rasa penasaran rachel tidak berdasar. karena rumah itu hanya rumah biasa yang akan segera digusur oleh tuan tanah.
rachel memeriksa setiap bagian rumah itu. memang benar itu hanya gubuk biasa tanpa ada sesuatu yang menarik.
"kita harus segera kembali. pintu belakang itu akan tertutup kalau lewat dari 15 menit."
"kenapa begitu..?"
"karena aku memasang perangkap untuk menangkap warga yang bandel. kalau tertutup mau tidak mau kita harus memanjat atau melewati ruyuk." tutur arqan.
tak ingin berlama lama lagi rachel segera keluar dari rumah itu. namun bajunya tersangkut saat melewati celah pintu. tidak sengaja rachel merobek bajunya. dia menutup bagian yang robek itu dengan tangan lalu berjalan kembali ke rumah susun.
arqan melihat baju rachel yang robek. "tidak perlu ditutupi," kata arqan. "biar aku jahitkan dengan mesin." sambungnya.
rachel menolak tawaran itu dia ingin menjahitnya sendiri.
tanpa sepengetahuan arqan dan rachel, ada seseorang yang sedang duduk di teras rumah.
pintu belakang kembali tertutup. arqan sengaja tidak memberitahu rachel alasan mengapa rumah itu tidak digusur. arqan berencana tidak memberitahunya selama dia tidak menanyakannya.
rachel mengangkat telepon dari seseorang. orang itu adalah translator senior yang memberikan rachel pekerjaan setiap harinya. lewat telepon orang itu memberi peringatan kepada rachel. jika rachel tidak menyelesaikan pekerjaannya yang menumpuk maka rachel akan dipecat dan tidak mendapat gaji mingguan.
rachel melihat jam hp nya. masih ada banyak waktu untuk mengerjakannya. arqan mengingatkannya untuk tidak menunda nunda pekerjaan.
"belakangan ini aku terlalu sering maraton drakor. apa kau bisa membantuku? jadwalku padat hari ini." pinta rachel.
"jadwal apa...?"
rachel merincikan agendanya hari ini. "pagi jadi asistenmu, siang mengerjakan desain spanduk, sore nonton-maksudku mengajak nein jalan-jalan, malam menerjemahkan komik. sejujurnya aku tidak yakin bisa menyelesaikan semuanya sekaligus."
rachel memberi kode. dia menatap arqan penuh harap. arqan balas menatap mata gadis itu.
arqan berkedip lebih dahulu. rachel menertawakannya. ternyata mereka saling main tatap tatapan.
"baiklah rachel, pas sekali aku punya itu."
arqan menyalakan laptop nya lalu membuka sebuah aplikasi yang bernama AI maker. tak lama setelah proses loading selesai AI yang dilihat rachel saat akan mendaftar kerja muncul.
AI itu bernama minerva. arqan memperkenalkan minerva sebagai asisten digitalnya. tugas minerva adalah memilih pesan penting untuk dimasukkan ke folder khusus.
"serahkan saja tugas desainmu pada minerva. cukup tulis kalimat dan minerva akan membuatnya desainnya dengan memadukan semua elemen."
rachel mengetik tulisan yang harus ada di desainnya lalu membiarkan minerva bekerja. arqan menyuruh rachel menyelesaikan semua pekerjaannya. perintah itu tidak dapat ditolak karena saat ini arqan adalah bos rachel.
"baik bos,"
rachel mengedit komik per chapter dengan sangat cepat berkat bantuan arqan. pekerjaan translator itu bagaikan membalik telapak tangan untuk arqan. kemampuan berbahasa inggris itu ia dapat dari belajar dengan giat dan bermain game.
saat arqan lelah rachel akan mengambilkannya minuman. saat rachel lelah arqan akan memberinya minuman dan memijat bahunya.
"jaga pandanganmu arqan. jangan melihat ke bagian bawah." rachel menggoda arqan. arqan pun mendongak ke atas agar tidak salah pandang.
Saat tengah asik menerjemahkan bab bab yang menumpuk, pintu kamar rachel di ketuk oleh seseorang. Ketika dibuka ternyata itu pak sekuriti. Beliau datang untuk menegur arqan dan rachel karena mereka terlalu sering berduaan di dalam kamar.
Arqan tidak mengerti kenapa dia ditegur. Padahal dia sudah minta izin ke pak sekuriti dan tuan tanah. Pak sekuriti menjelaskan kalau ada yang mengirimkan foto arqan dan rachel melakukan hal tidak senonoh.
Foto yang dimaksud adalah foto yang diambil marry saat melihat arqan dan rachel berpelukan di dalam kamar.
Pak sekuriti menatap tajam arqan. Pak sekuriti tidak percaya begitu saja dengan tangkapan gambar itu. Karena itulah beliau ingin mendengar penjelasan arqan dan rachel secara terpisah.
Arqan menjelaskan kalau event di foto itu terjadi setelah dia menyatakan cintanya pada rachel.
Rachel pun mengatakan hal yang sama. Dia memeluk arqan tanpa pikir panjang saking senangnya dilamar.
"jadi kalian berpelukan karena saling suka. Itu mendekati zina."
"maaf.. saya yang salah. Arqan langsung mendorong saya setelah itu. Jadi tak terjadi apa-apa."
Pak sekuriti mengusap dahinya. Dia menarik bahu arqan lalu membawa anak itu berjalan menjauh dari rachel. Dengan nada suara pelan pak sekuriti menyuruh arqan untuk tidak terlalu sering berduaan dengan rachel. Gadis secantik dia bisa membuat pria lepas kendali. Dan kalau arqan datang ke rumahnya, ada baiknya untuk membiarkan pintu depan terbuka.
Arqan mengangguk. Pak sekuriti juga meminta rachel untuk berhati-hati. Karena pak sekuriti mendengar perempuan yang memberikan foto itu terus menghardik rachel saat berbicara di telepon.
Agar tidak menimbulkan kecurigaan, rachel pindah ke kamar arqan yang ada cctv nya. Tak lama berselang desain spanduk rachel selesai dibuat.
Rachel cukup terkejut melihat hasilnya. Desain yang dibuat minerva setara kualitasnya dengan buatan desaigner profesional walau masih ada beberapa bagian kosong.
"dia memakai aplikasi apa..?" tanya rachel.
"coreldraw, biayanya 10 ribu..!"
Rachel kaget tiba-tiba dimintai bayaran, namun arqan hanya bercanda. Rachel pun memukul lengan arqan.
Desain yang dibuat minerva ada 3. Semuanya dia buat hanya dalam waktu 2 jam. Dua dari 3 desain itu diambil dan dimodifikasi lagi oleh rachel, setelah itu dia kirimkan ke bos nya.
Si bos percetakan menyukai desain yang dikirimkan rachel, dibuat minerva. Bos percetakan bahkan menawari rachel pekerjaan tetap di kantornya.
"lihat arqan! karyamu disukai bos percetakan besar. Apa kau mau mempekerjakan minerva disana...?" rachel tidak tertarik jadi pekerja tetap disana. Karena itulah dia menawarkannya pada arqan.
"tidak. Menurutku percetakan tidak seharusnya menggunakan AI untuk membuat desain customer. Itu akan menyempitkan lapangan pekerjaan kita."
"begitu ya. Kalau begitu aku akan menolak tawarannya."
Rachel menolak tawaran si bos, lalu kembali mengabdi ke atasan mudanya. Sementara rachel mengedit bab yang sudah diterjemahkan. Arqan berniat mencari siapa orang yang menyebarkan foto itu. Orang itu pasti punya salinan foto yang sus itu.
Kata pak sekuriti orang yang memberikannya adalah perempuan. Perempuan muda berambut pirang yang sering datang kesini. Hanya ada satu perempuan yang cocok dengan ciri-ciri tersebut.
Orang yang syirik dengannya ketika di sekolah. Orang yang tidak suka saat arqan menjadi juara. Dan orang itu tinggal di rumah susun yang sama dengan arqan. Dia tinggal di lantai 4 seberang. Nama perempuan itu mawar.
"mawar..! Ini aku, arqan...!!" ucap arqan sembari mengetuk pintu dan jendela.
"kak mawar sedang tidak di rumah..!! " adik kembarnya mawar, melati menjawab dari dalam rumah.
"aku tahu mawar ada di dalam melati. Sepatu kesayangannya ada disini. Cepat suruh dia keluar...!"
Mawar akhirnya keluar dari rumah. Dia takut menemui arqan karena terakhir kali mereka bertemu mawar tidak sengaja menumpahkan minuman ke laptop arqan. Arqan tahu kalau target mawar yang sebenarnya adalah bajunya. Tapi karena tersandung perempuan itu malah membalik minuman ke laptopnya.
"ada apa..? Bukankah kau tidak suka naik ke lantai 4..?"
Mawar melipat kedua tangannya. Tatapan matanya yang jutek itu tidak bisa dihindari.
"aku ingin tanya. Apa kau yang mengambil foto ini?" arqan menunjukkan fotonya dan rachel.
Mawar tertawa kecil melihat foto itu.
"bukan aku. Tapi siapapun yang mengambilnya aku menyukainya. Karena dia sudah menunjukkan wajah aslimu." mawar tersenyum puas lalu berbalik ke rumahnya.
Dengan cepat arqan menggenggam tangan marry lalu menyudutkan gadis itu di dinding. Mawar terkejut tidak main diperlakukan seperti itu. Jika itu pria lain maka mawar bisa mengerti. Tapi saat ini arqan lah yang melakukan aksi gentle itu.
"kau hebat juga. jantungku berdetak kencang karena aksimu." ucap mawar.
"aku belum selesai denganmu." ekspresi kemarahan arqan cenderung membuatnya terlihat lebih hidup ketimbang saat dia membuat sesuatu.
Mawar sedikit takut menatap arqan. Dia berteriak kecil pada arqan. "apa urusanmu..!?"
"tadi siang sekuriti melabrak rumahku. Aku dituduh melakukan hal tidak senonoh ke asistenku gara-gara foto ini. Ciri-ciri yang diucapkan pak sekuriti sepenuhnya merujuk padamu. Jadi jangan mengelak lagi..!!" arqan meninggikan suara.
"sumpah, itu bukan aku...!!! Kalau aku berniat memfitnahmu, aku pasti sudah melakukannya lebih dari itu." mawar membela diri lalu keluar dari sudutan arqan.
"bisa saja kau tidak punya waktu melakukannya dan hanya mengambil foto..!!"
"tuduhanmu tidak berdasar..!! Apa kau sudah memeriksa kamera cctv...?!!"
Arqan tersentak. Dia lupa kalau ada kamera cctv di setiap lantai. Arqan pun langsung ke kantor sekuriti untuk memeriksanya bersama mawar. Namun rekaman cctv pada hari itu telah dihapus.
Karena cctv sudah dihapus arqan pun mau tidak mau harus mendatangi pak sekuriti yang sedang makan di warung seberang jalan.
arqan menepuk pundak pak sekuriti.
"maaf pak, apa benar perempuan ini yang memberikan foto itu?"
"bukan! bukan, mbak mawar. saya yakin dia bukan orang sini. dia mirip teman perempuanmu yang sering pakai baju kentat."
arqan tersentak. mungkinkah itu marry. arqan berpikir, kalau benar marry mengapa dia tega memfitnah dirinya dan rachel. padahal seharusnya marry lah yang paling tahu tentang arqan.
arqan berjalan dengan lesu. mawar menjewel arqan sebagai bentuk pelampiasan amarahnya. "makanya, jangan asal menuduh orang! kau mengacaukan hari ulang tahunku!"
"maaf," suaranya tidak bertenaga.
"maaf mengacaukan hari ulang tahunmu. nanti aku berikan kue sebagai permintaan maaf."
mawar melepas daun telinga arqan. lalu pulang ke rumahnya tanpa berkata apa-apa. sementara arqan bertemu dengan marry di didepan gerbang.
"kau sudah tahu ya?" tanya marry. tahapannya dingin dan serius, tidak seperti biasanya.
"kenapa kau memfitnah ku?" arqan bertanya balik.
"aku tidak memfitnah. kau memang sedang melakukannya dengan perempuan itu kan. iya kan?"
arqan menepuk dahinya. dia tidak menyangka marry akan melakukan hal seperti itu padanya. arqan menceritakan kejadian sebenarnya pada marry. namun sampai akhir cerita ekspresi dingin marry tidak berubah.
arqan dan marry berdiri mematung. marry membuka bibirnya lalu drama pun dimulai, "dulu kau menolakku cintaku saat kelas 3 smp. katanya kau memiliki janji dengan mendiang orang tuamu untuk tidak pacaran. tapi sekarang kau malah bertunangan dengan wanita. kenapa kau tidak mengajakku bertunangan waktu itu?"
arqan tidak bisa menjawabnya. ide bertunangan itu baru terpikirkan olehnya sekarang.
marry merasa kecewa. setelah ditolak oleh arqan, marry dijodohkan oleh orang tuanya dengan rico. pertunangan itu membuatnya sakit hati namun dia berusaha tetap kuat. namun sekarang arqan melanggar janjinya.
"apa aku kalah cantik darinya..?! kenapa kau lebih menyukainya ketimbang aku yang telah mendukungmu selama ini..!!!" teriak marry.
teriakan marry di dengar oleh tuan tanah yang sedang ngopi di depan rumah. perlahan tuan tanah mendekati lokasi terjadi perang itu.
"aku... aku pernah menyimpan perasaan padamu. tapi semakin lama kita berteman dan makin sering kita bersama, aku jatuh cinta pada senyumanmu. tapi aku sadar diri dengan statusku. tidak mungkin pemuda kampung sepertiku bisa menggandeng tanganmu." arqan memandang marry dengan takjub bagaikan memandang sosok besar.
arqan melanjutkan, "ketimbang berkhayal menjadi kekasihmu, aku merasa lebih cocok menjadi teman atau rekan bisnismu." arqan menurunkan pandangannya. apa yang terjadi selanjutnya dia serahkan kepada tuhan.
"begitu ya. jadi kau mengira lamaranku dulu hanya sekedar main main saja. kau tidak tahu kalau saat itu aku mati matian berjuang untuk mendapatkan restu orang tuaku."
"kau pasti berpikir saat itu aku hanya merengek dan berguling di lantai, bukan?"
arqan diam seribu basa. di hadapan gadis yang meneteskan air mata karenanya arqan masih sempat menjawab telepon dari rachel.
[tunggu sebentar lagi rachel. aku sedang bicara dengan marry disini.]
arqan langsung mematikan hp nya. dia berjalan mendekati marry bermaksud hendak mengusap ubun-ubunnya.
"dia selalu senang saat aku usap kepalanya." batin arqan.
"kau suka gadis feminim berpakaian tertutup ya. kalau begitu aku akan mengganti penampilanku." ucap marry sembari menepis tangan arqan.
marry menguatkan hatinya. dia tunjukkan sisi tegasnya pada arqan. wajah dingin marry menggetarkan hati arqan. gadis yang dijuluki ratu tomboy itu kini menunjukkan ekspresi sedingin ratu es.
"tunggu marry,"
"jangan ikuti aku..!!" teriak marry.
"oh ya," marry berbalik lalu melempar bungkusan kain berwarna putih.
"itu kue vanilla buatan ibuku. tenang saja. walaupun kau menyakiti hatiku, aku tidak akan membencimu. temui aku kapanpun kau membutuhkan bantuan arqan." setelah memberikan klarifikasi, marry kembali ke dalam mobilnya. lalu pulang dengan diantar sopir.
arqan menatap bungkusan putih itu lalu membukanya. kue vanilla yang sangat cantik terbungkus rapi di dalam wadah plastik transparan.
"kalau secantik ini aku jadi tidak tega memakannya." gumam arqan.
arqan sedikit menyesal dengan apa yang terjadi pada marry. namun dia tidak merasa salah sepenuhnya. namun tetap saja arqan merasa bersalah karena telah mengingkari janjinya.
"aku benar-benar pria yang buruk. aku menyakiti hati perempuan sebaik marry. aku mengingkari janjiku."
saat melewati rumah sambung milik tuan tanah, arqan bertemu tuan tanah yang langsung memegang pundaknya.
"aku tidak sengaja mendengar pembicaraan kalian."
"yah, kami memang terlalu berisik tadi."
"minta maaflah kalau kau melanggar janjimu. selain itu, istriku sering bertemu dengan gadis itu. dia gadis yang ceria sampai hari ini datang. meskipun disakiti dia masih menganggapmu temannya kan. karena itulah jangan palingkan wajahmu dan terus perhatikan dia. mungkin dialah yang sedang membutuhkan bantuanmu."
nasihat tuan tanah mengendap di ingatan arqan. arqan bertekad untuk rehat sementara dari ambisi masa depannya. untuk lebih memperhatikan teman-temannya.
.......................................................................................
Jangan lupa like, komen, dan favoritkan novel ini biar author cepat naik level ke gold 😁 sekalian follow author juga ya.
.......................................................................................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments