Hujan diluar gedung masih terus mengguyur meski hari sudah mulai beranjak pagi. Rasa panas yang tadinya sempat membakar tubuh Arya kini juga sudah mereda dan kembali menghangat. Semua nya sudah kembali seperti semula. Tapi tidak dengan dampaknya.
Obat perangsang yang masuk kedalam tubuh Arya membuat pria itu telah melakukan sebuah kesalahan besar. Kesalahan yang tidak akan bisa untuk diperbaiki.
Dia... telah merenggut kesucian seorang gadis.
Arya duduk terdiam disofa bekas dia melampiaskan segala hasrat nya malam tadi. Bahkan bercak darah tanda keperawanan Pelangi yang terenggut masih terpampang jelas disana.
Wajah Arya yang sudah datar dan penuh beban, kini semakin bertambah kusut.
Rasa marah, hancur, penyesalan yang mendalam dan juga rasa bersalah yang besar semua bergelayut didalam hatinya. Tidak ada hal yang paling Arya sesali selain malam ini.
Kenapa dia tidak bisa menahan?
Kenapa dia tidak memilih untuk mati saja?
Kenapa harus seperti ini? Apa yang harus dia lakukan setelah ini?
Arya benar benar merasa bersalah, bukan hanya pada gadis ini, melainkan pada Zelina nya. Entah kenapa dia merasa jika dia telah mengkhianati mendiang kekasihnya itu sekarang.
Suara pintu kamar mandi yang terbuka membuat Arya menoleh. Ternyata pelangi yang baru selesai membersihkan dirinya disana.
Arya memandang wajah gadis itu dengan lekat. Wajahnya pucat dan sangat menyedihkan, bahkan matanya sembab karena dia yang menangis semalaman.
Masih Arya ingat jelas bagaimana gadis itu yang menangis begitu pilu dan mencoba memberontak, meminta dia untuk melepaskan nya.
Tapi Arya malah terus menggagahinya tanpa sadar.
Pelangi....
Dia tidak tahu harus apa sekarang. Bahkan dia tidak berani untuk mengharapkan apapun dari Arya. Apalagi ketika melihat bagaimana wajah Arya saat ini.
Pelangi baru sadar jika ternyata Arya berada dalam pengaruh obat perangsang malam tadi. Dan malang nya dia, dia yang menjadi pelampiasan pria ini.
Berharap Arya akan menolong nya dari seorang ob yang berniat jahat padanya, namun nyatanya, malah dia yang habis oleh Arya.
Pelangi tertunduk saat melihat Arya memandang nya dengan begitu lekat.
"Apa mau mu sekarang?" tanya Arya.
Dan sungguh, pertanyaan Arya membuat Pelangi mematung. Arya sudah mengambil mahkotanya. Dan kenapa sekarang malah bertanya seperti itu?
Apa jika dia meminta Arya untuk menikahi nya, apa Arya akan mau???
"Kenapa kamu malah diam. Kamu sudah tahu kan kenapa aku berbuat seperti itu malam tadi. Aku sudah memintamu pergi, tapi kamu tetap tidak mau pergi" ucap Arya lagi.
Pelangi memberanikan dirinya memandang Arya. Memandang pria yang sudah dia sukai selama tiga tahun terakhir. Pria yang suka berada ditaman bunga tulip tempat dia menghabiskan waktu.
Dan sekarang, Arya sudah ada didepan matanya, apa dengan kejadian ini dia bisa memiliki Arya???
"Jika saya meminta bapak untuk menikahi saya. Apa bapak mau?"
deg
Arya tertegun mendengar itu. Rahang nya mengeras, matanya menajam memandang Pelangi. Namun mata yang menajam itu malah terlihat berair.
Menikah???
Menikah dengan orang lain???
Bukan dengan Zelina nya.
Entah kenapa hati Arya tiba tiba merasa sakit luar biasa, dia tidak mau menikah dengan orang lain selain Zelina nya. Bukankah sejak dulu menikah adalah tentang dia dan Zelina? bukan tentang dia dan Pelangi.
Tidak .... tidak ..... Arya tidak bisa....
Melihat Arya yang menggeleng pelan dan wajahnya yang terlihat berat. Pelangi menjadi sedih. Tapi dia juga heran, kenapa ekspresi Arya seperti ketakutan dan merasa bersalah begitu?
Apa dia sudah punya kekasih?
Tapi selama ini yang Pelangi tahu jika Arya masih sendiri.
"Apa tidak ada hal lain selain itu. Aku akan memberikan mu apapun, tapi tidak dengan itu. Uang yang banyak atau apapun yang kamu mau" ucap Arya, berusaha untuk menawar.
Pelangi menggeleng dengan mata yang berair.
"Apa dengan uang yang banyak itu bisa mengembalikan kehormatan saya pak?" tanya Pelangi.
Arya kembali mematung mendengar itu. Dada nya seperti dihantam sebuah batu besar yang membuat dia merasakan sesak yang luar biasa.
"Saya memang bukan orang kaya, tapi apa dengan uang yang banyak bisa membeli sebuah kehormatan. Saya bukan pelacur pak" ucap Pelangi yang mulai menangis terisak. Hatinya sedih mendengar ucapan Arya yang seperti meremehkan dia.
Arya tertunduk dengan fikrian yang semakin kalut. Dia tahu, dia tahu itu. Tapi untuk menikahi Pelangi, kenapa terasa begitu berat.
"Jika bapak tidak ingin menikahi saya. Tidak apa apa. Saya akan mengingat malam ini untuk seumur hidup saya" kata Pelangi lagi. Seraya dia yang menghapus air matanya dan mulai melangkah kan kakinya untuk meninggalkan Arya.
Namun belum sempat lagi dia sampai di ambang pintu, suara Arya membuat langkah nya langsung terhenti.
"Saya akan menikahi kamu" ucap Arya. Namun terdengar pelan dan begitu getir.
Pelangi langsung menoleh kearah Arya yang masih duduk mematung ditempat nya.
"Tapi bukan untuk waktu yang lama"
deg
Ucapan Arya membuat Pelangi tertegun.
"Sebulan... hanya sebulan." ucap Arya lagi
"Pak... apa bapak sadar dengan ucapan bapak itu? Menikah bukan sebuah permainan pak" protes Pelangi yang tidak habis fikir dengan perkataan Arya.
"Iya, atau tidak sama sekali" tegas Arya
Pelangi mematung dan menggeleng tidak percaya mendengar itu. Dia memandang punggung Arya yang sama sekali tidak ingin menoleh kearah nya. Satu bulan? Apa ada pernikahan hanya satu bulan???
Tidak ... tidak bisa dibiarkan. Kali ini pelangi harus egois. Meski terlihat mustahil maka dia harus mencoba nya.
Semua sudah terlanjur, kehormatan nya sudah terenggut, dan cinta nya juga sudah jatuh pada Arya. Dan jika ini jalan nya, maka Pelangi akan mencoba untuk berusaha mendapatkan hati Arya juga.
"Tiga bulan pak" ucap Pelangi akhirnya.
"Beri saya waktu tiga bulan untuk menjadi istri bapak" pinta Pelangi
"Aku tidak menerima tawaran" jawab Arya
"Hanya tiga bulan, setelah itu, saya janji, jika saya memang tidak bisa menjadi istri yang baik dan tidak pantas berada disamping bapak. Saya akan pergi tanpa menuntut apapun" ucap Pelangi, terdengar begitu serius.
Arya mematung mendengar itu. Apa Pelangi tidak tahu, ketika dia berkata akan menikahi nya saja Arya sudah berperang dengan hatinya sendiri. Dan sekarang Pelangi meminta waktu selama itu?
"Pak... tolong. Hanya tiga bulan. Saya mempunyai orang tua, saya tidak ingin mereka bersedih karena anak nya yang menjanda dalam waktu sesingkat itu. Setidaknya biarkan saya mencari alasan dalam waktu tiga bulan untuk meyakinkan mereka jika saya memang tidak cocok dengan bapak" ungkap Pelangi.
Arya memejamkan matanya mendengar permintaan Pelangi.
"Hanya tiga bulan. Dan setelah itu kamu harus pergi dari hidup saya" jawab Arya akhirnya.
"Baik pak" jawab Pelangi. Dan tanpa Arya tahu, Pelangi terlihat tersenyum simpul memandang nya. Meski berat, tapi semoga saja dalam waktu tiga bulan Arya bisa menerima nya menjadi istri.
Arya memejamkan matanya dan tertunduk dengan bahu yang terasa begitu berat.
Kenapa... kenapa ini bisa terjadi.
'Ze.....
Maaf ... maafkan aku...
Rasanya sungguh tidak sanggup untuk menggantikan posisi yang seharusnya kamu tempati, namun malah orang lain yang merebutnya.
Tapi tenang lah, meski ragaku dimiliki oleh orang lain, namun hatiku hanya akan selalu untuk mu'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
itin
sedih sih dgn nasip pelangi. tp hal ini bisa membantu arya keluar dari penderitaannya ditinggal zeline. biar arya bisa mencintai lagi
2023-06-07
0
Esti Restianti
Zelina pasti senang kamu bisa memulai lagi dari awal Ar,dan dia juga pasti tau akan selalu ada tempat buat dia di hati kamu meskipun kamu sudah mendapatkan cinta yang baru
2023-04-16
1
Farida Wahyuni
uh sdh rey yg menyakiti nara, nih ada lagi yg bakal mengikuti jejaknya rey.
semoga arya ga dingin2 amat sama pelangi ya, jangan sampai orangnya pergi, baru nyesel.
2023-04-15
0