Bab 11 : Keberuntungan kedua

Rachel sedang menderita karena rasa sakit masa pubernya. Sementara itu arqan kembali mendapat rintangan di perjalanan. Nein turun dari kendaraannya saat di tengah jalan raya. Kucing itu melompat ke jurang saat melewati jembatan. Arqan pun dibuat pusing karenanya.

"miawwu... ckk, ck, ck, ck.. " arqan memanggil nein. "nein...! ckk, ck, ck, ck.. Dimana kau nein...? Rachel sedang menunggu obat yang kita bawakan...!!!"

Nein kembali dengan membawa sesuatu lagi di mulutnya. "kali ini apa yang kau temukan...?" nein menaruh sebongkah logam mulia di tangan arqan. Kilauan logam mulia itu membuat arqan ternganga sekaligus tidak percaya.

"tunggu dulu...!! Ini emas kah...?? Kok bisa ada disini," arqan teringat dengan rachel. Ia bergegas mengantongi bongkahan emas itu dan mengikat kaki nein dengan daun hutan.

"jangan kabur lagi nein...! Kita sudah terlambat lima belas menit. Marry akan memarahiku setelah ini." tegas arqan pada nein.

Akhirnya arqan sampai di rumah susun. Kalau dipikir pikir lagi nein membawakan banyak keberuntungan walaupun di sisi lain rachel harus menderita karenanya. "assalamualaikum,", "lambat banget lu qan. Mana obatnya...!" arqan memberikan obat ke marry. Nein masuk sendiri ke kandangnya. Arqan masih penasaran dengan nein, mungkinkah dia kucing pembawa keberuntungan.

"ini ka," rachel ragu untuk meminum obat itu karena bukan berasal dari dokter. "ini obat racikan jurusan farmasi smk 7 harapan. Mereka punya izin dokter, kalau mbak enggak percaya cari aja ig pandu satrio, disitu dia ngasih liat izin dokter nya." terang marry.

"percaya pada kami rachel. Kami enggak akan ngasih kamu obat yang asal asalan." Arqan mendukung marry. Akhirnya rachel mau meminum obatnya. "aneh rasanya manis kaya obat sirup." komentar rachel. "wow, ajaib banget. Rasanya sakitnya langsung berkurang." Rachel takjub dengan khasiat obat itu. "bener kan, rasanya kaya diobati sama orang pinter. Selanjutnya kalau mbak perlu obat lagi beli aja sama dia."

Untuk itu rachel menyimpan nomor pandu. "aku harus menemuinya dalam waktu dekat, kayanya dia bisa membantu mengobati sembelitku." ucap rachel dalam hati.

"gak papa kalau kau gak bisa kerja hari ini. Aku akan minta bantuan marry saja." arqan beranjak hendak pulang, "tunggu, bukankah kita harus menjaga rachel sampai tante nya datang?", "tantenya rachel udah datang kok." arqan bisa melihat pantauan cctv di gerbang depan.

Selang beberapa menit kemudian tante miranda datang. Tante miranda kaget melihat orang asing yaitu marry. "saya marry kawannya arqan. Saya yang jaga rachel selama arqan pergi ngambilin obat.", "terima kasih ya, arqan, marry, kalian teman yang terbaik." rachel memuji dengan sungguh-sungguh.

Arqan membalas dengan senyuman seperti biasa. "kamu yakin dia kawan yang baik rachel. Maksud tante cewek tadi. Dia keliatan kaya anak nakal, telinganya aja ada bekas tindik.", "dibilang nakal sih enggak juga tante. Marry jagain pas sendiri.", "syukur deh kalo dia anak baik." tante miranda mengusap dada.

Tante miranda membawakan buah buahan ia duduk di samping rachel lalu mengecek suhu tubuh rachel. "badan kamu panas. Apa kamu merasakan sakit lain. Misal sakit kepala, atau yang lain? ", "enggak tant. Cuma nyeri sama sakit di **** * aja." tutur rachel.

