4 - Anak Manja

Xiao Xingchen tau bahwa Yun Zhao adalah anak manja di dalam keluarganya. Dia bahkan bisa mendapatkan apapun yang dia mau jika diminta. Hanya saja Xiao Xingchen tidak menyangka bahwa dia memang semanja itu!

Seperti sekarang. Yun Zhao yang kelaparan saat bangun langsung di suguhkan makanan yang enak, siapa yang tidak ngences melihatnya. Sajiannya juga bukan main. Ada babi rebus, bebek panggang, juga ayam goreng dan beberapa sayuran. Benar-benar sebuah kenikmatan tiada tara!

Sebagai orang kere tukang makan mie instan di kehidupan sebelumnya. Xiao Xingchen merasa bahwa kehidupan ini sedikit lebih nyaman! Dia menyukai bagaimana caranya dilayani dan diperhatikan. Jika dia di kehidupan sebelumnya, jangankan makanan disajikan, menyisir rambut kadang dia juga lupa ingat. Lagipula dulu dia hidup sendiri, siapa yang akan memperhatikan apakah dia sudah makan atau belum.

Yun Sha benar-benar memanjakan Yun Zhao seperti seorang anak kecil. Menyuapi dengan telaten dan membersihkan noda yang tersisa akibat cara makan yang berantakan.

Yun Sha melihat adiknya menggeleng maklum. Sedikit terkekeh melihat tingkah berantakan yang makan dengan tidak sabaran. 'Sudah sebesar ini makan masih saja berantakan.'

"Ayo, bukan mulutmu, aaa" Yun Sha mengisyaratkan agar Yun Zhao membuka mulutnya yang langsung dilakukan olehnya. Sesuap nasi penuh dengan daging masuk dan Xiao Xingchen menangis di balik tubuh Yun Zhao.

'Makanan ini sangat enak... Aku hampir tidak bisa berkata-kata lagi.'

Mata Xiao Xingchen memicing ke semua lauk. Dia mengambil sebuah paha ayam yang besar dan melahapnya.

Yun Sha tertawa lagi. Sudah tidak terhitung berapa kali dia tertawa dalam satu hari. Namun yang jelas dia tertawa akibat tingkah Yun Zhao yang sangat rakus.

Yun Sha, "Sudahlah, kamu bertingkah seperti tidak pernah makan saja." Mengelus rambut adiknya, Yun Sha merasa tidak nyaman saat tangannya menyangkut di antara rambut kusut. "Tian Li, bantu aku menyisir rambut Yun Zhao."

Tian Li yang dipanggil menoleh, mengangguk dan segera bergerak. "Baik, Nona!"

Sekarang dia benar-benar merasa seperti seorang Raja! Orang yang lain sedang menyuapinya sedangkan yang lain sedang menyisir rambutnya. Siapa yang tidak mau kehidupan seperti ini?

Yun Zhao baru saja menikmati harinya jika saja tidak ada interupsi dari orang lain.

Seorang pria tua merusuh dan masuk ke dalam kamarnya dengan tergesa-gesa. Berdiri dengan tatapan tidak percaya di matanya. Yun Zhao dan pria tua itu betatapan mata untuk beberapa detik. Dan di detik lainnya pria itu berlari dan menerjang Yun Zhao. Membuat dia dipeluk dengan begitu erat sampai sesak.

"Ugh... Kakak." Tangan Yun Zhao meraih kakaknya. Pria tua itu tampak sedih.

"A-Zhao¹, kamu membenciku?" Suaranya tampak agak bergetar. Yun Zhao menatap pria tua itu aneh.

^^^^^^A-Zhao, kata A di depan nama merujuk pada panggilan dekat. Biasanya hanya keluarga, kerabat, atau teman yang biasanya memanggil nama dengan kata 'A' di depannya.^^^^^^

Yun Sha sedikit kikuk, dia melambai lambaikan kedua tangannya. "Ayah... Tidak seperti itu. Yun Zhao tidak mungkin membencimu."

Xiao Xingchen kaget, apa katanya. Pria tua itu adalah ayah dari Yun Zhao? Ayahnya?

Yun Zhao bergumam, "Dia jelek sekali, tidak mirip sepertiku..."

DUARRRR!

Seperti di sambar petir, Tuan Besar Yun. Yun Qi membeku. Mendengar apa yang anaknya ucapkan membuatnya tidak percaya diri.

Dia pergi ke pojok ruangan, berjongkok dengan menyedihkan. Sebuah awan mendung berada di atas kepalanya.

Yun Sha bangkit dan menyemangati ayahnya, "Ayah.... A-Zhao kan memang nakal. Jangan marah."

Tian Li berdehem dan berbisik di sampingnya, "Tuan Muda... Meskipun ayah anda memang sedikit cerewet dan banyak tingkah. Dia sangat menyayangi anda. Saya takutnya Nyonya besar tidak akan memaafkan anda jika dia tau hal ini..."

