8 - Bertemu Pemeran Utama!

Keesokan harinya.

"Tuan Muda! Tuan Muda!" Tian Li berteriak sepanjang lorong rumah. Membawa secarik kertas di tangannya dan berlari dengan panik.

"Lihat ini, lihat ini!" Tian Li memberikan kertas yang dia terima dari penjaga gerbang kepada Yun Zhao. Kertas itu berstempel nama Xiao Ying dan sebuah kelopak bunga matahari berada di depan sebagai penanda.

'Bunga matahari, bunga kesukaan Xiao Ying!' Yun Zhao yang melihat itu menerima suratnya.

"Dari Xiao Ying, ya?" Yun Zhao bertanya basa-basi. Dia menerima kertas itu dan membukanya.

[Hai, Yun Zhao ku tersayang!

Aku hari ini sedang senggang, mari kita bermain. Ps : ada sebuah restoran baru buka di daerah barat kota Zhili! Aku akan menunggumu! Sekaligus, mari kita berbincang-bincang sedikit sembari minum teh.

^^^Dari temanmu, Xiao Ying.]^^^

Yun Zhao tersenyum melihat surat ini. "Tian Li. Bantu aku mengganti baju. Aku akan menemui Xiao Ying hari ini."

Tian Li, "Baik!"

.

.

.

Mereka sampai di kediaman Xiao setelah menempuh tiga puluh menit perjalanan menaiki kereta kuda. Mereka sekarang sedang berada di depan gerbang rumah dan akan masuk. Begitu menapaki gerbang, halaman yang luas serta furnitur yang indah terlihat di setiap sisi. Mewah tapi tidak norak. Yun Zhao menyukai gaya rumah ini!

Yun Zhao, "Tian Li, biasanya jika datang ke sini. Kita akan pergi ke mana untuk mencari Xiao Ying?"

Tian Li, "Itu, Tuan Muda Xiao biasanya bermain di sekitar kolam bunga teratai atau taman bunga paviliun miliknya. Biasanya kita selalu menemuinya di sekitaran sana."

Yun Zhao mengerti. Dia dan Tian Li segera pergi ke kolam bunga teratai. Rasanya tak sabar! Dia benar-benar ingin tau seperti apa bentuk Xiao Ying!

Ketika mereka sampai. Yun Zhao dapat melihat seorang pria sedang memainkan air dengan kakinya.

Nah! Itu dia!

"Xiao Ying!" Yun Zhao berteriak. Pria yang sedang menenggelamkan kakinya di dalam air menoleh.

Dalam sekejap, Yun Zhao terpana. Sialan, Xiao Ying ini cantik sekali. Pantas saja Sha Hualing naksir. Jika mereka berbeda gender, percayalah. Yun Zhao akan menjadi penggemar beratnya!

Dia memiliki rambut pirang bergelombang yang digerai. Dengan sebuah jepitan rambut bunga di salah satu sisi poninya. Matanya berwarna merah muda dan ada sebuah tanda mawar di antara dahinya. Dia benar-benar terlihat seperti bidadara jatuh dari surga.

"Ah? Zhao sudah datang ya." Xiao Ying bangkit dari bermain airnya. Dia membungkuk hormat. "Maaf karena tidak menyambut mu. Aku tidak tau kau datang secepat ini."

Yun Zhao menggeleng panik, "Tidak perlu, tidak perlu. Aku sengaja tidak memberi tau kamu lho. Dan lagi, jangan terlalu formal!"

Yun Zhao yang bersemangat segera menarik Xiao Ying untuk pergi. Hanya saja, setelah ditarik beberapa kali, temannya itu tetap tidak bergerak.

Yun Zhao, "Kenapa?"

Xiao Ying, "Aku belum memakai sendalku..."

Yun Zhao menatap pada kaki polosan Xiao Ying, nyengir seperti kuda. "Maafkan aku. Pakailah sandalmu. Aku tunggu."

Setelah Xiao Ying selesai memakai sandalnya, sekarang mereka sedang berjalan beriringan.

Yun Zhao, "Kita ingin ke mana?"

Xiao Ying, "Mungkin ke kamarku dulu. Aku ingin mengganti baju. Lihat, ini basah."

Yun Zhao melirik pada ujung pakaian milik Xiao Ying. Benar, itu basah akibat terkena air kolam.

Selama perjalanan menuju kamar, baik di antara mereka berdua tidak ada yang ingin membuka suara. Suasana menjadi canggung dan membosankan.

Yun Zhao kesal, "Kenapa diam sekali? Aku ingin kita bermain! Aku ingin main!"

Xiao Ying tampak gugup, dia berbisik. "Jagalah tingkahmu, Sha Hualing ada di sini."

"Ha?" Yun Zhao melotot. "Kamu yang bener aja! Masa ada Sha Hualing disini?"

Xiao Ying panik, "Hei! Kecilkan suaramu--"

"Membicarakan pemimpin negara. Menurutmu, hukuman apa yang pantas?" Baru saja di ceritakan, orang yang di ceritai langsung muncul.

Di depan sana, sekitar beberapa meter dari mereka. Sha Hualing sedang bersandar di sebuah tiang kayu. Tangannya terlipat dan wajahnya terlihat angkuh.

Yun Zhao yang melihat wajah Sha Hualing, kembali terpana. Visualisasi orang-orang di dalam novel ini memang tiada duanya!

Sha Hualing ini sangat cantik. Dia memiliki rambut hitam seperti arang dan mata merah seperti darah. Dengan gaun simple yang senada dengan matanya serta rambut yang diikat ekor kuda, Sha Hualing terlihat perkasa dan sombong.

Tapi dia terlihat familiar.

"Hei Tian Li, kita pernah melihat dia, kan?" Yun Zhao bertanya. Dia langsung kaget ketika melihat Tian Li sudah berlutut di lantai.

Tian Li, "Menjawab Tuan Muda, pernah. Anda pernah bertemu Ratu Sha beberapa kali. Tentu saja anda pernah melihat Ratu Sha."

Yun Zhao mengangguk, benar juga. Tapi entah kenapa rasanya saat melihat wajahnya dia menjadi kesal, Yun Zhao menunjuk sembari mengejek, "Oh. Kau ini, begitu di ceritakan langsung muncul! Seperti hantu!"

Xiao Ying melihat tingkah temannya gugup, "Astaga, Ratu Sha, jangan di masukkan hati. Dia memang seperti ini." Ucap Xiao Ying, saat melihat tangan Yun Zhao tidak kunjung turun. Xiao Ying menegur, "Astaga! Jangan menunjuk dia! Kamu sudah gila ya?"

Yun Zhao yang di tegur, panik, dia dengan cepat menurunkan tangannya. Mulutnya terbuka dan ingin memberikan penjelasan. Namun tidak ada satu suara pun yang keluar.

Sha Hualing, "Hm?"

Bussh!

Sebuah asap muncul dengan kehadiran iblis kecil. Yun Zhao menatap dengan marah dan panik.

Iblis kecil, "Sudah bertemu dengan Sha Hualing ya! Hahaha! Kaget kan? Aku sengaja menutup mulutmu agar kau tidak bisa meminta maaf dan terkena masalah ~"

Yun Zhao mendelik, sialan. Sampai kapan dia dibuat menjadi bisu seperti ini.

Iblis kecil yang merasa di perhatikan, mengejek, "Jangan menatapku seperti itu ~ aku di sini ingin memberi tau misi pertama milikmu!"

Tak lama, sebuah layar berisi catatan muncul.

[Pergi dan tinggalkan Xiao Ying bersama Sha Hualing. Biarkan mereka mendapatkan kesan yang baik! Jika berhasil akan mendapatkan 10 point!]

Ting! Iblis kecil menjentikkan jarinya dan Yun Zhao sudah dapat berbicara kembali.

Sialan, dia jadi merasa terancam disini akibat ulah iblis kecil. Maka dari itu. Tepat ketika dia selesai membaca misi yang diberikan, Yun Zhao tidak ingin berlama-lama lagi di sini. Jadi, dia membual, "Maafkan aku karena tidak sopan. Aku mendadak teringat bahwa aku ingin membeli manisan buah di pasar! Mereka saaangat besaaaaar, buahnya merah sekali! Jadi, aku izin pergi dulu!"

Yun Zhao tidak akan membiarkan orang lain melarang atau menginterupsi perkataannya. Jadi, begitu selesai dia langsung ngibrit lari. Membuat kedua orang lainnya keheranan.

Xiao Ying tertawa canggung, "Maafkan temanku. Jangan dimasukkan ke dalam hati. Dia memang seperti itu, seenaknya saja. Ah--mari, kita minum teh sebentar sembari menikmati pemandangan taman bungaku."

Sha Hualing menatap pada punggung Yun Zhao yang semakin menjauh dan jauh. Mendengus kesal dan dia berbalik.

"Ya."

.

.

.

Yun Zhao menendang batu di tanah dengan kesal. Dia sudah pergi dari kediaman Xiao sejak tiga puluh menit yang lalu. Sistem juga tidak mengatakan apapun lagi setelah itu. Bahkan 10 point yang dia katakan tampaknya hanya bohongan saja! Apanya yang memberikan 10 point? 1 point pun tidak masuk ke dalam sakunya!

Ini adalah penipuan besar! Yun Zhao tidak menerima ini.

Rasa kesalnya sudah naik ke kepala sepertinya. Sehingga dia menjadi buta dan menyebrang tanpa lihat kiri kanan.

Sebuah kereta kuda melaju begitu cepat, sang kusir terlihat panik. "HEI YANG DI SANA. MINGGIR!"

Yun Zhao membeku, dia tidak dapat bergerak. Sialan, ngelak tidak ngelak ini sama saja bakalan mati.

"Apa yang kau lakukan! Kenapa diam saja?!" Suara ini, Sha Hualing berkata dengan tidak senang. Dia menarik Yun Zhao ke sampingnya.

Kereta kuda berhenti dengan mendadak. Kusir yang melihat Sha Hualing panik. Bersujud, "Ratu Sha! Maafkan aku! Orang ini yang menyebrang tidak pakai mata!"

Sha Hualing memeluk Yun Zhao di sisinya. Menatap tidak suka pada kusir itu. Tatapannya yang tajam membuat orang lain bergidik.

"Kau berani menyalahkan dia? Kau ingin mati?"

Kusir itu bergetar dalam ketakutan, "Aku---aku... Tidak..."

Yun Zhao merasa kasihan pada sang kusir. Dia menepuk-nepuk tangan Sha Hualing yang melingkar di pinggangnya.

"Hualing, jangan marah ya. Jangan marah. Salahku karena tidak melihat jalan ketika menyebrang. Jangan marah."

Sha Hualing menatap Yun Zhao, mendengus dan menariknya pergi. "Huh, biarlah. Karena kau memohon untuk kusir ini. Maka aku akan melepaskannya."

Yun Zhao menghela nafas lega. Menoleh ke belakang,

Jika kusir itu mati, Yun Zhao yakin dia tidak akan tenang 40 hari 40 malam.

.

.

.

Sekarang mereka sedang berada di restoran. Di sebuah ruangan pribadi yang berada di lantai atas. Duduk berhadapan. Sha Hualing membawa Yun Zhao kemari.

Sha Hualing memijit pelipisnya yang mendadak sakit, "Kau ini, kau bilang ingin mengenalku lebih baik. Tapi sudah berniat bunuh diri. Kau ini menganggap aku itu apa?"

Yun Zhao terdiam seperti orang bisu.

Sha Hualing, "Dimana pelayanmu? Aku rasa tadi aku melihatnya ikut bersama mu di rumah Xiao. Kenapa sekarang malah tidak ada? Sangat tidak becus!"

Tatapan mata Sha Hualing terlihat marah. Ekspresinya sangat tidak bersahabat. Aish, wanita ini kenapa sangat cepat sekali emosi.

"Aku menyuruhnya pergi dan tetap tinggal di rumah Xiao untuk meminta maaf pada Xiao Ying karena aku kabur tadi."

"Oh ya, kenapa kau mendadak kabur?"

Yun Zhao menatap sengit pada Sha Hualing. Dia tentu saja kabur karena misi itu dan untuk mendapatkan point! Mungkin saja point itu bisa dia tukar dengan sesuatu yang berguna suatu saat nanti. Meskipun iblis kecil belum mengatakan tentang market place miliknya. Tapi mungkin dia akan mengatakan soal itu sesegera mungkin.

Tapi jangankan point, misinya saja tidak berhasil. Siapa sangka dia bakal menyusul.

"Sudah kubilang aku mau sebuah tanghulu besar yang kulihat selama perjalananku ke mari!"

"Sebesar apa tanghulu itu?"

Yun Zhao menggenggam tangannya. "Sebesar genggaman tangan ini!"

'Sial, aku akan sampai kapan disini bersamanya.'

"Oh? Jadi kau mau membeli itu?"

Yun Zhao kepikiran sesuatu. Mengangguk setuju.

"Iya! Aku ingin sekali! Lagipula aku baru ingat, tanghulu itu sangat terbatas. Aku harus berebut dengan yang lain! Aku pergi dulu!" Ucapnya, setelah itu, dia bangkit dengan terburu-buru.

Senyum Sha Hualing tertarik. Dia menahan Yun Zhao dengan menarik tangannya. Membuat dia terjatuh.

"Aduh!"

Sha Hualing, "Sudahlah. Untuk apa berebut? Kau bisa mendapatkan sepuluh... Ah tidak, seratus tanghulu yang lebih besar dari itu. Aku akan menyuruh dapur kerajaan membuatkannya untukmu."

Yun Zhao menatap ngeri pada wanita yang membanggakan kekuasaannya barusan.

Tapi yang paling buruk dari itu adalah, rencana kaburnya, gagal.

Terpopuler

Comments

Rembulan

Rembulan

Ceritanya bagus lanjut Thor, btw mampir yah thor di novel aku, salam hangat dari Cinta tumbuh karena nyaman 🤗🌹

2023-04-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!