Jingmi

Dia mulai merasa cukup takut karena memang pada dasarnya Zhan Tao adalah seorang gadis yang penakut, bahkan kini malah dirinya yang memegangi tangan Xinxin lebih erat di bandingkan sebelumnya, karena dia sangat gugup dan mulai merasa tidak nyaman pada dirinya saat itu.

"Xinxin bisakah kau tidak membuat aku parno seperti ini, memangnya rumor itu nyata itukan hanya cerita simpang siur saja" ucap Zhan Tao berusaha untuk tidak mempercayai hal tersebut agar dia tidak merasa takut yang berlebihan.

Namun sayangnya Xinxin yang sama sekali tidak memahami maksud dari ucapan Zhan Tao tersebut, dia justru malah terlihat semakin antusias dan membicarakan masalah rumor itu semakin jelas seakan dia sangat mempercayai tentang adanya rumor tersebut kepada Zhan Tao.

"Aishh ...Zhan Tao kau sama sekali tidak tahu apapun, rumor yang beredar itu benar-benar nyata, bahkan sudah banyak mahasiswa yang menjadi korban dari hantu gentayangan tersebut, makanya lampu ini ada dan sengaja di buat seperti ini dalam sepanjang jalan agar bisa menerima semua orang yang melewatinya, menurutmu kenapa lampu ini ada jika rumor itu tidak benar?" Balas Xinxin sangat serius.

Mendengar ucapan dari Xinxin, langsung saja Zhan Tao merasa sangat tidak enak hati dia sama sekali tidak mengerti harus berbuat apa, sebab dia semakin merasa ketakutan saat ini, dan terus saja memeluk tangan Xinxin dengan kuat hingga membuat Xinxin yang merasa sedikit risih mulai meminta Zhan Tao agar melonggarkan pegangan pada tangannya saat itu, sebab dia juga mulai merasa sedikit merinding kala itu.

"AA ..AA.ahhh..Zhan Tao kenapa kau menggandeng tanganku dengan begitu erat? Ayo lepaskan jangan memegangiku seperti ini, ini kan masih jam delapan, hantu tidak mungkin muncul di jam segini, kau tidak perlu takut dengan hal itu" ucap Xinxin membohonginya.

Dia sengaja mengatakan hal tersebut karena Xinxin pikir hanya hal itu saja yang bisa membuat Zhan Tao melonggarkan pegangan tangan kepada dirinya, sebab dia tidak bisa bergerak dengan leluasa ketika Zhan Tao terus saja memeganginya seerat itu.

Hingga apa yang di pikirkan oleh Xinxin benar-benar terjadi secara nyata, Zhan Tao langsung menarik nafasnya cukup dalam dan membuangnya perlahan untuk menenangkan dirinya sendiri, dia juga segera melepaskan pegangannya kepada tangan Xinxin karena dia pikir ini memang belum terlalu malam juga masih ada beberapa orang yang berlalu lalang di sekitar sana walau sedikit jarang.

"Aaahhh ...semoga saja hantu itu tidak muncul kali ini, aku adalah seseorang yang sangat penakut Xinxin" balas Zhan Tao berbicara jujur kepada Xinxin saat itu.

Namun tidak lama disaat mereka berdua tengah terus berjalan bersama tiba-tiba saja dari balik semak-semak yang ada di belakang mereka terdengar seperti suara-suara aneh yang membuat mereka sangat kaget ketika mendengarnya.

"Astaga...suara apa itu?" Ucap Xinxin merasa sangat kaget sambil langsung saling tatapan dengan Zhan Tao.

Zhan Tao sendiri langsung menggelengkan kepala dengan perlan karena dia sendiri memang tidak mengetahui suara apa yang baru saja dia dengan, hingga Xinxi mulai menyuruh Zhan Tao untuk diam dan kembali mendengarkan suara di balik semak-semak tersebut, hingga ketika mereka mencoba mendengarnya, itu sama persis dengan suara ringis seseorang yang terdengar seperti menahan sakit kala itu, dan suaranya sangat menyeramkan bak seperti seorang hantu yang menahan sakit juga meminta tolong saat itu.

"Aaaahh...sstt...tolong ..tolong aku...aaahhh" suara aneh yang membuat Xinxin langsung berlari kocar kacir sangat kencang, hingga dia lupa bahwa dia meninggalkan Zhan Tao di tempat itu seorang diri.

"Aarrrkkkkk.....hantu" teriak Xinxin yang langsung berlari sangat kencang meninggalkan Zhan Tao seorang diri di sana.

Berbeda dengan Xinxin, Zhan Tao justru malah diam mematung dan tidak bisa bergerak sedikitpun, ketika dia sangat ketakutan dan hal seperti itu selalu saja terjadi kepadanya, dia hanya bisa menahan rasa takutnya dan terus berusaha untuk memanggil Xinxin yang sudah berlari lebih dulu dengan sangat cepat saat itu.

"Aaahhh...astaga...Xinxin kenapa kau malah meninggalkan aku, Cincin tolong aku huhu...aku tertinggal disini, huaa...apa yang harus aku lakukan kakiku terasa sangat lemas dan sulit untuk aku gerakkan aaahh aku tidak ingin mati di makan hantu itu" gerutu Zhan Tao yang terus memejamkan matanya dan merasa sangat ketakutan.

Dia benar-benar tidak bisa membuka matanya meski dia mulai mendengar suara seseorang yang kembali meminta bantuan padanya, bahkan suaranya terdengar seperti manusia biasa, sama sekali tidak seperti seorang hantu.

"Aishh...hey...tolong aku kenapa kau malah diam mematung begitu, cepat tolong aku, ini aku di balik semak-semak ini aahhh kakiku" ucap ringisan seseorang yang meminta tolong padanya.

Setelah kembali mencoba untuk mendengarkan suara itu dengan baik-baik, Zhan Tao mulai tersadar bahwa suara itu seperti suara seorang pria dan dia segera saja mencari keberadaan orang yang meminta tolong kepadanya tersebut.

"Eehhh...tunggu itu tidak mungkin suara setan kan? Bukannya hantu tidak akan merasakan sakit, itu artinya suara itu bisa saja suara manusia sungguhan, iya kan?" Gerutu Zhan Tao yang mulai berpikir sangat keras untuk memastikannya saat itu.

"Hey...kau benar aku bukan setan aku Jingmi, aku jatuh dari sepedaku heyy...tolong aku cepat sebelum kakiku akan benar-benar luka parah" tambah seseorang yang terdengar meminta bantuan dari balik semak-semak dan pepohonan disana.

Saat mencoba mencarinya, Zhan Tao langsung merasa sangat kaget karena disana sungguh ada seorang pria yang kakinya tertimpa oleh sepeda listrik miliknya sendiri dan dia terlihat terus meringis kesakitan.

"Aaahhh...sungguh seorang manusia ya? Aduh....maafkan aku tadi aku tidak tahu, maafkan aku" ucap Zhan Tao segera mengangkat sepeda listri pria itu dan dengan cepat membantunya berdiri hingga membawanya untuk duduk di salah satu bangku yang ada di jalanan taman kampus yang cukup luas tersebut.

"Ssstt....aaahhh kakiku ini sakit sekali" ringis pria tersebut sambil memegangi kakinya yang mu gkin saja terkilir saat itu dan juga terlihat cukup meras.

Dengan cepat Zhan Tao segera berjongkok di depan pria tersebut dan dia segera mengeluarkan plester dari saku celananya, dan dia meminta agar pria bernama Jingmi tersebut diam sejenak supaya dia bisa mengobati luka di lutut pria itu dengan benar.

"Hey ..bisakah kau diam sebentar aku akan menempelkan plester ini pada luka goresan di lututmu, baru setelah itu aku akan mencoba membantumu mengobati kakimu yang terkilir" ucap Zhan Tao kepada pria itu.

Pria itu pun mengangguk dan terlihat dia menahan rasa sakit yang teramat sangat di bagian kakinya yang terkilir saat itu.

Di lihat dari lukanya Zhan Tao merasa bahwa pria itu sudah cukup lama berada disana dan dia terlihat sangat lemah juga matanya yang terlihat cukup mengantuk, sehingga membuat Zhan Tao membuat sebuah dugaan saat berbicara kepadanya saat itu.

"Apa kau sudah lama terjatuh di tempat tadi, hingga luka goresan di lututmu darahnya sudah mengering seperti ini?" Tanya Zhan Tao kepada pria bernama Jingmi tersebut.

Dan rupanya apa yang di duga oleh Zhan Tao memang benar pria itu langsung mengatakan bahwa dia sudah jatuh di tempat tersebut sekitar tiga puluh menitan lebih yang lalu, namun dia mulai mengatakan tidak ada orang yang bisa menemukan titik jatuhnya dirinya.

"Aaahh....kau benar aku sudah jatuh hampir setengah jam lebih di tempat tersebut, dan kau tahu tidak ada seorang pun yang bisa menemukanku sedari tadi, saat aku meminta tolong pada mereka bukannya mereka menolongku tetapi mereka semua justru malah langsung berlari entah kenapa dan aku tidak tahu apa yang membuat mereka terlihat seperti sangat ketakutan setiap kal mendengar teriakkan meminta tolongku, bahkan tadi kau saja hampir meninggalkan aku disini lebih lama" balas pria tersebut mengatakannya.

Mendengar itu Zhan Tao jadi mengingat tentang tannya Xinxin yang juga langsung beari kabur dengan terbirit-birit saking takutnya mendengar ucapan dan teriakkan dari pria tersebut, karena dia mengira ahwa itu adalah suara dari makhluk aneh yang ge tayangan di tempat tersebut.

Tapi sejak kejadian ini Zhan Tao merasa lebih berani saat ini, dan dia tidak lagi memikirkan rumor yang diucapkan oleh Xinxin kepadaku sebelumnya.

Karena semuanya sudah benar-benar terbukti bahwa suara itu adalah suara dari Jingmi, dan dia adalah manusia biasa bukan makhluk gentayangan yang di bicarakan oleh Xinxin sebelumnya.

Bahkan beberapa orang yang melewati jalanan itu mereka langsung melirik ke arah Jingmi dan banyak juga yang memuji ketampanan di wajah yang dia miliki saat itu, padahal bagi Zhan Tao wajah Jingmi terlihat biasa saja dan dia sama sekali tidak memiliki perasaan apapun terhadapnya, kecuali rasa kasihan ketika melihat Jingmu harus terus menahan sakit tatkala dia mengobati kakinya yang terkilir saat itu.

Episodes
1 Zhan Tao
2 Teman Sekamar
3 Jingmi
4 Diantar Kembali
5 Di Asrama
6 Menghias Kamar
7 Membeli Buku
8 Dibantu Jingmi
9 Menerima Kencan Buta
10 Di Obati
11 Jingmi dan Xinxin
12 Melakukan Kencan Pertama
13 Kencan Kedua
14 Kencan Ketiga
15 Professor Ling
16 Sangat Senang
17 Kenyataannya
18 Mengungkapkan Perasaan
19 Di Kelas
20 Tidak Fokus
21 Ketahuan Profesor Ling
22 Formulir pendaftaran
23 Senior Sisi
24 Ketakutan
25 Alasan Dia
26 Memindahkan Barang
27 Gugup
28 Sakit Hati
29 Jingmi Bisa Diandalkan
30 Bangun Tidur
31 Jingmi Merajuk
32 Mengantar Xinxin
33 Dibantu Profesor Ling
34 Kedekatan Dengan Jingmi
35 Pingsan
36 Disuapi Jingmi
37 Ati Ampela
38 Salah paham
39 Tugas Dari Senior Sisi
40 Ketakutan Sendiri
41 Dengan Profesor Ling
42 Di Rumah Profesor Ling
43 Mencari Makanan
44 Digendongnya
45 Mencari Jingmi
46 Merawat Jingmi
47 Hampir Terlambat Lagi
48 Ditegur
49 Di Tangga Darurat
50 Cemburu
51 Senior Feng dan Profesor Ling
52 Menguping
53 Menghadap Profesor Ling
54 Diajarkan Profesor Ling
55 Perhatian Yang Tidak Disadari
56 Kepanikan Profesor Ling
57 Putus asa
58 Mengeringkan Rambutnya
59 Menangis
60 Bertemu Profesor Ling
61 Wahana Seluncur Es
62 Membawa Zhan Tao Pergi
63 Berbohong
64 Kebingungan Anming
65 Memeluknya
66 Emosi Senior Anming
67 Tidak Sadarkan Diri
68 Baru Ingat
69 Memberikan Kartu Akses
70 Membujuk Senior Sisi
71 Menikmati Makanan Sendiri
72 Ketahuan
73 Dikeluarkan
74 Mengobrol
75 Bertemu di Kantin
76 Hadiah
77 Penyesalan Profesor Ling
78 Ending
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Zhan Tao
2
Teman Sekamar
3
Jingmi
4
Diantar Kembali
5
Di Asrama
6
Menghias Kamar
7
Membeli Buku
8
Dibantu Jingmi
9
Menerima Kencan Buta
10
Di Obati
11
Jingmi dan Xinxin
12
Melakukan Kencan Pertama
13
Kencan Kedua
14
Kencan Ketiga
15
Professor Ling
16
Sangat Senang
17
Kenyataannya
18
Mengungkapkan Perasaan
19
Di Kelas
20
Tidak Fokus
21
Ketahuan Profesor Ling
22
Formulir pendaftaran
23
Senior Sisi
24
Ketakutan
25
Alasan Dia
26
Memindahkan Barang
27
Gugup
28
Sakit Hati
29
Jingmi Bisa Diandalkan
30
Bangun Tidur
31
Jingmi Merajuk
32
Mengantar Xinxin
33
Dibantu Profesor Ling
34
Kedekatan Dengan Jingmi
35
Pingsan
36
Disuapi Jingmi
37
Ati Ampela
38
Salah paham
39
Tugas Dari Senior Sisi
40
Ketakutan Sendiri
41
Dengan Profesor Ling
42
Di Rumah Profesor Ling
43
Mencari Makanan
44
Digendongnya
45
Mencari Jingmi
46
Merawat Jingmi
47
Hampir Terlambat Lagi
48
Ditegur
49
Di Tangga Darurat
50
Cemburu
51
Senior Feng dan Profesor Ling
52
Menguping
53
Menghadap Profesor Ling
54
Diajarkan Profesor Ling
55
Perhatian Yang Tidak Disadari
56
Kepanikan Profesor Ling
57
Putus asa
58
Mengeringkan Rambutnya
59
Menangis
60
Bertemu Profesor Ling
61
Wahana Seluncur Es
62
Membawa Zhan Tao Pergi
63
Berbohong
64
Kebingungan Anming
65
Memeluknya
66
Emosi Senior Anming
67
Tidak Sadarkan Diri
68
Baru Ingat
69
Memberikan Kartu Akses
70
Membujuk Senior Sisi
71
Menikmati Makanan Sendiri
72
Ketahuan
73
Dikeluarkan
74
Mengobrol
75
Bertemu di Kantin
76
Hadiah
77
Penyesalan Profesor Ling
78
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!