Melihat orang-orang terus memuji Jingmi seperti itu, aku menjadi sedikit penasaran dengan wajahnya sehingga aku mulai mencoba memperhatikan wajahnya itu lebih dekat lagi.
"Wahh...dia taman sekali, siapa dia? Apa dia mahasiswa ajaran baru ya, atau senior yang jenius itu?" Ucap beberapa orang yang melewati jalanan itu.
Zhan Tao langsung mengerutkan kedua alisnya dan dia terus menatap lekat kepada Jingmi, sehingga hal itu membuat Jingmi merasa sedikit aneh sebab dia tidak senang dan risih ketika di perhatikan seperti itu oleh Zhan Tao.
"Hey ..apa yang kamu lihat dariku? Apa kau agak tidak waras ya?" Ucap Jingmi kepada Zhan Tao.
Dengan cepat Zhan Tao yang mendengar itu dia langsung membelalakkan matanya cukup lebar, tentu dia tidak senang mendengar ucapan dari Jingmi seperti itu.
"Ehh...aku waras tahu, aku hanya merasa sedikit heran saja apa yang mereka lihat darimu, sampai mereka terus memujimu tampan aku lihat wajahmu biasa saja" balas Zhan Tao dengan wajahnya yang nampak polos.
Dan hal itu tentu saja membuat Jingmi terus tertawa dengan lebar, dia tidak bisa menahan tawa melihat wajah Zhan Tao yang sangat lucu ketika berbicara seperti itu kepadanya, dan itu adalah pertama kalinya Jingmi melihat ada gadis sepolos Zhan Tao yang bisa bicara jujur di depan seorang pria dan mengatakan yang sebenarnya.
"Apa?...ahahaha...ternyata sedari tadi kau hanya memikirkan hal itu ya? Ahahaha... ada-ada saja kau ini" balasnya terus menertawakan tingkah Zhan Tao.
"Kenapa kau tertawa seperti itu, memang betul apa yang aku katakan, kau biasa saja tidak terlalu tampan, juga tidak jelek" balasnya lagi saat itu.
"Ya..ya..ya...terserah kau saja, tapi terimakasih karena kau sudah membantuku tadi, sepertinya aku sudah harus kembali ke asrama, kau pergi juga lanjutkan perjalananmu" ucap Jingmi kepada Zhan Tao.
Namun sayangnya Zhan Tao yang pelupa dan sulit mengingat jalan, dia tidak tahu kemana dia harus pulang sekarang sebab tadi dia bersama Xinxin dan karena menolong Jingmi dia kehilangan Xinxin sehingga tidak tahu jalan pulang di tambah dia harus melewati jalanan gelap di ujung sana lagi.
Disaat Jingmi hendak pergi, dia langsung menghentikannya dan memegangi tangan Jingmi untuk meminta bantuan, sebab Zhan Tao tidak tahu lagi kepada siapa dia harus meminta bantuan, sebab dia tidak bisa menghubungi Xinxin atau teman lainnya karena mereka belum sempat bertukar nomor.
"Ehh...tunggu, kau tidak boleh pergi" ucap Zhan Tao menahannya,
"Kenapa aku tidak boleh pergi?" Balas Jingmi kepadanya,
"Anu...aku bukan dari tempat ini dan aku mahasiswa ajaran baru, aku tidak bisa mengingat jalan dengan benar jadi aku...aku tidak tahu jalan pulang karena kau membuat temanku berlari kabur meninggalkan aku sebelumnya" ucap Zhan Tao berbicara jujur lagi kepada Jingmi.
Mendengar kepolosan dari Zhan Tao lagi, Jingmi kembali tersenyum lebar dan dia pun segera membalikkan sepedanya dan segera mengajak Zhan Tao untuk naik pada sepedanya saat itu, dan dia akan mengantarnya kembali.
"Haha....ya sudah ayo naik, aku akan membawamu kembali, kau pasti tinggal di asrama putri bukan?" Ucap Jingmi kepadanya,
"Iya.... bagaimana kau tahu?" Balas Zhan Tao sambil segera duduk di boncengan belakang sepeda milik Jingmi saat itu.
"Tentu saja aku tahu sebab semua mahasiswa kebanyakan tinggal di asrama terutama mahasiswa ajaran baru dan yang berasal dari tempat jauh sepertimu" balasnya begitu saja.
Sepanjang perjalanan mereka berdua cepat sekali menjadi akur dan karena Zhan Tao yang merasa takut dia memegangi pakaian Jingmi dengan sangat erat ketika melewati jalanan gelap itu, hal tersebut membuat seorang Jingmi kembali tertawa dan terus saja dia mengajak Zhan Tao untuk mengobrol berniat agar bisa mengesampingkan rasa takut yang dirasakan oleh Zhan Tao saat itu.
Dan rencananya memang berhasil, karena mereka terus mengobrol dan membicarakan banyak hal satu sama lain, mereka sampai tidak sadar akhirnya telah sampai di depan pintu asrama putri.
"Ahh ... akhirnya sampai juga, kenapa terasa sangat dekat ya" ucap Jingmi kepada Zhan Tao sambil terus tersenyum padanya,
"Aahh...iya ini memang tidak terlalu jauh, hanya aku saja yang memang bodoh dalam mengingat jalan" balas Zhan Tao mengakui kekurangannya tersebut.
Jingmi kembali menahan tawa dan dia segera menyuruh Zhan Tao untuk masuk ke dalam, hingga Zhan Tao mulai melambaikan tangan kepadanya dan mereka sudah menjadi teman baik karena kejadian yang tidak terduga seperti tadi, namun hal itu cukup bagus untuk Zhan Tao yang tidak mengenal siapapun dengan begitu dia bisa bertukar nomor dengan Jingmi dan memiliki satu kontak teman baru di kampus ini.
Meski dia sendiri tidak sempat mengatakan Jingmi dari jurusan mana dan mahasiswa angkatan berapa, tetapi bisa memiliki kontaknya sudah lebih dari cukup itu bisa dia gunakan jika dia membutuhkan bantuan Jingmi.
Zhan Tao pergi kembali ke asrama dan dia melihat Xinxin juga yang lainnya terlihat duduk dengan wajah mereka yang sangat serius, hingga ketika Zhan Tao mengetuk pintu pelan mereka bertiga langsung saja menatap ke arahnya dan segera menghampiri dia dengan wajah yang aneh.
"Tok...tok ...tok... Kalian sedang apa?" Ucap Zhan Tao kepada mereka bertiga,
"Aaahh...Zhan Tao akhirnya kamu kembali, huhu aku sangat mencemaskanmu, maafkan aku karena meninggalkanmu Zhan" ucap Xinxin yang lebih dulu langsung saja memeluk Zhan Tao dengan erat kala itu.
Bukan hanya Xinxin yang melakukan hal itu tetapi Yimin dan Xiuying juga melakukan hal yang sama, nampaknya mereka juga sangat mencemaskan Zhan Tao dan kekeluargaan diantara ke empat teman sekamar itu sudah terlihat erat dan terjalin dengan baik, walaupun mereka baru saja saling mengenal satu sama lain.
"Aaahh...Zhan Tao ku yang masih dan lugu, kau ini kenapa bisa tertinggal sendiri, kenapa kamu tidak berlari saat Xinxin lari juga saat itu?" Ucap Yimin sambil ikut memeluk Zhan Tao,
"Tidak papa kalian tidak perlu mencemaskan aku, aku baik-baik saja dan tadi itu sebenarnya aku sangat penakut dan ketika aku panik atau takut terlalu besar aku selalu tidak bisa bergerak secara refleks, makanya aku tidak bisa ikut berlari" balas Zhan Tao mengatakannya.
Hal itu membuat Xiuying tidak bisa menahan tawa karena dia pikir ternyata ada orang yang lebih parah darinya, dan bisa merasakan takut sebesar itu hanya karena sebuah rumor pasaran yang di ceritakan oleh Xinxin kepada dia sebelumnya.
"Haha...Zhan Tao kau ini ada-ada saja, bagaimana bisa kamu takut berlebihan seperti itu hanya karena rumor yang di ceritakan oleh Xinxin" ucap Xiuying sambil menepuk sebelah pundak Zhan Tao saat itu.
"Xiuying sebenarnya kita berdua takut bukan karena kami membicarakan rumor itu, tapi hantunya sungguh muncul, dia mengeluarkan suara yang sangat menakutkan di balik semak-semak jalanan sepi itu" balas Xinxin mulai mengada-ada.
Dia selalu menceritakan sesuatu secara berlebihan bahkan Yimin dan Xiuying hampir saja ikut terjebak dengan cerita yang dia katakan ketika dirinya dan Zhan Tao melewati jalanan sepi tersebut.
Sedangkan Zhao Tao sendiri yang sudah mengetahui keberadaannya dia terus saja diam sengaja membiarkan Xinxin untuk selesai bercerita kepada kedua temannya yang lain sambil dia yang terus berusaha menahan tawa saat itu.
"Ehh....sudah..sudah...kenapa kau malah membicarakannya kepada kami, kau ingin menakut-nakuti aku dan Yimin ya?" Ujar Xiuying saat itu,
"Aaahh... Kau menyakiti orang yang salah aku tidak takut hantu, aku lebih takut jika kalah dalam bermain game" balas Yimin dengan gayanya yang keren.
"Lagi pula jika hantu itu sungguh muncul pada kalian, kenapa Zhan Tao bisa kembali dan dia terlihat tersenyum lebar juga baik-baik saja seperti ini?" Tambah Xiuying lagi.
Hal itu membuat Yimin dan Xinxin langsung menatap ke arah Zhan Tao dan mereka memiliki pemikiran yang sama dengan apa yang di katakan oleh Xiuying saat itu.
"Ehh...benar juga, Zhan Tao kenapa kau bisa kembali tanpa rasa takut sedikitpun? Ada apa sebenarnya, ayo ceritakan" ucap Xinxin yang merasa sangat penasaran sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments