Di klinik hewan yang bahkan tidak pernah dikunjungi pelanggan rachel menunggu dokter merawat luka-luka nein. Untungnya kucing itu tangguh dan dapat berdiri lagi meski ada luka menganga di badannya.
"jangan bangun dulu nein. " ucap rachel.
"siapa namanya? Nein, apa arti nama itu? " tanya sang dokter.
Rachel agak khawatir berada di dekat pria setelah mengalami teror yang mengerikan itu. Dia menjawab arti nama nein adalah "menolak." setelah itu ingin langsung pergi.
"nama adalah doa. Selain itu ada mitos kucing memiliki 9 nyawa. Jika terjadi sesuatu lagi kepada kucing mba silahkan bawa kesini. Saya senantiasa siap menyelamatkan." ucap dokter itu sembari menunduk seperti orang jepang.
Rachel menggangguk. Perilaku dokter itu agak aneh. Klinik hewan itu juga aneh. Mereka buka 24 jam sehari, hanya ada satu dokter dan dua asisten dokter, pria dan wanita di tempat itu. Nilai yang diberikan oleh aplikasi pencari untuk tempat itu adalah bintang setengah. Benar-benar underrate. Pikir rachel.
Di tengah jalan rachel sempat singgah untuk membeli semprotan cabai dan cabai merah lainnya untuk dipirik guna memperkuat efek semprotan itu.
Sesampanya di rumah, rachel langsung mendatangi kantor sekuriti rumah susun. Dia bertanya adakah petunjuk yang diperoleh melalui CCTV.
"bapak, bapak, apa pelakunya udah ketemu? " tanya rachel terbata bata.
"enggak keliatan neng. Kayanya pelakunya masuk lewat sisi belakang. Kalau neng mau tahu perkembangannya, arqan sama pak parjo lagi menyelidiki di gedung belakang." kata pak sekuriti.
Tante miranda menghampiri rachel, tantenya itu tidak menyangka hal seburuk itu bisa terjadi di rumah susun yang sebelumnya senantiasa damai.
Saat tante miranda ingin menelepon orang tua rachel, rachel mencegahnya, "ibu punya riwayat penyakit jantung. Rachel gak mau ibu capek-capek datang kesini cuma buat nenangin rachel." tutur rachel dengan pelan. Mungkin dia malu bicara di saat banyak orang memperhatikannya.
"bapak dan ibu, tolong jangan viralin masalah ini ya." pinta tante miranda.
Untungnya para tetangga mengerti keadaan rachel. Sambil menggendong nein, rachel menyusul arqan ke belakang gedung. Arqan sedang coba memanjat ke balkon rumah rachel yang berada di lantai 2.
Arqan turun menghampiri rachel, dengan hati tidak tenang dia menyarankan ke rachel untuk bermalam di rumah tante miranda hari ini karena mereka belum menemukan petunjuk lewat mana si peneror masuk.
"tidak ada bekas pintu dan jendela di buka paksa dengan besi. Ini hanya asumsiku tapi sebaiknya malam ini kau tidak tidur sendiri." ucap reynard.
Mendengar itu tante miranda dan seorang tetangga lainnya berinisiatif bermalam di rumah rachel malam ini. Rachel mempersilahkan mereka masuk dan menyiapkan tempat tidur untuk mereka.
Rachel memutuskan tidur di ruang tamu malam itu, beberapa kali dia mengintip keluar karena mendengar seseorang bolak balik di depan rumahnya.
"arqan?"
Rachel mengechat arqan. Rachel bertanya kenapa arqan bolak balik di depan rumahnya, dia mengaku agak terganggu. Arqan meminta maaf, dia sedang mengecek CCTV yang terpasang di lantai dua.
Di pikir seperti apapun dia tetap tidak mengerti mengapa cctv tidak menangkap apapun di saat terjadi hal genting seperti ini. Dia curiga ada yang memanipulasi kamera cctv yang telah susah payah dia buat dan pasang di setiap untuk keamanan warga rumah susun. Kecurigaannya mengarah ke beberapa orang yang juga merupakan warga rumah susun.
Sementara itu rachel tidak kuat lagi
***
Keesokan harinya arqan datang ke sekolah lebih awal. Dia merasa kejadian semalam itu sangat janggal. Bagaimana tidak, tidak ada goresan sedikitpun di dinding dan CCTV tidak menangkap apapun. Hanya hantu yang bisa melakukan hal seperti itu.
"hantu, hantu, hantu, "
Marry menabrak arqan dengan sengaja. Dia heran melihat temannya itu terus bergumam dari kejauhan.
"lu ngocehin apa dari tadi? " tanya marry. "tadi malam, " arqan menceritakan teror yang dialami rachel tadi malam.
"hah! Beneran kaya gitu!! Bangs*t, kasihan mba rachel! "
Arqan menutup congor marry. "jangan keras-keras ngomongnya, rachel gak mau berita ini nyebar kemana-mana. Entar cewek-cewek yang tinggal sendiri jadi pada takut!" arqan menasihati temannya itu, marry menggangguk paham.
"lalu sekarang gimana? Kalau enggak dilaporin ke polisi gimana mau nangkep pelakunya?"
"gue udah bikin plan b buat ngatasin masalah ini, " ucap arqan.
"buset plan b! Emang plan a nya apaan? " tanya marry.
"gue pengen geledah rumahnya si rachel. Gue curiga penguntitnya datang lewat rumah di bawahnya. Dan gua curiga pelakunya salah satu warga rumah susun, bukan orang luar. "
Marry memegang dagunya, sok sokan berpikir keras. "teori lu yang kedua masuk akal. Kemungkinan pelakunya orang dalam. Kalo pengutitnya beneran masuk lewat kamar bawah, berarti fiks! Pelakunya orang dalam! " tegas marry.
Arqan berencana meminta izin rachel untuk menggeledah rumahnya, namun tak lama kemudian rachel datang menemui mereka. Rachel datang untuk bekerja namun arqan sedang tidak memanggilnya hari ini.
"lahh?? aku kan sudah bilang kau enggak perlu datang hari ini. Kalau kau kerja terus siapa yang jagain nein? " tanya arqan dengan tegas.
Rachel tersenyum dan menjawab pertanyaan arqan, "nein bisa jaga diri kok. Walaupun agak nakal dia gak akan kenapa-kenapa. " rachel duduk di kursi panjang depan arqan dan marry.
"gitu ya. Nein sampai di tusuk pisau oleh si penguntit. Benar-benar kejam tu orang!!"
"nein itu siapa qan?" (marry)
"kucing peliharaannya mba rachel. Kemarin kami nemuin dia sekarat di tong sampah. Punggung dicucuk pakai cutter. " (arqan)
"gila! Ngeri banget!"
Rachel menyampaikan kabar baik kalau nein baik-baik saja. Untung saja kucing itu punya sembilan nyawa seperti mitosnya.
"tadi pak sekuriti menggeledah rumahku, soalnya ada kemungkinan si penguntit masuk lewat kamar bawah, tapi setelah diperiksa ke seluruh lantai dan atap kamar bawah, enggak ditemukan satu pun lubang yang bisa dimasuki orang. "
Teror ini menjadi masalah serius karena aksi penyerangan yang dilakukan si penguntit. Kalau saja terornya hanya sebatas mengganti wallpaper laptop dengan gambar tidak senonoh maka ada kemungkinan itu hanya teror dari orang iseng, tapi karena kucing pemilik rumah ditusuk dan dibuang ke tempat sampah itulah yang membuat rachel takut.
Arqan menelepon pak sekuriti untuk meminta hasil penyelidikan secara langsung. Dan hasilnya sama seperti yang rachel bilang. Lalu arqan memerintah para sekuriti untuk mengumpulkan warga rumah susun untuk diinterogasi sekaligus.
Marry kagum melihat totalitas arqan membantu tetangganya.
(dalam hati marry) "kalau buat tetangganya aja dia sampe kerja keras kaya gini, gimana buat pacarnya coba? Terus gimana kalau buat istrinya? Kyaaaa..!!! Apa gue putus aja ya sama rico, terus pdkt sama arqan... "
Marry mengagumi sosok arqan, sedangkan rachel malah heran dengan arqan.
(dalam hati rachel) "kenapa dia bersusah payah membantuku? Apa karena kasihan? Ataukah sesuatu yang lain?"
Rachel memberitahukan rasa penasarannya. Kenapa arqan bekerja keras seperti polisi untuk membantu rachel?
Arqan menjawab, "orang jahat itu berkeliaran di kawasan rumahku, terlebih lagi dia seperti hantu. Aku kesal sekaligus penasaran. Jadi aku membantu para sekuriti untuk melacak si pelaku. " tiba-tiba arqan menyadari sesuatu. Ekspresinya yang tiba-tiba berubah disadari oleh marry yang sedari tadi memperhatikan wajahnya.
"aku tahu!! " arqan menjentikkan jarinya. "pulanglah rachel, aku juga ingin pulang sekarang. "
"tunggu! Gue mau ikut! " marry memegang lengan baju arqan.
"lu kan kudu sekolah bego! " arqan menarik lengan bajunya. Marry tidak menyerah dan meminta pada rachel untuk memboncengnya, "aku mau ikut boleh kan kak rachel? Aku bisa membantu kalian... " tiba-tiba tutur bahasa marry berubah lebih formal.
Rachel mengiyakan saja, "tapi aku tidak tanggung jawab kalau nilai akhir absenmu kurang." marry menanggapi peringatan itu dengan senyuman manis. "aku gak peduli, lagian orang tuaku berduit." ucapnya dengan angkuh.
Rachel dan marry mengikuti arqan ke kantor sekuriti. Arqan mengeluarkan laptopnya lalu menyalin rekaman CCTV selama 7 hari terakhir. "untung saja rekaman 6 hari sebelumnya belum dihapus. "
Arqan pergi ke kamarnya disana dia mulai memeriksa rekaman CCTV kemarin malam dan membandingkannya dengan rekaman beberapa hari yang lalu.
Cukup lama reynard melakukannya sampai sore hari. Rachel membawa keluar nein untuk dipertemukan dengan marry. Rupanya marry adalah seorang cat lovers, Ailurophile, alias pecinta kucing.
Arqan menemukan kejanggalan pada salah satu rekaman di malam hari. Kamera cctv itu sedikit menyorot ke atas sehingga atap yang menjadi lantai 3 terlihat. Dalam rekaman itu tidak terlihat satu orang pun, namun arqan menyadari ada sebuah tali atau ekor tikus yang menjuntai dari lantai tiga. Itu adalah rekaman 3 hari sebelum kejadian.
Di pinggir lantai atas terlihat sesuatu seperti tali menjuntai kemudian hilang. Arqan berasumsi itu adalah ekor tikus. Tapi bukan itu yang penting. Arqan menyadari ekor tikus itu juga muncul di rekaman penting tadi malam.
Kemungkinan rekaman cctv itu sudah dimanipulasi oleh seseorang yang ahli mengedit. Setelah membandingkan rekaman cctv 3 hari yang lalu dan yang kemarin malam di satu screen. Reynard menyimpulkan bahwa kemiripan kedua rekaman itu adalah 100%.
"pantas saja aku gak melihat apapun kemarin malam. Ternyata rekaman ini di ganti, bukan diedit. "
Arqan berhasil menyaring tersangka satu gedung menjadi 3 orang. Segera ia beritahukan temuannya pada rachel dan marry lewat wa. Di awal chat nya arqan menyuruh rachel dan marry tetap tenang. Karena para pelaku itu cukup pintar.
Rachel terkejut bukan main membaca list tersangka yang dikirim arqan. Dia semakin takut tinggal di rumah susun itu. Rachel merasa ingin menangis tetapi dia malu dilihat marry.
Rachel : [ trrus gimana dong? ] rachel mengetik dengan tangan gemetar.
Arqan membalas : [ kita tidak bisa melapor ke polisi karena tidak ada bukti akurat. Tenang saja aku punya rencana untuk mengatasi orang ini. ]
Arqan : [ jika orang itu benar-benar mengincarmu, dia pasti akan datang lagi. Aku akan memainkan trik yang sama untuk menangkapnya. ]
Arqan : [ tapi kau tidak boleh ditemani siapapun malam ini rachel. Percayalah padaku, kalau penguntit itu datang lagi aku tidak akan membiarkannya menyentuhmu. ]
Marry : [ @arqankencana semangat!! Jangan biarkan orang jahat melajalera!! ]
Arqan : [ @marrycheesy lu juga pulang sono!! ]
Mulai detik ini si penguntit mulai mencurigai arqan akan melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya.
Arqan menghubungi kenalannya yang bersekolah di SMA 9 Awan uap. Arqan memintanya datang untuk membantunya menangkap pelaku kriminal. Temannya itu pun setuju dan akan datang malam itu juga.
***
Malam harinya rachel menjalankan aktivitas nya seperti biasa. Namun rasa takut akan sosok penguntit itu terus menghantui pikirannya.
Jam 9 malam rachel menyeduh mie dan makan malam bersama nein. Setidaknya kehadiran kucingnya itu sedikit membuatnya tenang. Tak lama kemudian rachel mendengar suara dari balkon rumahnya.
Rachel yang tidak berani memeriksa lantas mengambil semprotan cabai juga pisau dapur. Dirundung ketakutan rachel pun coba menghalangi pintu kamarnya dengan meja lemari pakaian.
Rachel mengunci diri bersama nein. Bertahan di dalam kamar yang gelap. Rachel tidak bisa menyalakan lampu karena tombol atau ketekannya berada di luar kamar.
Rachel memutuskan untuk tidur saja. Karena tidak ada gunanya dia merasa takut seperti ini, terlebih janji yang diucapkan arqan terasa membekas di hatinya.
"...'aku tidak akan membiarkannya menyentuhmu'. Gombalan yang bagus arqan. Ku harap kau memang segentle itu. "
Rachel memejamkan mata, bersama nein dia tertidur pulas.
*
Pada jam 2 dini hari nein terbangun dari tidurnya. Indra pendengarannya yang sensitif mendengar suara dari bawah ranjang rachel.
Sang penguntit melubangi atap di lantai bawah yang tepat berada di bawah ranjang rachel. Lewat lubang itulah si penguntit masuk. Badannya yang kecil dapat melewati kolong ranjang rachel dengan mudah.
Penguntit itu memakai serba hitam sehingga keberadaan tidak terlihat dalam kegelapan. Dia memandang rachel penuh nafsu melakukan pencabulan kepada rachel dengan cara menjadikan bahan untuk masturbasi.
Setelah puas bermain pakai tangan, si penguntit memotret rachel yang sedang tidur dengan kamera yang dapat menyala dalam gelap.
Saat si penguntit mengambil foto pertama dirinya kaget melihat sepasang mata bersinar dari kegelapan. Mata itu tidak lain adalah nein yang berusaha membangunkan rachel.
Kembali ke beberapa menit yang lalu. Teman arqan sampai ke gedung rumah susun. Mengikuti instruksi yang diberikan arqan, laki-laki bertubuh kekar itu pergi ke belakang gedung dan memanjat diam-diam ke lantai tiga, lalu bersembunyi di balkon rumah arqan.
Arqan menyuruhnya menunggu si penguntit datang. Kemungkinan orang itu akan datang lewat pintu depan atau balkon.
Namun arqan keliru karena penguntit itu justru datang dari kamar bawah. Sekarang rachel berada dalam bahaya, si penguntit sudah bersiap membekap rachel dengan kain yang sudah dilumuri obat tidur berdosis kuat.
Tiba-tiba cahaya yang sangat terang menyorot si penguntit. Sedari awal arqan tidak berniat meninggalkan rachel seorang diri. Dia telah bersiap di kamar rachel untuk menangkap si penguntit. Itulah juga alasan mengapa rachel mematikan lampu kamarnya.
Si penguntit terkejut dengan keberadaan arqan, dia mengeluarkan pisau yang sangat besar.
...
Niat awalnya sih mau bikin cerita santai, tapi karena saya pencinta fantasi+horror akhirnya cerita santai ini berubah jadi kaya gini🗿
Belum lagi fakta kalau novel ini sejalan dengan sistem kebaikan pemuda terundung yang lingkungannya agak bobrok.
Mohon maaf banget buat pembaca yang kena prank sama sinopsis novel ini 🙏 saya rasa novel ini akan berganti genre menjadi fantasy + horror.
.................................................................................
Jangan lupa like, komen, dan favoritkan novel ini biar author cepat naik level ke gold 😁 sekalian follow author juga ya. Janji gak bakal rugi deh,
dah lama pengen crazy update tapi belum kesampaian 😂
.................................................................................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments