Maximal Level Newbie

Maximal Level Newbie

Awalan

Suasana kelas ricuh saat jam kosong. Anak-anak yang bukannya belajar, justru membicarakan tentang game kesukaan mereka, yaitu game petualangan bersama Monster yang sedang digemari oleh mereka.

"Anjirr, gue kalah!"

"Ah, dasar bego aja! Hahaha..."

"No no no, ini hanya hari sial gue aja."

"Hahaha..."

Kelas sangat bising dan tidak teratur, dengan anak-anak yang saling berbicara dan tertawa-tawa. Mereka ada duduk di atas meja sambil memainkan game di ponsel masing-masing.

Anak-anak terlihat sangat antusias bermain game dengan berbicara tentang strategi mereka untuk menyelesaikan level atau menangkap monster tertentu. Mereka saling membantu dan memberikan tips dan trik satu sama lain, serta berbicara tentang pengalaman mereka selama bermain game.

"Nih, pake senjata yang itu aja."

"Koin emas gue gak cukup, kampr3t!"

Ruangan kelas yang seharusnya digunakan untuk belajar dan menimba ilmu, tapi disalahgunakan oleh anak-anak. Mereka bukannya fokus pada pembelajaran, tetapi justru terlibat dalam asyik mabar.

Dari kelas sebelah yang sedang proses belajar mengajar merasa terganggu. Akhirnya guru datang ke dalam kelas yang sedang jam kosong tersebut.

Tok tok tok

"Halo anak-anak, bisa tenang!"

Guru mengetuk-mengetuk pintu dan meminta pada mereka untuk tenang agar tidak menggangu kelas lainnya.

"Yahhh Pak, sedang asyik nih..."

"Nanggung Pak, udah mau menang."

"Njir, gue game over!"

"Hhh..."

"Ayo, itu kalian... ikut bapak!"

Guru tersebut akhirnya membawa mereka semua ke ruangan BP agar mendapatkan bimbingan. Tak terkecuali Rianoir yang termasuk salah satu dari mereka.

Dia adalah langganan murid yang sering mendapatkan surat panggilan untuk orang tua supaya datang atas kesalahan yang dilakukan oleh anak mereka.

Saat Rianoir dan beberapa anak lain dipanggil ke ruang BP, suasana kelas akhirnya sepi, tapi ada juga yang tegang dan cemas. Mereka takut jika nanti akan terbawa-bawa dalam masalah teman mereka tadi.

Ketika Rianoir dan teman-temannya tiba di ruang BP, guru BP memberikan nasehat dengan cara yang tenang dan berusaha sebijak mungkin.

"Kalian tahu kesalahan kalian hingga ada di ruangan ini?" tanya guru BP menatap satu persatu anak didiknya dengan seksama.

"Sekolah digunakan untuk proses belajar mengajar, jadi tidak baik kalian bermain game di saat jam pelajaran sekolah."

Wajah Rianoir dan teman-temannya, tetap terlihat tenang dan hanya senyum-senyum. Ada juga yang mengaruk-garuk pelipisnya, kepalanya dan kegiatan lain untuk mengalihkan perhatian.

"Apa yang ingin dapatkan hanya dengan bermain-main terus sepanjang hari?" tanya guru BP, mengajak mereka untuk berinteraksi.

"Maaf, Bu. Saya tahu saya seharusnya fokus pada pelajaran, tetapi saya tidak bisa diam saat yang lain bermain game Monster bersama. Kan asyik, Bu." Rianoir justru memberikan tanggapan yang tidak seharusnya.

"Saya mengerti, Rianoir, bahwa game Monster sangat menyenangkan, tetapi aktivitas seperti itu dapat sangat mengganggu proses belajar di kelas. Saya ingin kamu memahami bahwa tujuan utama sekolah adalah untuk belajar dan berkembang, dan aktivitas Mabar itu dapat mengganggu kemajuan mu dan teman-temanmu."

"Ya, Bu, saya mengerti. Saya seharusnya tidak mengganggu kelas seperti itu."

"Bagus, Rianoir. Sekarang, saya ingin kamu memberikan surat ini kepada orang tuamu. Yang lainnya juga ya," terang guru PB, dengan menyerahkan surat pemanggilan pada semua anak didiknya, termasuk Rianoir juga.

***

Bukannya menyampaikan surat pemanggilan dari pihak guru BP selaku wakil sekolah pada ibunya, Rianoir justru merengek-rengek meminta uang kepada ibunya untuk to up game di Indoapril. Dia tidak sabar untuk bisa mabar bersama dengan teman-temannya.

"Ibu, tolong kasih uang untuk to up game di Indoapril dong. Saya ingin Mabar dengan teman-teman saya nanti malam."

"Rian, kamu sudah ke sekolah hari ini kan? Apa yang kamu pelajari di kelas?"

Bukannya memberi uang sesuai dengan permintaan anaknya, Jenny, ibunya Rianoir, justru mengajukan pertanyaan yang tidak pernah diinginkan oleh anaknya.

"Ah, biasa aja, Ibu. Tidak terlalu menarik. Tapi sekarang saya ingin bermain game bersama teman-teman. Ayolah Bu, kasih uang!" rengek Rianoir lagi, dengan menarik-narik lengan ibunya.

"Tapi kamu tahu sendiri Rian, kamu selalu menghabiskan uang untuk membeli data untuk game setiap kali kamu meminta, kan? Ada hal lain yang lebih penting daripada bermain game. Selesaikan tugas sekolah kamu dulu."

Rianoir memasang wajah cemberut. "Tapi, Ibu, teman-teman saya sudah menunggu-nunggu saya bermain. Kalau tidak bisa Mabar, saya pasti jadi loser."

"Apa gunanya kamu menang dalam game, jika kamu tidak bisa fokus pada tugas-tugas pentingmu di sekolah? Seperti belajar untuk mempersiapkan dirimu sendiri demi masa depan."

"Tapi, Ibu..."

"Tidak ada tapi-tapi, Rianoir. Kamu harus memprioritaskan tugas-tugas sekolah dulu. Kalau kamu bisa menyelesaikan tugas dengan baik, Ibu akan mempertimbangkan memberikan kamu waktu untuk bermain game dengan teman-temanmu."

Jenny langsung memotong perkataan anaknya yang ngeyel minta uang untuk top up. Tapi yang namanya ibu, tetap saja tidak tega saat anaknya memasang wajah memelas.

"Baiklah. Ibu kasih uang, tapi ingat ya! kamu harus menyelesaikan tugas sekolah kamu terlebih dahulu."

Mata Rianoir langsung berbinar-binar bahagia, mendengar ucapan ibunya barusan. Dia segera mengangguk mengiyakan saja, daripada tidak mendapatkan uang.

Tak lama kemudian, Rianoir tampak berada di dalam Indoapril. Dia sedang melakukan top up sesuai dengan apa yang diinginkan, kemudian bergegas untuk pulang setelah selesai melakukan top up.

Saat keluar dari pintu Indoapril, Rianoir mendengar suara pengumuman yang menarik perhatiannya. Suara itu mendadak terdengar di seluruh dunia karena berasal dari dewa. Rianoir panik dan juga senang. Karena ini biasa terjadi di beberapa novel dan komik yang dia baca.

Suara itu mengumumkan bahwa perusahaan pembuat game Monster Petualangan sedang mencari beberapa anggota Hunter yang berpengalaman untuk dijadikan sebagai tutorial dalam permainan mereka. Rianoir merasa tertarik dengan pengumuman itu, karena selain menjadi kesempatan untuk memperlihatkan keahliannya, ia juga bisa mendapatkan kesempatan untuk menjadi terkenal dalam game tersebut.

Rianoir kemudian mencari tahu lebih lanjut tentang syarat-syarat dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk bisa bergabung sebagai anggota Hunter dalam permainan tersebut. Ia menyadari bahwa persaingan untuk mendapatkan posisi itu pasti sangat ketat, tetapi ia tetap bersemangat untuk mencoba.

Rianoir cepat mengajukan dirinya sebagai kandidat. Ia mengikuti semua tahapan seleksi dengan baik dan akhirnya berhasil lolos menjadi anggota Hunter yang dijadikan sebagai tutorial dalam permainan Monster Petualangan.

Dengan angan-angannya tentang keberhasilannya nanti, Rianoir merasa senang dan bangga. Dia berjanji untuk meningkatkan kemampuannya dalam permainan dan membantu para pemain lain yang membutuhkan bantuannya jika berhasil.

Rianoir tidak tahu apa yang terjadi pada seorang tutorial, dengan berbagai macam tantangan yang dihadapi. Dia juga tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya saat berada di dalam pelatihan tutorialnya nanti. Dia belum bisa dikatakan berhasil, karena baru akan memulai perjalanannya.

Terpopuler

Comments

Muhammad dafin Arrifad

Muhammad dafin Arrifad

mc naif,tolol,ngeyel

2024-04-28

0

Sederhana

Sederhana

hahaha

2024-01-03

0

👑Bry|ᵇᵒˢˢ࿐💣

👑Bry|ᵇᵒˢˢ࿐💣

awal yg bagus ria noir smoga usahamu berhasil

2023-05-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!