Dibawah langit malam Nada mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Tak ingin membuat dirinya celaka jika harus mengebut agar cepat sampai rumah, toh suaminya juga pasti belum pulang saat ini pikirnya.
Riuh suara klakson mobil dan motor yang bersahutan tak membuatnya merasa terganggu, sekali saja ia ingin merasa tenang dan tidak memikirkan apapun sebelum pikiran dan air matanya terkuras habis-habisan jika tiba hari pernikahan suaminya nanti dengan wanita lain.
Beberapa saat kemudian Nada pun telah sampai di rumah, bergegas ia turun dari motornya melihat ternyata mobil Farhan telah berada di garasi yang artinya suaminya itu sudah pulang.
Dengan tergesa ia melangkah masuk ke rumah. Hingga sampai didalam kamar senyum tipis tercetak dibibir nya melihat sang suami yang sedang rebahan di tempat tidur dengan ponsel yang menempel di telinganya.
Nada tahu siapa lawan bicaranya suaminya di seberang telepon, ia sempat mendengar kata sayang yang disematkan suaminya itu.
Melihat kedatangan Istrinya, Farhan bergegas turun dari tempat tidur kemudian melangkah cepat menuju balkon kamar.
Nada tersenyum getir menatap punggung suaminya hingga hilang dari pandangannya, tentu suaminya itu ingin melanjutkan obrolannya di balkon dan tak ingin terganggu dengan keberadaannya.
Seperti yang Nada katakan sebelumnya jika tak ingin memikirkan apapun saat ini, Nada pun mengayun langkah menuju kamar mandi untuk membasuh wajah dan setelah itu tidur seperti biasanya tanpa ada kata ucapan selamat malam yang terucap darinya maupun Farhan.
Di balkon kamar...
Setelah memutus sambungan teleponnya dengan kania, Farhan pun kembali masuk ke kamar dan bertepatan dengan Nada yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Gimana makan malamnya bareng Alfan dan Key, lancar kan?" Tanya Farhan seraya mendudukkan tubuhnya di sisi tempat tidur.
Nada tersenyum sumbang mendengar pertanyaan suaminya sembari melangkah menuju meja riasnya. Tidakkah suaminya itu sedikit saja merasakan cemburu padanya yang makan malam diluar sana bersama laki-laki lain.
"Alhamdulillah lancar, Mas, cuma sayangnya gak ada Mas Farhan." Ujar Nada setelah mendudukkan tubuhnya di depan meja riasnya. Seperti biasa ia akan melakukan ritual malam sebelum tidur meski sebenarnya itu percuma karena Farhan sedikitpun tidak akan meliriknya.
"Sudah ku bilang jangan pernah berharap apapun padaku apalagi berpikir aku akan mau pergi bersamamu. Terlebih sekarang Kania sudah kembali. Waktuku hanya untuknya." Ujar Farhan.
Nada tak lagi menanggapi, ia lebih memilih diam dengan menahan sesak di dada dan melanjutkan kegiatannya. Setelah selesai iapun naik ke tempat tidur dan berbaring miring membelakangi suaminya.
Satu bulan tidur di atas ranjang yang sama tak pernah terjadi apapun diantara dirinya dan Farhan. Bahkan selama satu bulan ini kontak fisik yang terjadi hanya sekedar mencium tangan dan mengusap pucuk kepala.
Farhan juga melarangnya untuk mengenakan pakaian terbuka bila berada didalam kamar. Mau tak mau Nada pun menuruti, untuk tidur saja ia masih harus mengenakan gamis lengkap dengan hijabnya. Setelan piyama tidur dan beberapa baju dinas malam yang sengaja dibelikan mama mertuanya masih ia simpan didalam koper tanpa diketahui oleh Farhan jika ia memiliki pakaian semacam itu.
"Aku sudah membicarakan tentang pernikahanku dan Kania pada keluarganya, dan kami sudah memutuskan pernikahan akan dilangsungkan dalam waktu dekat ini." Ujar Farhan, ia tersenyum membayangkan jika yang berbaring di sampingnya saat ini adalah Kania, wanita yang ia cintai.
"Iya, Mas." Sahut Nada tanpa membalikkan badannya. Sungguh demi apapun sesak seketika menghantam dadanya. Sekuat apapun ia menahan air matanya agar tak jatuh namun, nyatanya cairan bening itu menetes dari sudut matanya tanpa permisi. Jari-jari lentiknya bergerak menarik selimut, menyumpal mulutnya dengan selimut agar suara tangisnya tak pecah. Ternyata sesakit ini mencintai sendiri, lebih menyakitkan daripada menyadari bahwa dia sangat berarti bagimu, tetapi kamu tidak berarti apa-apa baginya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
caca
setidaknya hadir lah ya walaupun lagi sibuk sibuk nya kasian loh alfan ngundang loe nya gak ada...farhan farhan🙃❤️
2024-05-22
1
etna winartha
kuat mu nad
2024-05-03
0
sherly
boleh ngk sih aku bilang kamu tu bodoh nada... ngapain juga pertahankan suami yg jls mau ngk cinta Ama kamu trus mau nikah pula tu Ama kekasihnya... cusslah kabur ke duda ganteng aja
2024-04-02
1