"Wah...ini seh gila banget, Di. Apartemennya mewah banget." Rini melongo melihat isi Apartemen milik Anggara yang saat ini di tempat oleh sahabatnya itu.
Sebelum Anggara berpamitan pulang, Diandra sudah meminta izin untuk mengajak Rini menemaninya di sana. Dan untungnya Anggara tidak mempermasalahkannya. Sebab Diandra sendiri sangat bisa menjamin Rini menyimpan rahasia ini rapat-rapat dari siapa pun.
"Ingat, bukan punya ku. Jadi bersikaplah sewajarnya." Ucap Diandra memperingatkannya.
"Memang aku mau ngapain, Di?. Paling sesekali nginep di sini." Rini berkelakar sampai Diandra harus menempelkan jari pada bibirnya.
"Shut!, entar kalau kau nginap di sini. Ganggu kami lagi...?." hampir saja Diandra keceplosan jika saja tidak mengerem ucapannya.
"Ganggu apaan?. Kan aku nginep kalau suami kau tidak ada di sini, Di." Diandra baru tenang saat Rini tidak memperpanjang pertanyaan ganggu menganggu.
"Oh iya itu gampang, Rin. Bisa di atur." Sekarang Diandra yang berkelakar, karena pikirannya sendiri. Masalah dirinya yang sudah tidak virgin lagi karena ulah suaminya, tidak samapi harus Rini tahu lebih dalam urusan ranjangnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Kak Regina janji, mau membantu aku mendapatkan Diandra?." Morgan serasa mendapatkan angin segar saat Regina mau membuka tangannya untuk hubungan yang akan dimulainya bersama Diandra.
"Iya, Morgan. Kak Regina akan mencobanya. Nanti kita datang ke rumahnya ya?." Ajak Regina. Entah apa yang diinginkan Regina, tapi ada satu hal yang menarik dari Diandra setelah pertemuan pertama mereka antara, diidnya, Anggara dan Diandra.
Morgan bersorak begitu senang, jika rencananya membawa Diandra ke Bali akan segera terwujud.
Di saat Morgan dan Regina berbincang, Anggara datang dengan pakaian yang cukup modis namun terkesan santai.
"Wow...sayang. Kau sangat terlihat tampan sekali dengan setelan seperti ini. Dan aku sangat menyukainya." Regina bergelayut manja pada tubuh Anggara, sehingga Anggara memeluk pinggang ramping Regina dan di depan Morgan mereka melakukan pertunjukan yang membuat Morgan segera pergi di sana.
"Aku juga akan segera bisa melakukan hal itu pada Diandra di Bali. Dan bersiaplah, Di. Kamu akan segera menjadi milik ku." Batin Morgan sepanjang perjalanan menuju garasi. Dia akan bertemu dengan sahabatnya yang lain.
Sedangkan di ruang keluarga itu, Anggara dan Regina sedang menyalurkan hasrat keduanya.
"Nanti siang aku ada perjalanan ke Batam bersama Ruslan. Kau hati-hati di rumah." Anggara bangkit dari tubuh Regina yang berbaring di atas Sofa.
"Iya sayang, aku akan ikut berlibur dan berpesta dengan Morgan di Bali." Regina memakai kembali pakaiannya.
"Bagus lah jadi kau tidak akan kesepian." Anggara menuangkan wine ke dalam gelas miliknya dan Regina.
"Berapa hari kau akan di Batam?." Regina menerima gelas yang sudah berisi wine.
"Tiga sampai empat hari. Tapi kalau bisa cepat, itu lebih baik." Jawab Anggara meneguk wine nya.
"Kau menyusul saja ke Bali?, kita honeymoon lagi di sana?." Regina menawari Anggara untuk menyusul dirinya ke sana.
"Iya nanti coba liat dulu pekerjaan ku." Anggara mengecup bibir Regina yang mengerut minta di cium.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Rini sudah bersiap dengan kopernya, hanya tinggal menunggu Diandra saja yang masih bersiap di dalam kamar.
"Ayo Di, nanti kita telat. Aku sudah di telepon terus sama Morgan dan Kak Regina." Teriak Rini terus mengingatkan.
"Iya Ayo, aku sudah siap." Rini dan Diandra berjalan keluar lalu menaiki taksi online yang sudah dipesan oleh Rini.
Kenapa Rini dan Diandra bisa ikut ke Bali?. Padahal Diantara sendiri sudah menolaknya, apalagi Anggara sudah melarangnya untuk ikut atau menjauhi Morgan. Namun karena atas permintaan dan desakan Regina selaku tuan rumah di Bali, tanpa kehadiran Anggara juga. Makanya Diandra mau ikut ke Bali dan merahasiakannya dari Anggara.
Sampainya di bandara, Diandra dan Rini di sambut meriah dan riuh tepuk tangan oleh teman-teman yang lain, termasuk oleh Regina dan Morgan.
"Hai Di..."
"Morgan..."
Rini sudah malas melihat Morgan yang sudah menempel pada Diandra.
"Enggak tahu saja kamu, Morgan. Kalau Diandra itu sudah menikah dengan Kakak ipar mu." Batin Rini sambil menatap jengah pada Morgan.
Walau pun tidak ada keinginan sedikit pun untuk membocorkan pernikahan itu. Tapi karena Rini begitu kesal pada Morgan, ingin rasanya menyakiti Morgan dengan kenyataan pahit itu. Supaya Morgan bisa merasakan sakit yang dia rasakan. Tapi itu masih berusaha di tahan dan dikendalikan Rini, demi sahabat tercintanya, Diandra.
"Hai Rin, Di. Aku yakin kalian pasti akan menikmati pesta liburan kali ini." Regina merangkul keduanya.
"Iya Kak Regina." Jawab keduanya serempak. sambil tertawa renyah.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Villa mewah yang dimiliki Regina berhasil menghipnotis semua teman Morgan yang sudah sampai pagi ini. Tidak terkecuali Diandra. Setelah dia melihat penampakan Apartemen Anggara kini Diandra disuguhkan pemandangan Villa yang begitu mewah, megah dan sangat fantastis.
"Apa kamu suka Di?." Morgan menyapa Diandra yang masih takjub dengan isi Villa nya.
"Suka banget Morgan, semuanya sangat bernilai seni tinggi." Jawab Diandra jujur sambil mengedarkan pandanganya mencari keberadaan Rini yang belum dilihatnya lagi setalah mereka sampai di Villa, Bali.
"Di..." Morgan mendekatkan tubuhnya pada Diandra, sehingga tubuh mereka begitu dekat. Dan di saat Diandra ingin menghindar, Morgan sudah menahan pinggang Diandra.
"Morgan..." Nafas Diandra terputus, dengan jarak yang begitu intim diantara keduanya. Dan Diandra sudah tidak bisa menghindar lagi, karena dibelakangnya dinding.
"Diandra!." Teriak Rini begitu melengking, memanggil Diandra dari lantai dua Villa tersebut.
Diandra segera mendorong tubuh Morgan yang ikut menoleh kearah Rini, sehingga pegangan Morgan pada tubuhnya tidak sekuat tadi.
"Rini!." Diandra segera berlari kearah Rini melewati anak tangga.
"Hati-hati, Di." Teriak Morgan sambil mengikuti Diandra. Karena Morgan begitu takut jika Didnra akan jatuh atau terpeleset. Tapi untungnya Diandra sampai di lantai dua Villa dengan selamat. Sehingga Morgan bisa menatapnya dari bawah dan melihat Sandra serta Rini masuk ke dalam kamar mereka.
"Ah sial, Rini selalu menjadi pengganggu ku. Aku harus membuat kesepakatan dengan Rini, supaya mau membantu ku." Gumam Morgan sambil pergi dari sana.
Sedangkan itu di dalam kamar yang di huni oleh Rini dan Diandra, keduanya tertawa sambil merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.
"Kau memang selalu menjadi penyelamat ku, Rin." Diandra berbalik dan memeluk Rini sebentar lalu melepaskannya lagi.
"Kau ini, kalau orang lain melihat bagaimana?, nanti dikiranya kita tidak normal." Rini menepuk pelan jidat Diandra. Tapi Diandra hanya hanya tersenyum senang.
"Di, bagaimana kalau suami kau tahu?." Tanya Rini ketika mereka sudah dalam posisi telentang.
"Aku rasa tidak akan tahu, karena kau sendiri dengar kan kata Kak Regina, kalau dia lagi ke Batam."
"Iya juga sih, tapi kalau seandainya tahu bagaimana?."
"Paling aku dimarahinya."
"Kau yakin?."
"Mungkin." Lalu mereka tertawa terbahak-bahak.
Setelah beberapa lama, saat ini mereka sudah berkumpul di pinggir kolam renang, sudah lengkap dengan pakaian renang yang begitu seksi-seksi. Hanya Diandra yang tidak begitu, karena banyak tanda yang harus ditutupinya.
Mereka semua akan melakuakn permainan yang sudah disiapkan oleh Regina dan Regina juga yang akan memimpin jalannya permainan.
Regina sudah menjadi mereka menjadi beberapa kelompok berpasangan. Dan yang paling dinantinya adalah ketika Morgan berpasangan dengan Diandra.
"Ayo ke sini, Di!." Morgan menarik tangan Diandra cukup kuat, sehingga tubuh Diandra membentur dada Morgan. Regina hanya tersenyum melihat hal itu.
"Selamat bersenang-senang Morgan, Diandra." Teriak Regina di sambut gelak tawa oleh taman-temanya yang lain. Tapi tidak dengan Rini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
susi 2020
😍😍🤩🤩😍
2023-09-24
0
susi 2020
🥰🥰😘
2023-09-24
0
Eva desiyana Desiyana
lanjut thor
2023-04-05
0