Hari ini cukup mendung, tapi karena bosan berada dirumah, Pelangi memutuskan untuk pergi keluar rumah. Dia ingin berbelanja perlengkapan melukisnya. Sekalian berjalan jalan untuk menghabiskan waktu disiang hari yang terasa sepi ini.
Bukan hanya hari ini, tapi sudah hampir setiap hari dia merasa sepi. Jika sebelum menikah dulu dia sering membantu bunda nya diwarung makan mereka, maka kini Pelangi bosan karena tidak ada lagi yang bisa dikerjakan oleh nya.
Ingin mengurus suami, tapi suami tidak ingin diurus. Huh... menyedihkan.
Padahal dulu dalam benak nya jika menikah itu pasti indah. Duduk diam dirumah mengurus rumah dan menunggu suami pulang. Bercanda bersama dan saling mencintai. Seperti ayah dan bundanya. Tapi kenyataan nya malah pernikahan seperti ini yang dia dapatkan.
Ya.... bukan salah Arya. Ini salahnya yang masuk begitu saja kedalam kehidupan Arya, yang bahkan dia sendiri saja tidak tahu bagaimana kehidupan Arya yang sesungguhnya.
Sudah kah dia memiliki kekasih?? Atau siapa keluarga nya pun Pelangi tidak tahu. Bertanya pada bu Nining, Pelangi sama sekali tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan.
Bu Nining juga baru bekerja dirumah Arya, dan dia juga tidak tahu banyak dengan suami gondrong nya itu.
Menyedihkan sekali kan, dia istrinya tapi sama sekali tidak tahu siapa Arya yang sebenarnya.
Ck... sudahlah. Dari pada memikirkan hal itu lebih baik Pelangi pergi saja. Jangan sampai iman dan imun nya jadi melemah hanya karena terus memikirkan nasib nya yang malang ini.
Pelangi pergi menunggunakan ojek online. Pergi untuk berbelanja kesebuah pusat perbelanjaan dikota itu. Mungkin sekalian cuci mata dia bisa merilekskan sedikit otak nya yang hampir beku karena kelamaan berada bersama Arya.
Dan tidak sampai satu jam kemudian dia sudah tiba disana. Berjalan sendirian sembari melihat lihat apa yang ingin dibeli. Meski tujuan utama nya adalah tempat alat alat lukis.
Ingin mengajak Mia, tapi sahabatnya itu pasti sedang kuliah saat ini. Jadi Pelangi pergi sendiri saja.
Dia bukan tipe orang yang suka belanja, jadi Pelangi tidak tertarik untuk membeli apapun. Hanya sekedar melihat saja sudah membuat nya merasa senang.
Dan sekarang, dia sudah masuk kedalam tempat alat alat lukis ini. Yang begitu besar dan luas. Tempatnya bagus dan tentu nya juga terdiri dari barang dengan berbagai kualitas.
Tangan nya terjulur memilah milah warna dan kuas yang ingin dibeli nya. Karena perlengkapan melukisnya tidak ada yang dia bawa kerumah Arya. Maka Pelangi harus membeli semuanya.
Namun disaat memilih milih kuas, mata Pelangi dikejutkan oleh keberadaan seorang wanita cantik yang juga ada disana. Wanita itu juga nampak sedang memilih beberapa kotak warna.
Bukan kah wanita itu adalah wanita yang datang kerumah Arya semalam?
Wanita cantik nan lembut dengan gayanya yang begitu anggun??
Kekasih Arya kan?
Kenapa dia ada disini?
Dia juga hobi melukis?
Pelangi kembali meletakkan kuas kuas yang dia pegang ketempat nya kembali. Pelangi harus mencari tahu siapa wanita ini. Demi kelangsungan perjuangan cinta nya!
"Permisi" sapa Pelangi
Wanita cantik yang tidak lain adalah Nara ini langsung menoleh dan memandang Pelangi dengan bingung.
"Nona Nara kan?" tanya Pelangi
Nara mengangguk pelan.
"Kamu??? Siapa? Seperti pernah melihat" ucap Nara dengan suara lembut nya itu.
"Saya Pelangi nona. Yang nona lihat dirumah pak Arya semalam pagi" jawab Pelangi.
Nara nampak terkesiap dan langsung tersenyum canggung memandang pelangi.
Ya ampun, cantik sekali orang ini. Pelangi sungguh benar benar merasa insecure sekarang.
"Kamu membeli perlengkapan melukis disini?" tanya Nara.
Pelangi mengangguk.
"Nona juga ya, nona hobi melukis kah?" tanya Pelangi dengan berbasa basi terlebih dahulu.
"Saya tidak bisa melukis, tapi ini untuk anak saya" jawab Nara.
Pelangi langsung terkesiap kaget mendengar itu.
"Anak?" gumam Pelangi dengan wajah terkejutnya. Nara sampai memandang bingung pada Pelangi yang terkejut seperti itu.
"Nona sudah menikah?" tanya Pelangi lagi.
Nara mengangguk dan memandang Pelangi dengan bingung. Apalagi melihat wajah Pelangi yang seperti itu.
"Jadi pak Arya bukan kekasih nona?" tanya Pelangi.
Nara langsung mendengus senyum dan menggeleng.
"Bukan... kenapa memang nya. Kamu seperti terkejut seperti itu" tanya Nara dengan tawa kecilnya.
Demi apapun yang ada dibumi ini. Pelangi merasa benar benar lega. Ya tuhan... ternyata dia sudah salah prasangka yang membuat nya menangis sampai matanya bengkak semalam. Dasar bodoh.
"Apa anak perempuan kecil yang bernama Zeze itu anak nona?" tanya Pelangi lagi.
Nara mengangguk pelan.
"Kamu tahu ya. Sudah lama bekerja dirumah Arya?" tanya Nara seraya meraih kotak warna yang lain nya.
Pelangi terdiam, tertegun dengan jantung yang terasa dipukul sesuatu. Bekerja dirumah Arya??? Dia langsung tertunduk dan memandang penampilan nya yang hanya memakai drees sederhana dan sepatu pansus nya. Apa dia begitu terlihat seperti pembantu???
"Hei... kenapa malah diam?" tanya Nara
Pelangi tersenyum getir dan memandang Nara dengan lekat.
"Apa jika saya bilang jika saya adalah istrinya nona akan percaya?" tanya Pelangi.
Nara terdiam memandang Pelangi dengan aneh. Membuat Pelangi langsung tertawa dengan getir.
"Saya istri pak Arya nona. Sudah satu minggu lebih kami menikah" ucap Pelangi
Prank
Kotak warna yang ada ditangan Nara langsung terjatuh hingga membuat Pelangi begitu terkejut. Dia memandang wajah Nara yang juga terkejut bahkan memandang dia dengan lekat.
"Kamu serius dengan perkataan kamu itu?" tanya Nara
Pelangi mengangguk pelan. Melihat wajah serius Nara membuat nya menjadi takut sekarang. Apa Nara akan marah? Memang nya Nara ini siapa nya Arya???
Pelangi langsung tertunduk dan mengutipi warna warna yang sudah berserakan dikaki Nara. Membuat Nara juga terkejut dan ikut menunduk.
"Apa saya bisa melihat buktinya jika kalian sudah menikah?" tanya Nara.
Pelangi mengangguk pelan.
"Tentu nona" jawab Pelangi seraya dia yang langsung mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Membuka galeri yang menyimpan foto saat Arya dan ayah nya berjabat tangan waktu itu. Untung saja dia sempat memfoto diam diam, jika tidak, tidak akan ada orang yang percaya. Apalagi Pelangi dan Arya memang hanya menikah sirih saja. Dan belum tercatat dinegara.
"Tapi hanya saat pak Arya mengucapkan ijab kabul bersama ayah saya saja nona. Kami menikah sirih, dan surat suratnya masih dirumah orang tua saya" ungkap Pelangi seraya menyerahkan ponsel itu pada Nara.
Nara memandangi foto itu dengan lekat. Dan entah kenapa bisa Pelangi lihat jika mata Nara terlihat berkaca kaca. Kenapa dia jadi terlihat bersedih seperti itu???
"Kenapa dia bisa menikah dengan mu?" tanya Nara seraya menyerahkan kembali ponsel Pelangi.
Pelangi menghela nafasnya dengan berat.
"Hanya karena sebuah kesalahan nona" jawab Pelangi
"Kesalahan?" tanya Nara
Pelangi mengangguk
"Kesalahan satu malam yang kami perbuat"
deg
Nara mematung ditempat nya. Dan bisa Pelangi lihat jika Nara seperti benar benar terkejut, bahkan ada semburat rasa kecewa dihatinya ketika mendengar ini.
Bisakah Pelangi mengetahui sesuatu tentang Arya dari Nara? Tapi kenapa ekspresi wajah Nara seperti ini????
....
Follow ig aku guys. Disana ada visual babang Arya dan segala kesedihan nya.
@Mulyanisyahfitri
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
🌹Fina Soe🌹
bukan kami tapi kamu pelangi...
kamu yg dekatin arya...kesalahan itu terjadi karena kamu gak mau dengar kata² arya.disuruh menjauh malah menempel ke arya..
2023-06-13
0
Esti Restianti
Alhamdulillah,semoga ini awal yg baik untuk perjuangan Pelangi
2023-04-21
0
Nuryanti
lanjut thor 😊
selamat hari raya idul Fitri 💞mohon maaf lahir dan batin thor🤝🤗😊
2023-04-20
1