2 - Hidup Kembali

Xiao Xingchen meringis, merasakan tenggorokannya sakit bukan main. Dia ingat apa yang terjadi sebelumnya. Setelah selesai membaca novel yang berjudul Transmigration Into a Novel, dia menjadi sangat marah akibat ketidak adilan yang terjadi kepada salah satu pemeran utama. Saking kesalnya, Xiao Xingchen sampai tersedak air minum dan mati. Apakah sekarang dia sudah berada di surga? Kenapa rasanya dia seperti tenggelam di dalam sebuah ruangan ilusi yang dominan dengan aksen biru dan gemerlap bintang. Ini bukan surga, jika dia sedang berada di surga, mana bidadari yang bertugas untuk memanjakan dirinya?

Ruangan ini seperti ilusi dan cahaya putih abstrak yang mirip dengan bintang itu tidak berhenti berputar melawan arah jarum jam. Waktu berjalan seperti siput, sangat lambat dan Xiao Xingchen ingin mengeluh. Sebenarnya dia sekarang ada dimana?

Dia bergerak maju dan mengelus dinding biru di depannya. Mendadak getaran hebat terjadi dan membuat Xiao Xingchen terduduk di lantai.

Sebuah memori muncul dengan tidak sabar, berputar-putar di setiap sudut ruangan seperti kaset rusak. Apa yang tampil di dalam dinding itu tidak terlihat jelas akibat putarannya benar-benar ganas. Xiao Xingchen tidak tahan melihatnya, dia pusing dan menutup mata.

"Huh, lemah sekali!" Suara yang asing muncul dan ruangan berhenti menampilkan memori random. Xiao Xingchen membuka mata dan, kosong.

Tidak ada siapapun dan hanya kekosongan yang mengisi ruangan.

Xiao Xingchen, "Siapa itu?"

Ruangan bergetar seperti sebuah notifikasi masuk, Xiao Xingchen dapat merasakan getaran masuk ke lubuk hatinya. Membuatnya tidak nyaman.

"Aku adalah orang yang akan membantumu mulai sekarang! Aku adalah AI dan kau bisa memanggilku Ai seperti identitas ku." Suara tanpa pemilik kembali terdengar. Tetap tidak ada orang. Lagi, sebuah suara kembali berbicara, "Aku telah mengambil jiwamu dan mengurungnya disini. Ini adalah ruang ilusi yang telah ku buat untuk memberitahu mu apa saja yang perlu kamu lakukan dan tidak."

Xiao Xingchen bingung, tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Dia hanya diam dan suara-suara itu terus menyahut.

"Kamu adalah Xiao Xingchen, berumur 17 tahun. Seorang pemuda nolep yang suka membaca buku. Mati akibat tersedak air matcha. Sebelum mati bahkan masih sempat untuk mengirim komentar berisi umpatan—eh?" Suara itu mendadak berhenti. "Ah, maafkan aku Chen. Kau tidak mengirim komentar umpatan, melainkan permintaan maaf."

Xiao Xingchen bingung. Kematiannya memang memalukan, tapi bagaimana bisa dia tau keseluruhan kejadian sebelum dia mati?

"Apa yang kau katakan? Aku tidak pernah berhati mulia untuk meminta maaf. Jelas-jelas aku sudah mengumpat untuk para fans fanatik itu. Aku tidak merubah satu katapun." Seingatnya, sebelum mati, dia tidak mengetik kata tambahan seperti permintaan maaf. Dia hanya menekan tombol kirim agar komentar yang telah dia ketik begitu panjang tidak menjadi sia-sia.

"Oh? Lihat ini."

Sebuah layar mendadak muncul di bawah dadanya. Xiao Xingchen memperhatikan komentar pada novel itu. Benar saja, apa yang dia ketik berubah.

Memegang layar yang timbul secara tiba-tiba, Xiao Xingchen berkata dengan dramatis. "Bagaimana bisa? Aku sudah mati dan aku tidak menulis permintaan maaf ini! Aku ingin mengumpat untuk mereka!"

"Yah... Mana kutau? Kan kau yang mengirim ya. Lagipula para fans itu tidak memanas lagi setelah permintaan maafmu."

Xiao Xingchen terduduk dengan ekspresi tidak percaya. Ah... Nasibnya benar-benar tidak mudah.

"Jiwamu telah aku ambil, apa kau tidak ingin tau kenapa?" Suara Ai kembali terdengar.

"Ah benar, aku ingin tau kenapa jiwaku kau ambil? Lagipula aku sudah mati, untuk apa menahan jiwaku. Seharusnya aku sudah berada di surga sekarang." Xiao Xingchen berkata dengan sedih. Dia seharusnya sudah berada di surga...

