Nikah Siri

Happy reading

"Jelaskan ada apa ini?" tanya Ayah dengan suara tegasnya.

Alea yang melihat wajah ayahnya lagi itu tersenyum. Ada rasa rindu di hati Alea saat melihat wajah yang sudah tak lagi muda itu.

"Ayah," gumam Alea.

Hanya kata itu yang dapat diucapkan Alea dalam keterkejutannya.

Pak RT yang mengetahui jika mungkin Alea takut ayahnya marah itu berinisiatif untuk menjelaskan apa yang sebenarnya ia ketahui.

Mendengar ucapan Pak RT, Ayah Alea murka. Laki laki itu, langsung mendekat ke arah Alea kemudian melayangkan satu tamparan di pipi Alea.

Plak

Mereka yang ada disana terkejut tak terkecuali Davin yang saat ini masih menggendong Galaksi. Ia tak menyangka jika ayah Alea akan berani main tangan seperti itu.

"Yah," gumam Alea yang merasakan sakit di pipi kirinya.

Selama hidupnya ini adalah kali pertama Ayahnya menampar dirinya, walau sering mendapat amukan dari sang ayah tapi ayahnya itu tak pernah main tangan.

"Dasar anak tak tahu diri, apa ini hasil didikan Ayah dan Bunda selama ini Al?" tanya Ayah pada Alea.

"Alea tak melakukan hal ini ayah. Semua ini fitnah, aku dan kak Davin tidak ada hubungan apa apa. Dan anak ini, bukan anak kami," ujar Alea yang sudah mengeluarkan air matanya.

"Ayah tahu sendiri sebelum kalian mengusir Alea dari rumah, Alea selalu menjadi anak yang nurut. Walau ayah jarang di rumah tapi Alea tak pernah tidak pulang. Apa ayah pernah melihat perut Alea buncit saat Alea masih ada di rumah?" tanya Alea yang sakit hati dengan apa yang sudah dilakukan sang ayah.

"Apa sekarang ayah lupa jika selama ini, setalah Bunda meninggal ayah tak lagi mendidik aku? Aku sendiri, aku punya ayah tapi ayah sibuk dengan istri dan anak baru Ayah. Alea sakit hati!!!"

Ayah terdiam, semua yang dikatakan oleh Alea benar. Selama ini ia kurang memperhatikan Alea, bahkan gadis kecilnya dulu kini sudah menjelma menjadi wanita yang tangguh seperti Bundanya.

"Maaf Al."

"Ayah gak salah, Alea yang salah. Tolong ayah jadi wali nikah aku hari ini. Walau ini bukan pernikahan yang Alea inginkan tapi Alea ingin ayah yang menikahkan Alea saat ini," ujar Alea dengan tangis.

Sesakit sakitnya Alea tapi tetap saja ia menyayangi laki laki yang sangat ia hormati selama ini. Walau sang Ayah sering menggoreskan sakit di hatinya.

Davin menghadap ke arah Ayah Alea, kemudian ia menatap wajah yang tak asing untuknya itu.

"Maaf Tuan, bisa kita bicara sebentar," ucap Davin pada ayah Alea.

Akhirnya mereka membiarkan Davin dan Ayah Alea untuk bicara berdua terlebih dahulu. Papa Kevin membiarkan saja, karena ia yakin putra nakalnya itu bisa mengurus urusannya sendiri.

Alea masih menangis dengan segukan, Papa Kevin bisa melihat jika Alea adalah wanita yang tepat untuk sang putra. Davin tak pernah seperti ini sebelumnya, dan hari ini Davin menunjukkan keseriusannya.

Papa Kevin juga tahu jika anak yang ada di gendongan Davin tadi bukanlah cucu kandungnya. Karena selama ini ia selalu menaruh bodyguard untuk mengawasi anak anaknya.

Papa Kevin mendekati Alea yang masih menangis itu. Ia memegang pundak Alea.

"Sudah jangan menangis lagi," ucap Papa Kevin mengelus rambut Alea.

"Om, maaf."

Papa Kevin menarik Alea ke dalam pelukannya, wanita yang ingin dinikahi oleh Davin itu terlihat semakin menangis di dalam pelukan Papa Kevin.

"Kenapa harus minta maaf? Kamu gak salah, yang salah itu Davin. Lagipula kalian akan segera menikah, jadi jangan menangis hmm," ucap Papa Kevin yang dianggukkan oleh Alea.

Mama tiri Tiara yang melihat itu hanya tersenyum, ia senang semoga dengan adanya Alea di tengah tengah keluarga barunya. Davin bisa menerima dia sebagai ibu sambungnya.

Tak berapa lama, Davin dan Ayah Arsa kembali. Alea yang sudah sedikit tenang itu langsung melepaskan pelukan dari ayah calon suaminya itu, eh calon suami.

"Saya akan merestui kalian, dan saya sendiri yang akan menikahkan anak saya," ucap Ayah Arsa tiba tiba. Alea yang mendengar itu langsung tersenyum.

Ia tak menyangka jika Davin bisa membuat hati sang Ayah luluh begitu saja.

****

Pernikahan sederhana di lakukan di kost Alea, hanya berberapa orang yang ada di kost itu. Tapi tetap saja Alea menggunakan kebaya sedangkan Davin menggunakan stelan jas.

Pernikahan secara agama berlangsung begitu saja, Ayah Arsa sedikit tak tega melihat putrinya yang baru berusia 18 tahun menikah dengan cara seperti ini. Tapi Davin sudah berjanji untuk membuat Alea bahagia.

Saat kata sah itu terdengar di telinga Alea, air mata gadis itu kembali jatuh. Ia tak menyangka akan menikah dengan cara seperti ini. Sungguh berbeda dengan apa yang ia harapkan selama ini.

"Ayah harus kembali ke kantor, Davin tolong jaga Putri, Ayah."

Ayah Arsa pamit pada mereka, Alea yang mendengar itu langsung mendongakkan kepalanya menatap sang ayah yang tak ada sedikitpun rasa prihatin karena ia menikah dengan cara seperti ini.

"Ayah, boleh Alea peluk sebentar?" tanya Alea pada sang ayah.

Kemudian Ayah menarik tubuh sang putri ke dalam pelukannya. Jika diingat ingat sudah lama Ayah tak memeluk Alea semenjak ia menikah lagi.

"Setalah ini Alea sudah tak lagi menyusahkan ayah kan, semoga ayah bahagia dengan keluarga baru ayah," ucap Alea dengan suara lirihnya.

Ayah yang mendengar itu seketika merasa bersalah, dulu Alea sangat manja jika bersamanya. Tapi setelah ia menikah tak ada lagi Alea yang manja, adanya Alea yang pendiam dan selalu menyendiri.

"Maafkan ayah jika selama ini, ayah kurang perhatian sama kamu," balas Ayah pada Alea.

Ayah memberikan kecupan di kening sang putri, ayah mana yang tak menyayangi anaknya sendiri. Tapi mungkin Ayah Arsa sedikit berbeda.

Lagi dan lagi Alea harus meneteskan air matanya, Davin yang melihat istri barunya itu menangis hanya bisa mengelus punggung Alea.

"Ayah titip Alea, Nak."

Davin mengangguk dan membiarkan ayah mertuanya pergi begitupun dengan Alea.

Bersambung

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***