1 tahun berlalu. . .
Selama itu juga Rey menjalin hubungan dengan Nara tanpa sepengetahuan siapapun, rumah tangga bersama dengan Gaby pun terus berjalan dengan baik. Walau kini telah menjadi wanita spesial untuk Rey namun status pekerjaan nya masih tetap sama sebagai office girl.
Hanya satu orang yang sedikit jeli memperhatikan pergerakan Rey yaitu nyonya Megan yang tak lain adalah mama Rey sendiri. Ia pernah melihat Rey pergi bersama dengan Nara ke sebuah toko dalam mall namun karena tidak ingin mencampuri kehidupan putranya, Megan lebih memilih untuk diam seolah tidak tau apa-apa.
Tepat di hari anniversary Rey dan Nara yang pertama, pria itu membawa Nara untuk dinner romantis disebuah restoran hotel yang telah ia pesan secara private. Sebuah kalung berlian dan satu buket bunga Rey berikan pada Nara sebagai hadiah anniversary mereka yang pertama.
Bahagia bukan main yang di rasakan Nara saat ini seolah ia lupa dengan resiko yang di hadapi nya nanti entah itu harus kehilangan Rey atau malah menjadi buah bibir para netizen di luar sana.
Selesai dengan acara makan malam nya Rey membawa Nara ke kamar hotel yang sebelumnya telah ia pesan juga. Tak hentinya mereka bercanda tawa yang di temani oleh satu botol wine yang telah di siapkan di kamar tersebut.
Seakan terhipnotis oleh pesona Nara, Rey sampai lupa jika di rumahnya saat ini masih ada yang menunggunya pulang. Beberapa panggilan Gaby lakukan namun tidak ada satupun panggilan yang di jawab suaminya itu. Rey sengaja menonaktifkan nada ponselnya agar tidak ada yang menganggu malam indahnya bersama dengan Nara.
Permainan panas mulai mereka lakukan hingga terdengar suara merdu dari bibir Nara untuk yang pertama kalinya. Lagi-lagi suara itu membuat Rey semakin candu dengan gadis yang kini berada di bawahnya itu. Tak hentinya Rey membuat Nara melenguh nikmat dan bergetar hebat di buatnya.
Sungguh pengalaman pertama bagi Nara melakukan semua itu. Awalnya tidak pernah terpikir olehnya akan melakukan hal itu bersama dengan Rey namun pesona yang di keluarkan satu sama lain mampu menghipnotis keduanya hingga malam ini mereka tidur bersama.
"Ahhh~ Marvin..." Pekik Nara yang mencengkeram punggung Rey ketika mendapat pelepasan untuk yang kesekian kalinya.
Begitu juga dengan Rey yang telah mencapai pelepasannya. Tubuh pria itu kini terkulai lemas di atas Nara yang cukup lelah. Rasa sakit, perih serta ngilu bercampur jadi satu itulah yang di rasakan Nara saat ini. Dengan perlahan Rey mencabut asetnya dan terbaring di samping Nara dengan posisi memeluknya.
"Aku kira gak sesakit ini." Ucap Nara.
"Maaf, ternyata kamu masih virgin, ku pikir..."
"Aku bukan wanita seperti itu, sekalipun saat ini aku melakukannya bersama kamu itu karena aku percaya kamu." Sahut Nara.
"Aku akan menikahi mu secepat mungkin."
"Bagaimana dengan Gaby? Apa kau akan meninggalkan nya?"
"Tidurlah."
Rey lebih memilih untuk mengalihkan pembicaraan nya dari pada harus membahas masalah yang cukup rumit untuk nya. Semua sudah terlanjur ia pun tidak bisa untuk kembali mundur karena Rey bukan tipe orang yang seperti itu. Ia akan bertanggung jawab dengan semua apa yang telah ia lakukan dan berani mengambil konsekuensi seberat apapun itu. Itulah prinsip seorang Rey Marvin.
Bukan hanya dalam masalah pekerjaan nya tapi ia juga menanamkan prinsip itu dalam kehidupan pribadinya. Keesokan harinya Nara masih terlelap dalam pelukan Rey serta balutan selimut yang menyelimuti tubuh keduanya, Rey mengerjapkan matanya ketika di rasanya sinar mentari pagi telah menerobos masuk lewat jendela.
Rey mengecup kening Nara hingga membuat gadis itu terusik dan akhirnya terbangun. "Sudah pagi ya?" Tanya Nara dengan rambut yang berantakan dan mata terbuka sebelah.
"Hm, jika kau masih merasa lelah istirahatlah, hari ini gak usah masuk kerja." Ucap Rey yang hendak beranjak.
"Tidak-tidak.. aku akan tetap bekerja, kau tenang aja aku gak selemah itu hehe.." Sahut Nara yang menunjukkan gigi rapinya.
"Emang dasar keras kepala." Ucap Rey mengusap pucuk kepala Nara.
Pria itu pun bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya sementara Nara masih terdiam di atas ranjang. Tak lama Rey kembali dengan mengenakan handuk hingga terlihat roti sobek miliknya yang terpampang dengan jelas. Sayang nya posisi Nara saat ini tidak memakai satu helai benang pun jadi ia hanya bisa duduk di sana yang di tutupi oleh selimut. Jika telah memakai baju mungkin ia akan berlari dan menerkam Rey yang terlihat seksi.
"Cepat mandi, kita berangkat bersama." Ucap Rey setelah memakai baju.
"Tidak, kita berangkat terpisah aja, aku gak mau jadi bahan pembicaraan orang lain karena satu mobil dengan mu."
"Siapa yang berani menjelekkan mu?"
"Banyak, ingat posisi mu tuan Marvin."
Nara bicara sambil berjalan menuju kamar mandi dengan selimut yang tidak di lepaskan nya. Selagi Nara di kamar mandi, Rey melihat ponselnya yang terdapat sederet panggilan tak terjawab dan juga beberapa pesan dari Gaby. Ia pun segera menghubungi istrinya itu dan memberikan kabar jika semalam ia lembur di perusahaan.
Tanpa panjang lebar Gaby pun percaya begitu saja walau tersirat sedikit rasa curiga dalam dirinya namun ia mencoba menutupi itu dengan rasa percayanya. Tepat selesai berbincang dengan Gaby, Nara keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk di atas lutut.
Rey yang telah candu dengannya mendekap Nara dari belakang dan memeluknya erat, bukan hanya itu ia juga mengecup pundak Nara hingga berhasil merangsangnya kembali namun Nara berhasil menahan semuanya.
"Ini sudah siang, aku bisa terlambat."
"Kau lupa bos mu disini hm?"
"Tapi di perusahaan atasan aku itu Bu Dewi."
"Dewi bawahan ku, jika kau tidak menyukainya aku bisa memecatnya untuk mu."
"Tidak! Kau sungguh menyebalkan tuan Marvin." Ucao Nara yang sedikit mendorong Rey dan bergegas memakai baju.
"Cara berjalan mu biasa aja, apa sudah tidak merasa sakit?"
"Sedikit."
"Kau belum menjawab pertanyaan ku yang semalam." Ucao Nara.
"Pertanyaan yang mana? Aku lupa."
"Aku tau kamu hanya pura-pura lupa, sudahlah jika kau tidak ingin menjawabnya." Ucao Nara dengan memasang raut wajah yang kesal.
"Akan ku jawab nanti." Sahut Rey yang kembali mendekap Nara dari belakang di depan sebuah cermin.
Dengan sengaja gadis itu memotret dirinya bersama dengan Rey lewat pantulan cermin dan mengunggah nya di salah satu akun medsos miliknya. Tidak lupa Nara membuat wajahnya dan juga Rey menjadi blur agar tidak ada orang yang mengenali Rey. Terakhir setelah keduanya selesai Nara dan Rey pergi ke perusahaan secara terpisah agar tidak ada yang mencurigai mereka.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Abimanyu Rara Mpuzz
kok nyesek yah🥺 pernah diposisi Gaby ketika diriku percaya penuh malah dikhianati
2023-10-11
0