"Eitss tidak semudah itu ferguso! Aku menahan jiwamu karena aku akan memberikanmu satu kesempatan lagi untuk hidup, apakah mau mau menerima tawaran ku ini?" Ai berkata dengan semangat, suaranya menggema lebih keras.

Xiao Xingchen menghela nafas, "Kenapa ini seperti tidak asing? Apakah kau ingin aku bertransmigrasi ke dalam novel?"

Ai tertawa, "Benar! Aku ingin kau bertransmigrasi ke dalam novel yang kau baca sebelum kau mati. Ini adalah penawaran satu kali, tidak ada tawar menawar lagi. Silahkan tentukan pilihanmu."

Layar yang awalnya menampilkan komentar berubah menjadi tulisan dengan pilihan. Mengatakan: Apakah anda ingin hidup kembali sebagai orang dan identitas baru? [Ya] | [Tidak]

Ada dua tombol pilihan, Xiao Xingchen menatap lama pada layar.

Di kehidupannya sebagai diri sendiri, dia telah mati akibat tersedak air. Sekarang dia ditawarkan untuk dapat kembali hidup. Dengan tubuh dan identitas baru.

Tapi bukankah itu artinya dia akan masuk ke dalam sebuah novel menyebalkan yang dia umpat sebelum dia mati?

Xiao Xingchen tidak melakukan pergerakan sama sekali dan berdiam seperti patung batu.

Ai, "Aku memberimu dua pilihan yang tepat. Tidak memaksa. Semua kembali padamu apakah kau mau hidup kembali atau tidak."

Suara Ai kembali terdengar, Xiao Xingchen menatap ke seluruh penjuru ruangan.

"Apakah jika aku menolak jiwaku akan bebas?"

Ada keheningan yang sementara, "Tidak. Kami akan tetap menahan jiwamu."

Xiao Xingchen terdiam. Pilihan ini memang tidak memaksa, tapi pada akhirnya dia tetap akan terjebak.

Jika menerima dia akan hidup kembali dengan jiwanya yang berada di tubuh baru. Jika menolak maka akan dikurung selamanya di sini. Ya atau tidak, tidak ada yang menguntungkan pada akhirnya.

Xiao Xingchen menghela nafas, duduk di lantai dan menopang dagu. "Apakah menurutmu jika aku masuk ke dalam novel itu aku akan mendapatkan keuntungan?"

Tidak ada yang menyahutnya, Xiao Xingchen berbicara lagi, "Ah... Masuk tidak masuk aku tidak di untungkan disini."

Ai berdehem, "Ada untungnya. Tapi sebenarnya itu tergantung bagaimana kau bekerja." Ai melihat Xiao Xingchen yang menatap langit dengan bingung, sebuah senyuman tertarik.

"Keuntungan itu benar-benar berada di tanganmu. Kau harus bekerja sendiri untuk sampai ke tujuan itu. Aku membantu setiap langkahmu tapi tidak akan pernah mengganggu apapun yang ingin kau lakukan. Kau bebas, Xiao Chen. Tapi perlu diperhatikan, aku memperingati bahwa setiap langkahmu adalah akhir dari ceritamu. Apakah kau akan hidup atau mati setelah bertindak, sekali lagi semuanya tergantung padamu." Xiao Xingchen mendengarkan dengan cermat, mengangguk mengerti, maka Ai melanjutkan. "Aku membutuhkan dirimu untuk melakukan suatu hal. Jika kau berhasil maka aku akan memberikan hadiah besar padamu."

Xiao Xingchen, "Jika begitu, bisakah aku tau apa 'hal' yang perlu aku lakukan?"

Ai, "Tentu! Kau hanya perlu merubah cerita dari novel Transmigration Into a Novel seperti yang diharapkan. Aku tidak akan menjelaskan lebih."

Xiao Xingchen, "Ah... Aku mengerti sekarang maksudmu. Baik, setelah mendengarnya. Aku pikir aku akan melakukannya."

Ai terkekeh, "Baiklah ~"

Sebuah layar kembali muncul, kali ini Xiao Xingchen tidak perlu membaca apa isi pesannya. Tanpa ragu, dia menekan tombol [Ya]

Tubuh Xiao Xingchen mendadak dipenuhi cahaya, retak seribu dan perlahan menghilang seperti di tiup oleh angin.

Ai, "Xiao Chen, selamat menjalani hidup baru dan tugasmu. Perjalanan mu dimulai dari sekarang."

Xiao Xingchen mengangguk paham. Setelahnya, pandangannya menjadi gelap dan dia telah menghilang dari ruang ilusi.

Terpopuler

Comments

Salmon

Salmon

ttp ga bebas

2023-04-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!