Bau Bayi

Happy reading

Setalah memperhatikan Alea sudah menghilang dari pandangannya itu langsung merubah raut wajahnya. Ia sudah tak gugup seperti tadi saya bersama Alea dan kini ia bisa lebih santai.

Davin turun dari mobil itu dengan membawa tasnya yang ia gendong sebelah. Laki laki berpawakan bad boy itu berjalan dengan langkah tegas menuju kantin. Yah padahal masih pagi tadi laki laki itu sudah langganan ke kantin setiap hari.

"Bos."

"Hmm."

"Kemana aja bos, kemarin kok gak masuk?" tanya Alex pada ketuanya sekaligus sahabatnya karena ia sudah terbiasa dengan panggilan itu.

Davin menatap Alex dan teman temannya yang lain. Sepertinya mereka belum diberi tahu oleh Cecil dan Andrean kemarin.

"Kalian kemarin gak ke markas?" tanya Davin pada mereka.

"Kagak boleh gue sama Emak. Ketahuan balapan lagi gue, apalagi sampai basah basah malam itu," jawab Louis seraya meminum jus alpukat milik Damian.

Memang rada rada laki laki yang satu ini, padahal Louis punya minuman sendiri tapi yang dihabiskan milik temannya untuk mereka sudah terbiasa.

"Si alan emang, anak kunyuk ni," ucap Damian menonyor kepala Louis yang membuat sang empu mengaduh.

"Abang Damian kan baik, uang lu kan banyak. Beli lagi ya, punya gue mau gue bungkus," ucap Louis yang tentu dengan gurau. Mana mungkin laki laki sekeren Louis minum di bungkus, sangat bukan dirinya.

"Jijik gue."

Davin yang melihat pertengkaran antara Louis dan Damian itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Hal ini sudah menjadi makanan sehari harinya. Nanti juga baikan sendiri.

Alex yang berada di samping bosnya itu mencium sesuatu yang tak asing di hidungnya. Alex mencium aroma tubuh Davin.

"Bayi anjir," umpatnya setelah ia mencium aroma bayi dari tubuh bosnya.

Damian dan Louis yang tadi berantem gara gara minuman itu langsung menatap Alex yang mengumpat.

"Kenapa lu?"

"Lu habis pakai minyak bayi ya, Bos?" tanya Alex yang membuat Davin menggeleng.

Memang ia tak pakai bedak ataupun minyak bayi. Mungkin tadi sewaktu ia menggendong Galaksi jadi ia mungkin ikut baunya bayi itu.

"Eh iya loh, nyengat banget baunya," ucap Damian yang baru saja mencium aroma bayi dari tubuh Davin.

Louis yang kepo pun ikut mencium bau dari tubuh Davin. Tapi bukan seperti teman temannya yang tak suka aroma bayi, Louis malam mendekat dan mencium bau tubuh Davin.

"Ini tuh seger banget tahu, enak baunya. Bos punya bayi ya di rumah?" tanya Louis.

"Enak mata kau hah?" Umpat Damian yang tak suka dengan bau bayi.

"Enak."

"Iya bos, gak mungkin kan ini baunya Arsen. Dia udah 5 tahun gak mungkin pakai minyak bayi," ujar Alex memakan bakso mercon yang tadi ia pesan.

"Iya bos, apalagi Tante Tiara gak mungkin langsung punya anak kan? Kemarin aja gue lihat perutnya gak ada melendung tuh," ucap Damian dengan tak sopannya.

"Astaghfirullah Damian, gak boleh gitu. Siapa tahu Bos udah punya baby."

Davin yang mendengar ucapan demi ucapan teman temannya itu langsung menatap sekitar. Kemudian ia menjatuhkan tubuh Louis dari tubuhnya, risih gila.

"Nanti pas jamnya Matematika, kita ke rooftop. Ada yang ingin gue ceritain sama kalian," ucap Davin mengambil air mineral kemasan di meja kantin.

"Apa yang mau di ceritakan bos? Kenapa gak sekarang aja?" tanya Alex pada Davin.

"Gue gak mau banyak yang dengar."

Yah memang di kantin itu sekarang ada siswa yang lalu lalang begitu saja. Davin tak mau pembicaraan mereka nanti.

"Tumben gak minum soda bos?" tanya Louis pada sang ketua.

"Gak."

"Terus habis ini kita mau masuk kelas gitu? Ogah gue ikut pelajaran Bu Siska."

Alex yang mendengar Damian menyebut Bu Siska itu langsung mempercepat makannya. Ia tak bisa menyia nyiakan kesempatan untuk melihat body aduhai dari guru ekonomi itu.

"Pelan pelan aja, Lex. Gak ada yang mau minta. Gue udah kenyang," ucap Davin yang tahu jika Alex sangat ngefans pada guru ekonomi mereka.

"Gak bisa bos, gue gak mau ketinggalan waktunya Bu Siska," ujar Alex dengan tergesa gesa. Bahkan bakso biasa yang ada di mangkuk itu langsung ia makan dengan sekali suapan.

Louis dan Damian menggeleng, ia tak menyangka sahabatnya akan suka dengan guru galak dan ketus macam Bu Siska. Damian akui body guru mereka yang satu itu sangatlah aduhai bahkan dada dan bokong guru itu juga sangat menggoda pada kaum Adam. Tapi baik Davin, Damian, maupun Louis tidak ada yang tertarik. Tapi kenapa Alex malah tergila gila dengan wanita itu?

****

Berbeda dengan Davin dan teman temannya yang sedang nongkrong di kantin dengan makan makan.

Kini Alea sudah berada di mejanya dan menyalin tugas serta catatan dari Nadin. Gadis berusia 18 tahun itu tampak serius mengerjakan tugas yang sebenarnya sangat mudah untuk dikerjakan tapi tetap saja ia tak mau gegabah hingga berakhir ke nilainya yang turun hanya karena satu nilai salah.

"Al, lu ganti parfum ya?" tanya Nadin yang memang duduk sebangku dengan Alea.

"Enggak kok, aku gak ganti parfum malah hari ini aku belum pakai parfum," jawab Alea dengan jujur seraya menyalin tugas.

Tidak masuk satu hari aja sudah membuat tugas numpuk, gimana kalau ia satu Minggu tak masuk sekolah.

"Tapi lu bau bayi, gue pikir lu pakai minyak bayi biar harum," ujar Nadin yang membuat Alea menghentikan aktivitas menulisnya. Kemudian ia menatap Nadin yang sedang membuka ponsel mahalnya.

Alea masih bingung harus menceritakan hal yang sebenarnya pada Nadin atau tidak. Ia takut jika ia cerita pada Nadin maka hal itu akan bocor pada orang lain. Tapi jika tidak, Alea bersalah karena sudah membohongi sahabat terbaiknya. Tapi kembali lagi jika sahabatnya ini sangat ember jadi anak.

Akhirnya Alea memutuskan untuk tidak memberitahu Nadin jika ia sudah menikah. Bisa heboh satu kelas jika ia bercerita dengan Nadin nanti. Ia berharap semoga Nadin tidak tahu dan tidak marah pada dirinya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Eka Elisa

Eka Elisa

aku syuka crita nya...
sprti saat baca ikutan msuk dlm crita...jadi inget masa"...di skolh..
alea lok tmen mu mulut ember jgn di ksih tau...

2023-04-05

4

Allessha Nayyaka

Allessha Nayyaka

ayoo donk jgn ada rahasia diantara temen

2023-03-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!