Ze In Florist

Air mata sudah mengering kembali. Dan perasaan yang tadi nya terasa sakit dan sesak kini sudah mulai mereda dan membaik. Bukan membaik karena keinginan yang telah tercapai. Tapi berusaha untuk diperbaiki agar bisa terus berjuang dan berusaha.

Cukup menangis sebentar, jangan berlama lama. Hujan tidak akan pernah datang selama itu, meskipun badai dan angin yang menjadi temannya. Pelangi pasti muncul ketika badai telah mereda.

Pelangi...

Ya itulah arti nama Pelangi dari orang tuanya. Seorang anak yang hadir untuk menjadi kebahagiaan dan keindahan untuk setiap orang yang mengenalnya.

Dan Pelangi, dia memang harus membuktikan jika dia bisa melakukan nya sesuai dengan arti nama itu.

Sudah cukup menangisi sikap dingin Arya. Waktu masih panjang dan masih banyak harapan yang bisa dia langitkan untuk mendapatkan cinta Arya.

Pelangi tahu ini merupakan hal yang sulit untuk Arya, karena mereka menikah karena sebuah kesalahan yang mengharuskan Arya harus bertanggung jawab.

Tapi Pelangi tidak pernah menyesal, dia tidak pernah menyesal kehilangan mahkota nya dengan cara yang seperti itu.

Karena sejak dulu, harapan nya hanya satu. Dia akan menyerahkan mahkotanya hanya untuk suami yang dia cintai. Dan sekarang terbukti, Arya lah pemilik jiwa dan raganya. Meski kini Pelangi belum bisa memiliki apapun bagian dari hidup Arya.

Tidak apa apa, Pelangi akan berusaha lagi. Meski ini pasti akan terasa sulit.

Pelangi memoles sedikit wajahnya yang sembab dengan alat make up seadanya. Dan lagi lagi dia mengepang rambut panjangnya kebelakang hingga membuat penampilan nya nampak terlihat ayu dan sangat sederhana.

Pelangi memiliki wajah yang cantik dan juga tubuh yang tidak terlalu tinggi, namun juga tidak pendek. Kulitnya putih bersih dan yang paling mencolok adalah senyuman nya yang indah yang selalu tidak pernah tertinggal meski dia sedang sedih seperti ini.

"Sudah... waktunya healing dan menenangkan diri" gumam Pelangi didepan cermin nya.

Dia menghela nafas pelan dan langsung pergi keluar rumah.

Sore ini Pelangi ingin pergi ke taman bunga tulip untuk sekedar berjalan jalan bersama teman sekaligus sahabatnya. Sepertinya seminggu terkurung dirumah Arya membuat otaknya buntu. Hingga sore ini dia memutuskan untuk berjalan jalan saja.

Arya sudah pergi sejak siang tadi, dan sudah pasti dia tidak akan kembali sampai malam nanti karena dia sudah jelas akan kerumah wanita cantik yang Pelangi yakini adalah kekasih Arya itu.

Sedih sebenarnya, tapi mau bagaimana lagi. Jika dia bertemu lagi dengan wanita itu mungkin Pelangi akan bilang padanya jika dia adalah istri Arya.

Ya, dia akan bilang begitu nanti.

Pelangi pergi menggunakan ojek online. Dia akan bertemu dengan teman nya ditaman bunga itu saja nanti. Pelangi sudah izin pada Arya, dan pria itu hanya berkata, 'terserah, kamu bebas'. Kata kata yang menyebalkan bukan. Ya memang, lelaki berambut gondrong itu memang terlihat sangat menyebalkan. Dan sialnya, Pelangi malah sudah terjebak dalam perasaan cintanya.

Dan sekitar satu jam kemudian, Pelangi  sudah tiba ditaman bunga itu.

~Ze in Florist~

Taman bunga tulip yang terbesar dikota itu, mungkin juga yang ada dinegara ini. Pelangi suka kemari, tempatnya sangat indah dan begitu memanjakan mata. Taman bunga tulip dengan luas berhektar hektar, padahal dulu tidak seluas ini, tapi sekarang sudah cukup berkembang dan menjadi daya tarik tersendiri untuk semua wisatawan. Setiap hari tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh semua orang, bahkan tidak jarang tempat ini juga dijadikan tempat syuting film karena keindahan nya yang begitu memukau.

Apalagi ditambah dengan bunga tulip dengan berbagai warna dan juga tempat ini yang ditata rapi sehingga keindahan yang diciptakan benar benar tidak main main.

Meskipun biaya untuk masuk kedalam juga sangat mahal, bahkan jika hari libur seperti ini pengunjung juga dibatasi karena untuk menjaga taman tetap indah dan tidak tercemar oleh tangan manusia yang usil.

"Huiii.... Pel!!!" seruan seseorang membuat Pelangi terkesiap kaget. Dia yang sedang memandangi gapura besar dipintu masuk itu langsung menoleh kearah kiri dimana Mia teman nya sudah datang dan berlari kearah nya.

"Lama banget deh, aku nungguin dari tadi tahu. Sampai udah habis dua gelas jeruk peras" gerutu Mia

"Itu memang kamu aja yang rakus" jawab Pelangi

"Enak aja kamu. Mana gak merasa bersalah lagi" gerutu Mia.

Pelangi langsung tertawa dan merangkul lengan Mia yang terlihat kesal.

"Udah ah... jangan marah marah. Yuk ah masuk" ajak Pelangi

"Kamu beneran mau bayarin aku nih? Makin hari makin mahal tiket masuk nya" keluh Mia

"Iya, nama nya juga taman nya makin indah begini. Jelas mahal lah. Semoga aja kita masih bisa masuk, yuk" ujar Pelangi seraya menarik tangan Mia untuk membeli tiket masuk nya terlebih dahulu.

Dan beruntung nya mereka jika tiket itu masih tersisa beberapa lagi. Hingga Pelangi dan Mia bisa masuk kedalam sana.

"Wowww..!!!! Indah banget .... " seru Pelangi yang langsung berlari ketengah tengah taman bunga tulip yang bewarna jingga. Serupa dengan warna langit disore hari itu.

"Gila ya, udah lama banget gak kemari. Berasa hidup lagi aku tuh" ucap Pelangi dengan wajah yang benar benar terlihat bahagia. Padahal dirumah tadi dia baru saja menangis sesunggukan seperti anak kecil. Tapi sekarang, setelah berada disini, rasa sedihnya langsung menghilang. Benar benar moodbooster sekali.

"Makin lama tempat ini makin bagus aja ya kan. Aku jamin setahun kedepan kita udah susah masuk kesini" ucap Mia yang juga berjalan mengikuti Pelangi.

"Kenapa?" tanya Pelangi seraya tangan nya yang mengusap lembut bunga bunga tulip itu yang kini mulai bermekaran dengan indah.

"Harga nya pasti mahal cuy. Sekarang aja udah setengah juta, gimana nanti. Astaga..." gerutu Mia

Pelangi langsung tertawa mendengar itu.

" Wajar sih, sepadan dengan hasil yang kita nikmati. Tempat ini benar benar surga dunia. Salut aku sama yang buat tempat ini" ucap Pelangi

"Bukan yang buat, tapi pemiliknya. Kenapa dia bisa punya ide untuk buat taman bunga ini. Satu satunya loh disini. Mana luas banger lagi. Pasti budget nya mahal" ungkap Mia pula

"Pasti orang kaya lah. Kalau gak kaya mana bisa begini" sahut Pelangi.

Mereka berjalan menyusuri setiap jalanan setapak yang membatasi antara petak bunga bunga itu. Langit senja yang mulai bewarna jingga terlihat begitu menambah kesan keindahan yang begitu menenangkan.

"Ze in Florist. Kayanya taman bunga ini diperuntukkan untuk seorang gadis" ungkap Mia tiba tiba

"Sok tahu kamu" sahut Pelangi

"Nebak aja sih. Atau kalau enggak pemiliknya cewe. Karena taman bunga kan identik dengan cewe" jawab Mia lgi.

Pelangi mengangguk dengan pelan. Dia masih begitu menikmati suasana disini.

"Pel... sini deh aku foto. Mantep banget tahu pemandangan nya" ujar Mia yang ternyata sudah mengeluarkan ponsel nya dan mengarahkan nya pada Pelangi.

Pelangi langsung tersenyum dan berpose menyamping dengan kepala yang mendongak keatas dan mata yang terpejam.

"Asekk ... cakep banget. Kayak gadis desa yang nyasar kesini" ledek Mia

"Kurang ajar" jawab Pelangi dengan tawa kecil nya.

"Huh... kalau kesini tuh enak nya bareng ayang. Bisa diajak mesra mesraan. Jadi kan pas momen nya" gumam Mia seraya memfoto foto area taman bunga itu.

Namun Pelangi malah terdiam, dia jadi ingat satu hal. Biasanya kan Arya ada disini setiap hari minggu, apa sekarang dia ada disini juga???

"Mia... aku mau kesana dulu" ucap Pelangi seraya memandang kearea taman bunga tulip yang bewarna putih.

"Lah, woii... mau lihat abang gondrong kamu Pel?" tanya Mia yang juga mengikuti Pelangi.

"Iya... biasa kan dia ada disini" jawab Pelangi yang terus berjalan menyusuri rimbunan bunga tulip itu.

"Tapi kan kamu udah kerja diperusahaan nya. Mana sampai bela belain jadi ob lagi" sahut Mia tidak habis fikir. Padahal orang tua Pelangi bukan orang susah, tapi karena kegilaan nya dengan Arya, Pelangi rela menjadi ob diperusahaan agar bisa melihat Arya setiap harinya.

Pelangi langsung tersenyum getir mendengar itu. Mia kan belum tahu jika dia sudah menikah. Bagaimana jika dia tahu ya? Sudah lah, itu tidak penting sekarang.

Pelangi berjalan dengan cepat, karena dia sudah benar benar penasaran. Dia berjalan ketempat biasa dia bersembunyi untuk memandangi Arya dari jauh.

Dan..... benar saja.

Ternyata Arya memang ada ditaman bunga ini. Duduk sendirian seperti biasa dibawah pohon dengan pandangan mata yang memandang jauh area taman bunga tulip yang begitu luas ini.

Pandangan matanya  sendu dan meredup, seperti penuh kerinduan pada seseorang.

Arya.... sebenarnya dia kenapa???

Bukankah wanita pagi tadi kekasih nya? Tapi kenapa Arya selalu seperti ini. Seperti seseorang yang selalu kesepian dan merindu.

Terpopuler

Comments

Esti Restianti

Esti Restianti

fiuh jadi ikutan kangen Zelina juga kan ah🤧

2023-04-20

0

Dewie Angella Wahyudie

Dewie Angella Wahyudie

km gk tau aja pelangi separuh jiwanya arya adalah pemilik taman bunga tulip ini.klo km tw apa kmu akn mundur.kadng aku msh berhrap jiwanya ze pindah ke tubuh seseorang.mungkin arya msh bs sdkit menerima...
ze q merindu😭😭😭

2023-04-18

2

Marifatul ilmiyah

Marifatul ilmiyah

lihat Ze lihat Arya begitu merindukanmu aku jg... jemputlah Arya Ze huaaaaaaaa 😭😭😭😭😭😭😭

