Ternyata tidak semudah yang Nada pikir untuk menjelaskan dan memberi pengertian pada mama mertuanya. Wanita itu secara lantang memintanya untuk berpisah dari putranya sendiri daripada harus dipoligami, tak perduli dengan alasannya yang ingin bertahan karena mencintai suaminya.
Namun, Nada tidak menyerah, ia terus berusaha membujuk agar mama mertuanya itu mau merestui pernikahan kedua suaminya.
Mama sarah terduduk lemas sambil mengusap wajahnya mendengar setiap kata permohonan yang diucapkan Nada, ia sangat terpukul dengan kejadian ini, karena amanah yang ditinggalkan oleh almarhum suaminya, kini kedua anaknya terikat dalam hubungan yang rumit.
Meski Nada hanyalah anak angkat namun rasa sayangnya kepada Nada sama besarnya dengan Farhan. Sebagai seorang ibu yang membesarkan Nada, tentu ia tidak rela jika putrinya akan diduakan. Namun, melihat begitu besar ketulusan cinta Nada terhadap putranya tidak ada yang bisa ia lakukan selain menuruti permintaan Nada untuk mengizinkan Farhan berpoligami.
.
.
.
Waktu menunjukkan pukul lima sore ketika Nada dan mama mertuanya sampai dirumahnya.
Farhan yang juga telah berada di rumah menyambut kedatangan mama dan istrinya dengan senyuman, namun mama sarah nampak acuh bahkan melewati putranya itu yang mengulurkan tangan hendak mencium tangannya.
Melihat sikap mamanya, Farhan sudah bisa menebak jika Nada telah memberitahukan semuanya.
Mama sarah mendudukkan tubuhnya di sofa sambil menatap ke sekeliling rumah, sayang sekali rumah sebesar ini jika hanya dihuni oleh dua orang saja.
"Farhan, Mama mau bicara sama kamu." Ujar Mama mama sarah, meski sudah menuruti permintaan Nada untuk mengizinkan Farhan berpoligami namun ia tetap ingin berbicara empat mata dengan putranya itu.
Farhan yang semula duduk disamping istrinya berpindah duduk ke samping mamanya, menatap wanita yang telah melahirkannya itu dengan lekat. Dari tatapan mata mamanya Farhan bisa melihat kekecewaan yang teramat dalam disana.
"Kenapa, Farhan? Kenapa kamu melakukan ini?" Kedua mata mama sarah berkaca-kaca menatap putranya, Nada yang akan dipoligami tetapi dirinya yang begitu terluka.
"Ma, sebelumnya aku minta maaf jika sudah membuat Mama kecewa," ucap Farhan sambil menggenggam tangan mamanya. "Tapi aku dan Kania saling mencintai, Ma. Kami juga sudah berjanji akan menikah dan besok dia akan kembali." Lanjutnya.
"Bukan itu yang Mama maksud." Mama sarah menarik tangannya dari genggaman putranya. "Kenapa kamu menikahi Nada lalu pada akhirnya kamu hanya akan menyakiti dia? Dengar Farhan, walaupun Papa meminta kamu menikahi Nada tapi Mama tidak pernah memaksa kamu untuk memenuhi amanah itu. Kamu sendiri yang menginginkannya, dan seandainya saja Mama tahu tujuan kamu hanya untuk memenuhi amanah itu maka Mama tidak akan membiarkan kalian menikah."
"Maaf, Ma." Hanya itu yang mampu Farhan ucapkan sambil menundukkan kepala, mamanya memang pantas marah karena ini semua adalah kesalahannya.
"Jujur Farhan, Mama sangat kecewa sama kamu. Tapi demi Nada, Mama akan menerima semuanya."
Farhan menerbitkan senyum tipis di wajahnya, senang karena akhirnya mamanya mau menerima keputusannya meski itu hanya demi Nada. Namun, senyum diwajahnya itu perlahan memudar kala mendengar ucapan mama sarah selanjutnya.
"Seandainya Nada mau bercerai, Mama akan mencarikan dia laki-laki terbaik yang lebih bertanggung, tapi sayangnya dia tidak mau. Nada menjadi bodoh karena mencintai laki-laki seperti kamu." Ucapnya sambil melirik putranya dengan sinis.
Dan Farhan tersentak mendengarnya. Sementara Nada langsung menunduk ketika Farhan menatapnya.
.
.
.
"Apa benar yang dikatakan Mama?" Tanya Farhan ketika masuk ke kamar, ia baru saja kembali sehabis mengantarkan mamanya pulang. Sepanjang jalan ia terus memikirkan ucapan mamanya.
Nada yang sedang berbaring, bergegas turun dari tempat tidur lalu menghampiri suaminya.
"Mas, sudah pulang sekarang kita makan ya." Ajaknya mengalihkan pembicaraan, ia tahu apa yang ditanyakan suaminya itu namun ia sedang tidak ingin membahas apapun sekarang. Bukan hanya tubuhnya yang terasa lelah, tetapi hati dan pikirannya juga lelah.
"Kapan, sejak kapan kamu mencintai aku?" Dan akhirnya Farhan langsung bertanya pada intinya, ia tahu Nada sengaja mengalihkan pembicaraan.
Nada terdiam...
"Jawab, Nada! Apa karena itu kamu tidak ingin kita berpisah?" Suara Farhan mulai meninggi membuat Nada terkejut.
"Iya, Mas." Jawab Nada dengan terbata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
caca
bodoh banget lo farhan
2024-05-22
1
Ninik Dwi Prihastuti
memang kadang yg nm nya cinta itu ga pakai alasan dan.logika ya thor...
2024-05-08
0
sherly
betul itu Bu si nada emang bodoh padahal kan bisa ke Alfan tu ada bonus si key lg
2024-04-02
3