Dia di bantu oleh teman pertamanya Xinxin agar bisa membereskan semua barangnya lebih cepat ke dalam lemari.
"Zhan Tao sini biar aku bantu, kau terlihat memiliki banyak sekali pakaian disini, apa kau membawa semua milikmu ya?" Ucap Xinxin sambil segera membantu Zhan Tao untuk membongkar kopernya saat itu.
"Ahaha ..iya aku memang membawa semuanya, memangnya kamu tidak?" Balas Zhan Tao dengan polosnya.
Mendengar semua itu Xinxin langsung saja membelalakkan matanya dengan lebar dan dia tidak bisa menahan tawa lagi dalam menanggapi ucapan dari Zhan Tao yang sangat lucu dan menggemaskan baginya, padahal saat itu dia hanya menanyakannya sebagai candaan, sebab Xinxin pikir tidak akan ada orang yang benar-benar membawa semua barang dan pakaian miliknya untuk pergi ke asrama putri di kampus seperti ini, sebab jelas sekali mereka akan banyak berpindah tempat nantinya apalagi jika hari libur tiba, tentu mereka akan pergi berlibur kembali ke rumah mereka masing-masing dan tidak bisa terus membawa banyak barang kesana kemari karena itu cukup merepotkan.
"Ahahaha....Zhan Tao kau ini sangat lucu, kau benar-benar membawa semua pakaianmu itu ya, ahaha...aku kan hanya bercanda saat menanyakannya, kenapa kau justru malah sungguh melakukan semua itu?" Balas Xinxin yang tertawa dengan lepas.
Zhan Tao sendiri hanya tersenyum kecil memperlihatkan giginya yang putih dan rapih sambil menggaruk belakang kepalanya pelan, dia sama sekali tidak tahu jika hal seperti itu saja bisa dianggap lucu oleh teman barunya tersebut.
"Aahh..ahaha...sudahlah kau membuat perutku sakit karena terus tertawa dengan lepas" ucap Xinxin yang segera berhenti tertawa karena sudah merasa lemas saat itu.
Hingga tidak lama disaat meretberdua baru saja selesai memasukkan semua pakaian dan merapihkan semua barang milik mereka berdua ke dalam tempat yang seharusnya.
"Huaaa... akhirnya selesai juga, aahhhh barang kau memang sangat banyak Zhan Tao kau seperti mau pindahan rumah selamanya" ucap Xinxin kepada Zhan Tao yang membuat Zhan Tao langsung saja terdiam dan hanya menanggapinya dengan senyuman kecil.
Zhan Tao memang berniat untuk tidak pernah pulang ke kampung halamannya hingga dia lulus nanti, sebab dia tahu dengan kepergiannya itu akan menjadi lebih baik bagi adik tirinya Haocun juga ibu tirinya yang memang tidak terlalu menyukai keberadaan dia di rumah itu, meskipun itu adalah rumah ayahnya namun Zhan Tao sama sekali tidak pernah bisa merasa nyaman semenjak ayahnya menikah dengan bibi muda tersebut.
Jadi ketika Xinxin berbicara seperti itu dia hanya bisa menanggapinya dengan senyuman kecil, sebab apa yang di katakan oleh Xinxin barusan memang benar, dia tidak akan kembali ke kediamannya dalam waktu yang sangat lama dan cara terbaik untuk menjaga barang milik dia dengan membawa semuanya tanpa sisa karena dia tahu kamarnya pasti akan di gunakan oleh Haocun, sebab sejak lama Haocun selalu ingin tinggal di kamarnya.
Dia bahkan sering menatap sinis kepada Zhan Tao dan merengek kepada bibi agar bisa bertukar kamar dengannya, namun untungnya sang ayah selalu membela Zhan Tao saat itu, sehingga dia masih bisa tetap berada di kamarnya.
Namun kini dia sudah tidak menempati kamar tidur itu lagi, yang sudah pasti Haocun memiliki kesempatan besar untuk menempatinya, Zhan Tao juga sudah merelakan semua itu, dia sudah tidak keberatan lagi jika Haocun menempati kamarnya, karena dia sudah membawa semua barang berharga yang dia miliki ke tempat itu.
Dan dia merasa seperti memiliki tempat tinggal baru juga suasana yang baru, sehingga dia bisa memulai hidup yang baru bersama dengan ibunya, meski ibunya sudah tiada, dia tetap selalu merasa sang ibu ikut dengannya kemanapun kakinya melangkah.
Ketika Zhan Tao dan Xinxin merebahkan tubuh mereka di kursi tidak lama suara ketukan pintu dari luar terdengar cukup nyaring dan dengan cepat Xinxin menyuruh Zhan Tao untuk membukanya sebab dia sudah merasa sangat lelah dan lemas, sehingga tidak memiliki energi lagi yang tersisa di dalam tubuhnya saat itu.
"Tok...tok...tok..." Suara ketukan pintu dari luar beberapa kali dan sangat kencang,
"Aahh.... Tao-Tao...bisakah kau tolong bukakan pintunya, aku sangat lelah tolong ya" ucap Xinxin mengatakannya.
Zhan Tao segera mengangguk patuh dan dia mulai membuka pintu tersebut hingga muncul dua orang wanita dengan koper yang cukup besar juga, mereka sudah pasti adalah teman sekarang selanjutnya yang akan menempati kamar itu bersama Zhan Tao juga Xinxin sehingga dengan cepat Zhan Tao mempersilahkan mereka untuk masuk.
"Hallo..." Ucap salah satu wanita tersebut kepada Zhan disaat dia pertama kali membuka kan pintu ruangan tersebut.
Zhan Tao segera menyapanya balik dan tersenyum ramah menyambut wanita itu hingga membantu dia membawa beberapa tas yang terlihat cukup merepotkan di tangannya.
"Aahhh....hallo...ayo silahkan masuk, sini biar aku bantu kau bawakan tasnya, ayo masuk...masuk" ucap Zhan Tao menyambut mereka berdua dengan hangat karena Zhan Tao adalah anak yang ceria dan periang.
Mereka mulai memperkenalkan diri kepada Zhan Tao juga Xinxin.
"Hai...kalian yang akan tinggal satu kamar dengan kami ya? Boleh kita berkenalan dulu, agar bisa saling memanggil nama satu sama lain dan kita bisa menjadi lebih dekat" ucap Xinxin yang langsung bangkit berdiri dengan cepat.
Salah satu dari wanita itu yang sebelumnya sudah menyapa Zhan Tao dia mulai mengangguk dan segera memperkenalkan namanya dengan wajah ceria yang tidak kalah asik dengan Xinxin sebelumnya.
"Baiklah...kenalkan aku Yimin aku adalah gamers sejati dan aku cukup keren juga sangat jago bermain game apapun, terutama game online yang sedang tranding saat ini, aku sangat jago dalam game itu" ucap Yimin sangat bersemangat.
Di lihat dari gaya rambutnya yang pendek dan hitam juga pakaiannya yang terlihat seperti wanita tomboi tidak heran jika dia mengatakan dia penyuka game bahkan ada sebuah earphone di telinganya, dia sangat terlihat jelas seperti wanita yang agak tomboi juga sangat keren dengan penampilannya tersebut.
Sedangkan yang satu lagi dia terlihat sangat cuek juga memakai kacama bulat dan memberikan tatapan dingin kepada Zhan Tao dan Xinxin saat itu.
Kami bertiga terus menatap ke arah wanita tersebut yang memeluk buku di tangannya, kami menunggu dia untuk memperkenalkan dirinya, tapi dia justru malah menatap balik pada kami dengan wajah terperangah tidak jelas.
"Kenapa kalian menatapku seperti itu, kalian menungguku ya?" Tanya wanita itu yang membuat mereka bertiga langsung mengangguk cukup kuat bersamaan saat itu juga.
"Ohh... Aku Xiuying, tidak suka keramaian dan aku tidak suka hal-hal yang berisik, aku manusia ambis kalian bisa menanyakan pelajaran apapun padaku, aku akan membantu kalian sebagai teman sekamar yang baik, tapi aku hanya akan ramah kepada kalian saja dan jangan mencoba menyuruhku berteman dengan orang lain, aku tidak suka itu" ucapnya begitu saja.
Dia terlihat cukup berkarisma dan terlihat jelas dia seperti seorang kutu buku yang cerdas, di lihat dari cara bicara bahkan dari postur tubuhnya sekalipun dia tetap terlihat luar biasa, bahkan penampilan dia yang sangat rapih cukup mencerminkan kepribadian dia yang sangat bagus dan dia pasti sangat disiplin pada dirinya sendiri selama itu.
Kami bertiga terperangah menatap dengan membulatkan mata menatap wanita bernama Xiuying itu sudah memperkenalkan diri dengan cara yang cukup berbeda dari orang pada umumnya, dan untuk mencairkan suasana dengan cepat Zhan Tao mengeluarkan suara lebih dulu, karena dia tidak bisa terus membiarkan kedua temannya Xinxin dan Yimin terus memberikan tatapan aneh dan terperangah kepada Xiuying seperti itu.
"Aaahh...ahaha..begitu ya, kau tenang saja kita bisa menjadi teman, sahabat atau bahkan keluarga, karena mulai saat ini kita akan terus tinggal bersama hingga lulus nanti" ucap Zhan Tao mencairkan suasana dengan cepat.
Seketika Xinxin dan Yimin ikut bersemangat dan menimpali ucapannya, mereka juga tidak kalah bersemangat dan terus berjanji untuk bersama-sama hingga akhir dan terus saling membantu satu sama lain dalam segala hal dan melewati kesulitan juga tantangan bersama-sama.
"Ya...dia benar, mulai sekarang ayo kita berjanji untuk terus bersama-sama hingga lulus" ucap Yimin menimpali dan mengulurkan tangannya untuk tos bersama-sama.
"Saling mendukung dan menjaga" tambah Xinxin menambahkan tangannya,
"Selalu bahagia dan ceria" tambahku sambil mengulurkan tanganku juga ke atas tangan Xinxin juga Yimin.
Dan di akhiri dengan tangan Xiuying dengan ucapannya yang cukup berbeda sekali dengan kami bertiga saat itu, dia terdengar lebih fokus dengan pelajaran dan nilai.
"Belajar dengan giat dan hemat" ucap Xiuying yang membuat kami bertiga kembali terperangah mendengar ucapan yang dia katakan barusan.
"Kenapa menatapku lagi, apa ucapanku salah?" Tanya Xiuying sambil menaikkan kedua alisnya dengan heran dan kebingungan.
Dengan cepat mereka bertiga langsung saja menggelengkan kepalanya bersamaan dengan cepat, hingga Xiuying kembali tersenyum lebar dan segera saja mereka berempat tos bersama dan sudah membuat janji bersama sebagai teman sekamar yang akan menjadi keluarga hingga mereka lulus nanti.
Disaat Xiuying dan Yimin sibuk membereskan pakaian mereka dan menatap semua peralatan yang mereka bawa Xinxin mengajak Zhan Tao untuk pergi mencari makanan karena ini sudah masuk jam makan malam dan mereka harus mencari makanan di luar sebelum gerbang asrama akan di tutup pada jam sepuluh malam oleh bibi penjaga gerbang disana.
"Aahh...Zhan Tao apakah kau tidak lapar, hey...apa kalian berdua lapar?" Ucap Xinxin menanyakannya dengan lantang bak seperti mereka telah berteman cukup lama.
Padahal saat itu mereka berempat baru saja berkenalan satu sama lain, namun begitulah Xinxin dia mudah sekali akur dan bergaul dengan orang baru.
"Iya aku lapar" balas Yimin sambil memegangi perutnya saat itu,
"Aku juga cukup lapar, tapi aku tidak membawa makanan sama sekali" balas ku kepada Xinxin saat itu dengan jujur.
"Kenapa kalian tidak pergi membeli makanan saja jika kalian lapar" balas Xiuying yang ucapannya selalu sedikit berbeda dengan kami bertiga, bahkan di saat kami baru berkenalan dengannya saat itu.
Dia selalu terdengar savage dalam setiap ucapannya dan semua yang keluar dari mulutnya selalu benar-benar hal yang masuk akal dan tidak salah sama sekali hanya saja ucapannya itu mungkin bisa menyakiti hati orang lain yang lembut dan yang tidak mengenal dia dengan sebaik kita bertiga, sebab semua ucapannya benar-benar terlalu saavage di bandingkan apapun di dunia ini yang pernah Zhan Tao tahu.
"Aahh...kau benar, aku baru saja hendak mengajak kalian bertiga untuk makan di luar, ayo kita pergi, aku tahu kedai makanan yang cukup enak di sekitar sini, dan harganya cukup murah" balas Xinxin mengajak mereka semua.
"Maafkan aku Xinxin, barangku terlalu banyak mungkin tidak akan sempat membereskan semuanya jika aku pergi makan terlebih dahulu, aku ingin segera menyelesaikannya agar bisa cepat bersantai dan main game" balas Yimin saat itu,
"Aku sibuk, dan masih harus belajar, kalian pergi saja" balas Xiuying yang juga menolaknya secara nyata tanpa basa basi sama sekali.
Aku dan Xinxin saling tatap satu sama lain dan kami berdua tidak tahu harus melakukan apa lagi, jika memang mereka berdua tidak bisa pergi dengan mereka untuk makan di luar mereka pun terpaksa harus pergi mencari makanan berdua saja.
"Zhan Tao jangan bilang kau juga akan menolak ajakanku, aku tidak akan menganggap mu sebagai temanku jika kau melakukannya" ucap Xinxin mengancam Zhan Tao yang membuat Zhan Tao langsung saja tertawa kecil dan langsung menyetujui ajakan dari Xinxin secepatnya, sebab dia juga tidak ingin mengecewakan temannya tersebut.
"Aishh...tidak..kok, aku akan pergi denganmu, ayo cepat kita pergi bukankah kau bilang gerbangnya akan tutup jam sepuluh? Ini sudah jam delapan malam, ayo kita pergi ke tempat yang kau maksud itu" ucap Zhan Tao yang selalu tidak bisa menolak orang lain.
Dia adalah orang yang selalu perasa terhadap orang lain dan dia selalu tidak bisa menolak permintaan orang lain padanya, selama dia bisa membantu siapapun maka dia akan melakukan yang terbaik untuk bisa membantunya, sebab dia juga bisa merasakan ketika dirinya berada dalam posisi orang tersebut dan dia tidak menyukainya atau merasakan perasaan sakit yang tidak nyaman dalam hatinya, sehingga dia selalu ingin menolong orang lain sebisa yang dia lakukan.
Akhirnya Zhan Tao pergi bersama dengan salah satu sahabatnya Xinxin untuk mencari makanan di luar, dan mereka terlihat cukup senang ketika bisa keluar malam hari, dan melihat lampu berkelap kelip di sepanjang jalanan kampus tersebut.
"Wahhh...jalanan disini cukup indah, lihatlah lampunya sangat lucu sekali, siapa yang merekomendasikan hal seperti ini, ini luar biasa" ujar Zhan Tao sambil terus mihat ke kiri dan kanan jalanan tersebut yang terdapat lampu-lampu kecil di sekitar jalanan tersebut.
Sedangkan Xinxin yang sudah mengenali wilayah itu dia terlihat biasa saja dan sedikit menjelaskan kepada Zhan Tao mengenai wilayah di kampus tersebut juga beberapa rumor yang menyebar di sekitar sana.
"Ehhh...Zhan Tao kau pasti tidak tahu kan tentang rumor di kampus kita ini" ucap Xinxin kepadanya.
Mendengar itu Zhan Tao langsung menggelengkan kepala karena dia memang sama sekali tidak tahu apapun tentang kamusnya tersebut, yang dia tahu hanya kampus itu adalah kampus yang cukup populer dan tempat dimana banyak orang jenius yang belajar disana juga terkenal dengan banyaknya dosen hebat yang mengajar disana sehingga dia memilih untuk masuk ke universitas tersebut.
Walaupun jurusan yang dia pilih adalah jurusan bahasa, karena dia cukup tertarik dengan bahasa asing juga bahasa dalam negeri, termasuk dengan sejarah dan semua hal yang berhubungan dengan semua itu, karena mimpinya adalah menjadi seorang pelukis, tapi dia tidak bisa masuk ke jurusan seni rupa tersebut jadi lebih memutuskan untuk masuk ke jurusan bahasa saja, karena dia pikir jurusan itu yang paling mudah untuk dia pelajari sambil terus mengasah skill melukisnya hingga dia bisa masuk ke jurusan seni rupa nantinya.
Tetapi ketika mendengar Xinxin yang berbicara mengenai rumor di kampus tersebut tentu saja Zhan Tao merasa sangat penasaran dan dia langsung meminta Xinxin untuk menceritakan rumor tersebut kepadanya karena dia sangat penasaran sekali.
"Xinxin apa di universitas populer seperti ini saja masih terdapat rumor ya, memangnya rumor apa yang kau maksud itu?" Tanya Zhan Tao yang terlihat sekali bahwa dia sangat penasaran dengan rumor tersebut.
Hal itu membuat seorang Xinxin semakin senang dan bersemangat untuk menceritakannya, tetapi sebelum dia menceritakan tentang rumor tersebut dia tiba-tiba saja langsung menarik tangan Zhan Tao dan menggandengnya dengan erat seakan dia takut kehilangan seorang Zhan Tao di sampingnya saat itu.
Sampai hal tersebut membuat Zhan Tao sendiri merasa sangat heran hingga dia menaikkan kedua alisnya cukup tinggi dan memasang wajah yang keheranan sendiri.
"Ehhh..eh..eh ..Xinxin apa yang kamu lakukan? Kenapa malah menggandeng tanganku seperti ini? Lepaskan ahh ini tidak nyaman" ucap Zhan Tao memintanya untuk melepaskan gandengan Xinxin kepadanya saat itu.
"Aishh ..Zhan Tao kau kan baru saja meminta aku untuk memberitahumu mengenai rumor yang beredar di kampus kita, jadi tentu saja aku harus menggandeng dirimu, karena rumor ini cukup menakutkan dan itu tentang sebuah hantu yang selalu muncul setiap malam Jumat, di wilayah kampus kita terutama di jalanan yang gelap, maka dari itu sepanjang jalan di pasangi lampu-lampu kecil yang berkelap-kelip, tujuannya untuk mengusir para hantu gentayangan yang selalu mengganggu para mahasiswa ketika pulang larut malam dari kelas lemburnya" ucap Xinxin menjelaskan semua hal itu kepada Zhan Tao sambil terus menggandengkan tangan Zhan Tao dengan sangat erat saat itu.
Zhan Tao sendiri yang mendengar hal tersebut dia langsung saja terlihat cukup cemas dengan matanya yang semakin membulat dan mulut yang langsung terbuka lebar saat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments