Bab 8.
"Ya...Bisa dibilang seperti itu. Tapi kita harus seperti suami istri beneran apabila ketemu dengan papi. Papi akan mengambil semua harta kekayaan mami kalau aku ketahuan menikah pura-pura atau menikah kontrak!" Jelas Satria.
Mereka berdua terdiam karena sama-sama ada bermain dalam pikiran masing-masing.
"Hmmm...Baiklah,saya akan memikirkannya. Jadi kita bisa mendapatkan apa yang kita tuju? Begitukan maksud abang?" tanya Laras dengan lugas.
"Ya, dan kamu harus menandatangani perjanjian Nikah Kontrak ini dengan pengacara saya. Perjanjian selama setahun. Dan selama kita menikah, kamu mendapatkan uang bulanan dan fasilitas apapun yang kamu minta ke saya. Hanya lakukan senormal mungkin sandiwara ini!" Sahut Satria kembali.
Laras menimbang apa yang ditawarkan oleh Satria. Karena walau bagaimanapun Laras sangat sakit hati atas pengkhianatan Bobby.
"Baiklah, akan saya pikirkan matang-matang. Dan bagaimana dengan anak yang ada di dalam kandungan saya?" tanya Laras kembali.
"Kalau anak kamu lahir, tetap akan aku beri warisan berupa harta dan sejumlah uang?" tanya Satria.
"Baiklah, kasih saya waktu satu minggu. Saya akan memberikan jawaban atas perjanjian ini. Apalagi saya akan menghadapi sidang perceraian saya dengan Bobby," Jawab Laras.
"Baik akan saya tunggu jawaban kamu. Semoga kamu bisa mempertimbangkannya!"
"Baiklah."
"Ya sudah kalau begitu kita pulang yuk, saya akan antar kamu sampai rumah."
"Oh saya mau ke rumah saya dulu, nanti saya naik taksi online saja. Jadi saya tidak usah diantar," sahut Laras.
"Tidak, mulai sekarang kamu jangan menolak apa yang akan aku kasih ke kamu!" Sikaparogannya kembali muncul.
Setelah Satria membayar tagihannya, mereka naik mobil dan mengarah ke rumah Laras. Sampai di depan rumahnya, Laras turun. Rumahnya seperti tidak ada orang dan dia masuk membuka kunci pagarnya dan masuk ke dalam rumah melalui pintu samping.
Tak ada orang tapi begitu dia masuk ke ruang tengah, terdengar suara orang sedang bercinta. Suara ******* dan rintihan nikmat dari suara yang dia kenal yaitu suara Sandra dengan seorang laki-laki yang bukan suara Bobby terdengar.
'Dasar Pelacur!!' Batinnya.
Laras terdiam dan menghidupkan rekaman video dan merekam beberapa menit sampai terdengar teriakan mereka berdua dari dalam kamar karena puncak kepuasan mereka.
Setelah itu Laras kembali berjalan dengan pelan dengan berjingkat-jingkat keluar melalui pintu tadi dan berlari keluar pagar menuju jalan raya keluar kompleks. Dia seperti orang dikejar maling larinya.
Disebuah warung nasi dia masuk, duduk dan memesan taksi online. Tak lama kemudian taksi onlinenya datang dan Laras naik menuju ke rumah Mahendra.
"Aduhh untung gak ketauan!"Gumamnya dalam batin.
Sesudah sampai dirumah Mahendra dia masuk ke dalam rumah dan menuju kedalam kamarnya.
Malam itu pada waktu makan malam, Mahendra menanyakan mengenai yang dibicarakan dengan Satriakepada Laras.
"Gimana Laras? Apa yang dibicarakan Satria dengan kamu dikantornya?" tanya Mahendra.
"Hm, dia hanya menanyakan proses perceraianku. Karena dia mau bantu dengan pegacaranya. Dan dia juga sempat menanyakan apa aku pernah bekerja? Ya aku bilang saja pernah!" Jawab Laras.
"Hmmm...Terus kamu katanya pulang sore? Kemana lagi?" tanya Mahendra lagi.
"Hm,aku tadi ke rumah dulu, tadinya mau mengambil jam tanganku yang tertinggal. Tapi aku malah mendapatkan sesuatu yang diluar dugaanku!"
"Masa? Apa itu?" tanya Mahendra heran.
"Hm..Aku mendengar Sandra bercinta di dalam kamar dengan seorang lakilaki yang bukan suara Bobby."
"Hah siapa kalau begitu?"
"Tidak tau aku!" Jawab Laras.
"Kalau begitu kamu beruntung karena sudah lepas dari Bobby yang salah memilih. Dia lebih baik memilih besi karatan daripada Intan sepertimu!" Mahendra menghela napas sambil menatap Laras, adik satu satunya.
"Hmmm...Ya namanya hidup kan boleh memilih apa yang dia inginkan!" Jawab Laras dan senyum kepada Mahendra.
"Ya Alhamdulillah buat Laras, sudah terlepas dari Bajingan seperti Bobby. Dia bisa menikmati wanita yang salome!" Sahut Nurma.
"Apa itu Salome, mah?" tanya Mahendra heran karena baru dengar istrinya menyebutkan kata itu.
"Iya mbak, apaan itu Salome?? Aku baru dengar Salome?" tanya Laras berhenti menyendok.
"Salome itu...."
"Hahahaha...Masa pada tidak tau apa itu Salome? Satu lobang rame-rame pah...Hahahaha.'
"Hahahaha."
"Iya bener, masa pelacur yang mau dinikahi. Aku juga sudah jijik mas,mbak, sama mas Bobby!" Sahut Tuti.
*
Hari ini sidang perceraianku dengan Mas Bobby. Dia tak datang dengan alasan tak ada waktu karena meeting dengan cliennya. Dan rencana akan ada sidang kedua dan kalau tidak ada kehadiran dari Bobby akan langsung ketok palu.
Selama menunggu sidang pertama kemarin, Satria, CEO dingin kayak freezer itu sering mengirimi pesan kepada Laras. Kalaupun menelpon hanya sekedar saja. Pada waktu itu Laras sedang duduk di teras bersama Shinta, anak Mahendra.
Sang CEO dingin itu menelpon karena chat yang dikirim Laras yang mengabarkan bahwa sidang pertama tidak dihadiri oleh Bobby.
["Halo, Assalamualaikum."]
["Waalaikumsalam. Eh..Hmmm...Dek, malam ini aku jemput ya ke rumah...Kita makan malam!"]
["Hmm...Jam berapa Bang?"]
["Jam 7 aku sudah ada dirumahmu."]
["Hm, kita janjian saja di luar bang. Aku tidak enak dengan Mas Mahendra. Kalau aku sudah resmi pisah dengan mas Bobby tidak ada masalah. Tapi nanti aku pergi saja dari sore ke kantormu, terus dari sana baru kita pergi makan malam."]
["Oh begitu juga tidak apa-apa. Saya senang kamu mau diajak makan malam denganku. Abang kira kamu akan menolaknya!"]
["Ya kalau hanya sekedar makan malam tidak apa-apa bang. Asal aku dikembalikan dengan baik ke rumah dan tidak terlalu malam."]
["Baiklah kalau begitu. Abang tunggu ya nanti sore."]
["Baik Bang, terima kasih."]
Setelah itu Laras langsung masuk ke kamar. Dia bongkar semua baju di lemari, dia merasaharus memakai baju yang bagus, karena ini pertama kali Satria mengajaknya makan malam. Laras akan tampil cantik.
Setelah memilih dia akan memakai dress gamis dengan warna merah menyala.
Sore itu setelah Laras sholat Ashar dia mandi dan bersiap untuk pergi ke kantor Satria.
Setelah siap langsung pamitan ke Nurma karena takut terlambat dia diantar oleh supir, Pak Joni.
"Kamu mau kemana Laras? Kok kamu sudah rapi, memang kamu mau ke pesta?" tanya Nurma yang heran dengan baju yang indah membalut badan Laras yang terlihat sangat cantik.
"Tidak mbak, aku diajak makan malam oleh Pak Satria, aku juga tidak tau mungkin akan ada kabar mengenai mas Bobby."
"Oh ya sudah, hati-hati dijalan. Kamu mending diantar oleh pak Joni saja,ya."
"Iya mbak, kalau boleh."
Nurma dan Laras keluar rumah. Laras langsung naik ke dalam mobil dan menuju ke kantor Satria. Sesampai nya di depan lobby, Laras turun dan masuk menuju ke Lift. Dia menunggu lama karena jam pulang kantor, jadi lift penuh. Akhirnya dia memutuskan untuk duduk di sofa tamu di Lobby. Laras kemudian mengirim pesan ke Satria mengabarkan kalau dia sudah di Lobby. Baru sekitar lima menit Laras duduk, muncul Bobby dari dalam lift. Dia tak melihat Laras, hanya dia langsung belok ke arah toiler. Setelah dia keluar Toilet melihat Laras
yang tampak cantik dan anggun berbalut gamis merah dengan hijab merahnya pula.
Bobby berjalan mendekat ke Laras dan berdiri di depan Laras.
"Laras...Kamu menungguku?" tanya Bobby dengan senyumnya yang menggambarkan rasa senang.
"Jangan Ge-er, aku menunggu seseorang tapi bukan kamu!" Jawab Laras sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Ah masa sih? Kamu pasti menunggu aku. Kamu menyesal ya sudah minta cerai denganku? Sidangnya tidak jadi, ya?" tanya Bobby dan dia duduk disamping Laras sambil membetulkan dasinya.
"Kamu kenapa tidak datang ke sidang tadi pagi?" tanya Laras yang menggeser duduknya agar menjauh dari Bobby.
"Bener kan? Kamu pasti sudah mencabut tuntutanmu ya? Tenang Laras, aku akan memenuhi semua permintaanmu kalau kamu mau balik lagi menjadi istriku. Aku akan memberikan kamu apa saja. Mau makan malem denganku malam ini sayang?" Bobby makin berani menyentuh Laras dan menggeser duduknya.
"Kurang ajar banget sih kamu!!?? Sana pergi! Aku sudah tidak sudi sama kamu. Emang segampang itu aku mau balikan sama kamu? Hahahaha, maaf yeee...Sana nikmatin saja bobdikmu yang memuaskanmu. Lagi pula kamu kan sudah bisa menikmatinya setiap malam bahkan setiap detik!" Balas Laras dengan kesal.
"Sudahlah Ras. Kamu jangan munafik. Kalau masih sayang sama aku, aku siap kok menerimamu dan membahagiakanmu mulai sekarang!" Bobby masih merayu agar Laras mau menerimanya lagi. Karena Bobby sudah mulai bosen dengan Sandra yang selalu merongrongnya minta dibelikan emas.
"Kamu kan sekarang sudah bebas mas, kamu bisa menikmati tubuh bobdikmu. Dan sidang tetep berlanjut, aku tidak mencabut tuntutanku kepadamu. Kamu tuh yang harusnya sadar dan instrospeksi sama diri kamu sendiri!" Balas Laras jutek.
"Kamu memang kurang ajar ya! Aku sudah bilang ke kamu, aku akan memberikan apapun kepadamu asal kamu kembali menjadi istriku!!" Bentak Bobby dengan nada agak sedikit tertahan.
"Balik denganmu? Menjadi istrimu? Bahhh...Mending aku jomblo terus deh seumur hidupku! Kamu jangan harapkan aku kembali ke pelukanmu!! Mustahil!! Kamu pergi ke Mekah juga aku tidak akan mau balik kepadamu!! Mimpimu besar mister Bobby yang terhormat!!' Laras kesal dengan rayuan Bobby yang selalu hanya gombal kacangan.
"Ya sudah! Aku kesal sama kamu!! Kamu memang wanita murahan yang tidak mau dibuat bahagia olehku!"
"Heh yang murahan itu kamu Bob! Kamu itu sudah memilih wanita pelacur model Sandra, nanti kamu pasti akan menyesal karena sudah memilih Sandra gundikmu itu daripada aku!! Camkan itu!!"
...
...
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Hotma Gajah
bobdik maksudnya gundik kali ya bibngung ai😁
2023-04-11
0