Diantar Kembali

Melihat orang-orang terus memuji Jingmi seperti itu, aku menjadi sedikit penasaran dengan wajahnya sehingga aku mulai mencoba memperhatikan wajahnya itu lebih dekat lagi.

"Wahh...dia taman sekali, siapa dia? Apa dia mahasiswa ajaran baru ya, atau senior yang jenius itu?" Ucap beberapa orang yang melewati jalanan itu.

Zhan Tao langsung mengerutkan kedua alisnya dan dia terus menatap lekat kepada Jingmi, sehingga hal itu membuat Jingmi merasa sedikit aneh sebab dia tidak senang dan risih ketika di perhatikan seperti itu oleh Zhan Tao.

"Hey ..apa yang kamu lihat dariku? Apa kau agak tidak waras ya?" Ucap Jingmi kepada Zhan Tao.

Dengan cepat Zhan Tao yang mendengar itu dia langsung membelalakkan matanya cukup lebar, tentu dia tidak senang mendengar ucapan dari Jingmi seperti itu.

"Ehh...aku waras tahu, aku hanya merasa sedikit heran saja apa yang mereka lihat darimu, sampai mereka terus memujimu tampan aku lihat wajahmu biasa saja" balas Zhan Tao dengan wajahnya yang nampak polos.

Dan hal itu tentu saja membuat Jingmi terus tertawa dengan lebar, dia tidak bisa menahan tawa melihat wajah Zhan Tao yang sangat lucu ketika berbicara seperti itu kepadanya, dan itu adalah pertama kalinya Jingmi melihat ada gadis sepolos Zhan Tao yang bisa bicara jujur di depan seorang pria dan mengatakan yang sebenarnya.

"Apa?...ahahaha...ternyata sedari tadi kau hanya memikirkan hal itu ya? Ahahaha... ada-ada saja kau ini" balasnya terus menertawakan tingkah Zhan Tao.

"Kenapa kau tertawa seperti itu, memang betul apa yang aku katakan, kau biasa saja tidak terlalu tampan, juga tidak jelek" balasnya lagi saat itu.

"Ya..ya..ya...terserah kau saja, tapi terimakasih karena kau sudah membantuku tadi, sepertinya aku sudah harus kembali ke asrama, kau pergi juga lanjutkan perjalananmu" ucap Jingmi kepada Zhan Tao.

Namun sayangnya Zhan Tao yang pelupa dan sulit mengingat jalan, dia tidak tahu kemana dia harus pulang sekarang sebab tadi dia bersama Xinxin dan karena menolong Jingmi dia kehilangan Xinxin sehingga tidak tahu jalan pulang di tambah dia harus melewati jalanan gelap di ujung sana lagi.

Disaat Jingmi hendak pergi, dia langsung menghentikannya dan memegangi tangan Jingmi untuk meminta bantuan, sebab Zhan Tao tidak tahu lagi kepada siapa dia harus meminta bantuan, sebab dia tidak bisa menghubungi Xinxin atau teman lainnya karena mereka belum sempat bertukar nomor.

"Ehh...tunggu, kau tidak boleh pergi" ucap Zhan Tao menahannya,

"Kenapa aku tidak boleh pergi?" Balas Jingmi kepadanya,

"Anu...aku bukan dari tempat ini dan aku mahasiswa ajaran baru, aku tidak bisa mengingat jalan dengan benar jadi aku...aku tidak tahu jalan pulang karena kau membuat temanku berlari kabur meninggalkan aku sebelumnya" ucap Zhan Tao berbicara jujur lagi kepada Jingmi.

Mendengar kepolosan dari Zhan Tao lagi, Jingmi kembali tersenyum lebar dan dia pun segera membalikkan sepedanya dan segera mengajak Zhan Tao untuk naik pada sepedanya saat itu, dan dia akan mengantarnya kembali.

"Haha....ya sudah ayo naik, aku akan membawamu kembali, kau pasti tinggal di asrama putri bukan?" Ucap Jingmi kepadanya,

"Iya.... bagaimana kau tahu?" Balas Zhan Tao sambil segera duduk di boncengan belakang sepeda milik Jingmi saat itu.

"Tentu saja aku tahu sebab semua mahasiswa kebanyakan tinggal di asrama terutama mahasiswa ajaran baru dan yang berasal dari tempat jauh sepertimu" balasnya begitu saja.

Sepanjang perjalanan mereka berdua cepat sekali menjadi akur dan karena Zhan Tao yang merasa takut dia memegangi pakaian Jingmi dengan sangat erat ketika melewati jalanan gelap itu, hal tersebut membuat seorang Jingmi kembali tertawa dan terus saja dia mengajak Zhan Tao untuk mengobrol berniat agar bisa mengesampingkan rasa takut yang dirasakan oleh Zhan Tao saat itu.

Dan rencananya memang berhasil, karena mereka terus mengobrol dan membicarakan banyak hal satu sama lain, mereka sampai tidak sadar akhirnya telah sampai di depan pintu asrama putri.

"Ahh ... akhirnya sampai juga, kenapa terasa sangat dekat ya" ucap Jingmi kepada Zhan Tao sambil terus tersenyum padanya,

"Aahh...iya ini memang tidak terlalu jauh, hanya aku saja yang memang bodoh dalam mengingat jalan" balas Zhan Tao mengakui kekurangannya tersebut.

Jingmi kembali menahan tawa dan dia segera menyuruh Zhan Tao untuk masuk ke dalam, hingga Zhan Tao mulai melambaikan tangan kepadanya dan mereka sudah menjadi teman baik karena kejadian yang tidak terduga seperti tadi, namun hal itu cukup bagus untuk Zhan Tao yang tidak mengenal siapapun dengan begitu dia bisa bertukar nomor dengan Jingmi dan memiliki satu kontak teman baru di kampus ini.

Meski dia sendiri tidak sempat mengatakan Jingmi dari jurusan mana dan mahasiswa angkatan berapa, tetapi bisa memiliki kontaknya sudah lebih dari cukup itu bisa dia gunakan jika dia membutuhkan bantuan Jingmi.

Zhan Tao pergi kembali ke asrama dan dia melihat Xinxin juga yang lainnya terlihat duduk dengan wajah mereka yang sangat serius, hingga ketika Zhan Tao mengetuk pintu pelan mereka bertiga langsung saja menatap ke arahnya dan segera menghampiri dia dengan wajah yang aneh.

"Tok...tok ...tok... Kalian sedang apa?" Ucap Zhan Tao kepada mereka bertiga,

"Aaahh...Zhan Tao akhirnya kamu kembali, huhu aku sangat mencemaskanmu, maafkan aku karena meninggalkanmu Zhan" ucap Xinxin yang lebih dulu langsung saja memeluk Zhan Tao dengan erat kala itu.

Bukan hanya Xinxin yang melakukan hal itu tetapi Yimin dan Xiuying juga melakukan hal yang sama, nampaknya mereka juga sangat mencemaskan Zhan Tao dan kekeluargaan diantara ke empat teman sekamar itu sudah terlihat erat dan terjalin dengan baik, walaupun mereka baru saja saling mengenal satu sama lain.

"Aaahh...Zhan Tao ku yang masih dan lugu, kau ini kenapa bisa tertinggal sendiri, kenapa kamu tidak berlari saat Xinxin lari juga saat itu?" Ucap Yimin sambil ikut memeluk Zhan Tao,

"Tidak papa kalian tidak perlu mencemaskan aku, aku baik-baik saja dan tadi itu sebenarnya aku sangat penakut dan ketika aku panik atau takut terlalu besar aku selalu tidak bisa bergerak secara refleks, makanya aku tidak bisa ikut berlari" balas Zhan Tao mengatakannya.

Hal itu membuat Xiuying tidak bisa menahan tawa karena dia pikir ternyata ada orang yang lebih parah darinya, dan bisa merasakan takut sebesar itu hanya karena sebuah rumor pasaran yang di ceritakan oleh Xinxin kepada dia sebelumnya.

"Haha...Zhan Tao kau ini ada-ada saja, bagaimana bisa kamu takut berlebihan seperti itu hanya karena rumor yang di ceritakan oleh Xinxin" ucap Xiuying sambil menepuk sebelah pundak Zhan Tao saat itu.

"Xiuying sebenarnya kita berdua takut bukan karena kami membicarakan rumor itu, tapi hantunya sungguh muncul, dia mengeluarkan suara yang sangat menakutkan di balik semak-semak jalanan sepi itu" balas Xinxin mulai mengada-ada.

Dia selalu menceritakan sesuatu secara berlebihan bahkan Yimin dan Xiuying hampir saja ikut terjebak dengan cerita yang dia katakan ketika dirinya dan Zhan Tao melewati jalanan sepi tersebut.

Sedangkan Zhao Tao sendiri yang sudah mengetahui keberadaannya dia terus saja diam sengaja membiarkan Xinxin untuk selesai bercerita kepada kedua temannya yang lain sambil dia yang terus berusaha menahan tawa saat itu.

"Ehh....sudah..sudah...kenapa kau malah membicarakannya kepada kami, kau ingin menakut-nakuti aku dan Yimin ya?" Ujar Xiuying saat itu,

"Aaahh... Kau menyakiti orang yang salah aku tidak takut hantu, aku lebih takut jika kalah dalam bermain game" balas Yimin dengan gayanya yang keren.

"Lagi pula jika hantu itu sungguh muncul pada kalian, kenapa Zhan Tao bisa kembali dan dia terlihat tersenyum lebar juga baik-baik saja seperti ini?" Tambah Xiuying lagi.

Hal itu membuat Yimin dan Xinxin langsung menatap ke arah Zhan Tao dan mereka memiliki pemikiran yang sama dengan apa yang di katakan oleh Xiuying saat itu.

"Ehh...benar juga, Zhan Tao kenapa kau bisa kembali tanpa rasa takut sedikitpun? Ada apa sebenarnya, ayo ceritakan" ucap Xinxin yang merasa sangat penasaran sekali.

Episodes
1 Zhan Tao
2 Teman Sekamar
3 Jingmi
4 Diantar Kembali
5 Di Asrama
6 Menghias Kamar
7 Membeli Buku
8 Dibantu Jingmi
9 Menerima Kencan Buta
10 Di Obati
11 Jingmi dan Xinxin
12 Melakukan Kencan Pertama
13 Kencan Kedua
14 Kencan Ketiga
15 Professor Ling
16 Sangat Senang
17 Kenyataannya
18 Mengungkapkan Perasaan
19 Di Kelas
20 Tidak Fokus
21 Ketahuan Profesor Ling
22 Formulir pendaftaran
23 Senior Sisi
24 Ketakutan
25 Alasan Dia
26 Memindahkan Barang
27 Gugup
28 Sakit Hati
29 Jingmi Bisa Diandalkan
30 Bangun Tidur
31 Jingmi Merajuk
32 Mengantar Xinxin
33 Dibantu Profesor Ling
34 Kedekatan Dengan Jingmi
35 Pingsan
36 Disuapi Jingmi
37 Ati Ampela
38 Salah paham
39 Tugas Dari Senior Sisi
40 Ketakutan Sendiri
41 Dengan Profesor Ling
42 Di Rumah Profesor Ling
43 Mencari Makanan
44 Digendongnya
45 Mencari Jingmi
46 Merawat Jingmi
47 Hampir Terlambat Lagi
48 Ditegur
49 Di Tangga Darurat
50 Cemburu
51 Senior Feng dan Profesor Ling
52 Menguping
53 Menghadap Profesor Ling
54 Diajarkan Profesor Ling
55 Perhatian Yang Tidak Disadari
56 Kepanikan Profesor Ling
57 Putus asa
58 Mengeringkan Rambutnya
59 Menangis
60 Bertemu Profesor Ling
61 Wahana Seluncur Es
62 Membawa Zhan Tao Pergi
63 Berbohong
64 Kebingungan Anming
65 Memeluknya
66 Emosi Senior Anming
67 Tidak Sadarkan Diri
68 Baru Ingat
69 Memberikan Kartu Akses
70 Membujuk Senior Sisi
71 Menikmati Makanan Sendiri
72 Ketahuan
73 Dikeluarkan
74 Mengobrol
75 Bertemu di Kantin
76 Hadiah
77 Penyesalan Profesor Ling
78 Ending
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Zhan Tao
2
Teman Sekamar
3
Jingmi
4
Diantar Kembali
5
Di Asrama
6
Menghias Kamar
7
Membeli Buku
8
Dibantu Jingmi
9
Menerima Kencan Buta
10
Di Obati
11
Jingmi dan Xinxin
12
Melakukan Kencan Pertama
13
Kencan Kedua
14
Kencan Ketiga
15
Professor Ling
16
Sangat Senang
17
Kenyataannya
18
Mengungkapkan Perasaan
19
Di Kelas
20
Tidak Fokus
21
Ketahuan Profesor Ling
22
Formulir pendaftaran
23
Senior Sisi
24
Ketakutan
25
Alasan Dia
26
Memindahkan Barang
27
Gugup
28
Sakit Hati
29
Jingmi Bisa Diandalkan
30
Bangun Tidur
31
Jingmi Merajuk
32
Mengantar Xinxin
33
Dibantu Profesor Ling
34
Kedekatan Dengan Jingmi
35
Pingsan
36
Disuapi Jingmi
37
Ati Ampela
38
Salah paham
39
Tugas Dari Senior Sisi
40
Ketakutan Sendiri
41
Dengan Profesor Ling
42
Di Rumah Profesor Ling
43
Mencari Makanan
44
Digendongnya
45
Mencari Jingmi
46
Merawat Jingmi
47
Hampir Terlambat Lagi
48
Ditegur
49
Di Tangga Darurat
50
Cemburu
51
Senior Feng dan Profesor Ling
52
Menguping
53
Menghadap Profesor Ling
54
Diajarkan Profesor Ling
55
Perhatian Yang Tidak Disadari
56
Kepanikan Profesor Ling
57
Putus asa
58
Mengeringkan Rambutnya
59
Menangis
60
Bertemu Profesor Ling
61
Wahana Seluncur Es
62
Membawa Zhan Tao Pergi
63
Berbohong
64
Kebingungan Anming
65
Memeluknya
66
Emosi Senior Anming
67
Tidak Sadarkan Diri
68
Baru Ingat
69
Memberikan Kartu Akses
70
Membujuk Senior Sisi
71
Menikmati Makanan Sendiri
72
Ketahuan
73
Dikeluarkan
74
Mengobrol
75
Bertemu di Kantin
76
Hadiah
77
Penyesalan Profesor Ling
78
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!