'Awalnya aku hanya merasa nyaman dengan semua perhatian dan kasih sayang yang Mas Farhan berikan padaku sebagai seorang Kakak. Aku pun sama, aku juga menyayangi Mas Farhan sebagai seorang Adik namun, seiring berjalannya waktu aku menyadari jika rasa sayangku terhadap Mas Farhan bukan hanya sekedar rasa sayang seorang Adik terhadap Kakaknya, melainkan sebuah rasa yang tumbuh terhadap lawan jenis. Yah, aku jatuh cinta dengan Mas Farhan, dan aku merasakan itu sejak kita masih sama-sama remaja.'
Di tengah keheningan malam, Farhan belum bisa memejamkan mata meskipun jarum jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Ucapan Nada beberapa saat lalu terus terngiang di indera pendengarannya.
Farhan sama sekali tidak mempercayai ungkapan cinta istrinya. Ia tidak percaya jika Nada telah mencintainya sudah sejak lama. Setelah ungkapan cinta Nada, ia sama sekali tak menyapa istrinya ataupun membalas sapaan sang istri sampai malam menjelang mereka membawa diri keatas ranjang dalam kebisuan.
Dibelakangnya Nada pun sama, diatas satu ranjang dengan posisi saling membelakangi Nada juga belum bisa memejamkan mata. Setelah mengakui perasaannya terhadap Farhan, justru ia mendapati sang suami semakin bersikap dingin lebih dari biasanya.
Hanya suara cicak yang sesekali terdengar didalam kamar seiring detik yang terus berjalan dan menit pun terus berganti, perlahan dua pasang mata yang saling membelakangi itu mulai terpejam seiring helaan nafas yang mulai teratur menandakan keduanya telah terlelap.
.
.
.
Semburat kemerahan yang berubah menjadi kuning keemasan dengan silau sinar yang perlahan muncul, menjadi momen yang paling banyak di tunggu apalagi bagi mereka para pejuang rupiah.
Lalu lalang kendaraan sudah memenuhi jalanan ibukota bahkan sebelum matahari terbit. Di dalam sebuah mobil berwarna silver, laki-laki tampan yang sudah satu bulan ini menyandang status sebagai seorang Suami, melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh agar tak terjebak macet untuk segera sampai ke kantornya.
Hari ini, Farhan lebih cepat meninggalkan rumah bahkan ia tak menyentuh sedikitpun sarapan yang selalu rutin Nada sediakan setiap pagi sebelum berangkat ke tempat kerja masing-masing.
Pengakuan cinta Nada, membuatnya terdiam tanpa kata. Ingin tidak percaya namun, melihat dari mata istrinya tidak ada kebohongan disana.
Tak ingin semakin menyakiti Nada yang ternyata mencintainya, maka Farhan memilih untuk menjauhi istrinya bak orang asing. Farhan berharap, semoga dengan begini membuat cinta Nada untuknya terkikis agar iapun tak merasa bersalah bila nanti mengikrarkan janji suci kepada wanita lain.
Beberapa saat kemudian, setelah memarkirkan mobilnya di pelataran kantor, Farhan segera turun dari mobilnya dan bergegas memasuki bangunan berlantai itu.
Sepanjang langkah menuju ruangannya, Farhan bersenandung pelan sambil sesekali tersenyum pada beberapa karyawan yang menyapanya. Mengingat hari ini kekasihnya akan kembali setelah tiga tahun berpisah, membuatnya begitu bahagia dan sejenak melupakan Nada istrinya.
Sementara itu, Nada pun telah sampai di sekolah tempatnya mengajar. Baru turun dari motornya suara Key terdengar begitu nyaring meneriaki namanya.
Nada pun tak heran lagi, karena begitulah Key. Bocah perempuan itu terkadang membuat teman-temannya iri dengan memamerkan kedekatan mereka. Bahkan Key tak akan canggung mengatakan jika dirinya adalah keponakan ibu guru cantik.
"Ayah, ayo," Key menarik tangan Alfan menghampiri Nada.
"Key, baru sampai juga ya?" Tanya Nada seraya melepas helm nya.
"Dari tadi kok, Tante. Tapi Key sama Ayah nungguin Tante." Ujar Key dengan senyuman sumringahnya.
Nada mengerutkan keningnya dengan melirik Alfan sekilas, membuat laki-laki itu jadi salah tingkah.
"Key, karena Tante Nada udah datang jadi Ayah langsung berangkat ke Restoran ya." Ujar Alfan sembari melepas genggaman Key di pergelangan tangannya.
Namun, Key semakin mempererat genggamannya ditangan sang ayah. "Ayah gimana sih, katanya mau ngomong sama Tante Nada."
Alfan mengangguk pelan sambil menatap putrinya, kemudian ia beralih menatap Nada namun tak sepenuhnya menatap kearah wanita itu. Entah kenapa rasa gugup selalu saja menghampiri ketika berhadapan dengan Nada.
"Em, Nada, aku ingin mengundang Kamu dan Farhan untuk makan malam bersama di restoran untuk mencicipi menu baru." Ujar Alfan kemudian ia mengatupkan bibirnya dengan rapat. Ia terpaksa berbohong demi putrinya yang ingin sekali makan malam bersama Nada. Bahkan demi memuluskan rencana ia juga harus melibatkan koki untuk membuat makanan yang tidak ada dalam daftar buku menu.
"Iya Mas, nanti aku akan bilang sama Mas Farhan," ujar Nada. Namun, mengingat kekasih suaminya itu akan kembali hari ini ia yakin Farhan tidak akan bisa menghadiri undangan Alfan, karena suaminya pasti akan lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersama kekasihnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Darna Wati
ada kah nanti penyesalan thor, buat laki2 yg nama nya si farhan..
2024-07-15
0
Elfia Yusma
seperti ny cinta key akan berlabuh dihati alfan.
2024-05-10
1
guntur 1609
mamous kau farhan calon jalang mu akan segera kau nikahi
2024-04-05
0