasanya pengap sekali. Sekarang aku bebas!"

Tian Li mengangguk setuju. Mereka tertawa dan menikmati pagi.

"Eh? Adik sudah sembuh?" Suara yang tidak familiar terdengar. Yun Zhao berbalik dan mendapati seorang pria tampan berdiri. Dia memiliki rambut berwarna perak dan terlihat sangat anggun.

Yun Zhao mendekati Tian Li, berbisik. "Itu siapa?"

Tian Li yang mendengarnya kaget, "Eh? Masa Tuan Muda lupa. Itu Kakak Pertama anda, Yun Jue."

Yun Jue memperhatikan adiknya berbisik-bisik dengan pelayannya, bingung.

Yun Zhao terkesiap mendengar perkataan Tian Li. Apa? Pria tampan di depannya ini adalah kakak pertama? Maka---

"KAKAK!" Yun Zhao lari dan segera menerbangkan diri ke dalam pelukan Yun Jue. Mendusel bagaikan anak anjing.

Melihat tingkah kekanak-kanakan adiknya. Yun Jue tertawa dan mengelus rambutnya. "Astaga, masih saja kekanak-kanakan. Sekarang umurmu sudah berapa?"

Yun Zhao mendongak, "Aku berumur tiga!" Katanya sembari mengangkat 4 jari.

Yun Jue tertawa, dia menurunkan satu jari. "Baiklah, aku percaya kau adalah anak berumur tiga tahun!"

Yun Zhao tersenyum lebar.

Ini adalah kakak pertama Yun Zhao, Yun Jue. Jika di dalam novel, dia dikatakan sebagai orang yang luar biasa tampan dan berbakat. Maka sekarang, ketika melihat dengan mata kepalanya sendiri, Xiao Xingchen setuju. Yun Jue juga merupakan salah satu orang yang dekat dengan Yun Zhao. Untung saja dia masih ingat bagaimana interaksi kakak-beradik ini. Jika tidak, tidak tau hal aneh apa yang akan terjadi. Masa adiknya yang begitu dekat dengannya lupa setelah dia sadar dari sakit?

Yun Jue, "Kamu sudah sembuh, adik ke tujuh. Setelah ini kamu ingin pergi ke mana?"

Yun Zhao tampak berpikir, dia melepaskan diri dan menunjuk pintu gerbang. "Aku ingin keluar dan makan beberapa kue serta belanja beberapa barang!"

Mendengar ucapan adiknya. Yun Jue tidak tahan untuk tidak mengacak rambutnya, "Baiklah, baiklah. Pergi bermain dan berhati-hatilah. Jangan sampai menyinggung orang, oke?"

"Baik! Kakak tenang saja! Aku pasti tidak akan menyinggung orang lain kali ini. Aku berjanji!"

.

.

.

"...." Yun Zhao terdiam seperti batu. Rasanya baru saja beberapa waktu lalu dia bilang ke kakaknya kalau dia tidak akan menyinggung orang. Tapi sekarang dia tampaknya sudah menyinggung orang tanpa sadar.

Ini nasibnya yang buruk atau memang karena Yun Zhao yang asli terlalu menyebalkan dan membuat orang-orang benci padanya?

Ntahlah...

"Seorang pria cantik yang sombong. Cepat berikan uangmu pada kami!" Para preman memalaknya. Yun Zhao menahan satu kantong di pinggangnya, tidak ingin menyerahkan.

"Aku tidak mau! Uang ini milikku. Jika ingin uang kerja sana!"

Preman itu saling tatap, mereka mendengus. "Kerja apanya? Inikan sedang kerja! Jika kau tidak mau memberikan uangmu! Jangan salahkan kami bersikap kasar, ya."

Yun Zhao mundur dengan panik. Tian Li yang melihat Tuan Mudanya di tindas, maju, "Kalian--! Beraninya memalak orang! Menurutmu jika aku memberi tau hal ini pada Tuan Besar mereka akan melepaskan mu?"

Preman itu mengorek kuping, membuang ludah dan menunjuk dengan tidak senang. "Apanya! Kau itu hanyalah seorang pelayan rendahan, jangan ikut campur! Lagipula tuanmu ini sudah terlalu banyak menyinggungku! Aku akan membalas dendam ini padanya sekarang. Minggir!"

Preman itu mendorong Tian Li hingga jatuh.

Yun Zhao, "Tian Li!"

Mereka maju secara serempak. Yun Zhao tidak tau harus bagaimana selain menggenggam erat kantong uangnya. Dia tidak mau menyerahkan uang ini! Bagaimanapun uang ini kan diberikan secara cuma-cuma.

Preman itu menarik kantong uang itu dari tangan Yun Zhao.

"Lepaskan! Berikan uangnya padaku!"

"Tidak mau! Tidak mau! Ini uangku!"

Mereka tarik menarik selama beberapa detik. Hingga preman itu marah. Dia akhirnya menendang Yun Zhao hingga dia terlempar.

Tian Li menghampiri Yun Zhao, "Tuan Muda!"

Yun Zhao menatap tidak suka pada preman itu, mereka semua adalah sekelompok preman wanita. 'Sialan, wanita di dunia ini terlalu kuat. Ah tidak... Pria di dunia ini sangat lemah. Aku bahkan tidak bisa membalas perlakuan mereka. Novel sialan.'

Preman itu menekan dagu Yun Zhao kuat, membuatnya mengaduh. "Pria yang cantik seharusnya belajar di rumah. Agar menjadi suami yang baik di masa depan. Seluruh saudaramu sangat anggun dan berbakat. Hanya kaulah yang tidak tau aturan dan bar-bar!"

Yun Zhao merasakan sakit di dagunya dan dia ingin menangis sekarang.

"Beraninya menindas seorang pria kecil." Suara familiar terdengar. Mendadak, tekanan pada dagunya di lepaskan dan Yun Zhao melihat ke belakang.

Tubuhnya mematung, dan detak jantungnya menjadi tidak karuan.

'Eh? Jantungku kenapa? Apakah ini respon pemilik tubuh asli?' Yun Zhao menyentuh dadanya. Merasa bingung dengan apa yang terjadi.

"Sialan... Kenapa kita berurusan dengan pria ini selalu saja ada orang hebat muncul? Sudahlah! Ini uangmu. Aku kembalikan." Preman itu melempar uangnya dan pergi. Yun Zhao menoleh ke arah preman dan wanita penolongnya dengan bingung.

"Hah?"

Wanita itu menunduk dan mengambil kantong uang milik Yun Zhao. Menyerahkan, "Apa kau baik-baik saja?"

Yun Zhao melihat wajah wanita itu. Tatapan mata yang tajam, rahang yang tegas, serta ekspresi seriusnya... Ah, dia sepertinya jatuh cinta.

"Iya..."

"Apakah bisa bangun?"

Yun Zhao menerima kantong uangnya dan mengangguk. Dia berdiri dan merentangkan tangannya, "Lihat, aku baik-baik saja!"

Wanita itu tertawa dan mengangguk, "Baguslah."

Yun Zhao mengangguk semangat.

Tapi, tunggu--kenapa rasanya ada yang kurang?

Oh iya! Tian Li!

Tian Li sedang berjongkok di lantai sembari menunduk.

Yun Zhao tertawa dan membantu Tian Li untuk bangun, "Hei! Tian Li! Sudah, sudah. Preman itu kan sudah tidak ada. Kita sudah dibantu oleh wanita keren ini! Tidak perlu takut!"

Tian Li tetap menunduk, tidak berani untuk mengangkat wajah.

Wanita itu menatap tajam pada Tian Li, membuatnya bergetar takut.

"Sudahlah... Aku ada urusan penting. Kamu berhati-hatilah lain kali. Aku izin pamit."

Yun Zhao, "Ah? Iya. Terima kasih bantuannya! Hati-hati di jalan!"

Wanita itu tersenyum dan melewati Tian Li dan Yun Zhao.

Yun Zhao yang mendadak teringat, berteriak. "Heii! Bisakah aku tau namamu?"

Dia berbalik. Menutup jari dengan telunjuk, "Rahasia."

Setelah itu, wanita itu menghilang di balik kerumunan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!