"hattcihh...!!" rachel bersin saat mencium bau ruyuk di badan nein. "ya ampun, kucing kamu bau banget. Kapan terakhir kali di mandiin?" rachel malu menjawab, "belum pernah tant..." tante miranda menepuk dahi.

"bulu kucing yang kotor bisa membawa penyakit bagi si kucing bahkan majikannya. Biar tante mandiin kucing kamu.", "ehh, tante gak takut dicakar.", "ya enggaklah. Emang kuku kucing remaja setajam apa."

Nein bersikap baik walaupun tante miranda akan menyiramkan dengan segayung air. Rachel yang mendengar suara air banjir khawatir dengan metode mandi yang dilakukan tante miranda. "rachel tante minta sabunmu sedikit...!", "pakai aja tant...! Ternyata tante miranda mandi juga."

*

Sementara itu arqan sedang mematikan kamera cctv di kamarnya. "kita mau bikin barang baru. Jadi proses pembuatannya enggak boleh diketahui sama orang luar." ucap arqan dengan serius. "serius amat lu kek mau bikin bom atom aja." celetuk marry.

Terlihat anjing robot sudah dibongkar oleh arqan. Arqan merasa mimpi buruknya kemarin adalah pertanda kalau dia harus membuat turret itu secepatnya. "tidak ada penundaan lagi. Pokoknya gue bakal bikin tuh turret...!" marry tidak bisa apa-apa kalau temannya itu sudah menunjukkan muka serius.

*

Bau sabun yang sangat harum tercium saat pintu kamar mandi dibuka. "nih kucingmu, tante udah menggosoknya sampai ke akar bulunya." ucap tante miranda dengan bangga.

Nein duduk menghadap ke sofa rachel. "sekarang kau enggak bikin aku bersin lagi. Makasih tante miranda." tante miranda mendapat telepon dari bosnya. Rachel merasa tidak enak kalau dijaga terus, apalagi arqan, marry, dan tante miranda pasti punya kesibukan mereka sendiri.

"tante enggak perlu menjagaku terus. Lagian nyeri udah mulai berkurang kok tante." ucap rachel dengan senyum tipis. "kamu yakin? Kalo kamu merasa udah lebih sehat. Tante tinggal ya, kalau ada apa-apa panggil saja tante." tante miranda mengusap ubun-ubun rachel. Rachel bisa berdiri lagi, ia mengunci pintu setelah tante miranda pulang.

"utamakan kunci pintu. Sejujurnya aku masih rada takut tinggal disini. Kalau saja bisa pindah aku ingin pindah." rachel curhat ke nein.

*

Arqan menghitung uang yang tersimpan di dalam dompet pemberian wanita dermawan. Total ada 10 juta. Belum lagi logam mulia temuan nein yang sebesar kepalan tangan. Kucing itu menyeret material seberat itu dengan giginya. Selain membawa keberuntungan kucing itu juga sangat sakti.

"apa yang kulakukan disini? Harusnya aku membuat turret sekarang. Kenapa aku marah menemani cewek pemalas ini berbelanja."

Marry sedang berbelanja ia membeli bahan-bahan untuk membuat kue coklat, "Bahan kue, minyak sayur, tepung terigu serbaguna, gula pasir, baking powder, baking soda, garam dapur, bubuk cokelat, 2 butir telur besar, 235 ml susu cair, vanili. Gue bakal bikin kue valentine yang bisa dimakan sama 3 orang." kata marry dengan semangat.

"lu beneran suka sama rico. Bukannya pas itu lu bilang kaya gini sama fans lu, 'gua terpaksa sama rico gara-gara dijodohin bokap gue'. " ucap arqan sambil meniru nada marry.

"makanya gue bikin buat 3 orang. Biar si kampret rico sadar gua gak pengen berduaan sama dia." terang marry.

"gue gak ikut-ikutan ya. Jangan nyuruh gua jadi orang ketiganya.", "hilih, siapa juga yang nyuruh lu."

Sekembalinya dari berbelanja arqan melihat banyak anak-anak yang berebut ingin memainkan arcade game nya. "maaf adik-adik, arcade gamenya gak bisa dimainin." kata pak sekuriti." arqan tiba tiba saja berbisik ke pak sekuriti. "pinjamin aja pak, tapi satu anak cuman boleh main sekali."

Pak sekuriti menolak usul arqan karena beliau enggak bisa mengawasi mereka. Akhirnya arqan membuat gagasan dengan cara memindahkan arcade game itu ke dalam gudang yang terletak di samping tangga. Arqan menyuruh anak anak masuk bergantian. 4 anak, 4 anak, 4 anak. "kalo mati gantian sama temennya ya. Kalau sudah selesai langsung pulang. Kalian liat cctv itu...! Kalau ada yang main dua kali bakal gak bakal kakak bolehin main lagi...!" ucap arqan dengan tegas. "oke ka.", "anak-anak pintar."

Arqan dan marry lanjut membikin kue. Membuat kue adalah kegiatan yang paling dibenci arqan karena adonan kue lengket seringkali berhamburan di lantai. Marry pun tahu akan hal itu. Karena itulah dia akan memberi akan arqan imbalan.

Arqan sesekali melihat pantauan kamera cctv di hp nya. Ternyata tidak hanya anak kecil saja yang ingin mencoba game itu, beberapa orang dewasa itu juga tertarik mencoba. Game Genocide rule berbeda dengan arcade game lain. Karena visual game ini dapat dirubah setelah menamatkan gamenya.

Begini, game genocide rule saat pertama dimainkan visualnya pixel dan menggunakan perspektif top down/bird-eye view seperti game pixel pada umumnya. Untuk membuat game itu sedikit berbeda arqan membuat sebuah secret ending yang apabila ditemukan maka akan merombak keseluruhan elemen permainan di putaran berikutnya.

Game itu akan berubah menjadi game action first person yang sangat keren. Dengan visual mencekam bagai game outlast dan combat system bagai game VR. Namun sayangnya belum ada yang menemukan secret ending itu.

Marry terpeleset di pintu kamar mandi, untung saja arqan sempat menangkapnya. "hati-hati dong, kalau kepalamu terbentur dan kau mati disini, aku bisa jadi pembunuh." marry tertawa geli mendengar kata-kata arqan.

Akhirnya setelah beberapa jam yang membosankan kue coklat itu jadi. Marry mengeluarkan kue dari oven lalu menghiasnya dengan coklat lumer. "di luarnya coklat, di dalamnya juga coklat, lu enggak takut kena diabetes makan ini?" tanya arqan.

"kalau apa-apa takut lu gak bakal bisa menikmati manisnya hidup." jawab marry dengan tegas. "lu copas kalimat itu dari kepala sekolah kita kan."

Marry meminta arqan mencicipi kue nya. Rasanya hanya coklat dan gula saja. "memang begitu rasanya tolol...! Tapi enak kan?" tanya marry lagi. "lumayan, rasanya kaya makan bubur coklat." tenggorokan arqan sakit setelah menelan kue super manis itu. "kalo lu gak suka kasih ke mba rachel."

Saat arqan berada di tangga menuju ke lantai 2. Arqan bertemu dengan anak-anak yang dengan hebohnya memberitahu kalau game tampilan game arqan berubah jadi keren sekali. 

Mendengar itu arqan pun mengira kalau ada orang yang berhasil mendapatkan secret ending dalam game nya. Durasi game utama genocide rule 4 jam, ditambah skenario secret ending 1 jam. Kalau tidak percaya ada orang yang bisa menemukan secret endingnya secepat itu.

"siapa... orangnya...?" anak-anak menunjuk kepada seorang pemuda berbadan... cebol, dan bergaya rambut korea. "siapa lu? Kayanya lu bukan orang sini...?" tanya arqan ke pemuda itu. "gue emang bukan orang sini. Gue cuman mampir ke rumah temen terus ngeliat mesin yang keren ini." tutur pemuda itu.

"berapa harganya mesin kaya gini?", "mesin itu gak dijual, itu punya smk teknologi elit." tutur arqan. 

Walaupun arqan penasaran bagaimana orang itu menemukan secret endingnya. Itu tidak penting lagi, karena orang ini ternyata disuruh orang tua marry membawa marry pulang. Orang itu bernama lauroe. Dia pekerja paruh waktu yang bekerja serabutan.

"katanya mbak marry leadswan sering kesini. Tapi gua gak tahu kalau gedungnya sebesar ini. Lu tahu gak dia sering kemana." tutur lauroe.

"ohh, sebenarnya marry sering ke rumah gue. Sekarang dia lagi di rumah gue, lagi bikin kue." arqan menjawab jujur. Lauroe terkejut mendengarnya. Dia bergegas mendatangi kamar arqan di lantai 3.

Terlihat kue coklat marry terjatuh di lantai sementara marry naik ke atas meja. "ada kecoa satu koloni... Lu gak pernah bersihin rumah kah qan...!!!"

"se-sering kok..!! Sayang banget kuenya jadi gak bisa dimakan." arqan memungut kue coklat yang berhamburan di lantai. "udah sini turun...!" saat marry turun seekor kecoa tiba-tiba saja hinggap di bahunya, membuatnya panik tidak ketulungan.

Lauroe menangkap kecoa itu lalu melemparnya ke luar jendela. Marry jadi lebih tenang, "itu baru satu." ucap marry berharap pria asing itu menangkap semua kecoa.

"mar, kayanya lu harus pulang sekarang deh. Cowok itu disuruh menjemputmu." ungkap arqan. Lauroe yang disiplin menunjukkan bukti chat nya dengan orang tua marry. Dia juga menunjukkan sebuah koin bergambar wajah marry.

Melihat koin khusus istimewa keluarga leadswan, marry tidak bisa mengelak lagi. Kalau dia tidak patuh ia akan dihukum lari 10 putaran dengan kaki dan tangan terikat.

"kalau begitu aku pulang dulu ya arqan. Sayang banget kue yang udah kita bikin susah payah rusak. Maaf juga soal rumahmu. Nanti aku datang lagi."

Marry pulang dengan dijaga lauroe. Setelah membersihkan rumahnya arqan bergegas ke rumah rachel untuk memberikan kue dan memberikan harta karun temuan nein.

"rachel ada yang mau aku bicarakan. Sebenarnya saat ke sekolah tadi nein tiba-tiba saja ada di sepeda motorku, terus... " arqan menceritakan kejadian absurd tadi siang. Mulai dari menemukan dompet sampai menemukan emas. Bongkahan emas itu bahkan lebih besar dari tangan rachel.

"aku rasa nein itu kucing membawa keberuntungan, seperti mitos kucing di jepang. Gimana menurutmu...?? " (arqan)

"i... i-ini emas asli...?? Kenapa kau memberikannya padaku...??" (rachel)

"yang menemukannya kan kucingmu. Jadi sudah sewajarnya aku memberikannya denganmu." (arqan)

Mata rachel bersinar kuning. "ayo kita bagi emasnya..!! Kau 70%, aku 30%." 

Arqan langsung menolaknya pembagian itu, "aku enggak setuju, sebagai pemilik sang kucing harusnya kau dapat bagian lebih banyak...! Aku 25%, kau 75%."

Rachel tidak setuju karena bagiannya terlalu besar, "itu curang. Walaupun nein yang menemukannya kau tidak pergi emasnya tidak akan ditemukan. 50, 50. Itu yang paling adil."

Arqan mempertimbangkannya. Sebenarnya mereka belum bisa membagikan hasil karena emas itu belum dijual. Untuk itu rachel berniat pergi ke toko emas keesokan harinya.

"darimana mbak dapat logam mulia mentah kaya gini. Ini kalau dijual harganya bisa sampai ratusan juta, enggak bisa miliaran...!"

Rachel mau pingsan mendengar jumlah itu. Dia juga membawa nein si kucing keberuntungan. Emas itu pun diberi oleh seorang kolektor emas dengan harga 4 miliar rupiah.

Perjanjian 50:50 masih berlaku. Arqan dan rachel pun menjadi miliarder dadakan.

...........................................................................

Jangan lupa like, komen, dan favoritkan novel ini biar author cepat naik level ke gold 😁 sekalian follow author juga ya. Janji gak bakal rugi deh,

dah lama pengen crazy update tapi belum kesampaian 😂

...........................................................................

Episodes
1 Bab 1 : Pindah Rumah
2 Bab 2 : Tetangga meresahkan
3 Bab 3 : Teman pria beda usia
4 Bab 4 : Bekerja bersama anak jurusan teknologi
5 Bab 5 : Tertuduh
6 Bab 6 : Trauma
7 Bab 7 : Trauma (2) penyelidikan detektif arqan
8 Bab 8 : Kencan bohongan
9 Bab 9 : Pertanda
10 Bab 10 : Keberuntungan pertama
11 Bab 11 : Keberuntungan kedua
12 Bab 12 : Berbelanja hemat
13 Bab 13 : Master yang aneh
14 Bab 14 : kucing jantan belang tiga
15 Bab 15 : Harapan Rachel
16 Bab 16 : Harapan neín
17 Bab 17 : Harapan Arqan
18 Bab 18 : Kencan satu hari penuh
19 Bab 19 : Penanganan kasus KDRT
20 Bab 20 : Melanggar janji
21 Bab 21 : Restu orang tua
22 Bab 22 : Obsesi marry
23 Bab 23 : Provokasi
24 Bab 24 : Perpisahan yang membentuk tujuan
25 Bab 25 : Kemiripan
26 Bab 26 | < [ Bencana ] > < [ Crossover ] >
27 Bab 27 | < Yang tak dapat dijelaskan > [ Crossover ]
28 Bab 28 : Detektif ulung
29 Bab 29 : Kemarahan serigala penunggu
30 Bab 30 : Episode akhir pekan di pantai
31 Bab 31 : Gadis Hacker
32 Bab 32 : Memerankan tokoh yang dingin
33 Bab 33 : Keinginan untuk melindungi
34 Bab 34 : Arqan menjadi asisten
35 Bab 35 : Menolak menjadi artis
36 Bab 36 : Adu ilmu penjaga tidak terduga
37 Bab 37 : Pertemuan Dengan Iblis
38 Bab 38 : Rachel Hijrah
39 Bab 39 : Rachel Hijrah (2)
40 Bab 40 : Lamaran Pertunangan (1)
41 Bab 41 : Rachel, Arqan dan awal cerita Nein
42 Bab 42 [ CROSSOVER ] < NOSTRADAMUS >
43 Bab 43 [ CROSSOVER ] < Janji masa depan dan Mindset yang salah >
44 Bab 44 : Berbagi ilmu putih dan Janji seumur hidup
45 Bab 45 : Kekuatan Miliarder
46 Bab 46 : Misteri di kampung halaman (1)
47 Bab 47 : Misteri di kampung halaman (2) Rambutan Berduri (1)
48 Bab 48 : Rambutan Berduri (2)
49 Bab 49 : Takkan ada lagi yang mendekat
50 Bab 50 : Pindah Rumah
51 Bab 51 : Tantangan Berhadiah 500 Juta
52 Bab 52 : Prestasi Yang Diabadikan
53 Bab 53 : Masalah Abigail
54 Bab 54 : Hari Santai
55 Bab 55 : Hotel Khusus Orang Rusia
56 Bab 56 : Belajar Bela Diri Lagi
57 Bab 57 : Bela Diri Dan Senjata Modern
58 Bab 58 : Hancurkan Semua Musuhmu!
59 Bab 59 : 3 Proyek Baru
60 Bab 60 : Pertimbangan Untuk Menyerah
61 Bab 61 : Akhir Cerita Kami
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab 1 : Pindah Rumah
2
Bab 2 : Tetangga meresahkan
3
Bab 3 : Teman pria beda usia
4
Bab 4 : Bekerja bersama anak jurusan teknologi
5
Bab 5 : Tertuduh
6
Bab 6 : Trauma
7
Bab 7 : Trauma (2) penyelidikan detektif arqan
8
Bab 8 : Kencan bohongan
9
Bab 9 : Pertanda
10
Bab 10 : Keberuntungan pertama
11
Bab 11 : Keberuntungan kedua
12
Bab 12 : Berbelanja hemat
13
Bab 13 : Master yang aneh
14
Bab 14 : kucing jantan belang tiga
15
Bab 15 : Harapan Rachel
16
Bab 16 : Harapan neín
17
Bab 17 : Harapan Arqan
18
Bab 18 : Kencan satu hari penuh
19
Bab 19 : Penanganan kasus KDRT
20
Bab 20 : Melanggar janji
21
Bab 21 : Restu orang tua
22
Bab 22 : Obsesi marry
23
Bab 23 : Provokasi
24
Bab 24 : Perpisahan yang membentuk tujuan
25
Bab 25 : Kemiripan
26
Bab 26 | < [ Bencana ] > < [ Crossover ] >
27
Bab 27 | < Yang tak dapat dijelaskan > [ Crossover ]
28
Bab 28 : Detektif ulung
29
Bab 29 : Kemarahan serigala penunggu
30
Bab 30 : Episode akhir pekan di pantai
31
Bab 31 : Gadis Hacker
32
Bab 32 : Memerankan tokoh yang dingin
33
Bab 33 : Keinginan untuk melindungi
34
Bab 34 : Arqan menjadi asisten
35
Bab 35 : Menolak menjadi artis
36
Bab 36 : Adu ilmu penjaga tidak terduga
37
Bab 37 : Pertemuan Dengan Iblis
38
Bab 38 : Rachel Hijrah
39
Bab 39 : Rachel Hijrah (2)
40
Bab 40 : Lamaran Pertunangan (1)
41
Bab 41 : Rachel, Arqan dan awal cerita Nein
42
Bab 42 [ CROSSOVER ] < NOSTRADAMUS >
43
Bab 43 [ CROSSOVER ] < Janji masa depan dan Mindset yang salah >
44
Bab 44 : Berbagi ilmu putih dan Janji seumur hidup
45
Bab 45 : Kekuatan Miliarder
46
Bab 46 : Misteri di kampung halaman (1)
47
Bab 47 : Misteri di kampung halaman (2) Rambutan Berduri (1)
48
Bab 48 : Rambutan Berduri (2)
49
Bab 49 : Takkan ada lagi yang mendekat
50
Bab 50 : Pindah Rumah
51
Bab 51 : Tantangan Berhadiah 500 Juta
52
Bab 52 : Prestasi Yang Diabadikan
53
Bab 53 : Masalah Abigail
54
Bab 54 : Hari Santai
55
Bab 55 : Hotel Khusus Orang Rusia
56
Bab 56 : Belajar Bela Diri Lagi
57
Bab 57 : Bela Diri Dan Senjata Modern
58
Bab 58 : Hancurkan Semua Musuhmu!
59
Bab 59 : 3 Proyek Baru
60
Bab 60 : Pertimbangan Untuk Menyerah
61
Bab 61 : Akhir Cerita Kami

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!