2023-04-18

3

lihat semua
Episodes
1 Pelangi
2 Pengaruh Obat
3 Permintaan Pelangi
4 Menikah
5 Cukup Sulit
6 Kopi Salah Sasaran
7 Sikap Dingin Arya
8 Kedatangan Wanita Cantik
9 Ze In Florist
10 Semua Masih Tentang Zelina
11 Tidak Akan Terganti
12 Bertemu Nara
13 Tentang Arya
14 Bukan Tentang Bunga
15 Ungkapan Arya
16 Arya Demam
17 Anggap Saya Pembantu!
18 Pedih
19 Ancaman Arya
20 Bertemu Teman Lama
21 Tetap Bertahan
22 Ketakutan Pelangi
23 Pingsan
24 Kekesalan Arya
25 Pulang Kerumah Pelangi
26 Tulip Dan Mawar
27 Permintaan Bunda
28 Kedatangan Rangga
29 Kekesalan Nina
30 Arya Dan Rangga
31 Hamil
32 Kegundahan Pelangi
33 Terbongkar
34 Demi Mie Instan
35 Kerumah Keluarga Adiputra
36 Kesedihan Pelangi
37 Martabak Jagung Keju
38 Hujan Dan Darah
39 Gundah
40 Memalukan
41 Bubur Keramat
42 Meminta Izin
43 Berbagi Cerita Dengan Mia
44 Cemburu Atau Tidak Suka????
45 Sisi Lemah Arya
46 Harapan Dan Impian
47 Kenang Kenangan
48 Makan Malam Dirumah Keluarga Adiputra
49 Alergi
50 Kerumah Sakit
51 Teror Lelaki Berjaket Hitam
52 Bapak Orangnya!
53 Dia Istriku!
54 Apakah Rangga???
55 Pelangi Dan Nina
56 Kemarahan Arya
57 Arya Terluka
58 Perasaan Rangga
59 Disalahkan
60 Kemana Pelangi?
61 Jangan Perdulikan Aku!
62 Sentuhan Kedua
63 Kamar Yang Berbeda
64 Memilih Pergi
65 Surat Dari Pelangi
66 Kemalangan Arya
67 Penyesalan Arya
68 Mencari Ketenangan
69 Ternyata Cinta
70 Maafkan Saya Ayah
71 Talak Didepan Orang Tua
72 Arya Kritis
73 Jangan Pergi Lagi
74 Kebahagiaan Pelangi
75 Arya Telah Kembali
76 Kegalauan Rangga
77 Petuah Bunda
78 Cemburu
79 Mas Arya
80 Panas Dan Berkeringat
81 Lukisan Dan Paket Aneh
82 Paket Misterius
83 Malam Yang Indah
84 Kotak Hitam Lagi
85 Kesal Dan Cemburu
86 Sedikit Info
87 Kekesalan Arya
88 Mengidam Martabak Panas
89 Festival Lampion
90 Kepanikan Arya
91 Pelangi Dirawat
92 Wajar Jika Cemburu
93 Kedatangan Reynand Dan Bimantara
94 Ziarah Ke Makam Zelina
95 Kegalauan Arya
96 Gaun Pengantin
97 Pembicaraan Random
98 Ancaman Pelangi
99 Kejutan Untuk Arya
100 Baby Twins
101 Alergi????
102 Pernikahan
103 Malam Yang Indah
104 Patah Hati
105 Bulan Madu
106 Cantik Dan Begitu Indah
107 Pulang Ke Tanah Air
108 Rumah Baru
109 Sarapan Pagi
110 Kecurigaan Ferdi
111 Dimana Suamiku?
112 Kesialan Arya
113 Kamu Harus Kuat
114 Melahirkan
115 Akhir Sebuah Kisah
116 Bisik bisik Author
117 Novel Zeze
118 Novel Ferdi dan Mia
119 Novel Baru
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Pelangi
2
Pengaruh Obat
3
Permintaan Pelangi
4
Menikah
5
Cukup Sulit
6
Kopi Salah Sasaran
7
Sikap Dingin Arya
8
Kedatangan Wanita Cantik
9
Ze In Florist
10
Semua Masih Tentang Zelina
11
Tidak Akan Terganti
12
Bertemu Nara
13
Tentang Arya
14
Bukan Tentang Bunga
15
Ungkapan Arya
16
Arya Demam
17
Anggap Saya Pembantu!
18
Pedih
19
Ancaman Arya
20
Bertemu Teman Lama
21
Tetap Bertahan
22
Ketakutan Pelangi
23
Pingsan
24
Kekesalan Arya
25
Pulang Kerumah Pelangi
26
Tulip Dan Mawar
27
Permintaan Bunda
28
Kedatangan Rangga
29
Kekesalan Nina
30
Arya Dan Rangga
31
Hamil
32
Kegundahan Pelangi
33
Terbongkar
34
Demi Mie Instan
35
Kerumah Keluarga Adiputra
36
Kesedihan Pelangi
37
Martabak Jagung Keju
38
Hujan Dan Darah
39
Gundah
40
Memalukan
41
Bubur Keramat
42
Meminta Izin
43
Berbagi Cerita Dengan Mia
44
Cemburu Atau Tidak Suka????
45
Sisi Lemah Arya
46
Harapan Dan Impian
47
Kenang Kenangan
48
Makan Malam Dirumah Keluarga Adiputra
49
Alergi
50
Kerumah Sakit
51
Teror Lelaki Berjaket Hitam
52
Bapak Orangnya!
53
Dia Istriku!
54
Apakah Rangga???
55
Pelangi Dan Nina
56
Kemarahan Arya
57
Arya Terluka
58
Perasaan Rangga
59
Disalahkan
60
Kemana Pelangi?
61
Jangan Perdulikan Aku!
62
Sentuhan Kedua
63
Kamar Yang Berbeda
64
Memilih Pergi
65
Surat Dari Pelangi
66
Kemalangan Arya
67
Penyesalan Arya
68
Mencari Ketenangan
69
Ternyata Cinta
70
Maafkan Saya Ayah
71
Talak Didepan Orang Tua
72
Arya Kritis
73
Jangan Pergi Lagi
74
Kebahagiaan Pelangi
75
Arya Telah Kembali
76
Kegalauan Rangga
77
Petuah Bunda
78
Cemburu
79
Mas Arya
80
Panas Dan Berkeringat
81
Lukisan Dan Paket Aneh
82
Paket Misterius
83
Malam Yang Indah
84
Kotak Hitam Lagi
85
Kesal Dan Cemburu
86
Sedikit Info
87
Kekesalan Arya
88
Mengidam Martabak Panas
89
Festival Lampion
90
Kepanikan Arya
91
Pelangi Dirawat
92
Wajar Jika Cemburu
93
Kedatangan Reynand Dan Bimantara
94
Ziarah Ke Makam Zelina
95
Kegalauan Arya
96
Gaun Pengantin
97
Pembicaraan Random
98
Ancaman Pelangi
99
Kejutan Untuk Arya
100
Baby Twins
101
Alergi????
102
Pernikahan
103
Malam Yang Indah
104
Patah Hati
105
Bulan Madu
106
Cantik Dan Begitu Indah
107
Pulang Ke Tanah Air
108
Rumah Baru
109
Sarapan Pagi
110
Kecurigaan Ferdi
111
Dimana Suamiku?
112
Kesialan Arya
113
Kamu Harus Kuat
114
Melahirkan
115
Akhir Sebuah Kisah
116
Bisik bisik Author
117
Novel Zeze
118
Novel Ferdi dan Mia
119
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!