Yun Zhao menatap pada pria tua yang sedang mengusap kedua matanya. Di dalam novel asli, Yun Qi—tuan besar kediaman Yun—dituliskan sebagai seseorang yang begitu cerewet dan tingkahnya sedikit berlebihan, terutama kepada anak-anaknya. Dan ketika Xiao Xingchen melihatnya, dia setuju bahwa deskripsi itu benar adanya.

Yun Zhao kikuk, "Ayah... Maaf, aku tidak bermaksud."

Yun Qi mengangkat kepalanya, dia menjadi mellow dan segera berlari dan memeluk Yun Zhao lagi. "Huhu.... Sekarang anakku yang nakal sudah tau cara meminta maaf."

Yang di peluk begitu erat hanya bisa menahan nafas. Yun Zhao menepuk punggung ayahnya. Tertawa kikuk dan melepaskan diri.

"Ayah... Yun Zhao tidak bisa bernafas."

Tuan Besar Yun yang mendengarnya panik. Segera melepaskan pelukan dan memutar mutar tubuh anaknya.

Yun Qi, "Astaga anakku sayang! Ayah tidak sengaja, maafkan ayah. Apakah lukamu terbuka lagi? Apakah kau merasa tidak enak badan?

9@?$91#+8*!}~∆`]€%{"

Yun Zhao pusing, dia menepuk wajahnya untuk mengembalikan kesadarannya.

Pak!

Mendadak, satu ruangan melirik ke arah Yun Zhao. Memperhatikan bagaimana bisa dia memukul wajahnya sendiri. Yun Qi memekik, "ASTAGA! KENAPA MEMUKUL WAJAHMU?"

.

.

.

Kerusuhan yang terjadi ternyata memanggil nyonya rumah datang. Ruangan yang awalnya ribut menjadi hening.

Yun Zhao si pemilik kamar yang membuat keributan antara dia dan ayahnya dihukum untuk berlutut di lantai dan menunduk. Akibatnya, dia tidak dapat melawan dan melakukan yang ibunya perintahkan.

Yun Zhao mengintip di balik menunduknya. Katanya, istri dari Yun Qi ini luar biasa cantiknya. Sekarang ketika dia melihatnya, itu benar. Ada satu lagi point tambahan untuk Nyonya Yun ini, dia ternyata sangat galak!

Omong-omong soal namanya. Nama Nyonya Yun itu jika Yun Zhao tidak salah ingat lagi, seharusnya Yun Muling.

"Kenapa mengangkat kepalamu, Zhao. Bukankah aku menyuruhmu menunduk?"

Xiao Xingchen kicep. Dia menuruti kata ibu Yun Zhao dan menunduk. Bagaimanapun Yun Muling merupakan pemilik takhta tertinggi dalam keluarga.

Yun Qi tidak tega melihat anaknya di tindas, "Kamu dasar wanita tidak berperasaan! Anakmu kenapa dimarahi? Dia baru saja bangun!"

Yun Muling menghela nafas, dia menyentuh pundak suaminya. "Bukan begitu, hanya saja dia telah menyinggung Ratu Hualing. Menurutmu, apakah kita akan aman?"

Yun Qi terdiam, dia tidak membalas perkataan istrinya.

Mendadak, Yun Muling memberi interupsi, "Huffftt... Baiklah, karena anak bungsuku sudah sadar. Sebaiknya kita biarkan dia untuk beristirahat. Berikan dia waktu untuk memulihkan dirinya." Yun Muling melirik ke arah Yun Zhao yang berlutut, "Zhao, beristirahatlah dengan baik. Ibu izin pamit."

Setelah berkata demikian, satu persatu orang yang berada di kamar Yun Zhao keluar. Hanya Yun Sha yang sedikit bertahan agak lama.

Yun Zhao merasakan bahunya di sentuh, "Bangunlah, jangan berlutut dan menunduk lagi. Ibu sudah pergi, dan kau harus istirahat."

Yun Zhao mendongak, dia bangun dengan dibantu Yun Sha.

Yun Sha, "A-Zhao, ibu benar. Karena kau sudah tau bagaimana tempramen Ratu kita, lebih baik di masa depan jangan pernah lagi menyinggungnya. Aku tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi." Ada helaan nafas, Yun Sha berkata lagi, "Istirahat lah, aku akan memberi tau kakak mu yang lain agar tidak mengganggu. Cepat sembuh, A-Zhao."

Setelah itu, Yun Sha pergi keluar dan menutup pintu. Membiarkan Yun Zhao memiliki waktu sendiri untuk memulihkan luka.

Terpopuler

Comments

Salmon

Salmon

org kere tukang mkn mie instan, aku bgt lgi 😭

2023-04-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!