Dengan mata terbelalak sangat lebar, aku menatapnya sambil mematung karena masih cukup kaget dan syok ketika mendengar pengakuan darinya tersebut, sampai-sampai aku sulit untuk menggerakkan tubuhku sendiri saat itu.
"Ha...hah? Kau... Sungguh ketua kelas yang ada di gruf kelas itu ya?" Tanyaku lagi untuk memastikan,
"Iya...kenapa kamu masih tidak percaya, ini lihat saja kalo gak percaya" balas Jingmi padaku sambil menunjukkan foto profil pesan chat nya dan ada juga grup kelas disana.
Aku baru bisa yakin setelah melihat semua itu tapi walaupun begitu tetap saja masih sedikit kaget dan aneh, karena baru mengetahuinya secara tiba-tiba seperti saat ini, sampai tidak lama ada Xinxin yang baru masuk ke dalam kelas dan dia melambaikan tangan padaku hingga duduk di sampingku saat itu.
"Ehh...Zhan Tao." Teriak Xinxin kepadaku sangat keras.
"Xinxin?...Ayo cepat kemari," balasku kepadanya.
Dia terlihat tersenyum ceria menatapku dan aku juga membalas lambaian tangannya dengan segera saat itu juga, tapi ada yang membuat aku cukup kesal saat melihat dia, karena saat tiba di kelas Xinxin malah langsung menanyakan mengenai Jingmi yang duduk di samping kiriku saat itu, dia juga terlalu cerewet dan banyak bicara tidak jelas saat itu, membuat aku sedikit emosi dan di buat malu pada Jingmi.
"Ehh ....Zhan Tao... Siapa pria yang duduk di sebelahnya itu, atau jangan-jangan dia?" Ucap Xinxin sambil menatap mencurigai aku yang tidak jelas.
Dengan cepat aku segera memotong ucapannya sebelum dia akan mengeluarkan pembicaraan lain yang bisa membuat salah paham orang lain.
"Ohh ...kenalkan ini Jingmi, dia pria yang aku tolong saat kau meninggalkan aku malam itu, aku juga sudah menceritakannya padamu bukan?" Balasku secepatnya,
"Aahh...pria itu rupanya, hallo...kenalkan aku Xinxin."
"Jingmi." Balas Jingmi singkat, padat dan sangat jelas saat itu.
Bahkan Jingmi juga tidak menerima uluran tangan dari Xinxin dia hanya mengangguk menundukkan kepalanya sedikit saja, tidak tahu kenapa dia seperti itu, padahal saat berkenalan denganku dia mau mengulurkan tangannya dan bersalaman denganku layaknya orang yang berkenalan satu sama lain.
Tapi kali itu dia malah tidak menerima uluran tangan dari Xinxin sehingga aku segera menarik kembali tangan Xinxin dengan cepat dan wajahnya terlihat sedikit kesal karena terkesan di abaikan oleh Jingmi, aku juga merasa sedikit tidak nyaman sebenarnya karena suasana diantara kami mulai terasa canggung dan tidak bisa bicara dengan leluasa satu sama lain, entah dengan Xinxin ataupun dengan Jingmi.
Sampai ketika aku memulai pembicaraan, mereka malah langsung memotong ucapanku begitu saja.
"Aahhh....apa menu makan siang di kantin nanti ya, tadi aku tidak sempat melihatnya apa kalian tahu?" Tanyaku sengaja ber basa basi pada mereka berdua,
"Tidak." Balas mereka berdua bersamaan.
Aku langsung menelan salivaku cukup kesulitan karena mereka berdua seperti saling tidak menyukai satu sama lain, tidak tahu kenapa padahal saat itu mereka baru bertemu, jika pada Xinxin aku mungkin sedikit mengetahuinya, dia marah karena Jingmi tidak membalas uluran tangan untuk bersalaman dengannya, tetapi pada Jingmi sendiri aku tidak tahu dia mengapa jadi seperti itu secara tiba-tiba dan sangat terlihat bukan seperti Jingmi yang aku kenal sebelumnya.
Aku hanya bisa menghembuskan nafas dengan lesu dan bersikap pasrah tanpa bisa melakukan apapun lagi, karena mau bagaimana pun mereka akan tetap seperti itu bahkan hingga pembelajaran selesai.
Saat aku membereskan semua buku ke dalam ranselku, Xinxin menarik tangan kananku dan mengajak aku untuk maka di kantin dengannya saat itu namun disisi lain Jingmi juga ikut menarik tangan kiriku dan dia malah mengajak aku untuk ke perpustakaan saat itu.
"Zhan Tao ayo kita pergi makan aku sudah sangat lapar," ucap Xinxin.
"Tidak, Zhan Tao ayo ikut aku ke perpustakaan bantu aku membawa beberapa buku untuk jadwal kelas kita besok" ucap Jingmi begitu saja.
Aku langsung menatap dengan heran kepada mereka berdua bergantian.
"Hey...ada apa dengan kalian berdua? Lepaskan tanganku!" Ucapku dengan tegas dan langsung menarik kedua tanganku dengan kuat dari pegangan mereka sekaligus,
"Xinxin....Jingmi, kenapa kalian berebut seperti itu, aku mau ke kantin saja sendirian, aku juga sudah sangat lapar, kalau kalian mau ikut ayo, kalo tidak juga tidak masalah," balasku segera pergi keluar dari kelas dan di ikuti oleh Xinxin dari belakang dengan berlari kecil menyusulku saat itu.
Pada akhirnya aku pun makan bersama dengan Xinxin di kantin, lalu Xinxin mulai membicarakan mengenai jadwal kencan buta pertama yang akan aku lakukan sepulang ngampus hari ini dengan salah satu teman pria pacarnya tersebut.
"Zhan Tao... Kamu lihat ini, nanti kau harus bertemu dengan pria ini di cafe yang ada di ujung jalan, dia juga ngampus di universitas ini loh, satu jurusan dengan pacarku, ingat kamu harus bersikap santun, ramah dan peminum saat bertemu dengannya apa kau mengerti?" Ucap Xinxin kepadaku.
Aku hanya mengangguk saja menanggapinya dan segera menatap wajah pria di ponsel Xinxin tersebut, wajahnya lumayan sih jadi aku menyetujui kencan buta pertamaku ini, namun Xinxin mengatakan hal lain lagi padaku bahwa ternyata hari ini aku akan langsung melakukan empat kencan buta sekaligus dan dia sudah mengatur semua jadwalnya.
"Zhan Tao tapi ingat kau memiliki empat kencan buta hari ini,"ucap Xinxin padaku,
"APA? Xinxin apa kamu waras? Kenapa harus sebanyak itu, bukankah seharusnya sehari satu saja ya?," Balasku dengan mata terbelalak dan sangat kaget ketika mendengarnya.
"Harusnya memang begitu Zhan Tao, tapi kamukan ingin segera mendapatkan pacar dan semua jadwal pria ini hanya kosong hari ini tentu saja kita harus memanfaatkannya kan?" Balas Xinxin kepadaku.
Aku sebenarnya malas sekali jika harus melakukan kencan buta sebanyak itu hari ini sekaligus, terlebih waktunya tidak banyak setelah aku pulang ngampus sore nanti, aku juga ingin bersantai dan istirahat tapi jika memiliki empat janji begini, aku rasa tidak akan bisa bersantai bahkan hanya untuk beberapa menit saja.
"Hua....Xinxin kau ingin membunuhku ya membuat jadwal kencan buta sebanyak ini dalam satu hari sekaligus, aku kan juga manusia aku ingin beristirahat Xinxin," balasku mengeluh padanya.
Karena sudah di buat jadwal oleh Xinxin meski aku mengeluh padanya tetap saja ujung-ujungnya aku tetap akan pergi juga jadi aku tidak bisa mengeluh lebih banyak lagi.
Lagi pula semua ini terjadi karena aku juga yang ingin memiliki pasangan secepatnya, tidak ada cara lain lagi untuk aku mendapatkan pasangan dengan cepat selain dari melakukan kencan buta seperti ini dan sepertinya tidak akan aku temukan lagi teman seperti Xinxin yang mau membantuku melakukan hal seperti ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments