Arya terduduk dilantai dan bersandar dipinggiran tempat tidur nya. Dia tertunduk seraya memeluk foto Zelina dengan erat. Mendekap foto itu seolah itu adalah Zelina nya.
Air mata tidak terbendung lagi hingga mengalir membasahi wajahnya yang terlihat lelah dan begitu frustasi.
Entah kenapa dia benar benar merasa bersalah dengan Zelina. Padahal gadis itu sudah tidak ada lagi didunia. Tapi rasa cinta yang begitu dalam membuat Arya tidak bisa untuk mengelak. Rasanya dia masih tidak rela untuk menggantikan kedudukan Zelina dihatinya, ataupun didalam hidupnya.
Arya ingin marah, dia ingin meluapkan segala perasaan yang benar benar membuat hatinya begitu tersiksa. Kenapa sesakit ini?
Kenapa bayang bayang Zelina masih terus menghantui nya???
Kenapa dia tidak bisa juga sembuh dari luka itu?
Sekarang, dia sudah memiliki Pelangi. Pelangi yang menjadi istrinya. Tapi sungguh demi apapun, hati nya tetap saja tidak rela.
Zelina masih menjadi pemilik tahta tertinggi didalam kedudukan hati Arya.
"Ze.... sampai kapan aku akan seperti ini. Aku lelah Ze, aku lelah. Kamu pergi meninggalkan luka yang besar, kamu pergi dengan membawa cinta mu, hingga sekarang, aku benar benar merasa bersalah karena telah mengkhianati cinta itu"
"Maafkan aku.... tapi bagaimana aku bisa menjalani kehidupan jika seperti ini terus?" lirih Arya.
Dia menangis terisak dengan bahu yang bergetar hebat.
Cinta untuk Zelina masih begitu besar.
Dia masih mengingat jelas bagaimana pengorbanan dan perjalanan cinta mereka dulunya. Hingga akhirnya mereka ingin menyatukan perasaan cinta mereka dalam sebuah pernikahan.
Tapi kenyataan nya, bukan tangan papa Zelina yang Arya jabat, melainkan tangan ayah Pelangi.
Rasanya berat.... berat sekali.
.....
Keesokan paginya...
Pelangi sudah bangun pagi pagi sekali, Bahkan kini dia sudah berada didapur rumah Arya. Pelangi ingin menyiapkan sarapan untuk suami nya itu.
Meski Pelangi heran, kenapa Arya tidak keluar kamar juga. Bahkan sejak sore semalam Arya terus mengurung diri dikamar.
Sebenarnya Pelangi sedih, karena nyatanya pernikahan mereka tidak seperti pernikahan pada umumnya. Dimana mereka akan tidur satu kamar. Saling berbagi kasih melewati malam pertama yang indah.
Tapi kenyataan nya Arya malah meminta Pelangi tidur dikamar yang berbeda dengan nya. Bahkan dengan teganya Arya meminta dia untuk tidak berharap apapun.
Tidak apa apa. Masih ada waktu untuk mencoba merebut hati Arya. Bukan kah sejak dulu Pelangi memang sudah menyukai nya.
Ya Arya... Lelaki berambut gondrong dengan wajah tampan yang ada manis manis nya. Begitulah Pelangi sering menyebut Arya dulu.
Masih ingat jelas di ingatan nya tiga tahun yang lalu. Saat dia baru saja tamat SMA. Pelangi tidak kuliah, karena dia yang tidak suka belajar. Hingga dia lebih memilih untuk mendalami hobinya dalam bidang seni.
Melukis, ya Pelangi suka melukis.
Saat itu, Pelangi mencoba untuk melukis ditaman bunga tulip yang memang sudah terkenal karena keindahan dan luasnya yang berhektar hektar.
Apalagi ketika senja hari, taman bunga itu terlihat begitu indah dan sangat memukau. Dan Pelangi sering mendatangi nya disaat sore.
Dan dihari itu lah, Pelangi melihat Arya. Lelaki berambut Gondrong yang duduk sendirian di bawah sebuah pohon rindang yang berada didekat taman itu.
Pelangi heran saat melihat nya pertama kali. Wajah Arya terlihat sendu, memandang jauh hamparan bunga tulip berbagai warna.
Awalnya dia berfikir jika hanya hari itu saja dia melihat Arya. Tapi ternyata, setiap dia datang, pasti Arya ada disana.
Cukup aneh sebenarnya.
Dan karena rasa penasaran itu, membuat Pelangi akhirnya sering datang ketaman itu. Taman yang menghasilkan sebuah lukisan yang indah, dan juga menumbuhkan rasa cinta dihatinya pada seorang lelaki berwajah sendu yang selalu menghabiskan waktu senja nya ditaman itu.
Tiga tahun...
Pelangi selalu datang ketaman bunga itu, hanya untuk melihat Arya. Mengagumi sosok nya dari jauh, memandang sosok Arya yang terlihat berbeda dengan kebiasaan anehnya. Tapi itu yang semakin hari membuat Pelangi semakin jatuh hati.
Hingga satu tahun terakhir ini, Arya sudah jarang datang lagi. Hanya setiap minggu lelaki itu datang.
Pelangi yang penasaran langsung mencari tahu tentang Arya, hingga tanpa sengaja dia melihat sebuah koran yang selalu dibaca ayahnya setiap pagi. Disana menampilkan sosok sosok pemimpin perusahaan besar. Dan akhirnya membuat Pelangi tahu dimana Arya bekerja.
Kegilaan Pelangi, dia malah melamar menjadi ob diperusahaan Arya. Namun naas, baru sehari bekerja Pelangi malah sudah kehilangan mahkota nya. Dan sekarang, diusia nya yang masih 21 tahun, dia sudah menjadi istri dari Arya. Lelaki yang memang sudah dia kagumi sejak dulu.
Pelangi tersenyum tipis dan menggeleng. Memang gila jika difikir fikir, tiga tahun mengagumi dari jauh, sekali mencoba mendekat, dia malah sudah langsung menjadi istri.
Yah... meski kenyataan nya dia harus bisa menahan hati dengan sikap dingin Arya.
Semoga saja dia bisa mengambil hati Arya dalam waktu tiga bulan.
Tiba tiba langkah kaki yang menuruni anak tangga membuat Pelangi terkesiap. Dia langsung menoleh dan ternyata Arya yang turun.
Pelangi langsung tersenyum melihat nya. Apalagi sudah sejak semalam dia menunggu Arya. Mau memanggil Arya dikamarnya, tapi Pelangi takut, jadi dia lebih memilih untuk menunggu.
"Selamat pagi pak" sapa Pelangi dengan senyum manisnya.
Arya hanya mengangguk saja dan langsung duduk dikursi makan. Dihadapan nya sudah terhidang sepiring nasi goreng yang masih terlihat hangat dan juga segelas teh hijau.
"Maaf pak, cuma bisa masak ini. Di kulkas tidak ada apa apa soalnya" ucap Pelangi seraya menuangkan air putih kedalam gelas Arya. Sesekali dia melirik wajah Arya yang nampak pucat dan matanya yang menghitam seperti panda.
Apa Arya tidak tidur???
Lalu apa yang dia lakukan dikamar dari semalam sore???
"Kamu tidak perlu repot repot. Saya bisa makan diluar seperti biasa" ucap Arya. Pelangi langsung tertegun mendengar itu.
Dia tersenyum getir dan ikut duduk dihadapan Arya.
Oke, sabar... baru hari pertama.
"Saya kan istri bapak, jadi sa....."
Ucapan Pelangi langsung terhenti saat Arya memandang nya dengan lekat.
"Saya ingin makan" ucap Arya.
Pelangi langsung terbungkam dan mengangguk pelan.
"Iya pak, maaf" gumam nya.
Arya menghela nafas dan langsung memakan nasi goreng nya, begitu pula dengan Pelangi. Selama makan tidak ada lagi sepatah katapun yang mereka bicarakan. Apalagi ketika melihat wajah datar dan dingin Arya. Pelangi jadi takut.
Hingga tidak lama kemudian, Arya sudah selesai makan, bahkan dia menghabiskan nasi goreng buatan Pelangi. Tentu saja itu membuat Pelangi senang.
"Ini untuk kamu" ujar Arya seraya menyerahkan sebuah kartu kredit pada Pelangi.
Pelangi memandang kartu itu dengan bingung.
"Untuk belanja kebutuhan kamu selama menjadi istri saya" kata Arya lagi.
Pelangi menghela nafas dan mengangguk pelan.
"Apa saya tidak bekerja lagi pak?" tanya Pelangi.
"Tidak usah. Kamu cukup dirumah saja" jawab Arya, bahkan dia langsung beranjak dari kursi nya dan berjalan keluar.
Dengan cepat pula Pelangi berlari menyusul nya.
"Pak Arya" seru Pelangi saat Arya sudah keluar dari rumah.
Langkah Arya berhenti, dia menoleh pada Pelangi.
"Hati hati" ucap Pelangi dengan senyum manis nya yang terlihat indah. Namun sayang, itu tidak bisa terlihat dimata Arya yang masih penuh dengan masa lalunya.
Bahkan tanpa kata dan tanpa senyuman, dia langsung masuk kedalam mobil. Meninggalkan Pelangi yang hanya bisa memandang kepergian nya dengan senyuman yang getir.
Sepertinya ini akan sulit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
itin
pelangi yang akan mewarnai kehidupan si arya gondrong. bukan sebagai pengganti zeline. karna zeline ga tergantikan. tapi sebagai penyempurna hidup arya
2023-06-07
1
Esti Restianti
lanjut kak
2023-04-16
1
Matthias Von Herhardt
ARYA : Kumenangis tertahan ingat kau tak lagi bersamaku.... Ku teriris terdiam berharap kebahagiaan datang....😭😭😭
2023-04-16
0