Menjelang malam, terlihat Gaby yang tengah sibuk merias diri di depan cermin begitu juga dengan Rey yang sedang memakai tuxedo. Rey mendatangkan tim make over khusus untuk merias istrinya agar tampil lebih beda dari biasanya di acara gala dinner nanti.
Bukan hanya Gaby, tapi juga Rey mengirimkan gaun ke alamat tempat Nara tinggal, namun sayang nya gadis itu tidak pulang ke rumah hingga tidak bisa menerima hadiah dari Rey.
"Kemarin siang aku ke perusahaan, tapi kamu tidak ada di tempat." Ucap Gaby ketika riasannya telah selesai.
"Benarkah? Kenapa tidak menghubungi ku?"
"Ohh itu, tadinya aku ingin membuat kejutan untuk mu tapi aku gak tau jika kemarin kamu sibuk."
"Aku bertemu dengan Anggi dan berbincang dengannya." Sambung Gaby.
"Apa yang dia katakan?"
"Tidak ada, kita hanya mengobrol biasa. Apa ada yang kamu sembunyikan dari ku?"
Rey menghampiri Gaby dan memeluk pinggangnya, ia memegang dagu istrinya dengan sebelah tangannya hingga kedua bola mata mereka saling bertemu.
"Apa selama ini aku pernah menyembunyikan sesuatu dari mu?"
"Tidak, karena aku selalu mempercayai kamu." Sahut Gaby.
Rey pun mengecup kening istrinya dan menggandeng nya keluar dari kamar menuju mobil yang telah di siapkan asistennya. Acara gala dinner pun di mulai dengan begitu meriah, semua para pebisnis rekan kerja dan kerabat lainnya ikut hadir dalam acara tersebut.
Sementara dengan Nara masih di sibukkan dengan tugas nya yang begitu banyak, mulai dari membuat minuman serta ikut mengantarkan ke semua meja yang ada disana. Walau ada tim catering namun tetap saja merek ikut berkecimpung di dalamnya.
Akhirnya Rey bersama dengan Gaby pun sampai disana, tidak hanya mereka tetapi juga dengan tuan Antonio dan juga nyonya Megan yang hadir bersamaan dengan putranya. Kedatangan mereka di sambut oleh para rekannya secara langsung.
Nara yang sedang memegang sebuah nampan berisi beberapa minuman menghentikan langkahnya ketika melihat Rey menggandeng Gaby dengan begitu romantis. Tidak ada kepalsuan yang terpancar dalam raut wajahnya.
Terbesit rasa sakit dalam hati Nara melihat pemandangan itu, namun bukan salah Rey atau pun takdir tetapi itu murni kesalahan Nara yang sanggup mencintai pria yang sudah memiliki istri. "Semangat Nara, suatu hari ini kamu yang akan menggantikan wanita itu di samping Rey." Gumam Nara yang masih berdiam diri di tempat sambil menatap Rey.
"Ra, kenapa masih diam disini? Cepat antarkan minumannya, kamu gak lihat pak Rey sudah datang?" Ucap Windy yang mengagetkan Nara.
"Ahh ya, aku kesana dulu." Sahut Nara yang melanjutkan langkahnya.
Kini giliran ia menaruh minuman di meja yang akan di tempat oleh Rey dan keluarganya. Disana sudah ada mereka yang telah duduk di kursi masing-masing. Melihat Nara yang menaruh beberapa gelas minuman membuat Rey melepaskan genggaman tangan istrinya.
Nara pun tersenyum hambar ketika melihat wajah Rey sekilas. Terlihat jelas rasa sakit yang di rasakan Nara namun gadis itu masih bisa menahannya karena itu resiko yang harus ia terima. "Gadis keras kepala." Batin Rey karena sebelumnya ia sudah menyuruh Nara untuk pulang dan tidak ikut acara itu.
Nara segera berbalik dan kembali ke tempat dimana seharusnya dia berada. Karena langkahnya yang terburu-buru tanpa sengaja Nara menabrak seseorang yang membawa nampan berisi minuman hingga membuatnya terjatuh dengan baju yang basah karena minuman yang tumpah.
Refleks Rey beranjak dari duduknya dan langsung menghampiri Nara yang di susul oleh Gaby. Pria itu berjongkok dan merangkul Nara.
"Maafkan aku." Bisik Rey yang memakaikan jas nya pada Nara.
Disisi lain Gaby pun ikut berjongkok dan membantu Nara untuk berdiri.
"Kamu gak papa?" Tanya Gaby menatap Nara dan membersihkan baju nya yang basah.
"Aku gak papa, maaf telah membuat keributan, permisi."
Disaat Nara akan pergi, Rey menahannya untuk pergi sendiri. Ia meminta Gaby untuk menemaninya dan menyuruh Desta yang yang selaku asisten pribadinya untuk mengambilkan baju ganti.
Sesampainya di ruangan Gaby memberikan papar bag yang berdiri gaun untuk di pakai Nara. Bukan gaun murahan melainkan gaun yang khusus di buat oleh desainer keluarga nya.
"Dia begitu baik, apa aku terlalu jahat karena mencintai suaminya?" Batin Nara.
"Siapa namamu?" Tanya Gaby.
"Inara, ibu bisa memanggilku Nara."
"Sepertinya usia kita sama, kau panggil saja aku Gaby menggunakan kata ibu kesannya aku terlalu tua untuk ku." Ucap Gaby tertawa kecil.
"Ahh baiklah, terimakasih untuk semuanya, tapi apa ini gak terlalu berlebihan?"
"Tidak, kau sangat cocok memakai itu pilihan Rey emang tidak pernah salah." Sahut Gaby.
Seketika wajah Nara merah merona mendengar apa yang di ucapkan Gaby. Pasalnya seperti ia benar-benar telah menjadi milik Rey seutuh nya. Padahal di situ Gaby lah yang menjadi istri sah nya. Gaby mengajak Nara untuk kembali ke acara tersebut namun gadis itu menolaknya karena takut menjadi pembicaraan orang-orang di luar sana.
Akhirnya Nara memutuskan untuk tetap berada di ruangan itu selama acara berlangsung sampai selesai. Perlakuan Rey yang peduli terhadap karyawannya langsung mendapat respon baik dan menjadi perhatian lebih dari para tamu yang berada disana.
Mengingat sudah malam, selesai acara Rey menyuruh Desta untuk mengantar Gaby terlebih dulu karena ada perbincangan yang harus di bicarakan oleh Rey dengan salah satu rekan bisnis nya.
"Nanti kamu pulang jam berapa?"
"Belum pasti, aku usahakan tidak lama kau tidulah duluan gak usah menunggu ku."
Gaby menuruti apa yang di katakan suaminya itu. Ia pun masuk kedalam mobil dan berlalu begitu saja, sementara dengan Rey kembali masuk kedalam untuk mencari keberadaan Nara. Hanya sekedar alasan jika ia ada perbincangan penting dengan rekan nya.
Sampai dai satu ruangan Rey melihat pintu yang tidak tertutup dengan rapat, Rey pun langsung masuk ke ruangan itu dan benar saja Nara masih terdiam disana. Niat nya ia menunggu acara selesai baru keluar untuk pulang mamun siapa sangka Rey akan datang untuk menjemputnya.
"Acaranya sudah selesai?"
"Hm, sudah dari tadi." Sahut Rey.
"Lalu kenapa kamu masih disini?"
"Aku sengaja mencari mu, karena aku gak mungkin membiarkan mu pulang sendiri selarut ini."
"Lalu bagaimana dengan istrimu?"
"Desta sudah mengantarnya pulang, kamu gak usah cemaskan dia."
Akhirnya Rey berjalan bersama dengan Nara untuk menikmati suasana indah nya malam berdua tanpa ada yang mengganggu mereka satu orangpun, sampai cukup merasa lelah Rey menghentikan sebuah taksi untuk mengantarkan mereka ke rumah. Sudah terlihat jelas bahwa disini Rey mungkin telah membalas perasaan Nara terhadapnya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Abimanyu Rara Mpuzz
iyess dirimu jahara
2023-10-11
0